Pembelajaran membuat rencana pemecahan masalah harus mengkondisikan peserta didik untuk memiliki pengalaman menerapkan berbagai macam
strategi pemecahan masalah. Pengalaman diawali dengan memilih atau menentukan startegi pemecahan masalah antara lain dengan membuat
gambar, menemukan
pola, membuat
daftar, membuat
tabel, menyederhanakan
masalah, mencoba-coba,
melakukan eksperimen,
memeragakan masalah, bergerak dari belakang, menulis persamaan, dan menggunakan deduksi.
3. Pembelajaran melaksanakan rencana pemecahan masalah langkah 3.
Pembelajaran melaksanakan rencana pemecahan masalah memiliki proses inti melaksanakan rencana yang telah dibuat. Pada tahap ini peserta didik
perlu mengecek langkah demi langkah proses pemecahan masalah, apakah masing-masing langkah sudah benar.
4. Pembelajaran melihat mengecek kembali langkah 4.
Pembelajaran ini dilakukan dengan mendorong peserta didik untuk selalu melihat kembali dan mempertimbangkan masuk akal atau tidaknya jawaban
yang diperoleh. Suatu cara sederhana dan efektif untuk mencapainya adalah dengan menuntut peserta didik untuk menuliskan jawaban dalam kalimat
yang lengkap.
2.1.4.3 Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan salah satu tujuan utama dari pembelajaran matematika di sekolah. Kemampuan ini sangat penting
untuk ditanamkan dan dilatih dalam proses pembelajaran agar peserta didik
menjadi terlatih dalam menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi. Kemampuan pemecahan masalah dapat diperoleh jika seseorang memiliki banyak pengalaman
dalam memecahkan berbagai masalah. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik yang diberi latihan pemecahan masalah memiliki nilai lebih
tinggi dalam tes pemecahan masalah dibandingkan dengan peserta didik yang latihannya lebih sedikit Suherman, 2003: 93. Kemampuan pemecahan masalah
matematika yang dimiliki oleh peserta didik dapat dimaknai sebagai proses dimana peserta didik menemukan kombinasi aturan-aturan yang telah
dipelajarinya lebih dahulu yang digunakan untuk menyelesaikan masalah baru yang mengandung tantangan dan tidak dapat diselesaikan oleh suatu prosedur
rutin. Kemampuan tersebut mencakup kemampuan memahami masalah, membuat rencana pemecahan masalah, manjalankan rencana melakukan perhitungan, dan
memeriksa kembali hasil yang diperoleh. Kemampuan pemecahan masalah dapat diukur melalui tes kemampuan
pemecahan masalah. Penilaian kemampuan pemecahan masalah dilakukan menggunakan pedoman penskoran yang dibuat dengan memperhatikan keempat
tahap pemecahan masalah menurut Polya dalam Rajagukguk, 2011: 433 sebagai berikut:
1. peserta didik dapat memahami soal dengan benar;
2. peserta didik dapat merencanakan penggunaan berbagai macam prosedur dan
strategi yang mengarah pada jawaban yang benar; 3.
peserta didik dapat menggunakan berbagai macam prosedur dan strategi yang mengarah pada jawaban yang benar;
4. peserta didik melakukan pemeriksaan kembali terhaddap prosedur dan hasil
pemecahan masalah.
2.1.5 Model Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS