24
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis Kohesi Gramatikal
Telaah yang dilaksanakan per-ayat agar lebih mempermudah peneliti dalam menganalisis data yang ada dalam Surah Al-Baqarah ayat 1 – ayat 30.
Semua jenis kohesi gramatikal akan disajikan dengan terstruktur.
3.2 Jumlah kohesi gramatikal yang terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 1
–ayat 30. 3.3
Jenis kohesi gramatikal yang terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 1 – ayat 30.
3.3.1 Referensi
3.3.1.1 Pronomina Persona terdapat pada ayat2, ayat 3, ayat 4, ayat 5, ayat 6,
ayat 7, ayat 8, ayat 9, ayat 10, ayat 11, ayat 12, ayat 13, ayat 14, ayat 15, ayat 16, ayat 17, ayat 18, ayat 19, ayat 20, ayat 21, ayat 22, ayat 23,
ayat 24, ayat 25, ayat 26, ayat 27, ayat 28, ayat 29 dan ayat 30. 1. Ayat 2
َﺐْﻳَﺭ َﻻ ُﺏﺎَﺘِﻜْﻟﺍ َﻚِﻟَﺫ ِﻪْﻴِﻓ
ﻯًﺪُﻫ َﻦْﻴِﻘﱠﺘُﻤْﻠﱢﻟ
Ż
ālika al-kitābu lā rayba fīhi hudan lilmuttaqīna “Kitab Al Qu’ran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”. Q.S. Al-Baqarah : 2.
Pada ayat 2 terdapat 2 dua pronomina persona yaitu : kata
ِﻪْﻴِﻓ
fīhi “padanya” dan kata
َﻦْﻴِﻘﱠﺘُﻤْﻠﱢﻟ
lilmuttaqīna “mereka yang bertaqwa”. Pada kata
ِﻪْﻴِﻓ
fīhi “padanya” terdapat pronomina persona tunggal yang ditandai dengan
ﻩ
hi “nya” yang melekat pada
ﻲﻓ
fī “pada” yang menimbulkan makna kepunyaan pada
ُﺐَٰﺘِﻜْﻟٱ
al- kitābu “kitab”, pronomina ini mengacu kepada
ُﺐَٰﺘِﻜْﻟٱ
al- kitābu “kitab” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu
dituturkan sebelum pronomina. Sedangkan pada kata
َﻦْﻴِﻘﱠﺘُﻤْﻠﱢﻟ
lilmuttaqīna “mereka yang bertaqwa” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai
dengan
ءﺎﻳ
yā’ dan
ﻥﻮﻧ
nūn yang mengacu kepada ayat ke-tiga yaitu
َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ
Universitas Sumatera Utara
25 al-la
Ż
īna yuuminūna “mereka yang beriman” pronomina ini dinamakan katafora karena yang diacu ditemukan sesudah pronomina.
2. Ayat 3
َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ
َﻭ ِﺐْﻴَﻐْﻟﺎِﺑ َﻥْﻮُﻤْﻴِﻘُﻳ
ﺎﱠﻤِﻣَﻭ َﺓَﻼﱠﺼﻟﺍ َﻥْﻮُﻘِﻔﻨُﻴْﻤُﻫﺎَﻨْﻗَﺯَﺭ
al-la
Ż
īna yuuminūna bil-ghaybi wa yuqīmūna aş-şalāata wa mimmā razaqnāhum yunfiqūna “yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, melaksanakan
shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka”. Q.S. Al-Baqarah : 3.
Pada ayat 3 terdapat 5 lima pronomina persona yaitu : kata
َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ
yuuminūna, kata
َﻥْﻮُﻤْﻴِﻘُﻳ
yuqīmūna “orang-orang yang mendidirikan”, kata
َﻥْﻮُﻘِﻔﻨُﻳ
yunfiqūna “mereka menafkahkan”,
ﺎَﻨْﻗَﺯَﺭ
raz aqnā “rezeki yang
Kami berikan” dan kata
ْﻢُﻫ
hum “mereka”. Kata
َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ
yuuminūna “orang-orang yang beriman” dan pada kata
َﻥْﻮُﻤْﻴِﻘُﻳ
yuqīmūna “orang-orang yang mendidirikan” dan juga pada kata
َﻥْﻮُﻘِﻔﻨُﻳ
yunfiqūna “mereka menafkahkan” ketiga kata ini terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Sedangkan pada kata
ﺎَﻨْﻗَﺯَﺭ
razaqnā “rezeki yang Kami berikan” terdapat pronomina persona pertama jamak yang ditandai dengan
ﺎﻧ
nā, pada kata ini juga ditemukan pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ْﻢُﻫ
hum “mereka”. Pronomina persona di atas mengacu kepada
َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ
al-la
Ż
īna yuuminūna “mereka yang beriman” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu
dituturkan sebelum pronominanya.
3. Ayat 4
َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ َﻭ َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ
ﺎَﻤِﺑ َﻚْﻴَﻟِ َﻹِﺰْﻧُﺃ
ﺎَﻣ َﻭ َﻝِﺰْﻧُﺃ
ﻦِﻣ َﻚِﻠْﺒَﻗ
َﻭ ﺎِﺑ
ِﺓَﺮِﺧ ْﻵ َﻥْﻮُﻨِﻗْﻮُﻴْﻤُﻫ
wa al-la
Ż
īna yuuminūna bimā unzila ilayka wa mā unzila min qablika wa bil- ākhirati hum yūqinūna “Dan mereka yang beriman kepada al-Qur’an yang
diturunkan kepadamu Muhammad dan kitab-kitab yang diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat”. Q.S. Al-Baqarah : 4.
Pada ayat 4 terdapat 7 tujuh pronomina persona yaitu : kata
َﻝِﺰْﻧُﺃ
unzila “telah diturunkan” ditemukan dua kali, kata
َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ
yuuminūna “mereka
Universitas Sumatera Utara
26 beriman”, kata
َﻥْﻮُﻨِﻗْﻮُﻳ
yūqinūna “mereka yakin”,
َﻚِﻠْﺒَﻗ
qablika “sebelum kamu”, kata
َﻚْﻴَﻟِﺇ
ilayka “kepadamu” dan kata
ْﻢُﻫ
hum “mereka”. Kata
َﻝِﺰْﻧُﺃ
unzila “telah diturunkan” yang ditemukan dua kali pada ayat empat merupakan
fi’il mādi majhul dengan ketentuan memiliki ḍamīr kata ganti
ﻮﻫ
huwa “ia” yang tersembunyi, pada kata tersebut terdapat pronomina persona ketiga tunggal yang ditandai dengan huruf
ﻒﻟﺃ
ālifdiawal kata. Kedua pronomina ini mengacu kepada ayat ke-tujuh yaitu
ُّﷲ
allah“Allah”dan ini dinamakan katafora karena yang diacu dituturkan sesudah pronominanya. Sedangkan pada
kata
َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ
yuuminūna “mereka beriman” maupun pada kata
َﻥْﻮُﻨِﻗْﻮُﻳ
yūqinūna “mereka yakin” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Selanjutnya pada kata
َﻚْﻴَﻟِﺇ
ilayka “kepadamu” dan kata
َﻚِﻠْﺒَﻗ
qablika “sebelum kamu” terdapat pronomina persona kedua tunggal yang ditandai dengan
ﻙ
kā. Selain itu kata
ْﻢُﻫ
hum “mereka” juga merupakan pronomina persona ketiga jamak.Kelima pronomina ini mengacu
kepada
َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ َﻭ
wa al-la
Ż
īna yuuminūna “dan mereka yang beriman” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum
pronomina.
4. Ayat 5
ﻦﱢﻣ ﻯًﺪُﻫ ﻰَﻠَﻋ َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ ْﻢِﻬﱢﺑﱠﺭ
َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ َﻭ َﻥْﻮُﺤِﻠْﻔُﻤْﻟﺎُﻤُﻫ
ulāika `ala hudan min rabbihim wa ulāika humu al-mufliḥūna “Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhan-nya, dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung”. Q.S. Al-Baqarah : 5. Pada ayat 5 terdapat 3 tiga pronomina persona yaitu : kata
ْﻢِﻬﱢﺑﱠﺭ
rabbihim “Tuhan mereka”, kata
ْﻢُﻫ
humu “mereka” dan kata
َﻥْﻮُﺤِﻠْﻔُﻤْﻟﺍ
al- mufli
ḥūna “orang-orang yang beruntung”. Pada kata
ْﻢِﻬﱢﺑﱠﺭ
rabbihim “Tuhan mereka” dan juga kata
ْﻢُﻫ
humu “mereka” yang terdapat sesudah
َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ
ulāika “mereka itulah”, pada kedua kata tersebut terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ْﻢُﻫ
hum“mereka”. Selain itu pada kata
َﻥْﻮُﺤِﻠْﻔُﻤْﻟﺍ
al-mufli ḥūna “orang-orang yang
Universitas Sumatera Utara
27 beruntung” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Ketiga pronomina ini mengacu kepada ayat tiga yaitu
َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ
al-la
Ż
īna yuuminūna “mereka yang beriman” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum
pronominanya.
5. Ayat 6
َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ
ٌءﺍَﻮَﺳ ْﻢُﻬَﺗْﺭَﺬﻧَﺃَﺄْﻤِﻬْﻴَﻠَﻋ
ْﻢَﻟ ْﻡَﺃ ْﻢُﻫْﺭِﺬْﻨُﺗ
َﻻ َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ
inna al-la
Ż
īna kafarū sawāun `alayhim aan
Ż
artahum am lam tun
Ż
irhum lā yuuminūna “Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau
Muhammad beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman”. Q.S. Al-Baqarah : 6.
Pada ayat 6 terdapat 5 lima pronomina persona yaitu : kata
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ
kafarū “orang-orang kafir”, kata
ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ
`alayhim “atas mereka”, kata
ْﻢُﻬَﺗْﺭَﺬﻧَﺃَﺃ
aan
Ż
artahum “memberikan peringatan kepada mereka”, kata
ْﻢُﻫْﺭِﺬْﻨُﺗ
tun
Ż
irhum “engkau peringatkan mereka” dan kata
َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ
yuuminūna “mereka beriman”. Pada kata
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ
kafarū “orang-orang kafir” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻒﻟﺃ
ālif. Dan juga pada kata
ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ
`alayhim “atas mereka” dan kata
ْﻢُﻬَﺗْﺭَﺬﻧَﺃَﺃ
aan
Ż
artahum “memberikan peringatan kepada mereka” maupun pada kata
ْﻢُﻫْﺭِﺬْﻨُﺗ
tun
Ż
irhum “engkau peringatkan mereka” pada ketiga kata tersebut terdapat pronomina
persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ْﻢُﻫ
hum “mereka”. Disamping itu pada kata
َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ
yuuminūna “mereka beriman” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Kelima pronomina pada ayat ini mengacu kepada
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan pronomina anafora karena
yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.
6. Ayat 7
َﻢَﺘَﺧ ﻰَﻠَﻋ ُ ّﷲ
ْﻢﻬِﺑْﻮُﻠُﻗ ﻰَﻠَﻋ َﻭ
ْﻢِﻬِﻌْﻤَﺳ ﻰَﻠَﻋ َﻭ
ْﻢِﻫِﺭﺎَﺼْﺑَﺃ َﻭ ٌﺓَﻭﺎَﺸِﻏ
ْﻢُﻬَﻟ ٌﻢْﻴِﻈﻋ ٌﺏﺍَﺬَﻋ
khatama allahu `ala qulūbihim wa `ala sam`ihim wa `ala abşārihim ghisyāwatun wa lahum `aŻābun `aẓīmun “Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka,
Universitas Sumatera Utara
28 penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat”.
Q.S. Al-Baqarah : 7.
Pada ayat 7 terdapat 5 lima pronomina persona yaitu : kata
َﻢَﺘَﺧ
khatama “telah mengunci ia”, kata
ْﻢﻬِﺑْﻮُﻠُﻗ
qulūbihim
“hati mereka”, kata
ْﻢِﻬِﻌْﻤَﺳ
sam`ihim “pendengaran mereka”, kata
ْﻢِﻫِﺭﺎَﺼْﺑَﺃ
abşārihim
“penglihatan mereka” dan kata
ْﻢُﻬَﻟ
lahum “bagi mereka”. Kata
َﻢَﺘَﺧ
khatama “telah mengunci ia” merupakan fi’il mādi dengan
ketentuan memiliki ḍamīr kata ganti
ﻮﻫ
huwa “ia” yang tersembunyi, pada kata tersebut terdapat pronomina persona ketiga tunggal yang mengacu kepada
ُّﷲ
allah“Allah”pronomina ini dinamakan pronomina katafora karena yang diacu dituturkan sesudah pronominanya. Sementara itu pada kata
ْﻢﻬِﺑْﻮُﻠُﻗ
qulūbihim
“hati mereka” dan kata
ْﻢِﻬِﻌْﻤَﺳ
sam`ihim “pendengaran mereka”, dan juga kata
ْﻢِﻫِﺭﺎَﺼْﺑَﺃ
abşārihim
“penglihatan mereka” maupun pada kata
ْﻢُﻬَﻟ
lahum “bagi mereka”, pada keempat kata ini terdapat pronomina persona ketiga jamak yang
ditandai dengan
ْﻢُﻫ
hum “mereka”. Keempat pronomina ini mengacu kepada ayat ke-enam yaitu
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu
dituturkan sebelum pronomina.
7. Ayat 8
ﻦَﻣ ِﺱﺎﱠﻨﻟﺍ َﻦِﻣ َﻭ ﺎﱠﻨَﻣ ُﻵْﻮُﻘَﻳ
ﺎَﻣ َﻭ ِﺮِﺧﻵﺍ ِﻡْﻮَﻴْﻟﺎِﺑ َﻭ ِ ّﻟﺎِﺑ ﻢُﻫ
َﻦْﻴِﻨِﻣْﺆُﻤِﺑ
wa mina an- nāsi man yaqūlu āmannā bil-lahi wa bil-yawmi al-ākhiri wa mā
hum bimuuminīna “Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-
orang yang beriman”. Q.S. Al-Baqarah : 8.
