Analisis SWOT Mobilitas dan alih status nelayan skala kecil di Provinsi Sulawesi Utara

Pada saat menghadapi pertanyaan penelitian berupa identifikasi dimensi-dimensi sebuah konsep atau konstruk dan pada saat yang sama ingin mengukur pengaruh atau derajat hubungan antar faktor yang telah diidentifikasi dimensi-dimensinya, maka SEM akan memungkinkan untuk melaksanakannya. SEM juga merupakan pendekatan terintegrasi antara analisis faktor, model struktural dan analisis jalur path analysis Solimun 2002. 1 Ukuran sampel Ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam pemodelan SEM adalah minimum berjumlah 100, selanjutnya menggunakan perbandingan 5 observasi untuk setiap parameter yang diestimasi. Oleh karena itu, bila mengembangkan model dengan lebih dari 20 parameter maka minimum di gunakan 100 sampel. 2 Normalitas dan Linearitas Sebaran data harus dianalisis untuk melihat apakah asumsi normalitas terpenuhi, sehingga data dapat diolah lebih lanjut dengan pemodelan SEM. Normalitas dapat di uji dengan melihat gambar histogram data atau dapat diuji dengan model statistik. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji skewness yang menunjukkan bahwa hampir seluruh variabel normal pada tingkat signifikansi 0,01 1. Hal ini terlihat pada nilai CR dari skewness yang berada di bawah + 2.58 Arbuckle 1997. 3 Outliners data pencilan Outliners adalah obsrevasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik secara univariat maupun multivariate yaitu yang muncul karena kombinasi karakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi-observasi lainnya.

2.13 Analisis SWOT

Analisis SWOT singkatan bahasa Inggris yang artinya terdiri atas kekuatan strengths, kelemahan weaknesses, kesempatan opportunities dan ancaman threats adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan. Budiharsono 2003 menyebutkan bahwa salah satu metode yang bisa digunakan untuk menentukan kebijakan, adalah metode KeKePan atau analisis Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats SWOT. Dengan analisis ini akan ditentukan kebijakan pemberdayaan nelayan kecil ke depan yang didasarkan pada kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis SWOT adalah sebagai berikut: 1 Pembuatan Matriks strategic faktors analysis summary matriks SFAS. Pada tahap ini dilakukan penelaahan kondisi faktual di lapangan dan kecenderungan yang mungkin terjadi untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang dalam implementasi program pemberdayaan yang sudah dilaksanakan pada beberapa wilayah kajian. Faktor-faktor dalam kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang tersebut dimasukan kedalam matriks SFAS kemudian dilakukan perhitungan atas bobot, rating dan nilai masing-masing faktor. Nilai rating didapatkan dari jawaban responden pada kuisioner yang dibagikan. Adapun nilai didapatkan dari hasil perkalian bobot dan rating. 2 Penentuan koordinat S-W-O-T. Berdasarkan nilai-nilai total skor masing- masing pada faktor SWOT yaitu kekuatan S, kelemahan W, peluang O dan ancaman T, selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mendapatkan titik pada sumbu ordinat X dan sumbu axis Y pada kuadran SWOT. Sisi atas pada sumbu Y adalah peluang O dan sisi bawah adalah ancaman T sedangkan sisi kiri pada sumbu X adalah kelemahan W dan sisi kanan adalah kekuatan S. Total Skor S-Total Skor W=Titik pada sumbu Y, Total Skor O-Total Skor T=Titik pada sumbu X. 3 Strategi Kebijakan. Alternatif kebijakan pada matriks hasil analisis SWOT dihasilkan dari kekuatan kawasan untuk mendapatkan peluang SO, kebijakan berdasarkan penggunaan kekuatan yang ada untuk menghadapi ancaman yang akan datang ST; pengurangan kelemahan yang ada dengan memanfaatkan peluang WO dan pengurangan kelemahan yang ada untuk menghadapi ancaman WT, kebijakan yang dihasilkan terdiri dari beberapa alternatif. 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian