4 HASIL
4.1 Kondisi Nelayan di Provinsi Sulawesi Utara
Nelayan di Provinsi Sulawesi Utara sebagian besar pencahariannya tergantung pada sumber daya perikanan dan laut. Nelayan di Provinsi Sulawesi
Utara terdiri atas nelayan pemilik dan nelayan buruh. Berdasarkan waktu kerjanya, nelayan buruh dapat dibagi menjadi nelayan penuh, nelayan sambilan
utama dan nelayan sambilan tambahan. Kategori-kategori nelayan berdasarkan waktu kerjanya di Provinsi Sulawesi Utara dan jumlah nelayan untuk setiap
kategori disajikan pada Gambar 6.
Gambar 6 Komposisi gambaran nelayan di Provinsi Sulawesi Utara Jumlah nelayan di Provinsi Sulawesi Utara tercatat 85.867 orang,
sebanyak 39.727 46 diantaranya adalah nelayan pemilik. Hal ini menjelaskan bahwa nelayan buruh lebih dominan yaitu 46.140 orang 54 dibandingkan
dengan nelayan pemilik. Nelayan buruh dikategorikan menjadi nelayan penuh, nelayan sambilan utama dan nelayan sambilan tambahan, yang jumlahnya
masing-masing sebanyak 17.521 orang 21, 13.014 orang 15 dan 15.605 orang 18. Untuk kategori nelayan penuh, jumlah terbanyak ada di Kepulauan
1,924 2643
1671 1530
1169 772
1104 1405
1199 1752
1595
268 489
1194 1814
1214 1071
1551 778
730 910
651 1205
1091 302
503 1562
1643 1515
1039 1082
1,201 798
1106 673
2853
1367 330
436
500 1,000
1,500 2,000
2,500 3,000
Nelayan Penuh
Sambilan Utama
Sambilan Tambahan
Jumlah nelayan orang
KabupatenKota
Sangihe 2.643 orang atau sebanyak 43 dari jumlah total nelayan di kepulauan tersebut, diikuti oleh Kepulauan Talaud sebanyak 1.924 orang atau 41,
kemudian Kota Bitung dengan jumlah nelayan 1.752 orang atau 30, lalu Kepulauan Sitaro dengan jumlah 1.671 orang nelayan atau sebesar 38,
selanjutnya Kota Manado dengan jumlah nelayan sebanyak 1.595 atau sebesar 39, kemudian Bolaang Manggondow dengan jumlah nelayan sebanyak 1.530
orang atau sebesar 42, lalu Minahasa Utara dengan jumlah nelayan sebanyak 1.405 atau sebesar 42 dan tiga daerah dengan jumlah nelayan terkecil masing-
masing adalah Minahasa Selatan dengan jumlah nelayan 772 28, Bolaang Mangondow Timur sebanyak 489 orang 34 dan terakhir adalah Bolaang
Mangondow Selatan sebanyak 268 orang 30. Sedangkan untuk kategori nelayan sambilan utama yang berada di
Kepulauan Talaud adalah 1.194 orang nelayan 25,5, di Kepulauan Sangihe adalah 1.814 orang nelayan 30, selanjutnya di Kepulauan Sitaro sebanyak
1.214 orang nelayan 27,5, kemudian Bolaang Mangondow sebanyak 1.071 orang nelayan 29, lalu di Bolaang Mangondow Utara sebanyak 1.551 orang
nelayan 41, Minahasa Selatan adalah sebanyak 778 orang nelayan 28, Minahasa 730 orang nelayan 28, Minahasa Utara adalah 910 orang nelayan
27, Minahasa Tenggara adalah 651 orang nelayan 26, Kota Bitung adalah 1.205 orang nelayan 21, Kota Manado adalah 1.091 orang nelayan 27,
terakhir untuk Bolaang Mangondow Timur dan Bolaang Mangondow Selatan masing-masing adalah 489 orang nelayan 34 dan 268 orang nelayan 30.
