Nilai residual lebih besar atau sama dengan 2,58 diintreprestasikan sebagai signifikan secara statistik pada tingkat 5 dan residual yang signifikan ini
menunjukkan adanya prediction error yang substansial untuk sepasang indikator.
3.4.3 Strategis untuk alih status nelayan ke arah yang lebih baik
Analisis SWOT digunakan untuk mencari solusi strategis untuk
mempercepat alih status nelayan ke arah yang lebih baik. Budiharsono 2003
menyebutkan bahwa salah satu metoda yang bisa digunakan untuk menentukan kebijakan, adalah metoda KeKePan atau analisis Strength-Weaknesses-
Opportunities-Threats SWOT. Dengan analisis ini akan ditentukan kebijakan pemberdayaan nelayan kecil ke depan yang didasarkan pada kekuatan,
kelemahan, peluang, ancaman. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis SWOT adalah sebagai berikut:
1 Pembuatan Matriks Strategic Faktors Analysis Summary Matriks SFAS.
Pada tahap ini dilakukan penelaahan kondisi faktual di lapangan dan kecenderungan yang mungkin terjadi untuk mengidentifikasi kekuatan,
kelemahan, ancaman dan peluang dalam implementasi program pemberdayaan yang sudah dilaksanakan pada beberapa wilayah kajian.
Faktor-faktor dalam kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang tersebut dimasukan kedalam matriks SFAS untuk selanjutnya dilakukan
perhitungan atas bobot, rating dan nilai masing-masing faktor. Nilai rating didapatkan dari jawaban responden pada kuisioner yang dibagikan.
Adapun nilai didapatkan dari hasil perkalian bobot dan rating. Adapun caranya adalah sebagai berikut; menyusun matriks dalam kolom 1 5
sampai dengan 10 peluang dan ancaman; 2 memberi bobot masing- masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 sangat penting sampai
dengan 0,0 tidak penting. Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor stretegis; 3 menghitung rating
dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai 1 poor berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif sedangkan untuk faktor
ancaman bersifat negatif; 4 kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating
pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4; 5 menggunakan kolom 5 untuk memberikan catatan atau komentar.
2 Penentuan koordinat S-W-O-T. Berdasarkan nilai-nilai total skor masing-
masing pada faktor SWOT yaitu kekuatan S, kelemahan W, peluang O dan ancaman T, selanjutnya dilakukan perhitungan untuk
mendapatkan titik pada sumbu ordinat X dan sumbu axis Y pada kuadran SWOT. Sisi atas pada sumbu Y adalah peluang O dan sisi
bawah adalah ancaman T sedangkan sisi kiri pada sumbu X adalah kelemahan W dan sisi kanan adalah kekuatan S. Total Skor S-Total
Skor W=Titik pada sumbu Y, Total Skor O-Total Skor T=Titik pada sumbu X.
3 Strategi kebijakan. Alternatif kebijakan pada matriks hasil analisis SWOT
dihasilkan dari kekuatan kawasan untuk mendapatkan peluang SO, kebijakan berdasarkan penggunaan kekuatan yang ada untuk menghadapi
ancaman yang akan datang ST; pengurangan kelemahan yang ada dengan memanfaatkan peluang WO dan pengurangan kelemahan yang
ada untuk menghadapi ancaman yang akan datang WT. Kebijakan yang dihasilkan terdiri dari beberapa alternatif.
BERBAGAI PELUANG
BERBAGAI ANCAMAN KEKUATAN
INTERNAL KELEMAHAN
INTERNAL Mendukung
Strategi Agresif
Mendukung Strategi
Turn Around Mendukung
Strategi Defensif
Mendukung Strategi
Diversifikasi
Gambar 5 Diagram Analisis SWOT
Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats SWOT dilakukan dengan cara mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi dalam penyusunan kebijakan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman, seperti disajikan pada Gambar 5.
Proses pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan pemerintah. Dengan demikian perencanaan
strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis yang ada kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam kondisi yang ada pada saat ini. Dalam
analisis SWOT, struktur mobilitas profesi dan alih status nelayan harus mencakup analisis situasi sebagaimana disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4 Kerangka analisis yang dipakai dalam analisis SWOT Tahapan Kegiatan
Tahap 1 Memahami situasi dan informasi yang ada
Tahap 2 Memahami permasalahan yang terjadi, baik masalah yang bersifat umum
maupun spesiflk Tahap 3
Menciptakan dan memberikan berbagai alternatif pemecahan. Tahap 4
Evaluasi pilihan alternatif yang terbaik
Sumber: Budiharsono 2003 Analisis SWOT digunakan untuk memilih beberapa alternatif kebijakan
yang ditempuh, namun metode ini sangat kualitatif dan hubungan matriknya hanya dua variabel seperti: SO, ST, WO dan WT. Sedangkan dalam pengambilan
kebijakan harus mempertimbangkan keempat variabel tersebut. Berdasarkan analisis tersebut disusun suatu kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Dalam menganalisis data digunakan teknik deskriptif kualitatif guna menjawab perumusan permasalahan mengenai apa saja yang menjadi kekuatan
dan kelemahan yang ada pada objek penelitian dan apa saja yang dapat menjadi peluang serta ancaman yang berasalbersumber dari luar. Dalam penelitian
dilakukan identifikasi variabel-variabel yang merupakan kekuatan dan peluang yang kemudian digunakan skala likert, kemudian penelitian dilanjutkan dengan
identifikasi variabel-variabel yang merupakan kelemahan dan ancaman dari luar yang kemudian digunakan skala likert juga.
4 HASIL
4.1 Kondisi Nelayan di Provinsi Sulawesi Utara