Keterampilan Pemecahan Masalah S.D

Pengamatan juga dilakukan saat pembelajaran, yaitu selama lima kali pertemuan. Berikut ini adalah deskripsi perolehan skor dan gain skor S.C dari pertemuan I-V: Tabel 4.8 Perolehan Skor Psikomotorik Keterampilan Pemecahan Masalah S.C Pertemuan I II III IV V Skor Total 34 45 50 56 57 Gain perpertemuan 0,69 0,33 0,6 0,25 Kriteria Sedang Sedang Sedang Rendah Gain P.I ke P.V 0,88 Kriteria Tinggi

4.1.3.4 Keterampilan Pemecahan Masalah S.D

Keterampilan pemecahan masalah S.D masih kurang saat mengerjakan tes pendahuluan. Hasil tes menunjukkan bahwa selain belum bisa memahami masalah, S.D juga belum dapat merencanakan dan melaksanakan strategi pemecahan masalah yang tepat. S.D tidak menuliskan jawaban sesuai tahap-tahap pemecahan masalah mulai yang diketahui dan seterusnya, ia lebih suka menggunakan cara langsungan dan hanya menuliskan jika disuruh. Ketika pada pertemuan I dan II diberikan masalah untuk dikerjakan, subjek didorong untuk menuliskan langkah pemecahan masalah tersebut dengan runtut. Berikut adalah hasil pekerjaan S.D soal pada halaman 128: Jawaban: Gambar 4.13 Cuplikan Pemecahan Masalah S.D 1 Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa S.D sudah dapat memahami masalah dengan menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Pada tahap penyelesaian, S.D belum menuliskan apa yang hendak dicari secara lengkap seperti mencari kelilingnya dahulu baru mencari banyak pohon. S.D memilih mencari kelilingnya terlebih dahulu baru mengurangkannya dengan 50 m tanpa membuat sketsa gambar, selanjutnya ia mambagi hasil keliling dengan jarak antar pohon dan menambahkannya dengan satu. Hasil tersebut benar tetapi setelah ditanyakan kenapa ditambah dengan 1 ia masih belum bisa menjawab, ia menambahkannya dengan 1 karena meniru teman. S.D juga belum menuliskan kesimpulan pemecahan masalahnya. Oleh sebab itu peneliti melakukan scaffolding untuk membimbing peserta didik menemukan jawaban dari masalah tersebut dengan analogi permasalahan yang sederhana seperti berikut: P : Coba kamu gambarkan sebuah bidang jajargenjang yang sisi berdekatannya 4 dan 2 satuan panjang S.D : Sudah. P : Jika setiap jarak 2 satuan kamu buat titik mengelilingi bidang itu secara manual berapa banyak titik yang dapat dibuat? S.D : 6. P : Lakukan dengan cara membagi keliling dengan jarak antar titik S.D : 24+2 : 2 = 6. P : Apakah hasilnya sama? S.D : Sama. P : Hapus salah satu sisi yang panjangnya 2 satuan. S.D : Sudah. P : Jika setiap jarak 2 satuan kamu buat titik mengelilingi bidang itu secara manual berapa banyak titik yang dapat dibuat? S.D : 6. P : Lakukan dengan cara membagi keliling dengan jarak antar titik S.D : 24+2-2 : 2 = 12-2:2 -5. P : Apakah hasilnya sama? S.D : Tidak. P : Jadi bagaimana mencari titik dengan rumus jika bidangnya itu terbuka? S.D : KJarak + 1. P : Sehingga jawaban soal tadi berapa? S.D : 77+1=78. P : Jadi kesimpulannya apa? S.D : Jadi pohon yang diperlukan 78 pohon. Wawancara tanggal 11-05-2013 Data hasil pekerjaan peserta didik tersebut didukung oleh hasil wawancara mengenai keterampilan pemecahan masalah dan kesulitan yang dialami oleh S.D. Berikut adalah kutipannya: P : Kalau menemui soal pemecahan masalah apa yang kamu lakukan pertama? S.D : Mencoba mengerjakan soal, dibaca dulu, dilihat angka- angkanya. P : Ditulis d1 dan d2 nya dulu apa tidak? S.D : Tidak biasanya. P : Kalau disuruh mengerjakan lengkap? S.D : Kalau disuruh baru ditulis. P : Dalam memahami soal apakah kamu sering mengalami kesulitan? S.D : Biasanya langsung mencoba. P : Dalam menyelesaikan masalah strategi apa yang sering kamu pakai? Mencoba2 membuat sketsa gambar mengaitkan dengan soal lain yang pernah kamu temui? S.D : Mencoba-coba, jarang digambar. P : Dalam menyelesaikan masalah kamu biasa menemui perhitungan, apakah kamu ada kesulitan dalam penghitungan? Misalnya dalam menghitung akar pangkat pecahan? S.D : Tidak terlalu, susah kalau desimalnya banyak. P : Perbandingan sering kamu jumpai dalam pemecahan masalah, apakah kamu kesulitan dalam menggunakan perbandingan? S.D : Lumayan, sudah biasa. P : Kalau menggunakan pemisalananalogi bisa? S.D : Kalau analogi belum tahu. P : Apakah kamu memilih pengerjaan dengan langkah-langkah runtut atau cara langsungan instan? S.D : Langsungan. P : Apakah kamu mengecek kembali pekerjaan kamu sebelum membuat kesimpulan? S.D : Ya sering dicek. P : Apakah kamu kesulitan dalam membuat kesimpulan dari suatu soal? S.D : Lumayan bisa. Wawancara tanggal 17-05-2013 Secara umum untuk pertemuan-pertemuan berikutnya S.D dapat memilih strategi yang tepat dalam pemecahan masalah, kekurangannya adalah masih sering tidak teliti, kesulitan jika menemui penghitungan pecahan, dan lupa menuliskan apa yang dihitung. Berikut adalah hasil pemecahan masalah lain yang diselesaikan oleh S.D: Masalah : Soal di halaman 123 Jawaban: Gambar 4.14 Cuplikan Pemecahan Masalah S.D 2 Masalah : Sebuah lapangan berbentuk persegi panjang memiliki luas 450 m 2 dengan perbandingan panjang dan lebarnya adalah 2 : 1. Di sekelilingnya akan ditanami bibit pohon dengan jarak antar bibit pohon 1,5 m. Berapa bibit pohon yang diperlukan? Jawaban: Gambar 4.15 Cuplikan Pemecahan Masalah S.D 3 Pengamatan juga dilakukan saat pembelajaran, yaitu selama lima kali pertemuan. Berikut ini adalah deskripsi perolehan skor dan gain skor S.D dari pertemuan I-V Tabel 4.9 Perolehan Skor Psikomotorik Keterampilan Pemecahan Masalah S.D Pertemuan I II III IV V Skor Total 40 45 46 49 51 Gain perpertemuan 0,25 0,07 0,21 0,27 Kriteria Rendah Rendah Rendah Rendah Gain P.I ke P.V 0,55 Kriteria Sedang