Selanjutnya untuk kategori nelayan sambilan tambahan yang terbanyak dari seluruh jumlah total nelayan di Provinsi Sulawesi Utara ada di Kota Bitung
yaitu 2.853 orang, disusul oleh Kepulauan Sangihe yaitu 1.643 orang, disusul oleh Kepulauan Talaud yaitu 1.562 orang, selanjutnya Sitaro yaitu 1.515 orang,
kemudian Kota Manado 1.367 orang, lalu Minahasa Selatan yaitu 1.201 orang, Minahasa Utara yaitu 1.106 orang, Bolaang Mangondow Utara yaitu 1.082 orang,
Bolaang Mangondow yaitu 1.039 orang dan tiga daerah dengan jumlah nelayan sambilan tambahan yang terkecil adalah Minahasa Tenggara, Bolaang
Mongondow Timur dan Bolaang Mangondow Selatan dengan masing-masing jumlah adalah 673 orang, 436 orang dan 330 orang. Kondisi tersebut
mengindikasikan bahwa nelayan sambilan lebih banyak dibandingkan dengan nelayan penuh Gambar 6.
Nelayan buruh lebih dominan dibanding nelayan pemilik, dengan jumlah 46.140 orang 54 untuk nelayan buruh sedangkan nelayan pemilik hanya
berjumlah 39.727 orang 46. Nelayan pemilik yang berjumlah terbanyak ada di Kepalauan sangihe yaitu sebanyak 9.558 orang 61, diikuti oleh Kota Bitung
yang berjumlah 8.398 orang 59, kemudian Kepulauan Sitaro dengan jumlah 4.548 orang 51 dan nelayan pemilik yang paling sedikit adalah nelayan di
Kabupaten Bolaang Mangondow Selatan sebanyak 534 orang 37. Untuk nelayan buruh yang terbanyak ada di Kepulauan Sangihe dengan jumlah 6.100
orang 7,10 dan yang paling sedikit ada di Kepulauan Bolaang Mangondow Selatan yaitu 900 orang 1,05.
Persentase nelayan pemilik versus nelayan buruh untuk masing-masing daerah sebagai berikut, untuk Kepulauan Talaud jumlah nelayan pemilik yaitu
2.188 orang 32 sedangkan nelayan buruh adalah 4.680 orang 68 dari total nelayan sebanyak 6.868 orang nelayan, kemudian Kepulauan Sangihe dengan
jumlah nelayan pemilik yaitu 9.558 orang 61 sedangkan nelayan buruh 6.100 orang 39 dengan jumlah total nelayan di kepulauan tersebut adalah 15.658
orang, selanjutnya Kepulauan Sitaro yaitu 4.548 orang nelayan pemilik 51 dan 4.400 orang nelayan buruh 49 dengan total nelayan sebanyak 8.948 orang
nelayan, kemudian Bolaang Mangondow yaitu 2.610 orang nelayan pemilik 42 dan 3.640 orang nelayan buruh 58 dengan jumlah total nelayan
sebanyak 6.250 orang nelayan, lalu Bolaang Mangondow Utara yaitu 3.332 orang nelayan pemilik 47 dan 3.802 orang nelayan buruh 53, selanjutnya
Minahasa Selatan yaitu 761 orang nelayan pemilik 22 dan 2.751 orang nelayan buruh 78, lalu Minahasa dengan jumlah nelayan pemilik sebanyak
1.410 orang 35 dan nelayan buruh sebanyak 2.632 orang 65, Minahasa Utara yaitu 2.513 orang nelayan pemilik 42 dan 3.421 orang nelayan buruh
58, kemudian Minahasa Tenggara 556 orang nelayan pemilik 18 dan 2.523 orang nelayan buruh 82, Kota Bitung 8.398 orang nelayan pemilik 59 dan
5.810 orang nelayan buruh 41, Kota Manado yaitu 2.229 orang nelayan pemilik 35 dan 4.053 orang nelayan buruh 64.5, terakhir untuk Kabupaten
Bolaang Mangondow Selatan dan Bolaang Mangondow Timur masing-masing adalah 534 orang nelayan pemilik 37, 900 orang nelayan buruh 63 dan
1.090 orang nelayan pemilik 43 dan 1.428 orang nelayan buruh 57. Hasil olahan data tersebut juga menunjukkan bahwa jumlah nelayan terbanyak berada di
daerah Kepulauan Sangihe 15.658 nelayan dan yang paling sedikit berada di Bolaang Mangondow selatan 1.434 nelayan. Kemudian jumlah nelayan buruh
lebih dominan dari nelayan pemilik secara keseluruhan yaitu 46.140 orang nelayan 54 dan 39.727 orang nelayan 46. Berdasarkan hasil olahan data
dapat kita prediksi daerah mana saja yang nelayannya berpotensi melakukan mobilitas dilihat dari banyaknya jumlah nelayan buruh dibandingkan nelayan
pemilik, beberapa daerah tersebut adalah Kabupaten Minahasa Tenggara yang memiliki 2.523 orang nelayan buruh 82, Kabupaten Minahasa Selatan yang
memiliki 2.751 orang nelayan buruh 78, Kepulauan Talaud yang memiliki 4.680 orang nelayan buruh 68, Kabupaten Minahasa yang memiliki 2.632
orang nelayan buruh 65 dan Kota Manado yang memiliki nelayan buruh sebanyak 4.053 orang 64.5 Gambar 7.
