Ayat 26 Analisis Kohesi Gramatikal dalam Surah Al-Baqarah Ayat 1 – Ayat 30

45

25. Ayat 26

َﻻ َ ﱠﷲ ﱠﻥِﺇ ْﻲِﻴْﺤَﺘْﺴَﻳ ﻥَﺃ َﺏِﺮْﻀَﻳ ﺎَﻤَﻓ ًﺔَﺿْﻮُﻌَﺑ ﺎﱠﻣ ًﻼَﺜَﻣ ﺎَﻬَﻗْﻮَﻓ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﺎﱠﻣَﺄَﻓ ُﻪﱠﻧَﺄَﻧْﻮُﻤَﻠْﻌَﻴَﻓﺍْﻮُﻨَﻣﺁ ْﻦِﻣ ﱡﻖَﺤْﻟﺍ ْﻢِﻬﱢﺑﱠﺭ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﺎﱠﻣَﺃ َﻭ َﻥْﻮُﻟْﻮُﻘَﻴَﻓﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ ﺍَﺫﺎَﻣ َﺩﺍَﺭَﺃ ًﻼَﺜَﻣ ﺍَﺬَﻬِﺑ ُ ﱠﷲ ِﻪِﺒﱡﻠِﻀُﻳ َﻭ ًﺍﺮْﻴِﺜَﻛ ِﻪِﺒْﻳِﺪْﻬَﻳ ًﺍﺮْﻴِﺜَﻛ ﺎَﻣَﻭ ِﻪِﺒﱡﻠِﻀُﻳ ﱠﻻِﺇ َﻦْﻴِﻘِﺳﺎَﻔْﻟﺍ inna allaha lā yasta ḥyī an yaḍriba maŚalān mā ba`ūḍatan famā fawqahā faammā al-laŻīna āmanū faya`lamūna annahu al-ḥaqqu min rabbihim wa ammā al-LaŻīna kafarū fayaqūlūna māŻā arāda allahu bihaŻā maŚalāan yuḍillu bihi kaŚīrāan wa yahdī bihi kaŚīrāan wa mā yu ḍillu bihi illā al - fāsiqīna “Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan mereka. Tetapi mereka yang kafir berkata, Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini? Dengan perumpamaan itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak pula orang yang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan perumpamaan itu selain orang-orang fasik”. Q.S. Al-Baqarah : 26. Pada ayat 26 terdapat 17 tujuh belas pronomina persona yaitu : kata ْﻲِﻴْﺤَﺘْﺴَﻳ yasta ḥyī “malu”,kata َﺏِﺮْﻀَﻳ ya ḍriba “membuat”,kata ﱡﻞِﻀُﻳ yu ḍillu “Dia menyesatkan” ditemukan dua kali, kata ْﻱِﺪْﻬَﻳَﻭ yahdī “dan Dia memberi petunjuk”, kata َﺩﺍَﺭَﺃ arāda “menghendaki”, kata ﺎَﻬَﻗْﻮَﻓ fawqahā “lebih rendah”, kata ُﻪﱠﻧَﺃ annahu “bahwasanya”, kata ِﻪِﺑ bihi “dengannya” ditemukan tiga kali, kata ْﻢِﻬﱢﺑﱠﺭ rabbihim “Tuhan mereka”, kata ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ āmanū “orang-orang beriman”, kata َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﻴَﻓ faya`lamūna “maka mereka mengetahui”, kata َﻥْﻮُﻟْﻮُﻘَﻴَﻓ fayaqūlūna “maka mereka berkata”, kata ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ kafarū “orang-orang kafir” dan kata َﻦْﻴِﻘِﺳﺎَﻔْﻟﺍ al- fāsiqīn “orang-orang fasik”. Kata ْﻲِﻴْﺤَﺘْﺴَﻳ yasta ḥyī “malu”, dan kata َﺏِﺮْﻀَﻳ ya ḍriba “membuat”, dan juga kata ﱡﻞِﻀُﻳ yu ḍillu “Dia menyesatkan” yang terdapat dua kali pada ayat ini serta kata ْﻱِﺪْﻬَﻳَﻭ yahdī “dan Dia memberi petunjuk” merupakan fi’il mudāri’i dengan ketentuan mengandung ḍamīr ﻮﻫ huwa “dia” yang ditandai oleh huruf ءﺎﻳ yā’diawal kata berfungsi sebagai subjek merupakan pronomina persona kedua tunggal. Sementara itu kata َﺩﺍَﺭَﺃ arāda “menghendaki” merupakan fi’il mādi Universitas Sumatera Utara 46 dengan ketentuan memiliki ḍamīr kata ganti ﻮﻫ huwa “ia” yang tersembunyi terdapat pronomina persona ketiga tunggal. Kesemua pronomina ini mengacu kepada ayat ke-dua puluh enam yaitu ُّﷲ allah“Allah”dan ini dinamakan referensi yang bersifat anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina. Kata ﺎَﻬَﻗْﻮَﻓ fawqahā “lebih rendah” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ﺎَﻫ hā yang mengacu kepada ًﺔَﺿْﻮُﻌَﺑ ba`ūḍatan “nyamuk” dan pronomina ini dinamakan anafora karena yang diacu dituturkan sebelum pronomina. Sedangkan pada kata ُﻪﱠﻧَﺃ annahu “bahwasanya”, dan kata ِﻪِﺑ bihi “dengannya” yang terdapat tiga kali pada ayat ini, pada keempat kata ini terdapat pronomina persona tunggal yang ditandai dengan ُﻩ hu “nya” yang mengacu kepada ًﻼَﺜَﻣ ma Ś alān “perumpamaan” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu dituturkan sebelum pronomina. Pada kata ْﻢِﻬﱢﺑﱠﺭ rabbihim “Tuhan mereka” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ْﻢُﻫ hum “mereka”. Dan juga kata ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ āmanū “orang-orang beriman” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ﻭﺍﻭ wāw dan ﻒﻟﺃ ālif. Selain itu kata َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﻴَﻓ faya`lamūna “maka mereka mengetahui” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ﻭﺍﻭ wāw dan ﻥﻮﻧ nūn. Keempat pronomina ini mengacu kepada ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ al- laŻīna āmanū “orang- orang yang beriman” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu dituturkan sebelum pronominanya. Sedangkan pada kata َﻥْﻮُﻟْﻮُﻘَﻴَﻓ fayaqūlūna “maka mereka berkata” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ﻭﺍﻭ wāw dan ﻥﻮﻧ nūn. Dan kata ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ kafarū “orang-orang kafir” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ﻭﺍﻭ wāw dan ﻒﻟﺃ ālif. Dan juga kata َﻦْﻴِﻘِﺳﺎَﻔْﻟﺍ al- fāsiqīn “orang-orang fasik” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ءﺎﻳ yā’ dan ﻥﻮﻧ nūn. Ketiga pronomina ini mengacu kepada di atas mengacu kepada ﺍْﻭُﺮَﻔَﻜَﻨْﻳِﺬﱠﻟﺍ al- LaŻīna kafarū “orang- Universitas Sumatera Utara 47 orang yang kafir” dan ini juga dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronominanya.

26. Ayat 27