4.1.3.5 Keterampilan Pemecahan Masalah S.E

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERNUANSA ETNOMATEMATIKA PADA MATERI SEGIEMPAT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PESERTA DIDIK

3 24 356

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 6 256

KEEFEKTIFAN PBL BERBASIS NILAI KARAKTER BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

45 173 294

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERNUANSA ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATERI SEGIEMPAT

0 46 479

Keefektifan Pembelajaran Model TAPPS Berbantuan Worksheet Berbasis Polya terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Lingkaran Kelas VIII

1 11 214

PEMBENTUKAN KARAKTER DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SUPERITEM BERBANTUAN SCAFFOLDING MATERI TRIGONOMETRI KELAS X SMK

27 358 374

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI POKOK SEGIEMPAT PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 12 MAGELANG.

0 0 1

Efektivitas Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Pembelajaran TAI dengan Pendekatan Keterampilan Metakognitif Berbantuan Alat Peraga terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII pada Materi Segiempat.

0 0 1

Keefektifan Model Pembelajaran kooperatif Tipe STAD Berbantuan LKS Penemuan Terbimbing Dengan LKS Penemuan Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pada Sub Pokok Materi Segiempat Peserta Didik Kelas VII Semester Genap SMP N 13 Kota Semarang.

0 0 1

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII pada Materi Bilangan melalui Model Treffinger Berbantuan Masalah Open- Ended

0 0 11