1.5.4 Kartu Permasalahan
Kartu permasalahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seperangkat kartu berisikan butir-butir soal pemecahan masalah materi luas dan
keliling segiempat. Kartu masalah digunakan sebagai media atau alat bantu dalam pembelajaran pemecahan masalah matematika. Masalah dalam soal dapat diambil
dari kejadian sehari-hari sehingga lebih bermakna karena dekat dengan kehidupan peserta didik.
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
Secara garis besar penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian
awal, bagian isi, dan bagian akhir, yang masing-masing diuraikan sebagai berikut. 1.6.1
Bagian Awal
Bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar dan daftar lampiran.
1.6.2 Bagian Isi
Bagian pokok skripsi terdiri dari 5 bab, yaitu: pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, serta penutup.
1. Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, permasalahan, tujuan, manfaat, penegasan istilah, dan sistematika penulisan skripsi.
2. Bab II: Tinjauan Pustaka
Bab ini membahas mengenai teori yang melandasi penulisan skripsi, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis.
3. Bab III: Metode Penelitian
Bab ini membahas mengenai desain penelitian, ruang lingkup penelitian, variabel penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian, metode
pengumpulan data, dan analisis data. 4.
Bab IV: Hasil Penelitian Dan Pembahasan. Bab ini berisi hasil analisis data dan pembahasannya yang disajikan dalam
rangka menjawab rumusan masalah dalam penelitian. 5.
Bab V: Penutup Bab ini berisi simpulan hasil penelitian dan saran-saran dalam penelitian.
1.6.3 Bagian Akhir
Bagian ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
18
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
1.7 Landasan Teori
2.1.1 Pembelajaran Matematika
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman Hamalik, 2005: 27. Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu
proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan sekadar mengingat, akan tetapi lebih luas yaitu dengan mengalami. Hal ini senada dengan
Hudojo 2003: 83 yang menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan
perubahan tingkah laku. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa proses belajar menghasilkan perubahan perilaku yang berupa pemahaman,
keterampilan, dan sikap. Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap
kemampuan, kompetensi, minat bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antarpeserta
didik Suyitno, 2006:1. Pembelajaran matematika dapat diartikan sebagai suatu proses atau kegiatan guru mata pelajaran matematika dalam mengajarkan
matematika kepada peserta didiknya, yang di dalamnya terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, kompetensi, minat
bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antarpesertadidik.