Pada ayat 8 terdapat 4 empat pronomina persona yaitu : kata
ُﻝْﻮُﻘَﻳ
yaqūlu “dia berkata”, kata
ﺎﱠﻨَﻣﺁ
āmannā “kami beriman”, kata
ﻢُﻫ ﺎَﻣ َﻭ
wa mā hum “padahal mereka” dan kata
َﻦْﻴِﻨِﻣْﺆُﻤِﺑ
bimuuminīna “dengan orang-orang yang beriman”.
Universitas Sumatera Utara
29 Kata
ُﻝْﻮُﻘَﻳ
yaqūlu “dia berkata” merupakan fi’il mudāri’i dengan ketentuan memiliki
ḍamīr
ﻮﻫ
huwa “dia” yang ditandai oleh huruf
ءﺎﻳ
yā’diawal kata yang berfungsi sebagai subjek, pada kata ini terdapat pronomina persona kedua tunggal.
Kemudian pada kata
ﺎﱠﻨَﻣﺁ
āmannā “kami beriman” terdapat pronomina persona pertama jamak yang ditandai dengan
ﺎﻧ
nā. Kata
ﻢُﻫ ﺎَﻣ َﻭ
wa mā hum “padahal mereka” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻢُﻫ
hum “mereka”. Dan juga pada kata
َﻦْﻴِﻨِﻣْﺆُﻤِﺑ
bimuuminīna “dengan orang-orang yang beriman” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ءﺎﻳ
yā’ dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Keempat pronomina pada ayat ini mengacu kepada ayat ke- enam yaitu
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir”, pronomina ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu
dituturkan sebelum pronomina.
8. Ayat 9
َﻥْﻮُﻋِﺩﺎَﺨُﻳ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ َﻭ َ ّﷲ
ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ ﺎَﻣ َﻭ
َﻥْﻮُﻋَﺪْﺨَﻳ ﱠﻻِﺇ
ﻢُﻬَﺴُﻔﻧَﺃ ﺎَﻣ َﻭ
َﻥْﻭُﺮُﻌْﺸَﻳ
yukhādi`ūna allaha wa al-laŻīna āmanū wa mā yakhda`ūna illā anfusahum wa mā yasy`urūna “Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal
mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari”. Q.S. Al-Baqarah : 9.
Pada ayat 9 terdapat 5 lima pronomina persona yaitu : kata
ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ
āmanū “orang-orang beriman”, kata
َﻥْﻮُﻋِﺩﺎَﺨُﻳ
yukhādi`ūna “mereka menipu”, kata
َﻥْﻮُﻋَﺪْﺨَﻳ
yakhda`ūna “mereka hanya menipu”
, kata
َﻥْﻭُﺮُﻌْﺸَﻳ
yasy`urūna “mereka menyadari” dan kata
ﻢُﻬَﺴُﻔﻧَﺃ
anfusahum “diri mereka”. Pada kata
ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ
āmanū “orang-orang beriman” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻒﻟﺃ
ālif, pronomina ini mengacu kepada ayat tiga yaitu
َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ
al-la
Ż
īna yuuminūna “mereka yang beriman” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu
dituturkan sebelum pronominanya. Sedangkan pada kata
َﻥْﻮُﻋِﺩﺎَﺨُﻳ
yukhādi`ūna “mereka menipu”, dan pada kata
َﻥْﻮُﻋَﺪْﺨَﻳ
yakhda`ūna “mereka hanya menipu”
serta pada kata
َﻥْﻭُﺮُﻌْﺸَﻳ
yasy`urūna “mereka menyadari” pada ketiga kata ini terdapat
Universitas Sumatera Utara
30 pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Kemudian kata
ﻢُﻬَﺴُﻔﻧَﺃ
anfusahum “diri mereka” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻢُﻫ
hum “mereka”. Keempat pronomina ini mengacu pada ayat ke-enam yaitu
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” pronomina ini dinamakan anafora
karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.
9. Ayat 10
ْﻲِﻓ ﻢِﻬِﺑْﻮُﻠُﻗ
ٌﺽَﺮﱠﻣ ُﻢُﻫَﺩﺍَﺰَﻓ
َﻭ ﺎًﺿَﺮَﻣ ُﷲ ْﻢُﻬَﻟ
ﺍْﻮُﻧﺎَﻛ ﺎَﻤِﺑ ٌﻢْﻴِﻟَﺃ ٌﺏﺍَﺬَﻋ َﻥْﻮُﺑِﺬْﻜَﻳ
fī qulūbihim maraḍun fazādahumu al-lahu maraḍāan wa lahum `aŻābun alīmun bimā kānū yakŻibūna “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambahkan
penyakitnya itu, dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mreka berdusta”. Q.S. Al-Baqarah : 10.
Pada ayat 10 terdapat 5 lima pronomina persona yaitu : kata
َﺩﺍَﺯ
zāda“bertambah”, kata
ﻢِﻬِﺑْﻮُﻠُﻗ
qulūbihim “hati mereka”, kata
ُﻢُﻫَﺩﺍَﺰَﻓ
fazādahumu
“menambah kepada mereka”, kata
ْﻢُﻬَﻟ
lahum “bagi mereka” dan kata
َﻥْﻮُﺑِﺬْﻜَﻳ
yak
Ż
ibūna
“mereka berdusta”
. Kata
َﺩﺍَﺯ
zāda“bertambah” merupakan fi’il mādi dengan ketentuan memiliki
ḍamīr kata ganti
ﻮﻫ
huwa “ia” yang tersembunyi, pada kata tersebut terdapat pronomina persona ketiga tunggal yang mengacu kepada
ُّﷲ
allah“Allah”pronomina ini dinamakan katafora karena yang diacu dituturkan sesudah pronomina. Sedangkan pada kata
ﻢِﻬِﺑْﻮُﻠُﻗ
qulūbihim “hati mereka”, dan kata
ُﻢُﻫَﺩﺍَﺰَﻓ
fazādahumu
“menambah kepada mereka” dan juga kata
ْﻢُﻬَﻟ
lahum “bagi mereka” pada ketiga kata ini terdapat pronomina persona ketiga jamak yang
ditandai dengan
ﻢُﻫ
hum “mereka”. Selain itu kata
َﻥْﻮُﺑِﺬْﻜَﻳ
yak
Ż
ibūna
“mereka berdusta”
juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Keempat pronomina ini mengacu pada ayat ke-enam yaitu
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan pronomina ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan
sebelum pronomina.
Universitas Sumatera Utara
31
10. Ayat 11
َﻞْﻴِﻗ ﺍَﺫِﺇ َﻭ ْﻢُﻬَﻟ
َﻻ ﺍْﻭُﺪِﺴْﻔُﺗ
ِﺽْﺭَ ْﻷﺍ ﻲِﻓ ﺍْﻮُﻟﺎَﻗ
ﺎَﻤﱠﻧِﺇ َﻥْﻮُﺤِﻠْﺼُﻤُﻨْﺤَﻧ
wa iŻā qīla lahum lā tufsidū fī al-arḍi qālū innamā naḥnu muşliḥūna “Dan jika dikatakan kepada mereka, “Janganlah kalian berbuat kerusakan di muka bumi”,
mereka menjawab, Sesungguhnya kami orang-orang yang melakukan perbaikan”. Q.S. Al-Baqarah : 11.
Pada ayat 11 terdapat 5 lima pronomina persona yaitu : kata
ﺍْﻭُﺪِﺴْﻔُﺗ
tufsidū “kalian berbuat kerusakan”, kata
ﺍْﻮُﻟﺎَﻗ
qālū “mereka berkata”, kata
ْﻢُﻬَﻟ
lahum “kepada mereka”, kata
ُﻦ ْﺤَﻧ
na ḥnu “kami” dan kata
َﻥْﻮُﺤِﻠْﺼُﻣ
muşliḥūna “orang-orang yang melakukan perbaikan”. Kata
ﺍْﻭُﺪِﺴْﻔُﺗ tufsidū “kalian berbuat kerusakan” dan kata ﺍْﻮُﻟﺎَﻗ qālū
“mereka berkata” pada kedua kata ini terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻒﻟﺃ
ālif. Pada kata ْﻢُﻬَﻟlahum “kepada
mereka” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻢُﻫhum “mereka”. Sementara itu pada kata ُﻦ ْﺤَﻧnaḥnu “kami” merupakan pronomina persona pertama jamak yang ditandai dengan
ḍamīr ُﻦ ْﺤَﻧnaḥnu
“kami”. Kemudian kata
َﻥْﻮُﺤِﻠْﺼُﻣmuşliḥūna “orang-orang yang melakukan
perbaikan” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Kelima pronomina pada ayat ini mengacu kepada ayat ke-enam yaitu
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” pronomina ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu
dituturkan sebelum pronomina.
11. Ayat 12
َﻻَﺃ َﻥْﻭُﺪِﺴْﻔُﻤْﻟﺎُﻤُﻬْﻤُﻬﱠﻧِﺇ
ﱠﻻ ْﻦِﻜَﻟ َﻭ َﻥْﻭُﺮُﻌْﺸَﻳ
alā innahum humu al-mufsidūna wa lakin lā yasy`urūna “Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka
tidak menyadari”. Q.S. Al-Baqarah : 12.
Pada ayat 12 terdapat 4 empat pronomina persona yaitu : kata
ْﻢُﻬﱠﻧِﺇ
innahum “sesungguhnya mereka”, kata
ُﻢُﻫ
humu “mereka”, kata
َﻥْﻭُﺪِﺴْﻔُﻤْﻟﺍ
al-
Universitas Sumatera Utara
32 mufsidūna “orang-orang yang membuat kerusakan” dan kata
َﻥْﻭُﺮُﻌْﺸَﻳ
yasy`urūna “mereka sadar”. Kata
ْﻢُﻬﱠﻧِﺇ
innahum “sesungguhnya mereka” dan kata
ُﻢُﻫ
humu “mereka” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ْﻢُﻫ
hum “mereka”. Kemudian kata
َﻥْﻭُﺪِﺴْﻔُﻤْﻟﺍ
al- mufsidūna “orang-orang yang membuat
kerusakan” dan juga kata
َﻥْﻭُﺮُﻌْﺸَﻳ
yasy`urūna “mereka sadar” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Keempat pronomina yang terdapat pada ayat ini mengacu pada ayat ke-enam yaitu
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum
pronomina.
12. Ayat 13
َﻞْﻴِﻗ ﺍَﺫِﺇ َﻭ ﺍْﻮُﻨِﻣﺂْﻤُﻬَﻟ
ﺎَﻤَﻛ َﻦَﻣﺁ
ُﺱﺎﱠﻨﻟﺍ ُﻦِﻣْﺆُﻧَﺃﺍْﻮُﻟﺎَﻗ
ﺎَﻤَﻛ َﻦَﻣﺁ
َﻻَﺃ ءﺎَﻬَﻔﱡﺴﻟﺍ ُﻢُﻬْﻤُﻬﱠﻧِﺇ
ﱠﻻ ْﻦِﻜَﻟَﻭ ُءﺎَﻬَﻔﱡﺴﻟﺍ َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﻳ
wa iŻā qīla lahum āminū kamā āmana an-nāsu qālū anuuminu kamā āmana as-
sufahāu alā innahum humu as-sufahāu wa lakin lā ya`lamūna “Dan jika dikatakan kepada mereka,“Berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah
beriman”, mereka menjawab, “Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang kurang akal itu telah beriman?”. Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-
orang yang kurang akal, tetapi mereka tidak tahu”. Q.S. Al-Baqarah : 13.
Pada ayat 13 terdapat 9 sembilan pronomina persona yaitu : kata
َﻦَﻣﺁ
āmana “ia beriman” terdapat dua kali, kata
ْﻢُﻬَﻟ
lahum “kepada mereka”, kata
ْﻢُﻬﱠﻧِﺇ
innahum “sesungguhnya mereka”,
ﻢُﻫ
humu “mereka”, kata
ﺍْﻮُﻨِﻣﺁ
āminū “mereka beriman”, kata
ْﻮُﻟﺎَﻗ
ﺍ qālū “mereka berkata”, kata
ُﻦِﻣْﺆُﻧَﺃ
anuuminu “apakah kami beriman” dan kata
َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﻳ
ya`lamūna “mereka mengetahui”. Kata
َﻦَﻣﺁ
āmana “ia beriman” yang terdapat dua kali pada ayat ini merupakan
fi’il mādi dengan ketentuan memiliki ḍamīr kata ganti
ﻮﻫ
huwa “ia” yang tersembunyi merupakan pronomina persona ketiga tunggal, kedua
pronomina ini mengacu kepada ayat tiga yaitu
َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ
al-la
Ż
īna yuuminūna
Universitas Sumatera Utara
33 “mereka yang beriman” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu
lebih dahulu dituturkan sebelum pronominanya. Sedangkan pada kata
ْﻢُﻬَﻟ
lahum “kepada mereka” dan kata
ْﻢُﻬﱠﻧِﺇ
innahum “sesungguhnya mereka” dan juga kata
ﻢُﻫ
humu “mereka” yang terdapat setelah
ْﻢُﻬﱠﻧِﺇ
innahum “sesungguhnya mereka” kesemua kata ini terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻢُﻫ
hum “mereka”. Selain itu kata
ﺍْﻮُﻨِﻣﺁ
āminū “mereka beriman” dan kata
ْﻮُﻟﺎَﻗ
ﺍ qālū “mereka berkata” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang
ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻒﻟﺃ
ālif. Kata
ُﻦِﻣْﺆُﻧَﺃ
anuuminu “apakah kami beriman” terdapat pronomina persona pertama jamak yang ditandai dengan
ﺎﻧ
nā. Selanjutnya pada kata
َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﻳ
ya`lamūna “mereka mengetahui” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Semua pronomina ini mengacu pada ayat ke-enam yaitu
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ
inna al- la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronominanya.
