Tabel 4.3 Perolehan Skor Afektif Karakter Kerja Keras S.C
Pertemuan I
II III
IV V
Skor Total 30
40 45
51 54
4.2.1.4 Karakter Kerja Keras S.D
S.D merupakan peserta didik yang memperoleh rangking kuartil ketiga pada tes pendahuluan. S.D memiliki karakter yang pendiam, terlihat pada
pertemuan I ia belum menunjukkan semangat dalam mengikuti pembelajaran sehingga harus didorong. Setelah dilakukan dorongan, S.D menunjukkan
antusiasme dan semangat mengikuti pembelajaran dalam taraf normal pada pertemuan II-V. Pada pertemuan I S.D juga sama sekali tidak mengerjakan tugas
terstruktur, sedangkan pada pertemuan II-IV S.D mengerjakan tugas terstruktur namun dengan jawaban singkat,dikerjakan soal-soalnya saja dan masih belum
rapi. Berikut ini adalah kutipan wawancara dengan S.D mengenai pengerjaan tugas:
P : Apakah kamu sudah mengerjakan tugas?
S.D : Sudah P
: Mengerjakan tugas yang soal? S.D : Iya
P : Kalau tugas materi selanjutnya, apakah sudah dikerjakan?
S.D : Belum Wawancara tanggal 11-05-2013
S.D berusaha mengerjakan tugas terstruktur dengan lebih lengkap termasuk tugas mempelajari materi pada pertemuan V.
Secara umum S.D telah dapat memfokuskan perhatian dan mendengarkan penjelasan guru saat pembelajaran dari pertemuan I-V, S.D jarang terlihat
bergurau dengan teman. Karakter pendiam pada S.D menyebabkan S.D pasif
dalam menanggapi penjelasan guru pada pertemuan I-III. Dorongan terus menerus menjadikan S.D terbiasa menanggapi penjelasan guru walaupun dengan suara
pelan. S.D merupakan peserta didik yang tidak terbiasa membuat catatan. Pada pertemuan I-II S.D hanya mencatat dengan melengkapi buku peserta didik ketika
dibahas bersama,sedangkan pada pertemuan III-IV S.D membuat catatan yang lebih lengkap walaupun masih singkat. Kemauan untuk menghadapi kesulitan
belajar S.D pada pertemuan I-III masih dalam taraf normal, ia akan berdiskusi dengan teman saat mengalami kesulitan namun masih jarang bertanya kepada
guru. Setelah pertemuan IV-V S.D menjadi lebih aktif, tanpa disuruh ia akan bertanya kepada guru jika masih menemui kesulitan.
Peserta didik dalam setiap pertemuan juga diberikan beberapa masalah untuk dipecahkan secara berpasangan dengan mengikuti aturan TAPPS. Pada
pertemuan I S.D tidak mendapatkan pasangan diskusi, sehingga guru membantunya dengan berperan sebagai pasangan diskusinya. S.D masih kesulitan
dalam memecahkan masalah namun ia berani berkomunikasi dengan guru sebagai pasangannya. Pada pertemuan II-IV ia menunjukkan kesiapan dalam memecahkan
masalah dan berusaha mengerjakannya secara tuntas sampai batas waktu yang diberikan. S.D menyatakan kesulitannya dalam berkomunikasi dengan teman
sebangkunya saat memecahkan masalah pada pertemuan II, sebagaimana dinyatakan dalam wawancara berikut:
P : Apakah kamu bisa diskusi dengan teman sebangku?
S.D : Susah. P
: Susah bagaimana? S.D : Ya kalau diajak diskusi tiba-tiba dia sudah mengerjakan sendiri.
Wawancara tanggal 11-05-2013
Menanggapi hal tersebut guru mempersilahkan S.D untuk berganti pasangan sehingga pada pertemuan selanjutnya ia lebih mudah berkomunikasi dan
menjalankan perannya dengan baik sebagai problem solver maupun listener. Kerja keras peserta didik juga dilihat dari kebiasaan belajarnya diluar
pembelajaran. S.D pada pertemuan I-II sudah berlatih memecahkan soal, namun soalnya terbatas pada soal-soal yang diberikan guru. Pada pertemuan
selanjutnya ia lebih banyak mengerjakan banyak soal. S.D menyatakan pada saat wawancara sebagai berikut:
P : Kalau kamu belajar apakah hanya membaca atau mengerjakan
soal juga? S.D : Latihan soal juga.
P : Soal-soalnya dari mana?
S.D : Soal yang diberikan guru Wawancara tanggal 11-05-2013
P : Apakah dengan mengerjakan sedikit soal saja kamu dapat
terampil dalam menyelesaikan soal? S.D : Tidak.
P : Jadi apa yang kamu lakukan?
S.D : Jadi saya banyak mengerjakan soal. Wawancara tanggal 17-05-2013
S.D pada pertemuan I belum membuat rangkuman dan mempelajari materi yang akan dibahas, namun pada pertemuan-pertemuan berikutnya ia mau membuat
rangkuman pada buku catatannya walaupun hanya bersumber dari tugas terstruktur dan LKPD. Lembar pengamatan karakter kerja keras untuk S.D dapat
dilihat pada Lampiran 32. Berikut adalah skor yang diperoleh S.D untuk karakter kerja keras dari pertemuan I-V:
Tabel 4.4 Perolehan Skor Afektif Karakter Kerja Keras S.D
Pertemuan
I II
III IV
V
Skor Total 31
39 43
46 49
4.2.1.5 Karakter Kerja Keras S.E