3.8.1 Analisis Data Kuantitatif
Data yang diperoleh berupa hasil nilai tes pendahuluan dan tes akhir kemampuan pemecahan masalah. Tes akhir kemampuan pemecahan masalah
dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah sampel telah memencapai ketuntasan minimal yang ditetapkan. Apabila nilai tes akhir
peserta didik ≥ 80 maka dikatakan mencapai ketuntasan individual, sebaliknya dikatakan tidak tuntas. Ketuntasan klasikal juga dihitung untuk mengetahui
apakah kelas populasi dapat mencapai ketuntasan minimal klasikal, yaitu 85 dari banyaknya peserta didik yang mengikuti tes.
3.8.2 Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif pada dasarnya ingin memahami situasi sosial menjadi bagian-bagian, hubungan antar bagian dan hubungannya dengan
keseluruhan. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Namun
dalam kenyataannya analisis data kualitatif berlangsung selama pengumpulan data Sugiyono, 2010b: 336, berikut uraiannya.
a. Analisis sebelum di lapangan
Analisis sebelum di lapangan dilakukan dengan studi pendahuluan terhadap data sekunder yang digunakan untuk menentukan fokus penelitian.
Peneliti melakukan analisis sebelum di lapangan dengan cara observasi awal kegiatan pembelajaran, wawancara dengan guru matematika, dan mengumpulkan
data sekunder berupa hasil belajar peserta didik serta hasil ulangan peserta didik
pada materi sebelumnya. Data-data ini digunakan untuk menentukan fokus penelitian mengenai kemampuan dan keterampilan pemecahan masalah peserta
didik serta karakter kerja keras peserta didik. b.
Analisis selama di lapangan Model Miles and Huberman Langkah-langkah analisis yang dilakukan ketika peneliti di lapangan
adalah sebagai berikut. 1
Data Reduction Reduksi Data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Makin lama peneliti akan menemukan data yang makin kompleks, banyak dan rumit. Oleh karena itu peneliti perlu
melakukan reduksi data. Reduksi data dilakukan dengan cara merangkum, memilih hal-hal pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya, serta membuang yang tidak perlu. Peneliti dalam mereduksi data, dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan dari penelitian kualitatif adalah
pada temuan, oleh karena itu sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi
data. Tahap reduksi data pada penelitian ini adalah sebagai berikut mengoreksi hasil pekerjaan tes pendahuluan peserta didik, yang kemudian digunakan untuk
menentukan peserta didik yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian. Selanjutnya hasil pengamatan terhadap subjek penelitian dihitung skornya
kemudian disederhanakan menjadi susunan bahasa yang baik dan rapi. Hasil wawancara terhadap subjek penelitian dan guru kemudian disederhanakan
menjadi susunan bahasa yang baik dan rapi.
2 Data Display Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman sebagaimana dikutip oleh Sugiyono, 2010b: 341 menyatakan bahwa yang paling
sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks dan bersifat naratif.
3 Conclusion Drawing Verification
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman sebagaimana dikutip oleh Sugiyono, 2010b: 341 adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan yang ditemukan pada tahap awal penelitian didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan tersebut dapat dipandang sebagai kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam penelitian
kualitatif diharapkan merupakan temuan baru. Temuan tersebut berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap
sehingga setelah diteliti menjadi jelas dan dalam penelitian ini berupa hipotesis yang telah diajukan sebelumnya.
c. Analisis selama di lapangan Model Spradley
Spradley dalam Sugiyono, 2010b: 345 membagi analisis data dalam penelitian berdasarkan tahapan dalam penelitian kualitatif sebagai berikut:
a. Analisis Domain
Analisis doman pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran umum dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti atau subjek
penelitian. Dalam situasi sosial akan ditemukan berbagai domain atau kategori. Peneliti dalam hal ini menetapkan domain tertentu sebagai
pijakan untuk penelitian selanjutnya. Makin banyak domain yang dipilih maka semakin banyak waktu yang diperlukan untuk penelitian.
b. Analisis Taksonomi
Domain yang dipilih pada analisis doman selanjutkan akan dijabarkan menjadi lebih rinci, untuk mengetahui struktur internalnya.
c. Analisis Komponensial
Analisis ini digunakan untuk mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal dengan mengontraskan antar elemen. Hal ini dilakukan dengan
melakukan observasi dan wawancara terseleksi dengan pertanyaan yang mengontraskan.
d. Analisis Tema Kultural
Analisis ini digunakan untuk mencari hubungan di antara domain, dan bagaimana hubungan dengan keseluruhan, dan seloanjutnya dinyatakan
ke dalam temajudul. Selain mengikuti tahap-tahap analisis data di atas data kualitatif yang
diperoleh dari penilaian keterampilan pemecahan masalah juga akan diolah dengan menggunakan indeks gain. Indeks gain merupakan perbandingan nilai
gain yang dinormalisasikan. Menurut Hake sebagaimana dikutip dalam
Fachrurazi, 2011: 82 gain ternormalisasi yang dapat dihitung dengan rumus berikut:
sebelum skor
SMI sebelum
skor sesudah
skor g
sasi ternormali
Gain
Lebih lanjut kriteria indeks gain menurut Hake tersaji pada tabel berikut: Tabel 3.5 Kriterian Indeks Gain
Indeks Gain
Kriteria
g ≥ 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g 0,7 Sedang
g 0,3 Rendah
Indeks gain yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk menentukan gain keterampilan pemecahan masalah peserta didik, mengingat gain
absolut selisih antara skor akhir dan awal tidak dapat menjelaskan secara tepat mana yang sebenarnya dikatakan gain tinggi dan mana yang dikatakan gain
rendah. Misalnya, peserta didik yang memiliki gain 3 dari 2 ke 5 dan peserta didik yang memiliki gain 3 dari 6 ke 9 dari suatu soal dengan skor maksimal 10. Gain
absolut menyatakan bahwa kedua peserta didik memiliki gain yang sama. Padahal secara logis seharusnya peserta didik yang kedua memiliki gain lebih tinggi dari
peserta didik yang pertama. Hal ini karena usaha untuk meningkatkan skor dari 6 ke 9 akan lebih berat daripada meningkatkan dari 2 ke 5. Dalam hal ini indeks
gain menggantikan kedudukan rata-rata keterampilan pemecahan masalah dalam pengujian.
100
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Peneliti pada bab ini akan menguraikan data hasil penelitian mengenai permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I dan didukung oleh teori pada
Bab II. Pengambilan data terfokus pada karakter kerja keras, keterampilan pemecahan masalah, dan kemampuan pemecahan masalah subjek penelitian.
Subjek penelitian berjumlah 5 orang, dipilih dari 30 peserta didik berdasarkan hasil tes pendahuluan yang telah dilaksanakan pada tanggal 12 April 2013. Subjek
penelitian terdiri dari subjek A, B, C, D, dan E disingkat menjadi S.A, S.B, S.C, S.D, dan S.E. Masing-masing merupakan peserta didik yang mendapatkan
rangking pertama, kuartil pertama, kuartil kedua, kuartil ketiga, dan terakhir. Kepada kelima subjek dilakukan pengamatan dan wawancara, dengan tanpa
mendeskriminasikan peserta didik lain dalam kelas penelitian. Daftar nilai tes pendahuluan dan pemilihan subjek penelitian lebih lengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 23. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian
deskriptif kualitatif, yaitu dengan menggambarkan atau mendeskripsikan kejadian-kejadian yang menjadi pusat perhatian secara kualitatif. Data yang
dihasilkan berupa kata-kata atau ucapan-ucapan yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara berupa tulisan atau bilangan.