13. Ayat 14
ﺍَﺫِﺇ َﻭ ﺍْﻮُﻘَﻟ
َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﺎﱠﻨَﻣﺁﺍْﻮُﻟﺎَﻗﺍْﻮُﻨَﻣﺁ
ﺍَﺫِﺇ َﻭ ﺍْﻮَﻠَﺧ
ﻰَﻟِﺇ ﺍْﻮُﻟﺎَﻘْﻤِﻬِﻨْﻴِﻁﺎَﻴَﺷ
ﺎﱠﻧِﺇ ْﻢُﻜَﻌَﻣ
ﺎَﻤﱠﻧِﺇ َﻥْﻭُﺅِﺰْﻬَﺘْﺴُﻤُﻨْﺤَﻧ
wa i Żā laqū al-laŻīna āmanū qālū āmannā wa iŻā khalaw ila shayāṭīnihim
qālū innā ma`akum innamā na ĥnu mustahziūna “Dan jika mereka berjumpa
dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, Kami telah beriman. Tetapi jika mereka kembali kepada setan-setan para pemimpin mereka, mereka berkata,
Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya berolok-olok”. Q.S. Al-Baqarah : 14.
Pada ayat 14 terdapat 10 sepuluh pronomina persona yaitu : kata
ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ
āmanū “orang-orang beriman”, kata
ﺍْﻮُﻘَﻟ
laqū “mereka berjumpa”, kata
ﺍْﻮُﻟﺎَﻗ
qālū “mereka berkata” ditemukan dua kali, kata
ﺍْﻮَﻠَﺧ
khalaw “mereka kembali”, kata
ﺎﱠﻨَﻣﺁ
āmannā “kami telah beriman”, kata
ْﻢِﻬِﻨْﻴِﻁﺎَﻴَﺷ
shayāṭīnihim “syaitan-syaitan mereka”, kata
ْﻢُﻜَﻌَﻣ
ma`akum “bersama kalian”, kata
ُﻦ ْﺤَﻧ
na ḥnu
“kami” dan kata
َﻥْﻭُﺅِﺰْﻬَﺘْﺴُﻣ
mustahziūna “orang-orang yang berolok-olok”.
Universitas Sumatera Utara
34 Kata
ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ
āmanū “orang-orang beriman” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻒﻟﺃ
ālif, pronomina ini mengacu kepada ayat tiga yaitu
َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ
al-la
Ż
īna yuuminūna “mereka yang beriman” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu
dituturkan sebelum pronomina. Pada kata
ﺍْﻮُﻘَﻟ
laqū “mereka berjumpa”, dan kata
ﺍْﻮُﻟﺎَﻗ
qālū “mereka berkata” yang terdapat dua kali pada ayat empat belas ini dan juga kata
ﺍْﻮَﻠَﺧ
khalaw “mereka kembali” kesemuanya ini terdapat pronomina persona ketiga jamak yang
ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻒﻟﺃ
ālif. Kemudian kata
ﺎﱠﻨَﻣﺁ
āmannā “kami telah beriman” dan
ُﻦ ْﺤَﻧ
na ḥnu “kami” pada kedua bentuk kata ini terdapat
pronomina persona pertama jamak yang ditandai dengan
ﺎﻧ
nā, sementara itu pada kata
ْﻢِﻬِﻨْﻴِﻁﺎَﻴَﺷ
shayāṭīnihim “syaitan-syaitan mereka” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻢُﻫ
hum “mereka”. Kata
ْﻢُﻜَﻌَﻣ
ma`akum “bersama kalian” juga terdapat pronomina persona kedua jamak yang ditandai dengan
ḍamīr
ﻢﺘﻧﺃ
antum “kalian”. Dan juga kata
َﻥْﻭُﺅِﺰْﻬَﺘْﺴُﻣ
mustahziūna “orang-orang yang berolok-olok” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Semua pronomina ini mengacu pada ayat ke-enam yaitu
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan pronomina anafora karena
yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.
14. Ayat 15
ُ ّﷲ ْﻢِﻬِﺒُﺋِﺰْﻬَﺘْﺴَﻳ
َﻭ ْﻢُﻫﱡﺪُﻤَﻳ
ْﻲِﻓ َﻥْﻮُﻬَﻤْﻌَﻴْﻤِﻬِﻧﺎَﻴْﻐُﻁ
allahu yastahziu bihim wa yamudduhum fī ṭughyānihim ya`mahūna “Allah akan meperolok-olokkan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam
kesesatan mereka”. Q.S. Al-Baqarah : 15. Pada ayat 15 terdapat 5 lima pronomina persona yaitu : kata
ُﺉِﺰْﻬَﺘْﺴَﻳ
yastahziu “akan memperolok-olok”, kata
ْﻢِﻬِﺑ
bihim “dengan mereka”, kata
ْﻢُﻫﱡﺪُﻤَﻳ
yamudduhum “membiarkan mereka”, kata
ْﻢِﻬِﻧﺎَﻴْﻐُﻁ
ṭughyānihim
Universitas Sumatera Utara
35 “kedurhakaan mereka” dan kata
َﻥْﻮُﻬَﻤْﻌَﻳ
ya`mahūna “mereka terombang- ambing”.
Kata
ُﺉِﺰْﻬَﺘْﺴَﻳ
yastahziu “akan memperolok-olok” merupakan fi’il mudāri’i dengan ketentuan memiliki ḍamīr
ﻮﻫ
huwa “dia” yang ditandai oleh huruf
ءﺎﻳ
yā’diawal kata berfungsi sebagai subjek merupakan pronomina persona kedua tunggal, pronomina ini mengacu kepada
ُ ّﷲ
Allah “Allah” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum
pronomina. Sedangkan pada kata
ْﻢِﻬِﺑ
bihim “dengan mereka”, dan kata
ْﻢُﻫﱡﺪُﻤَﻳ
yamudduhum “membiarkan mereka” dan juga kata
ْﻢِﻬِﻧﺎَﻴْﻐُﻁ
ṭughyānihim “kedurhakaan mereka” kedua kata ini terdapat pronomina persona ketiga jamak
yang ditandai dengan
ﻢُﻫ
hum “mereka”. Kemudian kata
َﻥْﻮُﻬَﻤْﻌَﻳ
ya`mahūna “mereka terombang-ambing” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang
ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Empat pronomina ini mengacu kepada ayat ke-enam yaitu
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang- orang kafir” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan
sebelum pronomina.
15. Ayat 16
َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ ﺍُﻭَﺮَﺘْﺷﺍ
ْﺖَﺤِﺑَﺭ ﺎَﻤَﻓ ﻯَﺪُﻬْﻟﺎِﺑ َﺔَﻟَﻼﱠﻀﻟﺍ ْﻢُﻬُﺗَﺭﺎَﺠﱢﺗ
ﺍْﻮُﻧﺎَﻛ ﺎَﻣ َﻭ َﻦْﻳِﺪَﺘْﻬُﻣ
ūlāika al-laŻīna asytaraw aḍ-ḍalālata bil-huda famā rabihat tijāratuhum wa mā kānū muhtadīna “Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Maka
perdagangan mereka itu tidak beruntung dan mereka tidak mendapat petunjuk”. Q.S. Al-Baqarah : 16.
Pada ayat 16 terdapat 3 tiga pronomina persona yaitu :kata
ﺍُﻭَﺮَﺘْﺷﺍ
asytaraw “mereka membeli”, kata
ْﻢُﻬُﺗَﺭﺎَﺠﱢﺗ
tijāratuhum “perniagaan mereka” dan kata
َﻦْﻳِﺪَﺘْﻬُﻣ
muhtadīna “orang-orang yang mendapat petunjuk”. Pada kata
ﺍُﻭَﺮَﺘْﺷﺍ
asytaraw “mereka membeli” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Bentuk kata
ْﻢُﻬُﺗَﺭﺎَﺠﱢﺗ
tijāratuhum “perniagaan mereka” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻢُﻫ
hum “mereka”. Dan juga kata
َﻦْﻳِﺪَﺘْﻬُﻣ
muhtadīna
Universitas Sumatera Utara
36 “orang-orang yang mendapat petunjuk” terdapat pronomina persona ketiga jamak
yang ditandai dengan
ءﺎﻳ
yā’ dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Ketiga pronomina yang terdapat pada ayat ini mengacu pada ayat ke-enam yaitu
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum
pronomina.
16. Ayat 17
ْﻢُﻬُﻠَﺜَﻣ ﺎَﻣ ْﺕَءﺎَﺿَﺃ ﺎﱠﻤَﻠَﻓ ﺍًﺭﺎَﻧ َﺪَﻗْﻮَﺘْﺳﺍ ﻱِﺬﱠﻟ ِﻼَﺜَﻤَﻛ
َﺐَﻫَﺬُﻬَﻟْﻮَﺣ ُﷲ
ْﻢِﻫِﺭْﻮُﻨِﺑ َﻭ
ْﻢُﻬَﻛَﺮَﺗ ﱠﻻ ٍﺕﺎَﻤُﻠُﻅ ْﻲِﻓ
َﻥْﻭُﺮِﺼْﺒُﻳ
maŚaluhum kamaŚali al-laŻī astawqada nārān falammā aḍāat mā ḥawlahu Żahaba al-lahu binūrihim wa tarakahum fī ẓulumātin lā yub
şirūna “Perumpamaan mereka seperti orang-orang yang menyalakan api, setelah
menerangi sekelilingnya, Allah melenyapkan cahaya yang menyinari mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan tidak dapat melihat”. Q.S. Al-Baqarah
: 17.
Pada ayat 17 terdapat 6 enam pronomina persona yaitu : kata
َﺐَﻫَﺫ
Ż
ahaba “menghilangkan ia”, kata
ْﻢُﻬُﻠَﺜَﻣ
ma
Ś
aluhum “perumpamaan mereka”, kata
ْﻢِﻫِﺭْﻮُﻨِﺑ
binūrihim “dengan cahaya mereka”, kata
ْﻢُﻬَﻛَﺮَﺗ
tarakahum “membiarkan mereka”, kata
ُﻪَﻟْﻮَﺣ
ḥawlahu “disekelilingnya” dan kata
َﻥْﻭُﺮِﺼْﺒُﻳ
yubşirūna “mereka melihat”. Kata
َﺐَﻫَﺫ
Ż
ahaba “menghilangkan ia” merupakan fi’il mādi dengan
ketentuan memiliki ḍamīr kata ganti
ﻮﻫ
huwa “ia” yang tersembunyi, pada kata tersebut terdapat pronomina persona ketiga tunggal yang mengacu kepada
ُّﷲ
allah“Allah”pronomina ini dinamakan katafora karena yang diacu dituturkan sesudah pronomina. Sementara itu pada kata
ْﻢُﻬُﻠَﺜَﻣ
ma
Ś
aluhum “perumpamaan mereka”, dan kata
ْﻢِﻫِﺭْﻮُﻨِﺑ
binūrihim “dengan cahaya mereka” dan juga
ْﻢُﻬَﻛَﺮَﺗ
tarakahum “membiarkan mereka”, ketiga kata ini terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻢُﻫ
hum “mereka”. Kata
ُﻪَﻟْﻮَﺣ
ḥawlahu “disekelilingnya” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻩ
hu “nya”. Kemudian pada kata
َﻥْﻭُﺮِﺼْﺒُﻳ
yubşirūna “mereka
Universitas Sumatera Utara
37 melihat” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Pronomina ini mengacu kepada ayat ke-enam yaitu
َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum
pronomina.
17. Ayat 18
ٌﻲْﻤُﻋ ٌﻢْﻜُﺑ ﱞﻢُﺻ ْﻢُﻬَﻓ
َﻻ َﻥْﻮُﻌِﺟْﺮَﻳ
șummun bukmun `umyun fahum lā yarji`ūna “Mereka tuli, bisu dan buta, sehingga mereka tidak dapat kembali”. Q.S. Al-Baqarah : 18.
Pada ayat 18 terdapat 2 dua pronomina persona yaitu : kata
ْﻢُﻬَﻓ
fahum “maka mereka” dan kata
َﻥْﻮُﻌِﺟْﺮَﻳ
yarji`ūna “mereka dapat kembali”. Kata
ْﻢُﻬَﻓ
fahum “maka mereka” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻢُﻫ
hum “mereka”. Kemudian kata
َﻥْﻮُﻌِﺟْﺮَﻳ
yarji`ūna “mereka dapat kembali” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang
ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn.Kedua pronomina ini mengacu kepada ayat ke-enam yaitu
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang- orang kafir” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan
sebelum pronomina.
18. Ayat 19
ءﺎَﻤﱠﺴﻟﺍ َﻦﱢﻣ ٍﺐﱢﻴَﺼَﻛ ْﻭَﺃ ِﻪْﻴِﻓ
ٌﻕْﺮَﺑَﻭٌﺪْﻋَﺭَﻭ ٌﺕﺎَﻤُﻠُﻅ ْﻢُﻬَﻌِﺑﺎَﺻَﺄَﻧْﻮُﻠَﻌْﺠَﻳ
ْﻲِﻓ ْﻢِﻬِﻧﺍَﺫﺁ
َﺭَﺬَﺣ ِﻖِﻋﺍَﻮﱠﺼﻟﺍ َﻦﱢﻣ ﺎِﺑ ٌﻂْﻴِﺤُﻣ ُﷲﻭ ِﺕْﻮَﻤْﻟﺍ
ْﻝ َﻦْﻳِﺮِﻓﺎﻛ
aw ka șayyibin mina as -samāi fīhi ẓulumātun wa ra`dun wa barqun yaj`alūna
a șābi`ahum fī āŻānihim mina aș -șawā`iqi ḥaŻara al-mawti wa allāhu muḥīţun
bil- kāfirīna “Atau seperti orang yang ditimpa hujan lebat dari langit, yang
disertai kegelapan, petir dan kilat. Mereka menyumbat telinga dengan jari-jarinya, menghindari suara petir itu karena takut mati. Allah meliputi orang-orang yang
kafir”. Q.S. Al-Baqarah : 19.