Gambar 7 Persentase nelayan pemilik versus nelayan buruh di Provinsi Sulawesi Utara
2,188 9,558
4,548 2,610
3,332 761
1,410 2,513
556 8,398
2,229 534
1,090 4680
6100 4400
3640 3802
2751 2632
3421 2523
5810 4053
900 1428
6,868 15,658
8,948 6,250
7,134 3,512
4,042 5,934
3,079 14,208
6,282
1,434 2,518
2,000 4,000
6,000 8,000
10,000 12,000
14,000 16,000
18,000
Jum lah Nelayan orang
Kabupaten Kota
Pemilik Buruh
Total
Usaha perikanan di lokasi penelitian tergolong ke dalam usaha skala kecil, menengah dan besar. Hal itu terlihat dari jenis perahu yang digunakan.
Berdasarkan Gambar 8, dapat disimpulkan bahwa jumlah perahukapal terbanyak yaitu jukung dengan jumlah 4.351 unit, diikuti dengan motor tempel dengan
jumlah 3.562 unit selanjutnya perahu papan dengan jumlah 395 unit, berikutnya kapal motor 5 GT dengan jumlah 255 unit, kapal motor 30 GT dengan jumlah
131 unit, kapal motor 5–10 GT 122 unit, kapal motor 10–20 GT dengan jumlah 112 unit dan terakhir yang paling sedikit adalah kapal motor 20–30 GT dengan
jumlah 51 unit. Jumlah perahu jukung yang terbanyak berada di daerah Kepulauan
Sangihe dengan jumlah 1.507 unit, disusul oleh Bolaang Mangondow dengan jumlah 822 unit, Bolaang Mangondow Utara dengan jumlah sebanyak 771 unit
dan yang paling sedikit adalah 130 unit yang berada di daerah Bolaang Mangondow Selatan. Selanjutnya untuk motor tempel yang terbanyak berada di
daerah Kepulauan Sangihe dengan jumlah 2.151 unit dan yang paling sedikit di daerah Bolaang Mangondow Timur sebanyak 170 unit. Kemudian untuk perahu
papan yang terbanyak berada di daerah Kepulauan Sitaro dengan jumlah sebanyak 157 unit dan yang paling sedikit di daerah Bolaang Mangondow Selatan dengan
jumlah 9 unit. Berikutnya adalah kapal motor 5 GT yang paling banyak berada di
daerah Kepulauan Sangihe dengan jumlah 167 unit dan yang paling sedikit di daerah Kota Manado dengan jumlah 3 unit. Untuk kapal motor 30 GT yang
terbanyak berada di daerah Kota Bitung dengan jumlah sebanyak 121 unit dan yang paling sedikit adalah Minahasa Utara dengan jumlah 4 unit kapal. Untuk
kapal motor 5-10 GT yang terbanyak berada di Kepulauan Sangihe dengan jumlah 66 unit kapal dan yang paling sedikit berada di daerah Kota Manado dengan
jumlah 4 unit kapal. Untuk kapal motor 10–20 GT yang terbanyak berada di daerah Kota Bitung dengan jumlah sebanyak 95 unit kapal dan yang paling sedikit
terdapat di Kepulauan Talaud sebanyak 1 unit kapal. Terakhir, untuk kapal motor ukuran 20–30 GT yang terbanyak berada di daerah Kota Bitung dengan jumlah
kapal sebanyak 35 unit kapal dan yang paling sedikit terdapat di daerah Kota Manado dan Minahasa Utara dengan jumlah kapal masing-masing 1 unit.
