Ayat 30 Analisis Kohesi Gramatikal dalam Surah Al-Baqarah Ayat 1 – Ayat 30

49 kepada ayat ke-enam yaitu ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ inna al-la Ż īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.

28. Ayat 29

َﻮُﻫ ْﻱِﺬﱠﻟﺍ ْﻢُﻜَﻠَﻘَﻠَﺧ ﱠﻢُﺛ ﺎًﻌْﻴِﻤَﺟ ِﺽْﺭَ ْﻷﺍ ﻲِﻓ ﺎﱠﻣ ﻯَﻮَﺘْﺳﺍ َﻭ ٍﺕﺍَﻭﺎَﻤَﺳ َﻊْﺒَﺳ ﱠﻦُﻫﺍﱠﻮَﺴَﻓ َءﺎَﻤﱠﺴﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ َﻮُﻫ ﱢﻞُﻜِﺑ ٌﻢْﻴِﻠَﻋ ٍﺊْﻴَﺷ huwa al- laŻī khalaqa lakum mā fī al-arḍi jamī`ān Śumma astawá ilá as -samāi fasawwāhunna sab`a samāwātin wa huwa bikulli syayin `alīmun “Dia-lah Allah yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untuk kalian. Kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”. Q.S. Al-Baqarah : 29. Pada ayat 29 terdapat 5 lima pronomina persona yaitu : kata َﻮُﻫ huwa “Dia” ditemukan dua kali, kata ﻯَﻮَﺘْﺳﺍ astawá “Dia mengarahkan”, kata ْﻢُﻜَﻟ lakum “untuk kalian” dan kata َﻖَﻠَﺧ khalaqa “telah menciptakan ia”. Kata َﻮُﻫ huwa “Dia” yang ditemukan dua kali pada ayat ini, dan kata َﻖَﻠَﺧ khalaqa “telah menciptakan ia” merupakan fi’il mādi dengan ketentuan mengandung ḍamīr kata ganti ﻮﻫ huwa “ia” yang tersembunyi, kesemua kata ini terdapat pronomina persona ketiga tunggal. Selain itu kata ﻯَﻮَﺘْﺳﺍ astawá “Dia mengarahkan” merupakan fi’il mādi dengan ketentuan memiliki damir kata ganti ﻮﻫ huwa “ia” yang tersembunyi merupakan pronomina persona ketiga tunggal, pronomina ini mengacu kepada ayat ke-dua puluh delapan yaitu ُّﷲ allah“Allah”dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina. Kemudian kata ْﻢُﻜَﻟ lakum “untuk kalian” terdapat pronomina persona kedua jamak yang ditandai dengan ḍamīr ْﻢُﺘﻧَﺃ antum “kamu” yang mengacu kepada ayat dua puluh satu yaitu ُﺱﺎﱠﻨﻟﺍ ﺎَﻬﱡﻳَﺃ ﺎَﻳ yā ayyuhā an- nāsu “wahai manusia” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.

