pendidikan berikut mengaharapkan pendapatan lebih tinggi di perkotaan dari pada di desa, kecilnya lahan di desa bahkan tidak adaterbatasnya kerja di bidang
pertanian. Faktor penariknya adalah: ada kesempatan kerja di sektor lain dengan teknologi komunikasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Armin Ginting, Widodo dan Djoko Joewono sulit diterapkan pada bidang perikanan tangkap, karena nelayan sebagai
pelaku utama pada perikanan tangkap memiliki karakteristik sosial, ekonomi dan budaya yang berbeda dengan masyarakat kebanyakan yang berprofesi di darat.
Selanjutnya, penelitian Maria hanya mengkover faktor-faktor penarik dan pendorong bagi nelayan untuk melakukan mobilitas profesi pada wilayah yang
terbatas. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang terintegrasi untuk dapat memetakan tipe mobilitas nelayan, baik secara geografi, maupun kombinasi
profesi dan geografi; faktor yang berpengaruh pada setiap tipe mobilitas; dampak yang ditimbulkan oleh mobilitas terhadap alih status yang lebih baik; serta solusi
strategis untuk mempercepat alih status nelayan ke arah yang lebih baik.
1.2 Perumusan Masalah
Pertanyaan mendasar yang timbul dengan adanya mobilitas nelayan adalah apakah mobilitas berpengaruh positif terhadap perubahan status nelayan? Hal ini
perlu dikaji, mengingat mobilitas yang dilakukan oleh nelayan membutuhkan tenaga, waktu dan biaya, bahkan kehilangan berbagai kesempatan padahal belum
tentu mobilitas tersebut membawa dampak yang positif, sebagaimana yang diharapkan oleh nelayan.
Beberapa implikasi negatif yang akan timbul jika mobilitas gagal diantaranya adalah waktu terbuang sia-sia akibat mobilitas padahal belum tentu
hasilnya positif, kebersamaan keluarga akan hilang. Perhatian terhadap anak juga akan berkurang atau hilang, mengingat waktu yang dihabiskan lebih banyak di
tempat lain akibat mobilitas nelayan itu sendiri. Ketika musim paceklik tiba, hasil tangkap nelayan tradisional di Provinsi
Sulawesi Utara cenderung berkurang, sehingga mereka seringkali berpindah ke perairan lain sebagai nelayan andun. Sebagian dari mereka dapat melakukan
mobilitas profesi ke bidang pekerjaan yang tidak membutuhkan ketrampilan
khusus, yang memadai. Hal ini mengindikasikan bahwa mobilitas nelayan di Provinsi Sulawesi Utara cukup beragam dan informasi tentang tipe mobilitas
nelayan ini masih sangat terbatas. Banyak hal yang menyebabkan nelayan bermobilitas dan untuk itu perlu
dikaji faktor apa saja yang mempengaruhi atau memotivasi nelayan melakukan mobilitas, baik secara geografi sebagai nelayan andun, profesi, maupun kombinasi
geografi dan profesi. Selain itu, informasi tentang dampak dari mobilitas nelayan Sulawesi Utara terhadap perubahan alih status nelayan itu sendiri positif atau
negatif belum diketahui secara pasti. Faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas nelayan dan dampak yang
ditimbulkan oleh mobilitas nelayan itu sendiri, seyogyanya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan solusi strategis untuk
mempercepat alih status nelayan ke arah yang lebih baik.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah: untuk mengkaji mobilitas dan alih status nelayan skala kecil di Provinsi Sulawesi Utara. Untuk melengkapi tujuan
umum tersebut, secara lebih spesifik tujuan khusus penelitian ini adalah: 1
Memetakan tipe mobilitas nelayan di Provinsi Sulawesi Utara. 2
Menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap mobilitas nelayan. 3
Menentukan dampak terhadap perubahan alih status nelayan ke arah yang lebih baik.
4 Memformulasikan solusi strategis untuk mempercepat alih status nelayan
ke arah yang lebih baik.
1.4 Manfaat Penelitian