Menurut Surapranata 2004: 47 kriteria pemilihan butir soal berdasarkan tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal
Koefisien Indeks Kesukaran Kriteria
0,30 ≤ P ≤ 0,70 Diterima
0,11 ≤ P ≤ 0,29 atau 0,71 ≤ P ≤ 0,90 Direvisi
P ≤0,10 atau P 0,9
Ditolak Setelah dilakukan analisis tingkat kesukaran pada soal uji coba dalam
penelitian ini, diperoleh hasil sebagai berikut. 1.
Empat butir soal yang termasuk dalam kriteria sukar, yaitu butir soal nomor 8,10, 11, dan 12.
2. Enam butir soal yang termasuk dalam kriteria sedang, yaitu butir soal nomor
2,4,5,6,7, dan 9. 3.
Dua butir soal yang termasuk dalam kriteria mudah, yaitu butir soal nomor 1 dan 3.
Perhitungan lengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 21.
3.7.4 Daya Pembeda Butir Soal
Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi dan peserta
didik dengan kemampuan rendah Suharsimi, 2007: 211. Daya pembeda tiap butir soal dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
SMI X
X D
B A
Keterangan:
D : Daya Pembeda
A
X : Rata-rata jawaban benar dari kelompok atas
B
X : Rata-rata jawaban benar dari kelompok bawah
SMI : Skor Maksimum Ideal
Lebih jelasnya, langkah-langkah yang digunakan untuk menghitung daya beda menurut Santyasa 2005:7 adalah sebagai berikut.
1. Menghitung jumlah skor tiap peserta didik.
2. Mengurutkan skor total dari skor tertinggi hingga skor terskecil.
3. Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah. Jika jumlahnya peserta
didik banyak ≥30 maka dapat ditetapkan 27.
4. Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok.
5. Menghitung daya beda soal.
Klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda menurut Suharsimi 2007: 218 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Daya Pembeda
Koefisien Daya Pembeda Interpretasi
0,00 ≤ D ≤ 0,20 Jelek poor
0,21 ≤ D ≤ 0,40 Cukup satisfactory
0,41 ≤ D ≤ 0,70 Baik good
0,71 ≤ D ≤ 1,00 Baik sekali excellent
Jika butir soal memiliki D negatif maka butir soal tersebut tidak baik. Jadi, semua butir soal yang mempunyai D negatif sebaiknya dibuang saja. Menurut Zulaiha
2008:28 kriteria pemilihan soal berdasarkan daya pembeda butir soal adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kategori Koefisien Daya Pembeda Butir Soal
Koefisien Daya Pembeda Kategori
D 0,25 Diterima
0 D ≤ 0,25 Direvisi
D ≤ 0 Ditolak
Setelah dilakukan analisis daya pembeda pada soal uji coba dalam penelitian ini, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Satu butir soal yang daya pembedanya dalam kriteria jelek, yaitu butir soal
nomor 3. 2.
Dua butir soal yang daya pembedanya dalam kriteria cukup, yaitu butir soal nomor 1 dan 12
3. Enam butir soal yang daya pembedanya dalam kriteria baik, yaitu butir soal
nomor 2,4,5,9,10, dan 11. 4.
Tiga butir soal yang daya pembedanya dalam kriteria baik sekali, yaitu butir soal nomor 6,7, dan 8.
Perhitungan lengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 22.
3.8 Teknik Analisis Data