29. Ayat 30

Universitas Sumatera Utara 50 ْﺫِﺇ َﻭ َﻚﱡﺑَﺮَﻟﺎَﻗ ِﺔَﻜِﺋَﻼَﻤْﻠِﻟ ْﻲﱢﻧِﺇ ًﺔَﻔْﻴِﻠَﺧ ِﺽْﺭَ ْﻷﺍ ﻲِﻓ ٌﻞِﻋﺎَﺟ ﺎَﻬْﻴِﻔُﻠَﻌْﺠَﺗَﺃﺍْﻮُﻟﺎَﻗ ﻦَﻣ ﺎَﻬْﻴِﻓُﺪِﺴْﻔُﻳ َﻭ ُﻚِﻔْﺴَﻳ َءﺎَﻣﱢﺪﻟﺍ َﻭ َﻙِﺪْﻤَﺤِﺒُﺤﱢﺒَﺴُﻨُﻨْﺤَﻧ َﻭ ُﻢَﻠْﻋَﺄْﻴﱢﻧِ َﻹﺎَﻘَﻜَﻠُﺳﱢﺪَﻘُﻧ َﻻ ﺎَﻣ َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﺗ wa iŻ qāla rabbuka lilmalāikati innī jā`ilun fī al-arḍi khalīfatan qālū ataj`alu fīhā man yufsidu fīhā wa yasfiku ad-dimāa wa naḥnu nusabbiḥu biḥamdika wa nuqaddisu laka qāla innī a`lamu mā lā ta`lamūna “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di bumi”, mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menycikan nama-Mu? “Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. Q.S. Al-Baqarah : 30. Pada ayat 30 terdapat 19 sembilan belas pronomina persona yaitu : kata ﺎَﻬْﻴِﻓ fīhā “di dalamnya”, kata َﻝﺎَﻗ qāla “berkata”, kata ْﻲﱢﻧِﺇ innī “sesungguhnya Aku”, kata ُﻞَﻌْﺠَﺗ taj`alu “Engkau jadikan”, kata ُﻢَﻠْﻋَﺃ a`lamu “aku mengetahui”, kata َﻙِﺪْﻤَﺤِﺑ bi ḥamdika “memujiMu”,kata َﻚَﻟ laka “bagi Mu”, kata ُﻚِﻔْﺴَﻳَﻭ yasfiku “menumpahkan”, kata ُﺪِﺴْﻔُﻳ yufsidu “merusak”, kata َﻚﱡﺑَﺭ rabbuka “Tuhanmu”, kata ﺍْﻮُﻟﺎَﻗ qālū “mereka berkata”, kata ُﻦ ْﺤَﻧ na ḥnu “kami”, kata ُﺢﱢﺒَﺴُﻧ nusabbi ḥu “kami bertasbih”, kata ُﺱﱢﺪَﻘُﻧ nuqaddisu “kami mensucikan” dan kata َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﺗ ta`lamūna “kamu ketahui”. Kata ﺎَﻬْﻴِﻓ fīhā “di dalamnya” yang terdapat dua kali pada ayat ini terdapat pronomina persona kedua tunggal yang ditandai dengan ﺎَﻫ hā “nya” yang mengacu kepada ِﺽْﺭَ ْﻷﺍ al-ar ḍi “bumi”, dan pronomina ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina. Kata َﻝﺎَﻗ qāla “berkata” yang terdapat dua kali pada ayat tiga puluh ini merupakan fi’il mādi dengan ketentuan memiliki ḍamīr kata ganti ﻮﻫ huwa “ia” yang tersembunyi merupakan pronomina persona ketiga tunggal. Dan kata ْﻲﱢﻧِﺇ in nī “sesungguhnya Aku” juga terdapat dua kali pada ayat ini terdapat pronomina persona pertama tunggal yang ditandai dengan ḍamīr ﺎﻧﺃ an ā “saya” yang tersembunyi. Kemudian pada kata ُﻞَﻌْﺠَﺗ taj`alu “Engkau jadikan” dan juga kata ُﻢَﻠْﻋَﺃ a`lamu “aku mengetahui” merupakan fi’il mudāri’i dengan ketentuan Universitas Sumatera Utara 51 mengandung ḍamīr ﻮﻫ huwa “dia” yang ditandai dengan huruf ءﺎﺗ tā’ dan ﻒﻟﺃ ālifdiawal kata berfungsi sebagai subjek merupakan pronomina persona kedua tunggal. Selanjutnya kata َﻙِﺪْﻤَﺤِﺑ bi ḥamdika “memujiMu”, dan juga kata َﻚَﻟ laka “bagi Mu” pada kedua kata ini terdapat pronomina persona kedua tunggal yang ditandai dengan ﻑﺎﻛ kāf. Kesemua pronomina ini mengacu kepada ayat ke- dua puluh delapan yaitu ُّﷲ allah“Allah”dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina. Sedangkan kata ُﻚِﻔْﺴَﻳَﻭ yasfiku “menumpahkan” dan juga kata ُﺪِﺴْﻔُﻳ yufsidu “merusak” merupakan fi’il mudāri’i dengan ketentuan memiliki ḍamīr ﻮﻫ huwa “dia” yang ditandai oleh huruf ءﺎﻳ yā’diawal kata berfungsi sebagai subjek merupakan pronomina persona kedua tunggal. Serta kata َﻚﱡﺑَﺭ rabbuka “Tuhanmu” pada kata ini terdapat pronomina persona kedua tunggal yang ditandai dengan ﻑﺎﻛ kāf. Ketiga pronomina ini mengacu kepada ayat ke-tiga puluh yaitu ًﺔَﻔْﻴِﻠَﺧ khalīfatan “khalifah” pronomina ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina. Lain halnya dengan kata ﺍْﻮُﻟﺎَﻗ qālū “mereka berkata” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ﻭﺍﻭ wāw dan ﻒﻟﺃ ālif. Kata ُﻦ ْﺤَﻧ na ḥnu “kami”, serta kata ُﺢﱢﺒَﺴُﻧ nusabbi ḥu “kami bertasbih”, dan juga kata ُﺱﱢﺪَﻘُﻧ nuqaddisu “kami mensucikan” ketiga kata ini terdapat pronomina persona pertama jamak yang ditandai dengan ḍamīr ﻦﺤﻧ na ḥnu “kami”. Kemudian kata َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﺗ ta`lamūna “kamu ketahui” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ﻭﺍﻭ wāw dan ﻥﻮﻧ nūn. Pronomina ini mengacu kepada ayat ke-tiga puluh yaitu ِﺔَﻜِﺋَﻼَﻤْﻠِﻟ lilmalāikati“para malaikat”dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.

3.3.1.2 Pronomina Demonstratif terdapat pada ayat 2, ayat 5, ayat 16, ayat

25, ayat 26 dan ayat 27. 1.Ayat 2