Desain Penelitian Variabel Penelitian

75

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dipilih oleh peneliti merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive atau snowball, teknik pengumpulan data dengan triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi Sugiyono, 2010b: 15. Sedangkan menurut Moleong 2005:6 penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain- lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif kualitatif dengan menggambarkan atau mendeskripsikan kejadian- kejadian yang menjadi pusat perhatian secara kualitatif. Hal ini sejalan dengan pendapat Nazir dalam Murdiono, 2005: 5, bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian sehingga berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka. Data yang dihasilkan nantinya berupa kata-kata atau ucapan-ucapan yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara berupa tulisan atau bilangan, yang selanjutnya akan diuraikan apa adanya kemudian dikaji seringkas mungkin untuk menjawab permasalahan.

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang dimaksud dalam penelitian ini kualitatif adalah situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu tempat, pelaku, dan aktivitas yang berinteraksi secara sinergis Sugiyono, 2010b: 297. Situasi sosial tersebut dapat dinyatakan sebagai penelitian yang akan dipahami secara lebih mendalam “Apa yang terjadi di dalamnya ”.

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Salatiga yang beralamatkan di Jl. Kartini No. 24 Salatiga. Kegiatan prapenelitian dilaksanakan pada bulan Januari- April, sedangkan penelitian dilakukan mulai tanggal 06 Mei 2013 sampai dengan 20 Mei 2013 selama enam kali pertemuan.

3.2.2 Metode Penentuan Subjek Penelitian

Penelitian memilih situasi sosial yang akan diteliti yaitu satu kelas diantara kelas VII B-VII D. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa guru mengajar kelas VII A-VII D dan berdasarkan nilai rapor pada semester sebelumnya kelas VII B-VII D memiliki rata-rata hasil belajar yang homogen. Berdasarkan pemilihan secara acak tersebut peneliti mendapatkan kelas VII B, yang kemudian dijadikan sebagai situasi sosial dalam penelitian. Penelitian ini berangkat dari kasus tertentu, oleh karena itu dapat ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Menurut Moleong 2005: 224 sampling ialah menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Oleh karena itu, sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dimana pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan dengan pertimbangan dan tujuan tertentu Sugiyono, 2010b: 299. Sampel untuk penelitian ini dipertimbangkan lima orang peserta didik, yaitu peserta didik kelas VIIB yang dalam tes pendahuluan menempati peringkat pertama, kuartil pertama, kuartil kedua, kuartil ketiga, dan peringkat terakhir. Kelima orang peserta didik yang menjadi subjek penelitian akan diamati perkembangan karakter serta kemampuan pemecahan masalahnya dan diwawancarai selama penelitian berlangsung.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya Sugiyono, 2010a: 3. Variabel penelitian dibagi menjadi dua yaitu variabel independen variabel bebas dan variabel dependen variabel terikat. Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen Sugiyono, 2010a: 4. Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel independen. Pada permasalahan pertama variabelnya adalah karakter kerja keras peserta didik, sedangkan pada permasalahan kedua variabel bebasnya adalah model pembelajaran TAPPS berbantuan kartu permasalahan yang akan dilihat pengaruhnya pada variabel terikat berupa karakter kerja keras peserta didik. Pada permasalahan ketiga variabelnya adalah keterampilan pemecahan masalah peserta didik, sedangkan pada permasalahan keempat variabel bebasnya adalah model pembelajaran TAPPS berbantuan kartu permasalahan yang akan dilihat pengaruhnya pada variabel terikat, berupa keterampilan pemecahan masalah peserta didik. Variabel pada permasalahan kelima adalah kemampuan pemecahan masalah yang akan dilihat ketuntasannya.

3.4 Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERNUANSA ETNOMATEMATIKA PADA MATERI SEGIEMPAT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PESERTA DIDIK

3 24 356

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 6 256

KEEFEKTIFAN PBL BERBASIS NILAI KARAKTER BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

45 173 294

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERNUANSA ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATERI SEGIEMPAT

0 46 479

Keefektifan Pembelajaran Model TAPPS Berbantuan Worksheet Berbasis Polya terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Lingkaran Kelas VIII

1 11 214

PEMBENTUKAN KARAKTER DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SUPERITEM BERBANTUAN SCAFFOLDING MATERI TRIGONOMETRI KELAS X SMK

27 358 374

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI POKOK SEGIEMPAT PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 12 MAGELANG.

0 0 1

Efektivitas Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Pembelajaran TAI dengan Pendekatan Keterampilan Metakognitif Berbantuan Alat Peraga terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII pada Materi Segiempat.

0 0 1

Keefektifan Model Pembelajaran kooperatif Tipe STAD Berbantuan LKS Penemuan Terbimbing Dengan LKS Penemuan Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pada Sub Pokok Materi Segiempat Peserta Didik Kelas VII Semester Genap SMP N 13 Kota Semarang.

0 0 1

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII pada Materi Bilangan melalui Model Treffinger Berbantuan Masalah Open- Ended

0 0 11