Pada ayat 19 terdapat 5 lima pronomina persona yaitu :kata
ِﻪْﻴِﻓ
fīhi “didalamnya”, kata
َﻥْﻮُﻠَﻌْﺠَﻳ
yaj`alūna “mereka menyumbat”,
kata
Universitas Sumatera Utara
38
ْﻢُﻬَﻌِﺑﺎَﺻَﺃ
a șābi`ahum “jari-jari mereka”, kata
ْﻢِﻬِﻧﺍَﺫﺁ
ā
Ż
ānihim “telinga mereka” dan kata
َﻦْﻳِﺮِﻓﺎﻛ
kāfirīna “orang-orang kafir”. Pada kata
ِﻪْﻴِﻓ
fīhi “didalamnya” terdapat pronomina persona tunggal yang diteandai dengan
ﻩ
hi “nya” yang melekat pada
ﻲﻓ
fī “pada”, pronominanya mengacu kepada
ءﺎَﻤﱠﺴﻟﺍ
as- samāi “langit” dan ini dinamakan
anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina. Kata
َﻥْﻮُﻠَﻌْﺠَﻳ
yaj`alūna “mereka menyumbat” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Selain itu pada kata
ْﻢُﻬَﻌِﺑﺎَﺻَﺃ
a șābi`ahum “jari-jari mereka” dan juga kata
ْﻢِﻬِﻧﺍَﺫﺁ
ā
Ż
ānihim “telinga mereka” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻢُﻫ
hum “mereka”. Kemudian pada kata
َﻦْﻳِﺮِﻓﺎﻛ
kāfirīna “orang-orang kafir” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ءﺎﻳ
yā’ dan
ﻥﻮﻧ
nūn.Keempat pronomina yang terdapat pada ayat ini mengacu kepada ayat ke-enam yaitu
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan
sebelum pronomina.
19. Ayat 20
ُﻕْﺮَﺒْﻟﺍ ُﺩﺎَﻜَﻳ ْﻢُﻫَﺭﺎَﺼْﺑَﺄُﻔَﻄْﺨَﻳ
َءﺎَﺿَﺃ ﺎَﻤﱠﻠُﻛ ِﻪْﻴِﻓﺍْﻮَﺸﱠﻤﻤُﻬَﻟ
َﻢَﻠْﻅَﺃ ﺍَﺫِﺇَﻭ ﺍْﻮُﻣﺎَﻘْﻤِﻬْﻴَﻠَﻋ
ْﻮَﻟَﻭ ْءﺎَﺷ
ُﷲ ْﻢِﻬِﻌْﻤَﺴِﺒَﺒَﻫَﺬَﻟ
َﻭ ْﻢِﻫِﺭﺎَﺼْﺑَﺃ
ٌﺮْﻳِﺪَﻗ ٍﺊْﻴَﺷ ﱢﻞُﻛ ﻰَﻠَﻋ ﱠﷲ ﱠﻥِﺇ
yakādu al-barqu yakhţafu abşārahum kullamā aḍāa lahum masyaw fīhi wa iŻā a
ẓlama `alayhim qāmū wa law syāa al-lahu laŻahaba bisam`ihim wa abşārihim inna al-laha `alá kulli syayin qad
īrun “Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari, mereka berjalan di bawah
sinar itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. Q.S. Al-Baqarah : 20.
Pada ayat 20 terdapat 11 sebelas pronomina persona yaitu : kata
ْءﺎَﺷ
syāa “menghendaki ia”, kata
َﺐَﻫَﺬَﻟ
la
Ż
ahaba “niscaya ia menghilangkan”, kata
ُﻒَﻄ ْﺨَﻳ
yakhţafu “menyambar”, kata
ِﻪْﻴِﻓ
fīhi “padanya”, kata
Universitas Sumatera Utara
39
ْﻢُﻫَﺭﺎَﺼْﺑَﺃ
abşārahum “penglihatan mereka” ditemukan dua kali, kata
ﻢُﻬَﻟ
lahum “bagi mereka”,kata
ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ
`alayhim “atas mereka”, kata
ْﻢِﻬِﻌْﻤَﺴِﺑ
bisam`ihim “dengan pendengaran mereka”, kata
ﺍْﻮَﺸﱠﻣ
masyaw “mereka berjalan” dan kata
ﺍْﻮُﻣﺎَﻗ
qāmū “mereka berhenti”. Kata
ْءﺎَﺷ
syāa “menghendaki ia” dan juga kata
َﺐَﻫَﺬَﻟ
la
Ż
ahaba “niscaya ia menghilangkan” merupakan
fi’il mādi dengan ketentuan memiliki damir kata ganti
ﻮﻫ
huwa “ia” yang tersembunyi merupakan pronomina persona ketiga tunggal, kedua pronomina ini mengacu kepada
ُّﷲ
allah“Allah”pronomina ini dinamakan katafora karena yang diacu dituturkan sesudah pronomina. Kata
ُﻒَﻄ ْﺨَﻳ
yakhţafu “menyambar” merupakan fi’il mudāri’i dengan ketentuan memiliki ḍamīr
ﻮﻫ
huwa “dia” yang ditandai oleh huruf
ءﺎﻳ
yā’diawal kata berfungsi sebagai subjek merupakan pronomina persona kedua tunggal, pronomina ini
mengacu kepada
ُﻕْﺮَﺒْﻟﺍ
al-barqu “kilat” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina. Kata
ِﻪْﻴِﻓ
fīhi “padanya” terdapat pronomina prsona ketiga tunggal yang ditandai dengan
ِﻩ
hi “nya” yang mengacu kepada
َءﺎَﺿَﺃ
a ḍāa “sinar”. Sedangkan pada kata
ْﻢُﻫَﺭﺎَﺼْﺑَﺃ
abşārahum “penglihatan mereka” terdapat dua kali pada ayat dua puluh, kata
ﻢُﻬَﻟ
lahum “bagi mereka”, dan juga kata
ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ
`alayhim “atas mereka” serta kata
ْﻢِﻬِﻌْﻤَﺴِﺑ
bisam`ihim “dengan pendengaran mereka” keempat kata ini terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻢُﻫ
hum “mereka”. Selain itu pada kata
ﺍْﻮَﺸﱠﻣ
masyaw “mereka berjalan” dan juga kata
ﺍْﻮُﻣﺎَﻗ
qāmū “mereka berhenti” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻒﻟﺃ
ālif. Pronomina ini mengacu kepada ayat ke-enam yaitu
ﱠﻥِﺇ ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum
pronomina.
20. Ayat 21
Universitas Sumatera Utara
40
ُﺱﺎﱠﻨﻟﺍ ﺎَﻬﱡﻳَﺃ ﺎَﻳ ُﻢُﻜﱠﺑَﺭﺍْﻭُﺪُﺒْﻋﺍ
ْﻱِﺬﱠﻟﺍ ْﻢُﻜَﻘَﻠَﺧ
ﻦِﻣ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ َﻭ َﻥْﻮُﻘﱠﺘَﺘْﻤُﻜﱠﻠَﻌَﻠْﻤُﻜِﻠْﺒَﻗ
yā ayyuhā an-nāsu a`budū rabbakumu al-laŻī khalaqakum wa al-laŻīna min qablikum la`allakum tattaqūna “Wahai manusia Sembahlah Tuhan kalian yang
telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa”. Q.S. Al-Baqarah : 21.
Pada ayat 21 terdapat 6 enam pronomina persona yaitu : kata
ُﻢُﻜﱠﺑَﺭ
rabbakumu “Tuhan kalian”, kata
ْﻢُﻜَﻘَﻠَﺧ
khalaqakum “menciptakanmu”, kata
ْﻢُﻜِﻠْﺒَﻗ
qablikum “sebelum kamu”, kata
ْﻢُﻜﱠﻠَﻌَﻟ
la`allakum “agar kamu”, kata
َﻥْﻮُﻘﱠﺘَﺗ
tattaqūna “bertakwa” dan kata
ﺍْﻭُﺪُﺒْﻋﺍ
a`budū “sembah kalian”. Kata
ُﻢُﻜﱠﺑَﺭ
rabbakumu “Tuhan kalian”, dan kata
ْﻢُﻜَﻘَﻠَﺧ
khalaqakum “menciptakanmu”, dan juga kata
ْﻢُﻜِﻠْﺒَﻗ
qablikum “sebelum kamu” kemudian kata
ْﻢُﻜﱠﻠَﻌَﻟ
la`allakum “agar kamu” pada keempat kata ini terdapat pronomina persona kedua jamak yang ditandai dengan
ḍamīr
ﻢﺘﻧﺃ
antum. Sementara itu pada kata
َﻥْﻮُﻘﱠﺘَﺗ
tattaqūna “bertakwa” terdapat pronomina persona kedua jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Dan kata
ﺍْﻭُﺪُﺒْﻋﺍ
a`budū “sembah kalian” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻒﻟﺃ
ālif. Keenam pronomina yang terdapat pada ini mengacu kepada
ﺎَﻬﱡﻳَﺃ ﺎَﻳ ُﺱﺎﱠﻨﻟﺍ
yā ayyuhā an-nāsu “wahai manusia” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.
21. Ayat 22
ْﻱِﺬﱠﻟَﺍ ُﻢُﻜَﻠَﻠَﻌَﺟ
َﻭ ًءﺎَﻨِﺑ َءﺎَﻤﱠﺴﻟﺍ َﻭ ًﺎﺷﺍَﺮِﻓ َﺽْﺭَ ْﻷﺍ َﻝَﺰْﻧَﺃ
ًءﺎَﻣ ءﺎَﻤﱠﺴﻟﺍ َﻦِﻣ ِﻪِﺒَﺟَﺮْﺧَﺄَﻓ
ًﺎﻗْﺯِﺭ ِﺕﺍَﺮَﻤﱠﺜﻟﺍ َﻦِﻣ ْﻢُﻜﱠﻟ
َﻼَﻓ ﺍْﻮُﻠَﻌْﺠَﺗ
َﻭ ًﺍﺩﺍَﺪﻧَﺃ ِﻟِ َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﺘْﻤُﺘﻧَﺃ
al- laŻī ja`ala lakumu al-arḍa firāsyān wa as-samāa bināan wa anzala mina as-
samāi māan faakhraja bihi mina aŚ-Śamarāti rizqān lakum falā taj`alū lillāhi andādān wa antum ta`lamūna “Dia-lah yang menjadikan bumi sebagai
hamparan bagi kalian dan langit sebagai atap, lalu Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu Dia hasilkan dengan hujan itu buah-buahan sebagai rezeki untuk
kalian. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui”. Q.S. Al-Baqarah : 22.
Pada ayat 22 terdapat 9 sembilan pronomina persona yaitu : kata
َﻝَﺰْﻧَﺃ
anzala “Dia menurunkan”, kata
َﺝَﺮْﺧَﺃ
akhraja “Dia mengeluarkan”, kata
Universitas Sumatera Utara
41
َﻞَﻌَﺟ
ja`ala “menjadikan ia”, kata
ِﻪِﺑ
bihi “dengannya”, kata
ْﻢُﺘﻧَﺃ
antum “kamu”, kata
ُﻢُﻜَﻟ
lakumu “bagi kamu” ditemukan dua kali, kata
ﺍْﻮُﻠَﻌْﺠَﺗ
taj`alū “kamu jadikan” dan kata
َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﺗ
ta`lamūn “kamu mengetahui”. Kata
َﻝَﺰْﻧَﺃ
anzala “Dia menurunkan” dan juga kata
َﺝَﺮْﺧَﺃ
akhraja “Dia mengeluarkan”, serta kata
َﻞَﻌَﺟ
ja`ala “menjadikan ia” merupakan fi’il mādi
dengan ketentuan memiliki damir kata ganti
ﻮﻫ
huwa “ia” yang tersembunyi, pada kata ini terdapat pronomina persona ketiga tunggal. Ketiga pronomina di atas
mengacu kepada
ُّﷲ
allah“Allah”dan ini dinamakan katafora karena yang diacu dituturkan sesudah pronomina. Sedangkan kata
ِﻪِﺑ
bihi “dengannya” terdapat pronomina persona ketiga tunggal yang ditandai dengan
ِﻩ
hi “nya” yang mengacu kepada
ًءﺎَﻣ
māan “air” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu dituturkan sebelum pronomina. Sedangkan kata
ْﻢُﺘﻧَﺃ
antum “kamu” dan kata
ُﻢُﻜَﻟ
lakumu “bagi kamu” yang terdapat dua kali pada ayat ini terdapat pronomina persona kedua jamak yang ditandai dengan
ḍamīr
ْﻢُﺘﻧَﺃ
antum “kamu”. Dan juga kata
ﺍْﻮُﻠَﻌْﺠَﺗ
taj`alū “kamu jadikan” terdapat pronomina persona kedua jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻒﻟﺃ
ālif. Selanjutnya kata
َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﺗ
ta`lamūn “kamu mengetahui” juga terdapat pronomina persona kedua jamak yang ditandai
dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Lima pronomina di atas mengacu kepada ayat dua puluh satu yaitu
ُﺱﺎﱠﻨﻟﺍ ﺎَﻬﱡﻳَﺃ ﺎَﻳ
yā ayyuhā an-nāsu “wahai manusia” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum
pronomina.