Gambar 8 Jumlah perahukapal perikanan di Provinsi Sulawesi Utara
Besarnya perahukapal yang digunakan nelayan akan mempengaruhi pendapatan nelayan tersebut. Dibawah ini disajikan pendapatan nelayan di
Provinsi Sulawesi Utara Gambar 9.
Gambar 9 Pendapatan nelayan di Provinsi Sulawesi Utara
14 167
29 4
16 16
3 13
66 12
6 15
4 453
1507
550 822
771 302
229 281
272 131
130 153
157 37
32 63
21 9
1245 2151
1621
978 1301
655 797
731 1822
1356
220 170
100 200
300 400
500 600
700 800
900 1000
1100 1200
1300 1400
1500 1600
1700 1800
1900 2000
2100 2200
2300
Jum lah Kapal Motor
unit
Kabupaten Kota
5 5
10 10
20 20
30 30
Jukung Perahu
Papan Motor
Tempel
84 105
94
43 74
20 40
60 80
100 120
Jum lah Pendapatan
Nelayan Rp.
Pendapatan Nalayan
250.000 – 500.000 500.000 – 750.000
750.000 – 1.000.000 1.000.000 – 1.250.000
1.250.000
Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa pendapatan nelayan di Provinsi Sulawesi Utara yang berkisar antara Rp.500.000–Rp.750.000bulan
menduduki persentasi terbesar 26,25 dan pendapatan Rp.1.000.000- Rp.1.250.000bulan menduduki persentasi terendah 10,75. Hasil tersebut
menunjukkan betapa nelayan di Provinsi Sulawesi Utara masih miskin. Nelayan-nelayan miskin di Provinsi Sulawesi Utara enggan terus menerus
berkubang dalam kemiskinan, akhirnya mereka mencari alternatif untuk keluar dari lingkaran setan tersebut, alternatif pilihan mereka adalah mobilitas dengan
harapan dapat menaikan jumlah pendapatan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Gambar 10 Persentasi nelayan miskin di Provinsi Sulawesi Utara
Gambar 10 menunjukkan persentasi nelayan miskin dan tidak miskin di Provinsi Sulawesi Utara. Jumlah diantara keduanya memiliki selisih yang sangat
banyak, nelayan miskin sangat dominan dengan jumlah 78.612 orang 92 sedangkan nelayan tidak miskin hanya berjumlah 7.255 orang 8. Jumlah
nelayan miskin terbanyak ada di Kota Bitung dengan jumlah nelayan sebanyak 14.245 orang 18,1 selanjutnya Kepulauan Sangihe dengan jumlah 13.983
orang 17.8, diikuti oleh Kepulauan Sitaro dengan jumlah nelayan sebanyak
6,238 13,983
7,780 5,871
6,099 3,231
6,016 5,156
2,496 14,245
5,853 903
741 430
1,775 668
427 735
380 1,403
478 283
263 129
131 153
2,000 4,000
6,000 8,000
10,000 12,000
14,000 16,000
Jum lah Nelayan
Orang
Kabupaten Kota
Miskin Tidak
Miskin
7.780 orang 9,8, selanjutnya Kepulauan Talaud yaitu 6.238 orang 7,9, kemudian Bolaang Mangondow Utara yaitu 6.099 7,7, Bolaang Mangondow
yaitu 5.871 orang 7,5, lalu Kota Manado yaitu 5.853 orang 7,4, Minahasa Utara yaitu 5.156 orang 6,6, sedangkan yang paling sedikit ada di Bolaang
Mangondow Selatan dan Mangondow Timur dengan jumlah masing-masing adalah 903 orang 1,2 dan 741 orang 0,9. Untuk nelayan tidak miskin
terbanyak ada di Kepulauan Sangihe dengan jumlah nelayan sebanyak 1.775 orang 11, selanjutnya di Minahasa dengan jumlah 1.403 orang 19, diikuti
oleh Bolaang Mangondow Utara yaitu 735 orang 11, kemudian Kepulauan Sitaro yaitu 668 8, Bolaang Mangondow yaitu 427 orang 7, Minahasa
Selatan yaitu 380 orang 11, Minahasa Tenggara 283 orang 10 dan yang paling sedikit berada di Kota Bitung dan Kota Manado dengan jumlah masing-
masing sebanyak 263 orang 2 dan 169 orang 2.
Gambar 11 Komposisi Jenis Perumahan Nelayan di Provinsi Sulawesi Utara
4.2 Mobilitas Nelayan Provinsi Sulawesi Utara