kesalahan perusahaan yang sering memodifikasi produk dan jasa secara berlebihan.
3. Mudah dimengerti oleh manajer di level apa pun, sehingga menciptakan tingkat keterlibatan yang tinggi dalam penerapannya.
4. Skema mendorong perusahaan untuk bersemangat dalam menganalisis setiap faktor industri yang menjadi faktor kompetisi, sehingga menemukan berbagai
asumsi implisit yang mereka buat secara tak sadar dalam berkompetisi. Skema hapuskan-kurangi-tingkatkan-ciptakan dapat dilihat pada Gambar 3.5
Gambar 3.5 Skema Hapuskan-Kurangi-Tingkatkan-Ciptakan The ERRC Grid
Sumber: Kim Mauborgne, 2005
3.6.3 Kanvas Strategi Strategy Canvas dan Kurva Nilai Value Curve
Kanvas strategi adalah kerangka aksi sekaligus diagnosis untuk membangun strategi blue ocean yang baik, seperti pada Gambar 3.6 Kanvas strategi
mempunyai dua fungsi, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Mengawasi situasi ruang pasar yang sudah dikenal, hal ini akan membantu untuk memahami posisi kompetisi yang ada saat ini, memahami
faktor-faktor apa yang dijadikan faktor kompetisi baik didalam produk, jasa, dan pengiriman, serta memahami apa yang didapatkan pelanggan dari
penawaran kompetitif yang ada di pasar. 2. Melaksanakan kegiatan dengan mereorientasi ulang fokus dari kompetitor ke
industri alternatif dan dari pelanggan ke non-pelanggan. Sumbu horisontal
mewakili tentang faktor-faktor yang dijadikan ajang kompetisi .
Gambar kanvas strategi dan kurva nilai dapat dilihat pada Gambar 3.6
Gambar 3.6 Kanvas Strategi Strategy Canvas dan
Kurva Nilai
Sumber: Kim Mauborgne, 2005
Kurva nilai, komponen dasar dari kanvas strategi, adalah penggambaran grafis mengenai kinerja relatif perusahaan berkenaan dengan faktor-faktor
Universitas Sumatera Utara
kompetisi dalam industri. Kurva nilai memenuhi tiga kriteria yang mendefinisikan strategi samudra biru, yaitu fokus, divergensi, dan mempunyai mototagline
memikat yang berbicara kepada pasar, maka hal ini menunjukkan perusahaan berada di samudra biru. Kurva nilai suatu perusahaan bertemu dengan kurva nilai
pesaingnya, menunjukkan bahwa perusahaan terperangkap dalam kompetisi samudra merah. Kurva nilai menunjukkan tingkat nilai yang tinggi pada semua
factor sehingga dipertanyakan apakah pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan mencerminkan investasi. Perusahaan mungkin tidak mencerminkan investasi
dimana perusahaan memberikan penawaran terlalu banyak kepada pelanggannya. Kurva nilai suatu perusahaan terlihat tanpa pola atau alasan yang jelas, dimana
penawaran bisa digambarkan sebagai “naik-turun-naik-turun”, menunjukkan perusahan tidak mempunyai strategi yang koheren.
3.7 Hotel