22. Ayat 23
ْﻥِﺇ َﻭ ْﻢُﺘﻨُﻛ
ﺎﱠﻤﱢﻣ ٍﺐْﻳَﺭ ْﻲِﻓ ﺎَﻨْﻟﱠﺰَﻧ
ﻰَﻠَﻋ ﺎَﻧِﺪْﺒَﻋ
ْﻦﱢﻣ ٍﺓَﺭْﻮُﺴِﺑ ﺍْﻮُﺗْﺄَﻓ َﻮِﻬِﻠْﺜﱢﻣ
ﺍْﻮُﻋْﺩﺍ ﻢُﻛَءﺍَﺪَﻬُﺷ
ِﷲ ِﻥْﻭُﺩ ْﻦﱢﻣ ْﻥِﺇ
َﻦْﻴِﻗِﺩﺎَﺼْﻤُﺘْﻨُﻛ
wa in kuntum fī raybin mimmā nazzalnā `alá `abdinā fatū bisūratin min miŚlihi wa ad`ū syuhadāakum min dūni allahi in kuntum
șādiqīna “Dan jika kamu meragukan Al-
Universitas Sumatera Utara
42
Qur’an yang Kami turunkan kepada hamba Kami Muhammad, maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu
orang-orang yang benar”. Q.S. Al-Baqarah : 23.
Pada ayat 23 terdapat 7 tujuh pronomina persona yaitu : kata
ﺎَﻨْﻟﱠﺰَﻧ
nazzalnā “Kami turunkan”, kata
ﺎَﻧِﺪْﺒَﻋ
`abdinā “hamba Kami”, kata
ِﻪِﻠْﺜﱢﻣ
miŚlihi “semisalnya”, kata
ْﻢُﺘﻨُﻛ
kuntum “kalian” ditemukan dua kali dan kata
ﻢُﻛَءﺍَﺪَﻬُﺷ
syuhadāakum “saksi-saksimu”, kata
َﻦْﻴِﻗِﺩﺎَﺻ
șādiqīna “orang-orang yang benar”.
Kata
ﺎَﻨْﻟﱠﺰَﻧ
nazzalnā “Kami turunkan” dan juga kata
ﺎَﻧِﺪْﺒَﻋ
`abdinā “hamba Kami” pada kedua kata ini terdapat pronomina persona pertama jamak yang
ditandai dengan
ﺎﻧ
nā. Kedua pronomina ini mengacu kepada
ُّﷲ
allah“Allah”dan ini dinamakan katafora karena yang diacu dituturkan sesudah pronominanya. Pada kata
ِﻪِﻠْﺜﱢﻣ
miŚlihi “semisalnya” terdapat pronomina persona tunggal yang ditandai dengan
ﻩ
hi “nya” yang mengacu kepada ayat 2 yaitu
ُﺐَٰﺘِﻜْﻟٱ
al- kitābu “kitab” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih
dahulu dituturkan sebelum pronomina. Sementara itu pada kata
ْﻢُﺘﻨُﻛ
kuntum “kalian” yang terdapat dua kali pada ayat ini dan pada kata
ﻢُﻛَءﺍَﺪَﻬُﺷ
syuhadāakum “saksi-saksimu” terdapat pronomina persona kedua jamak yang ditandai dengan
ḍamīr
ْﻢُﺘﻧَﺃ
antum “kamu”. Kemudian kata
َﻦْﻴِﻗِﺩﺎَﺻ
șādiqīna “orang-orang yang benar” juga terdapat pronomina persona kedua jamak yang ditandai dengan
ءﺎﻳ
yā’ dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Keempat pronomina ini mengacu kepada ayat dua puluh satu yaitu
ُﺱﺎﱠﻨﻟﺍ ﺎَﻬﱡﻳَﺃ ﺎَﻳ
yā ayyuhā an-nāsu “wahai manusia” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan
sebelum pronomina.
23. Ayat 24
ْﻢﱠﻟ ْﻥِﺈَﻓ ﺍْﻮُﻠَﻌْﻔَﺗ
ْﻦَﻟ َﻭ ﺍﻮُﻘﱠﺗﺎَﻓﺍْﻮُﻠَﻌْﻔَﺗ
َﻭ ْﻲِﺘﱠﻟﺍ َﺭﺎﱠﻨﻟﺍ ﺎَﻫُﺩْﻮُﻗ
ْﺕﱠﺪِﻋُﺃ ُﺓَﺭﺎَﺠِﺤْﻟﺍ َﻭ ُﺱﺎﱠﻨﻟﺍ َﻦْﻳِﺮِﻓﺎَﻜْﻠِﻟ
fain lam taf`alū wa lan taf`alū fa attaqū an-nāra allatī waqūduhā an-nāsu wa al- ḥijāratu u`iddat lilkāfirīna “Maka, jika kamu tidak mampu membuatnya, dan pasti
tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir”. Q.S. Al-Baqarah : 24.
Universitas Sumatera Utara
43 Pada ayat 24 terdapat 5 lima pronomina persona yaitu :
kata
ﺎَﻫُﺩْﻮُﻗَﻭ
waqūduhā “kayu apinya”, kata
ﺍْﻮُﻠَﻌْﻔَﺗ
taf`alū “kamu kerjakan” terdapat dua kali, kata
ﺍﻮُﻘﱠﺗﺎَﻓ
fa attaqū “maka peliharalah dirimu” dan kata
َﻦْﻳِﺮِﻓﺎَﻜْﻠِﻟ
lilkāfirīna “orang-orang kafir”. Kata
ﺎَﻫُﺩْﻮُﻗَﻭ
waqūduhā “kayu apinyabahan bakarnya” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
damīr
ﺎَﻫ
hā yang mengacu kepada
َﺭﺎﱠﻨﻟﺍ
an- nāra “api neraka” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih
dahulu dituturkan sebelum pronomina. Kata
ﺍْﻮُﻠَﻌْﻔَﺗ
taf`alū “kamu kerjakan” yang ditemukan dua kali pada ayat ini dan kata
ﺍﻮُﻘﱠﺗﺎَﻓ
fa attaqū “maka peliharalah dirimu” pada ketiga kata ini terdapat pronomina persona kedua jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻒﻟﺃ
ālif. Selain itu pada kata
َﻦْﻳِﺮِﻓﺎَﻜْﻠِﻟ
lilkāfirīna “orang-orang kafir” juga terdapat pronomina persona kedua jamak yang ditandai dengan
ءﺎﻳ
yā’ dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Keempat pronomina ini mengacu kepada ayat dua puluh satu yaitu
ُﺱﺎﱠﻨﻟﺍ ﺎَﻬﱡﻳَﺃ ﺎَﻳ
yā ayyuhā an-nāsu “wahai manusia” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu
lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.
24. Ayat 25
ﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ِﺮﱢﺸَﺑ َﻭ ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ
َﻭ ﺍﻮُﻠِﻤَﻋ
ﱠﻥَﺃ ِﺕﺎَﺤِﻟﺎﱠﺼﻟﺍ ْﻢُﻬَﻟ
ﻦِﻣ ْﻱِﺮْﺠَﺗ ٍﺕﺎﱠﻨَﺟ ﺎَﻬِﺘ ْﺤَﺗ
ﺎَﻤﱠﻠُﻛ ُﺭﺎَﻬْﻧَ ْﻷﺍ ﺎَﻬْﻨِﻣﺍْﻮُﻗِﺯُﺭ
ﺎًﻗْﺯﱢﺭ ٍﺓَﺮَﻤَﺛ ْﻦِﻣ ﺍْﻮُﻟﺎَﻗ
ْﻱِﺬﱠﻟﺍ ﺍَﺬَﻫ ﺎَﻨْﻗِﺯُﺭ
َﻭ ُﻞْﺒَﻗ ﻦِﻣ ًﺎﻬِﺑﺎَﺸَﺘُﻤِﻬِﺑ ﺍْﻮُﺗُﺃ
َﻭ ﺎَﻬْﻴِﻔْﻤُﻬَﻟ
ٌﺓَﺮﱠﻬَﻄﱡﻣ ٌﺝﺍَﻭْﺯَﺃ َﻭ
َﻥْﻭُﺪِﻟﺎَﺧﺎَﻬْﻴِﻔْﻤُﻫ
wa basysyiri al- laŻīna āmanū wa `amilū aș -șāliḥāti anna lahum jannātin tajrī
min ta ḥtihā al-anhāru kullamā ruziqū minhā min Śamaratin rizqāan qālū hāŻā
al- laŻī ruziqnā min qablu wa utū bihi mutasyābihān wa lahum fīhā azwājun
mu ṭahharatun wa hum fīhā khālidūna “Dan sampaikanlah kabar gembira kepada
orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka disediakan surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai. Setiap kali
mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, “inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi buah-buahan yang serupa.
Dan disana mereka memperoleh pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya”. Q.S. Al-Baqarah : 25.
Universitas Sumatera Utara
44 Pada ayat 25 terdapat 14 empat belas pronomina persona yaitu : kata
ﺎَﻬِﺘ ْﺤَﺗ
ta ḥtihā “bawahnya”,kata
ﺎَﻬْﻨِﻣ
minhā “darinya”, kata
ﺎَﻬْﻴِﻓ
fīhā “didalamnya” ditemukan dua kali, kata
ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ
āmanū “orang-orang beriman”, kata
ﺍﻮُﻠِﻤَﻋَﻭ
wa `amilū “dan mereka berbuat”,kata
ﺍْﻮُﻗِﺯُﺭ
ruziqū “rezeki mereka”, kata
ﺍْﻮُﻟﺎَﻗ
qālū “mereka berkata”, kata
ْﻢُﻬَﻟ
lahum “bagi mereka” ditemukan dua kali,
ﻢُﻫ
hum “mereka”, kata
ﺎَﻨْﻗِﺯُﺭ
ruziqnā “kami diberikan rezki”, kata
ِﻪِﺑ ﺍْﻮُﺗُﺃ
utū bihi “mereka diberi dengannya” dan kata
َﻥْﻭُﺪِﻟﺎَﺧ
khālidūna “mereka kekal”. Kata
ﺎَﻬِﺘ ْﺤَﺗ
ta ḥtihā
“bawahnya”, dan kata
ﺎَﻬْﻨِﻣ
minhā
“darinya” dan juga kata
ﺎَﻬْﻴِﻓ
fīhā
“didalamnya” terdapat dua kali pada ayat ke-dua ayat ini, kesemua kata ini terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﺎَﻫ
hā. Keempat pronomina ini mengacu kepada
ٍﺕﺎﱠﻨَﺟ
jannātin “surga-surga” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum
pronomina. Pada kata
ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ
āmanū “orang-orang beriman”, dan kata
ﺍﻮُﻠِﻤَﻋَﻭ
wa `amilū
“dan mereka berbuat”, dan juga kata
ﺍْﻮُﻗِﺯُﺭ
ruziqū
“rezeki mereka” serta kata
ﺍْﻮُﻟﺎَﻗ
qālū “mereka berkata” pada keempat kata ini terdapat pronomina persona ketiga jamak
yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Kemudian kata
ْﻢُﻬَﻟ
lahum “bagi mereka” yang terdapat dua kali pada ayat ke-dua puluh lima ini dan juga
ﻢُﻫ
hum “mereka” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻢُﻫ
hum “mereka”. Selain itu kata
ﺎَﻨْﻗِﺯُﺭ
ruziqnā “kami diberikan rezki”
terdapat pronomina persona pertama jamak yang ditandai dengan
ﺎﻧ
nā. Kemudian kata
ِﻪِﺑ ﺍْﻮُﺗُﺃ
utū bihi
“mereka diberi dengannya” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻩ
hu. Kata
َﻥْﻭُﺪِﻟﺎَﺧ
khālidūna
“mereka kekal” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Semua pronomina yang terdapat pada ayat ini mengacu kepada ayat tiga yaitu
َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ
al-la
Ż
īna yuuminūna “mereka yang beriman” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.
Universitas Sumatera Utara
45
25. Ayat 26
َﻻ َ ﱠﷲ ﱠﻥِﺇ ْﻲِﻴْﺤَﺘْﺴَﻳ
ﻥَﺃ َﺏِﺮْﻀَﻳ
ﺎَﻤَﻓ ًﺔَﺿْﻮُﻌَﺑ ﺎﱠﻣ ًﻼَﺜَﻣ ﺎَﻬَﻗْﻮَﻓ
َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﺎﱠﻣَﺄَﻓ ُﻪﱠﻧَﺄَﻧْﻮُﻤَﻠْﻌَﻴَﻓﺍْﻮُﻨَﻣﺁ
ْﻦِﻣ ﱡﻖَﺤْﻟﺍ ْﻢِﻬﱢﺑﱠﺭ
َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﺎﱠﻣَﺃ َﻭ َﻥْﻮُﻟْﻮُﻘَﻴَﻓﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ
ﺍَﺫﺎَﻣ َﺩﺍَﺭَﺃ
ًﻼَﺜَﻣ ﺍَﺬَﻬِﺑ ُ ﱠﷲ ِﻪِﺒﱡﻠِﻀُﻳ
َﻭ ًﺍﺮْﻴِﺜَﻛ ِﻪِﺒْﻳِﺪْﻬَﻳ
ًﺍﺮْﻴِﺜَﻛ ﺎَﻣَﻭ
ِﻪِﺒﱡﻠِﻀُﻳ ﱠﻻِﺇ
َﻦْﻴِﻘِﺳﺎَﻔْﻟﺍ
inna allaha lā yasta ḥyī an yaḍriba maŚalān mā ba`ūḍatan famā fawqahā
faammā al-laŻīna āmanū faya`lamūna annahu al-ḥaqqu min rabbihim wa ammā al-LaŻīna kafarū fayaqūlūna māŻā arāda allahu bihaŻā maŚalāan yuḍillu
bihi kaŚīrāan wa yahdī bihi kaŚīrāan wa mā yu ḍillu bihi illā al
- fāsiqīna
“Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa
itu kebenaran dari Tuhan mereka. Tetapi mereka yang kafir berkata, Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini? Dengan perumpamaan itu banyak orang yang
dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak pula orang yang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan perumpamaan itu selain
orang-orang fasik”. Q.S. Al-Baqarah : 26.
Pada ayat 26 terdapat 17 tujuh belas pronomina persona yaitu : kata
ْﻲِﻴْﺤَﺘْﺴَﻳ
yasta ḥyī “malu”,kata
َﺏِﺮْﻀَﻳ
ya ḍriba “membuat”,kata
ﱡﻞِﻀُﻳ
yu ḍillu
“Dia menyesatkan” ditemukan dua kali, kata
ْﻱِﺪْﻬَﻳَﻭ
yahdī “dan Dia memberi petunjuk”, kata
َﺩﺍَﺭَﺃ
arāda “menghendaki”, kata
ﺎَﻬَﻗْﻮَﻓ
fawqahā “lebih rendah”, kata
ُﻪﱠﻧَﺃ
annahu “bahwasanya”, kata
ِﻪِﺑ
bihi “dengannya” ditemukan tiga kali, kata
ْﻢِﻬﱢﺑﱠﺭ
rabbihim “Tuhan mereka”, kata
ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ
āmanū “orang-orang beriman”,
kata
َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﻴَﻓ
faya`lamūna “maka mereka mengetahui”,
kata
َﻥْﻮُﻟْﻮُﻘَﻴَﻓ
fayaqūlūna “maka mereka berkata”, kata
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ
kafarū “orang-orang kafir” dan kata
َﻦْﻴِﻘِﺳﺎَﻔْﻟﺍ
al- fāsiqīn “orang-orang fasik”.
Kata
ْﻲِﻴْﺤَﺘْﺴَﻳ
yasta ḥyī “malu”, dan kata
َﺏِﺮْﻀَﻳ
ya ḍriba “membuat”, dan
juga kata
ﱡﻞِﻀُﻳ
yu ḍillu “Dia menyesatkan” yang terdapat dua kali pada ayat ini
serta kata
ْﻱِﺪْﻬَﻳَﻭ
yahdī “dan Dia memberi petunjuk” merupakan fi’il mudāri’i dengan ketentuan mengandung
ḍamīr
ﻮﻫ
huwa “dia” yang ditandai oleh huruf
ءﺎﻳ
yā’diawal kata berfungsi sebagai subjek merupakan pronomina persona kedua tunggal. Sementara itu kata
َﺩﺍَﺭَﺃ
arāda “menghendaki” merupakan fi’il mādi
Universitas Sumatera Utara
46 dengan ketentuan memiliki
ḍamīr kata ganti
ﻮﻫ
huwa “ia” yang tersembunyi terdapat pronomina persona ketiga tunggal. Kesemua pronomina ini mengacu
kepada ayat ke-dua puluh enam yaitu
ُّﷲ
allah“Allah”dan ini dinamakan referensi yang bersifat anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum
pronomina. Kata
ﺎَﻬَﻗْﻮَﻓ
fawqahā “lebih rendah” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﺎَﻫ
hā yang mengacu kepada
ًﺔَﺿْﻮُﻌَﺑ
ba`ūḍatan “nyamuk” dan pronomina ini dinamakan anafora karena yang diacu dituturkan sebelum
pronomina. Sedangkan pada kata
ُﻪﱠﻧَﺃ
annahu “bahwasanya”, dan kata
ِﻪِﺑ
bihi “dengannya” yang terdapat tiga kali pada ayat ini, pada keempat kata ini terdapat
pronomina persona tunggal yang ditandai dengan
ُﻩ
hu “nya” yang mengacu kepada
ًﻼَﺜَﻣ
ma
Ś
alān “perumpamaan” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu dituturkan sebelum pronomina. Pada kata
ْﻢِﻬﱢﺑﱠﺭ
rabbihim “Tuhan mereka” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ْﻢُﻫ
hum “mereka”. Dan juga kata
ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ
āmanū “orang-orang beriman” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻒﻟﺃ
ālif. Selain itu kata
َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﻴَﻓ
faya`lamūna “maka mereka mengetahui” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Keempat pronomina ini mengacu kepada
ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ
al- laŻīna āmanū “orang-
orang yang beriman” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu dituturkan sebelum pronominanya. Sedangkan pada kata
َﻥْﻮُﻟْﻮُﻘَﻴَﻓ
fayaqūlūna “maka mereka berkata” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Dan kata
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ
kafarū “orang-orang kafir” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻒﻟﺃ
ālif. Dan juga kata
َﻦْﻴِﻘِﺳﺎَﻔْﻟﺍ
al- fāsiqīn “orang-orang fasik” terdapat pronomina persona
ketiga jamak yang ditandai dengan
ءﺎﻳ
yā’ dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Ketiga pronomina ini mengacu kepada di atas mengacu kepada
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻜَﻨْﻳِﺬﱠﻟﺍ
al- LaŻīna kafarū “orang-
Universitas Sumatera Utara
47 orang yang kafir” dan ini juga dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu
dituturkan sebelum pronominanya.
26. Ayat 27
َﻦْﻳِﺬﱠﻟَﺍ َﻥْﻮُﻀُﻘْﻨَﻳ
ِﺪْﻌَﺑ ﻦِﻣ ِ ﱠﷲ َﺪْﻬَﻋ ِﻪِﻗﺎَﺜْﻴِﻣ
َﻭ َﻥْﻮُﻌَﻄْﻘَﻳ
ﺎَﻣ َﺮَﻣَﺃ
ُ ﱠﷲ ِﻪِﺑ
َﻭ َﻞَﺻْﻮُﻳ ﻥَﺃ َﻥْﻭُﺪِﺴْﻔُﻳ
ِﺽْﺭَ ْﻷﺍ ﻲِﻓ َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ
َﻥْﻭُﺮِﺳﺎَﺨْﻟﺎُﻤُﻫ
al- laŻīna yanquḍūna `ahda allahi min ba`di mīŚāqihi wa yaqṭa`ūna mā amara
allahu bihi an yūșala wa yufsidūna fī al-arḍi ūlāika humu al-khāsirūna “yaitu orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu diteguhkan,
dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah kepada mereka untuk disambungkan dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang
rugi”. Q.S. Al-Baqarah : 27.
Pada ayat 27 terdapat 8 delapan pronomina persona yaitu : kata
َﺮَﻣَﺃ
amara “diperintahkan”, kata
ِﻪِﻗﺎَﺜْﻴِﻣ
mīŚāqihi “diteguhkannya”, kata
ِﻪِﺑ
bihi “dengannya”, kata
َﻥْﻮُﻀُﻘْﻨَﻳ
yanqu ḍūna“melanggar”, kata
َﻥْﻮُﻌَﻄْﻘَﻳ
yaq ṭa`ūna
“mereka memutuskan”, kata
َﻥْﻭُﺪِﺴْﻔُﻳ
yufsidūna“mereka membuat kerusakan”, kata
َﻥْﻭُﺮِﺳﺎَﺨْﻟﺍ
al- khāsirūna“orang-orang yang rugi” dan kata
ُﻢُﻫ
humu “mereka”.
Kata
َﺮَﻣَﺃ
amara “diperintahkan” merupakan fi’il mādi dengan ketentuan
memiliki ḍamīr kata ganti
ﻮﻫ
huwa “ia” yang tersembunyi, pada kata tersebut terdapat pronomina persona ketiga tunggal. Dan pada kata
ِﻪِﻗﺎَﺜْﻴِﻣ
mīŚāqihi “diteguhkannya” terdapat pronomina persona tunggal yang ditandai dengan
ِﻩ
hi “nya”yang mengacu kepada
ُّﷲ
allah“Allah”pronomina ini dinamakan katafora karena yang diacu dituturkan sesudah pronomina. Kata
ِﻪِﺑ
bihi “dengannya” terdapat pronomina persona tunggal yang ditandai dengan
ﻩ
hi “nya” yang mengacu kepada
َﺮَﻣَﺃ
amara “diperintahkan” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu dituturkan sebelum pronomina.
Sementara itu pada kata
َﻥْﻮُﻀُﻘْﻨَﻳ
yanqu ḍūna “melanggar”, dan kata
َﻥْﻮُﻌَﻄْﻘَﻳ
yaq ṭa`ūna “mereka memutuskan”, dan pada kata
َﻥْﻭُﺪِﺴْﻔُﻳ
yufsidūna
Universitas Sumatera Utara
48 “mereka membuat kerusakan” kemudian pada kata
َﻥْﻭُﺮِﺳﺎَﺨْﻟﺍ
al- khāsirūna
“orang-orang yang rugi” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Kata
ُﻢُﻫ
humu “mereka” juga merupakan pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ْﻢُﻫ
hum “mereka”. Kelima pronomina ini mengacu kepada ayat ke-enam yaitu
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan anafora karena yang
diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.
27. Ayat 28
َﻒْﻴَﻛ َﻥْﻭُﺮُﻔْﻜَﺗ
َﻮِﻬﱠﻠﻟﺎِﺑ ْﻢُﺘﻨُﻛ
َﺄَﻓ ﺎًﺗﺍَﻮْﻣَﺃ ْﻢُﻛﺎَﻴْﺣ
ﱠﻢُﺛ ْﻢُﻜُﺘْﻴِﻤُﻳ
ﱠﻢُﺛ ْﻢُﻜْﻴِﻴْﺤُﻳ
ﱠﻢُﺛ َﻥْﻮُﻌَﺟْﺮُﺘِﻬْﻴَﻟِﺇ
kayfa takfurūna bil-lahi wa kuntum amwātān faaḥyākum Śumma yumītukum Śumma yuḥyīkum Śumma ilayhi turja`ūna “Bagaimana kamu ingkar kepada
Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-
Nyalah kamu dikembalikan”. Q.S. Al-Baqarah : 28.
Pada ayat 28 terdapat 7 tujuh pronomina persona yaitu :kata
ِﻪْﻴَﻟِﺇ
ilayhi “kepadaNya”, kata
ْﻢُﺘﻨُﻛ
kuntum “kalian”, kata
ْﻢُﻛﺎَﻴْﺣَﺄَﻓ
faa ḥyākum “lalu Dia
menghidupkan kamu”, kata
ْﻢُﻜُﺘْﻴِﻤُﻳ
yumītukum “Dia mematikan kamu”, kata
ْﻢُﻜْﻴِﻴْﺤُﻳ
yu ḥyīkum “Dia menghidupkan kamu”, kata
َﻥْﻭُﺮُﻔْﻜَﺗ
takfurūna “orang- orang kafir” dan kata
َﻥْﻮُﻌَﺟْﺮُﺗ
turja`ūna “kamu kembalikan”. Pada kata
ِﻪْﻴَﻟِﺇ
ilayhi “kepadaNya” terdapat pronomina persona ketiga tunggal yang ditandai dengan
ﻩ
hu “nya” yang mengacu kepada
ﺍ ِﱠﻟ
allah “Allah” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum
pronomina. Kata
ْﻢُﺘﻨُﻛ
kuntum “kalian”, dan kata
ْﻢُﻛﺎَﻴْﺣَﺄَﻓ
faa ḥyākum “lalu Dia
menghidupkan kamu”, dan juga kata
ْﻢُﻜُﺘْﻴِﻤُﻳ
yumītukum “Dia mematikan kamu”, serta kata
ْﻢُﻜْﻴِﻴْﺤُﻳ
yu ḥyīkum “Dia menghidupkan kamu” terdapat pronomina
persona kedua jamak yang ditandai dengan ḍamīr
ْﻢُﺘﻧَﺃ
antum “kamu”. Kemudian pada kata
َﻥْﻭُﺮُﻔْﻜَﺗ
takfurūna “orang-orang kafir” dan kata
َﻥْﻮُﻌَﺟْﺮُﺗ
turja`ūna “kamu kembalikan” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai
dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Pronomina yang terdapat pada ayat ini mengacu
Universitas Sumatera Utara
49 kepada ayat ke-enam yaitu
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu
dituturkan sebelum pronomina.
28. Ayat 29
َﻮُﻫ ْﻱِﺬﱠﻟﺍ
ْﻢُﻜَﻠَﻘَﻠَﺧ ﱠﻢُﺛ ﺎًﻌْﻴِﻤَﺟ ِﺽْﺭَ ْﻷﺍ ﻲِﻓ ﺎﱠﻣ
ﻯَﻮَﺘْﺳﺍ َﻭ ٍﺕﺍَﻭﺎَﻤَﺳ َﻊْﺒَﺳ ﱠﻦُﻫﺍﱠﻮَﺴَﻓ َءﺎَﻤﱠﺴﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ
َﻮُﻫ ﱢﻞُﻜِﺑ
ٌﻢْﻴِﻠَﻋ ٍﺊْﻴَﺷ
huwa al- laŻī khalaqa lakum mā fī al-arḍi jamī`ān Śumma astawá ilá as -samāi
fasawwāhunna sab`a samāwātin wa huwa bikulli syayin `alīmun “Dia-lah Allah yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untuk kalian. Kemudian
Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”. Q.S. Al-Baqarah : 29.
Pada ayat 29 terdapat 5 lima pronomina persona yaitu : kata
َﻮُﻫ
huwa “Dia” ditemukan dua kali, kata
ﻯَﻮَﺘْﺳﺍ
astawá “Dia mengarahkan”, kata
ْﻢُﻜَﻟ
lakum “untuk kalian” dan kata
َﻖَﻠَﺧ
khalaqa “telah menciptakan ia”. Kata
َﻮُﻫ
huwa “Dia” yang ditemukan dua kali pada ayat ini, dan kata
َﻖَﻠَﺧ
khalaqa “telah menciptakan ia” merupakan fi’il mādi dengan ketentuan
mengandung ḍamīr kata ganti
ﻮﻫ
huwa “ia” yang tersembunyi, kesemua kata ini terdapat pronomina persona ketiga tunggal. Selain itu kata
ﻯَﻮَﺘْﺳﺍ
astawá “Dia mengarahkan” merupakan
fi’il mādi dengan ketentuan memiliki damir kata ganti
ﻮﻫ
huwa “ia” yang tersembunyi merupakan pronomina persona ketiga tunggal, pronomina ini mengacu kepada ayat ke-dua puluh delapan yaitu
ُّﷲ
allah“Allah”dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina. Kemudian kata
ْﻢُﻜَﻟ
lakum “untuk kalian” terdapat pronomina persona kedua jamak yang ditandai dengan
ḍamīr
ْﻢُﺘﻧَﺃ
antum “kamu” yang mengacu kepada ayat dua puluh satu yaitu
ُﺱﺎﱠﻨﻟﺍ ﺎَﻬﱡﻳَﺃ ﺎَﻳ
yā ayyuhā an-
nāsu “wahai manusia” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.
29. Ayat 30
Universitas Sumatera Utara
50
ْﺫِﺇ َﻭ َﻚﱡﺑَﺮَﻟﺎَﻗ
ِﺔَﻜِﺋَﻼَﻤْﻠِﻟ ْﻲﱢﻧِﺇ
ًﺔَﻔْﻴِﻠَﺧ ِﺽْﺭَ ْﻷﺍ ﻲِﻓ ٌﻞِﻋﺎَﺟ ﺎَﻬْﻴِﻔُﻠَﻌْﺠَﺗَﺃﺍْﻮُﻟﺎَﻗ
ﻦَﻣ ﺎَﻬْﻴِﻓُﺪِﺴْﻔُﻳ
َﻭ ُﻚِﻔْﺴَﻳ
َءﺎَﻣﱢﺪﻟﺍ َﻭ
َﻙِﺪْﻤَﺤِﺒُﺤﱢﺒَﺴُﻨُﻨْﺤَﻧ َﻭ
ُﻢَﻠْﻋَﺄْﻴﱢﻧِ َﻹﺎَﻘَﻜَﻠُﺳﱢﺪَﻘُﻧ َﻻ ﺎَﻣ
َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﺗ
wa iŻ qāla rabbuka lilmalāikati innī jā`ilun fī al-arḍi khalīfatan qālū ataj`alu fīhā man yufsidu fīhā wa yasfiku ad-dimāa wa naḥnu nusabbiḥu biḥamdika wa
nuqaddisu laka qāla innī a`lamu mā lā ta`lamūna “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan khalifah di bumi”, mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan
kami bertasbih memuji-Mu dan menycikan nama-Mu? “Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. Q.S. Al-Baqarah : 30.
Pada ayat 30 terdapat 19 sembilan belas pronomina persona yaitu : kata
ﺎَﻬْﻴِﻓ
fīhā “di dalamnya”, kata
َﻝﺎَﻗ
qāla “berkata”, kata
ْﻲﱢﻧِﺇ
innī “sesungguhnya Aku”, kata
ُﻞَﻌْﺠَﺗ
taj`alu “Engkau jadikan”, kata
ُﻢَﻠْﻋَﺃ
a`lamu “aku mengetahui”, kata
َﻙِﺪْﻤَﺤِﺑ
bi ḥamdika “memujiMu”,kata
َﻚَﻟ
laka “bagi Mu”, kata
ُﻚِﻔْﺴَﻳَﻭ
yasfiku “menumpahkan”,
kata
ُﺪِﺴْﻔُﻳ
yufsidu “merusak”,
kata
َﻚﱡﺑَﺭ
rabbuka “Tuhanmu”, kata
ﺍْﻮُﻟﺎَﻗ
qālū “mereka berkata”, kata
ُﻦ ْﺤَﻧ
na ḥnu
“kami”, kata
ُﺢﱢﺒَﺴُﻧ
nusabbi ḥu “kami bertasbih”, kata
ُﺱﱢﺪَﻘُﻧ
nuqaddisu “kami mensucikan” dan kata
َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﺗ
ta`lamūna “kamu ketahui”. Kata
ﺎَﻬْﻴِﻓ
fīhā “di dalamnya” yang terdapat dua kali pada ayat ini terdapat pronomina persona kedua tunggal yang ditandai dengan
ﺎَﻫ
hā “nya” yang mengacu kepada
ِﺽْﺭَ ْﻷﺍ
al-ar ḍi “bumi”, dan pronomina ini dinamakan anafora
karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina. Kata
َﻝﺎَﻗ
qāla “berkata” yang terdapat dua kali pada ayat tiga puluh ini merupakan
fi’il mādi dengan ketentuan memiliki ḍamīr kata ganti
ﻮﻫ
huwa “ia” yang tersembunyi merupakan pronomina persona ketiga tunggal. Dan kata
ْﻲﱢﻧِﺇ
in nī “sesungguhnya Aku” juga terdapat dua kali pada ayat ini terdapat
pronomina persona pertama tunggal yang ditandai dengan ḍamīr
ﺎﻧﺃ
an ā “saya”
yang tersembunyi. Kemudian pada kata
ُﻞَﻌْﺠَﺗ
taj`alu “Engkau jadikan” dan juga kata
ُﻢَﻠْﻋَﺃ
a`lamu “aku mengetahui” merupakan fi’il mudāri’i dengan ketentuan
Universitas Sumatera Utara
51 mengandung
ḍamīr
ﻮﻫ
huwa “dia” yang ditandai dengan huruf
ءﺎﺗ
tā’ dan
ﻒﻟﺃ
ālifdiawal kata berfungsi sebagai subjek merupakan pronomina persona kedua tunggal. Selanjutnya kata
َﻙِﺪْﻤَﺤِﺑ
bi ḥamdika “memujiMu”, dan juga kata
َﻚَﻟ
laka “bagi Mu” pada kedua kata ini terdapat pronomina persona kedua tunggal yang ditandai dengan
ﻑﺎﻛ
kāf. Kesemua pronomina ini mengacu kepada ayat ke- dua puluh delapan yaitu
ُّﷲ
allah“Allah”dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina. Sedangkan kata
ُﻚِﻔْﺴَﻳَﻭ
yasfiku “menumpahkan” dan juga kata
ُﺪِﺴْﻔُﻳ
yufsidu “merusak” merupakan fi’il mudāri’i
dengan ketentuan memiliki ḍamīr
ﻮﻫ
huwa “dia” yang ditandai oleh huruf
ءﺎﻳ
yā’diawal kata berfungsi sebagai subjek merupakan pronomina persona kedua tunggal. Serta kata
َﻚﱡﺑَﺭ
rabbuka “Tuhanmu” pada kata ini terdapat pronomina persona kedua tunggal yang ditandai dengan
ﻑﺎﻛ
kāf. Ketiga pronomina ini mengacu kepada ayat ke-tiga puluh yaitu
ًﺔَﻔْﻴِﻠَﺧ
khalīfatan “khalifah” pronomina ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum
pronomina. Lain halnya dengan kata
ﺍْﻮُﻟﺎَﻗ
qālū “mereka berkata” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻒﻟﺃ
ālif. Kata
ُﻦ ْﺤَﻧ
na ḥnu “kami”, serta kata
ُﺢﱢﺒَﺴُﻧ
nusabbi ḥu “kami bertasbih”, dan
juga kata
ُﺱﱢﺪَﻘُﻧ
nuqaddisu “kami mensucikan” ketiga kata ini terdapat pronomina persona pertama jamak yang ditandai dengan
ḍamīr
ﻦﺤﻧ
na ḥnu
“kami”. Kemudian kata
َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﺗ
ta`lamūna “kamu ketahui” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Pronomina ini mengacu kepada ayat ke-tiga puluh yaitu
ِﺔَﻜِﺋَﻼَﻤْﻠِﻟ
lilmalāikati“para malaikat”dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan
sebelum pronomina.
3.3.1.2 Pronomina Demonstratif terdapat pada ayat 2, ayat 5, ayat 16, ayat
25, ayat 26 dan ayat 27. 1.Ayat 2
Universitas Sumatera Utara
52
َﻚِﻟَﺫ َﻦْﻴِﻘﱠﺘُﻤْﻠﱢﻟ ﻯًﺪُﻫ ِﻪْﻴِﻓ َﺐْﻳَﺭ َﻻ ُﺏﺎَﺘِﻜْﻟﺍ
Ż
ālika al-kitābu lā rayba fīhi hudan lilmuttaqīna “Kitab Al Qu’ran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”. Q.S. Al-Baqarah : 2.
Pada ayat 2 terdapat 1 satu pronomina demonstratif yaitu : kata
َﻚِﻟَﺫ
Ż
ālika “itu”. Pada kata
َﻚِﻟَﺫ
Ż
ālika “itu” merupakan pronomina demonstratif tunggal yang menunjukkan jarak jauh dan mengacu kepada
ُﺏﺎَﺘِﻜْﻟﺍ
al- kitābu “kitab”
referensi ini dinamakan katafora karena yang diacu ditemukan sesudah pronomina.
2.Ayat 5
َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ َﻭ ْﻢِﻬﱢﺑﱠﺭ ﻦﱢﻣ ﻯًﺪُﻫ ﻰَﻠَﻋ
َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ َﻥْﻮُﺤِﻠْﻔُﻤْﻟﺍ ُﻢُﻫ
ulāika `ala hudan min rabbihim wa ulāika humu al-mufliḥūna “Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhan-nya, dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung”. Q.S. Al-Baqarah : 5. Pada ayat 5 terdapat 2 dua pronomina demonstratif yaitu : kata
Kata
َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ
Ū
lāika “mereka itulah” yang terdapat dua kali pada ayat lima ini merupakan pronomina demonstratif untuk jamak yang menunjukkan jarak
pertengahan. Pronomina ini mengacu pada ayat ke-tiga yaitu
َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ
al- la
Ż
īna yuuminūna “mereka yang beriman” dan pronomina ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.
3.Ayat 16
َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ َﻦْﻳِﺪَﺘْﻬُﻣ ﺍْﻮُﻧﺎَﻛ ﺎَﻣ َﻭ ْﻢُﻬُﺗَﺭﺎَﺠﱢﺗ ْﺖَﺤِﺑَﺭ ﺎَﻤَﻓ ﻯَﺪُﻬْﻟﺎِﺑ َﺔَﻟَﻼﱠﻀﻟﺍ ﺍُﻭَﺮَﺘْﺷﺍ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ
ūlāika al-laŻīna asytaraw aḍ-ḍalālata bil-huda famā rabihat tijāratuhum wa mā kānū muhtadīna “Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Maka
perdagangan mereka itu tidak beruntung dan mereka tidak mendapat petunjuk”. Q.S. Al-Baqarah : 16.
Pada ayat 16 terdapat 1 satu pronomina demonstratif yaitu : kata
َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ
ūlāika “mereka itu”. Kata
َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ
ūlāika “mereka itu” merupakan pronomina demonstratif jamak yang menunjukkan jarak sedang, demonstratif ini mengacu kepada ayat ke-enam
yaitu
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan
Universitas Sumatera Utara
53 ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum
pronomina.
4. Ayat 25
ﺎَﻬْﻨِﻣﺍْﻮُﻗِﺯُﺭ ﺎَﻤﱠﻠُﻛ ُﺭﺎَﻬْﻧَ ْﻷﺍ ﺎَﻬِﺘْﺤَﺗ ﻦِﻣ ْﻱِﺮْﺠَﺗ ٍﺕﺎﱠﻨَﺟ ْﻢُﻬَﻟ ﱠﻥَﺃ ِﺕﺎَﺤِﻟﺎﱠﺼﻟﺍ ﺍﻮُﻠِﻤَﻋَﻭ ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ ﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ِﺮﱢﺸَﺑ َﻭ ﺍْﻮُﻟﺎَﻗ ﺎًﻗْﺯﱢﺭ ٍﺓَﺮَﻤَﺛ ْﻦِﻣ
ﺍَﺬَﻫ ْﻢُﻫَﻭ ٌﺓَﺮﱠﻬَﻄﱡﻣ ٌﺝﺍَﻭْﺯَﺃ ﺎَﻬْﻴِﻓ ْﻢُﻬَﻟَﻭ ًﺎﻬِﺑﺎَﺸَﺘُﻣ ِﻪِﺑ ﺍْﻮُﺗُﺃ َﻭ ُﻞْﺒَﻗ ﻦِﻣ ﺎَﻨْﻗِﺯُﺭ ْﻱِﺬﱠﻟﺍ
َﻥْﻭُﺪِﻟﺎَﺧ ﺎَﻬْﻴِﻓ
wa basysyiri al- laŻīna āmanū wa `amilū aș -șāliḥāti anna lahum jannātin tajrī
min ta ḥtihā al-anhāru kullamā ruziqū minhā min Śamaratin rizqāan qālū hāŻā
al- laŻī ruziqnā min qablu wa utū bihi mutasyābihān wa lahum fīhā azwājun
mu ṭahharatun wa hum fīhā khālidūna “Dan sampaikanlah kabar gembira kepada
orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka disediakan surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai. Setiap kali
mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, “inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi buah-buahan yang serupa.
Dan disana mereka memperoleh pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya”. Q.S. Al-Baqarah : 25.
Pada ayat 25 terdapat 1 satu pronomina demonstratif yaitu : kata
ﺍَﺬَﻫ
hā
Ż
ā “ini”. Kata
ﺍَﺬَﻫ
hā
Ż
ā “ini” yang terdapat pada ayat ini merupakan pronomina demonstratif tunggal yang menujukkan jarak dekat. Kata
ﺍَﺬَﻫ
hā
Ż
ā “ini” ditujukan kepada orang-orang yang beriman kepada Allah. Pronomina ini mengacu kepada
ﺎَﻨْﻗِﺯُﺭ
ruziqnā
“kami diberikan rezki” dan ini dinamakan katafora karena antasedennya ditemukan sesudah pronomina dituturkan.
5. Ayat 26
ْﻦِﻣ ﱡﻖَﺤْﻟﺍ ُﻪﱠﻧَﺃ َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﻴَﻓ ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﺎﱠﻣَﺄَﻓ ﺎَﻬَﻗْﻮَﻓ ﺎَﻤَﻓ ًﺔَﺿْﻮُﻌَﺑ ﺎﱠﻣ ًﻼَﺜَﻣ َﺏِﺮْﻀَﻳ ﻥَﺃ ْﻲِﻴْﺤَﺘْﺴَﻳ َﻻ َ ﱠﷲ ﱠﻥِﺇ ُ ﱠﷲ َﺩﺍَﺭَﺃ ﺍَﺫﺎَﻣ َﻥْﻮُﻟْﻮُﻘَﻴَﻓ ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﺎﱠﻣَﺃ َﻭ ْﻢِﻬﱢﺑﱠﺭ
ِﺏ ﺍَﺬَﻫ
ﺎَﻣَﻭ ًﺍﺮْﻴِﺜَﻛ ِﻪِﺑ ْﻱِﺪْﻬَﻳَﻭ ًﺍﺮْﻴِﺜَﻛ ِﻪِﺑ ﱡﻞِﻀُﻳ ًﻼَﺜَﻣ َﻦْﻴِﻘِﺳﺎَﻔْﻟﺍ ﱠﻻِﺇ ِﻪِﺑ ﱡﻞِﻀُﻳ
Universitas Sumatera Utara
54 inna allaha lā yastaḥyī an yaḍriba maŚalān mā ba`ūḍatan famā fawqahā
faammā al-laŻīna āmanū faya`lamūna annahu al-ḥaqqu min rabbihim wa ammā al-LaŻīna kafarū fayaqūlūna māŻā arāda allahu bihaŻā maŚalāan yuḍillu
bihi kaŚīrāan wa yahdī bihi kaŚīrāan wa mā yuḍillu bihi illā al-fāsiqīna “Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau
yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan mereka. Tetapi mereka yang kafir berkata, Apa maksud
Allah dengan perumpamaan ini? Dengan perumpamaan itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak pula orang yang diberi-Nya
petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan perumpamaan itu selain orang-orang fasik”. Q.S. Al-Baqarah : 26.
Pada ayat 26 ditemukan 1 satu pronomina demonstratif yaitu : kata
ﺍَﺬَﻫ
hā
Ż
ā “ini”. Kata
ﺍَﺬَﻫ
hā
Ż
ā “ini” yang terdapat pada ayat ini merupakan pronomina demonstratif tunggal yang menunjukkan jarak dekat. Pronomina ini mengacu
kepada
ﺎَﻬَﻗْﻮَﻓ ﺎَﻤَﻓ ًﺔَﺿْﻮُﻌَﺑ ﺎﱠﻣ ًﻼَﺜَﻣ
ma
Ś
alān mā ba`ū ḍatan famā
fawqahā“perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu” dan ini dinamakan anafora katafora karena antesedennya ditemukan sesudah pronomina.
6. Ayat 27
َﻥْﻮُﻀُﻘْﻨَﻴَﻨْﻳِﺬﱠﻟَﺍ ِﺪْﻌَﺑ ﻦِﻣ ِ ﱠﷲ َﺪْﻬَﻋ
َﺮَﻣَﺃﺎَﻤَﻧْﻮُﻌَﻄْﻘَﻳَﻮِﻬِﻗﺎَﺜْﻴِﻣ ُ ﱠﷲ
ِﻪِﺑ َﻞَﺻْﻮُﻳ ﻥَﺃ
َﻥْﻭُﺪِﺴْﻔُﻳَﻭ ِﺽْﺭَ ْﻷﺍ ﻲِﻓ
َﻥْﻭُﺮِﺳﺎَﺨْﻟﺎُﻤُﻬَﻜِﺌَﻟﻭُﺃ
al- laŻīna yanquḍūna `ahda allahi min ba`di mīŚāqihi wa yaqṭa`ūna mā amara
allahu bihi an yūșala wa yufsidūna fī al-arḍi ūlāika humu al-khāsirūna “yaitu orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu diteguhkan,
dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah kepada mereka untuk disambungkan dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang
rugi”. Q.S. Al-Baqarah : 27.
Pada ayat ke-dua puluh tujuh ditemukan 1 satu pronomina demonstratif yaitu : kata
َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ ūlāika “mereka itu”.
Kata
َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ ūlāika “mereka itu” yang terdapat pada ayat ini merupakan
pronomina demonstratif dengan bentuk jamak yang menunjukkan jarak sedang. Pronomina ini mengacu kepada ayat ke-enam yaitu
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ
inna al-la Żīna
kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.
Universitas Sumatera Utara
55
3.3.1.3 Pronomina Komparatif terdapat pada ayat 6, ayat 23, ayat 25 dan
ayat 26. 1. Ayat 6
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ ٌءﺍَﻮَﺳ
َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻻ ْﻢُﻫْﺭِﺬْﻨُﺗ ْﻢَﻟ ْﻡَﺃ ْﻢُﻬَﺗْﺭَﺬﻧَﺃَﺃ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ
inna al-la
Ż
īna kafarū sawāun `alayhim aan
Ż
artahum am lam tun
Ż
irhum lā yuuminūna “Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau
Muhammad beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman”. Q.S. Al-Baqarah : 6.
Pada ayat 6 terdapat 1 satu pronomina komparatif yaitu : kata
ٌءﺍَﻮَﺳ
sawāun “sama”. Kata
ٌءﺍَﻮَﺳ
sawāun “sama” merupakan pronomina komparatif. Komparatif ini menunjukkan perbandingan sama saja bagi mereka, engkau
Muhammad beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Pronomina komparatif ini mengacu pada ayat ke-enam yaitu
َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini juga dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum
pronomina.
2. Ayat 23
ْﻦﱢﻣ ﻢُﻛَءﺍَﺪَﻬُﺷ ﺍْﻮُﻋْﺩﺍ َﻭ ِﻪِﻠْﺜﱢﻣ ْﻦﱢﻣ ٍﺓَﺭْﻮُﺴِﺑ ﺍْﻮُﺗْﺄَﻓ ﺎَﻧِﺪْﺒَﻋ ﻰَﻠَﻋ ﺎَﻨْﻟﱠﺰَﻧ ﺎﱠﻤﱢﻣ ٍﺐْﻳَﺭ ْﻲِﻓ ْﻢُﺘﻨُﻛ ْﻥِﺇ َﻭ ِﻥْﻭُﺩ
ِﷲ َﻦْﻴِﻗِﺩﺎَﺻ ْﻢُﺘْﻨُﻛ ْﻥِﺇ
wa in kuntum fī raybin mimmā nazzalnā `alá `abdinā fatū bisūratin min miŚlihi wa ad`ū syuhadāakum min dūni allahi in kuntum
șādiqīna “Dan jika kamu
meragukan Al-Qur’an yang Kami turunkan kepada hamba Kami Muhammad, maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu
selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar”. Q.S. Al-Baqarah : 23.
Pada ayat 23 ditemukan 1 satu pronomina komparatif yaitu : kata
ِﻥْﻭُﺩ
dūni “selain”. Kata
ِﻥْﻭُﺩ
dūni “selain” merupakan pronomina komparatif, kata selain pada ayat ini adalah untuk membandingkan. Pronomina ini mengacu kepada
Universitas Sumatera Utara
56
ﷲ
allah“Allah”dan ini dinamakan katafora karena yang diacu dituturkan sesudah pronomina.
4. Ayat 25
َﻭ ِﺮﱢﺸَﺑ
ﺍﻮُﻠِﻤَﻋَﻭﺍْﻮُﻨَﻣﺂﻨْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥَﺃ ِﺕﺎَﺤِﻟﺎﱠﺼﻟﺍ
ْﻢُﻬَﻟ ﻦِﻣ ْﻱِﺮْﺠَﺗ ٍﺕﺎﱠﻨَﺟ
ﺎَﻬِﺘ ْﺤَﺗ ﺎَﻤﱠﻠُﻛ ُﺭﺎَﻬْﻧَ ْﻷﺍ
ﺎَﻬْﻨِﻣﺍْﻮُﻗِﺯُﺭ ﺎًﻗْﺯﱢﺭ ٍﺓَﺮَﻤَﺛ ْﻦِﻣ
ﺎَﻨْﻗِﺯُﺮْﻳِﺬﱠﻟﺍﺍَﺬَﻫﺍْﻮُﻟﺎَﻗ ُﻞْﺒَﻗ ﻦِﻣ
ﺎَﻬْﻴِﻔْﻤُﻬَﻟَﻭًﺎﻬِﺑﺎَﺸَﺘُﻤِﻬِﺑ ﺍْﻮُﺗُﺃَﻭ ٌﺓَﺮﱠﻬَﻄﱡﻣ ٌﺝﺍَﻭْﺯَﺃ
َﻥْﻭُﺪِﻟﺎَﺧﺎَﻬْﻴِﻔْﻤُﻫَﻭ
wa basysyiri al- laŻīna āmanū wa `amilū aș -șāliḥāti anna lahum jannātin tajrī
min ta ḥtihā al-anhāru kullamā ruziqū minhā min Śamaratin rizqāan qālū hāŻā
al- laŻī ruziqnā min qablu wa utū bihi mutasyābihān wa lahum fīhā azwājun
mu ṭahharatun wa hum fīhā khālidūna “Dan sampaikanlah kabar gembira kepada
orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka disediakan surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai. Setiap kali
mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, “inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi buah-buahan yang serupa.
Dan disana mereka memperoleh pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya”. Q.S. Al-Baqarah : 25.
Pada ayat 25 ditemukan 1 satu pronomina komparatif yaitu : kata
ًﺎﻬِﺑﺎَﺸَﺘُﻣ
mutasyābihān“serupa”. Kata
ًﺎﻬِﺑﺎَﺸَﺘُﻣ
mutasyābihān“serupa” yang terdapat pada ayat ini merupakan pronomina komparatif karena kata
ًﺎﻬِﺑﺎَﺸَﺘُﻣ
mutasyābihān“serupa” menunjukkan dua hal yang bersekutu di dalam kata sifat yang menunjukkan
persamaan. Dan komparatif ini mengacu kepada
ٍﺕﺎﱠﻨَﺟ
jannātin “surga-surga” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum
pronomina.
3. Ayat 26
Universitas Sumatera Utara
57
ﺎَﻤَﻓ ًﺔَﺿْﻮُﻌَﺑ ﺎﱠﻣ ًﻼَﺜَﻣ َﺏِﺮْﻀَﻳ ﻥَﺃ ْﻲِﻴْﺤَﺘْﺴَﻳ َﻻ َ ﱠﷲ ﱠﻥِﺇ ﺎَﻬَﻗْﻮَﻓ
ْﻦِﻣ ﱡﻖَﺤْﻟﺍ ُﻪﱠﻧَﺃ َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﻴَﻓ ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﺎﱠﻣَﺄَﻓ ﺎَﻣَﻭ ًﺍﺮْﻴِﺜَﻛ ِﻪِﺑ ْﻱِﺪْﻬَﻳَﻭ ًﺍﺮْﻴِﺜَﻛ ِﻪِﺑ ﱡﻞِﻀُﻳ ًﻼَﺜَﻣ ﺍَﺬَﻬِﺑ ُ ﱠﷲ َﺩﺍَﺭَﺃ ﺍَﺫﺎَﻣ َﻥْﻮُﻟْﻮُﻘَﻴَﻓ ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﺎﱠﻣَﺃ َﻭ ْﻢِﻬﱢﺑﱠﺭ
َﻦْﻴِﻘِﺳﺎَﻔْﻟﺍ ﱠﻻِﺇ ِﻪِﺑ ﱡﻞِﻀُﻳ
inna allaha lā yasta ḥyī an yaḍriba maŚalān mā ba`ūḍatan famā fawqahā
faammā al-laŻīna āmanū faya`lamūna annahu al-ḥaqqu min rabbihim wa ammā al-LaŻīna kafarū fayaqūlūna māŻā arāda allahu bihaŻā maŚalāan yuḍillu
bihi kaŚīrāan wa yahdī bihi kaŚīrāan wa mā yu ḍillu bihi illā al
- fāsiqīna
“Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa
itu kebenaran dari Tuhan mereka. Tetapi mereka yang kafir berkata, Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini? Dengan perumpamaan itu banyak orang yang
dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak pula orang yang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan perumpamaan itu selain
orang-orang fasik”. Q.S. Al-Baqarah : 26.
Pada ayat 26 ditemukan 1 satu pronomina komparatif yaitu : kata
ﺎَﻬَﻗْﻮَﻓ
fawqahā “lebih rendah”. Kata
ﺎَﻬَﻗْﻮَﻓ
fawqahā “lebih rendah” yang terdapat pada ayat ini merupakan referensi komparatif yang menunjukkan perbandingan “sesungguhnya
Allah tidak akan segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Pronomina ini mengacu kepada ayat dua puluh enam yaitu
ﺎﱠﻣ ًﺔَﺿْﻮُﻌَﺑmā ba`ūḍatan “seekor nyamuk” dan ini dinamakan anafora karena yang
diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.
3.3.2 Substitusi terdapat pada ayat 17, ayat 23, ayat 26, ayat 27 dan ayat 30.