Performansi Guru Kualitas Pembelajaran

22 oleh seorang guru menunjukkan jati diri guru tersebut. Guru merupakan panutan bagi siswa, sehingga guru harus menunjukkan pribadi yang arif, bijaksana, dan berwibawa. Kompetensi profesional yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran. Adapun kriteria kompetensi profesional sebagai berikut: 1 Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu; 2 Menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran atau bidang yang diampu; serta 3 Mampu mengembangkan materi pelajaran secara kreatif. Kompetensi profesional ini sangat diperlukan bagi seorang guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dengan baik. Guru juga harus menguasai materi pembelajaran secara luas untuk mendidik dan membimbing siswa. Kompetensi sosial adalah kemampuan seorang guru dalam berkomunikasi dengan sesama guru, siswa, dan masyarakat. Kemampuan ini mencakup kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, bergaul simpatik, dan mempunyai jiwa yang menyenangkan. Adapun kriteria kompetensi sosial yaitu: 1 Bertindak objektif dan tidak mendiskrimatifkan siswa; 2 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun; serta 3 Mampu berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri serta profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. Kompetensi ini sangat penting karena diperlukan oleh seorang guru untuk berkomunikasi dengan siswa, rekan kerja, orang tua murid, dan masyarakat di lingkungan sekolah. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan performansi guru adalah prestasi, hasil kemampuan guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai pengajar. Guru yang ideal harus memiliki empat kompetensi yang 23 dipersyaratkan yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Penelitian ini melakukan pengamatan terhadap kinerja guru menggunakan alat penilaian kemampuan guru APKG. Diharapkan melalui penelitian tindakan kelas kolaboratf ini, kompetensi guru khususnya kompetensi pedagogik dapat meningkat.

2.1.4.2 Aktivitas Belajar

Siswa sebagai individu yang sedang berkembang memiliki prinsip aktif yakni keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri. Prinsip aktif ini yang mengendalikan tingkah laku siswa dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru sebagai pembimbing harus mampu mengarahkan tingkah laku siswa ke perkembangan yang diharapkan Hamalik, 2011: 89. Sanjaya 2006: 130 men yatakan “aktivitas belajar tidak terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental”. Berdasarkan kedua pendapat tersebut, disimpulkan bimbingan guru sangat diperlukan untuk mengembangkan aktivitas belajar siswa. Aktivitas belajar sangat penting untuk mengoptimalkan perkembangan tingkah laku siswa. Hamalik 2011: 90 membagi kegiatan belajar dalam delapan kelompok, yaitu: kegiatan-kegiatan visual, lisan, mendengarkan, menulis, menggambar, motorik, mental, dan emosional. Hamalik 2011: 91 juga merumuskan manfaat aktivitas dalam kegiatan pembelajaran yaitu: 1 Siswa mencari pengalaman sendiri; 2 Mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa; 3 Memupuk kerjasama diantara siswa; 4 Siswa belajar sesuai minat dan kemampuan; 5 Memupuk disiplin belajar; 6 Pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara konkret dan realistik; serta 7 Pembelajaran menjadi lebih hidup. 24 Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan aktivitas belajar sangat penting dalam proses pembelajaran. Aktivitas diperlukan untuk mendorong siswa melakukan kegiatan belajar. Kegiatan belajar akan lebih menyenangkan dan mudah dipahami jika siswa melakukan pembelajaran itu sendiri.

2.1.4.3 Hasil Belajar

Susanto 2013: 5 menyatakan “hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar”. Sesuai dengan pendapat tersebut, Rifa’i dan Anni 2009: 85 menyatakan “hasil belajar adalah perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar”. Aspek-aspek perubahan perilaku yang diperoleh oleh siswa bergantung pada apa yang dipelajari. Perubahan perilaku yang harus dicapai oleh siswa dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Dimyati dan Mudjiono 2013: 3 merumuskan hasil belajar sebagai hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar. Suprijono 2009: 7 merumuskan hasil belajar sebagai perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif. Hasil belajar yang dimaksud Suprijono 2009: 5 berupa informasi vebal dan intelektual, serta informasi kognitif, motorik, dan afektif. Menurut Bloom 1956 dalam Suprijono 2009: 6, hasil belajar mencakup tiga kemampuan yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemampuan kognitif meliputi knowledge pengetahuan, ingatan; comprehension pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh; application menerapkan; 25 analysis menguraikan, menentukan hubungan; synthesis mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru; dan evaluation menilai. Kemampuan afektif meliputi receiving sikap menerima; responding memberikan respon; valuing nilai; organization organisasi; dan charaterization karakterisasi. Kemampuan psikomotor mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, disimpulkan hasil belajar sebagai perubahan kemampuan sebagai akibat dari aktivitas pembelajaran yang dilakukan. Kemampuan yang dimaksud berupa kemampuan afektif, kognitif, dan psikomotor. Melalui penerapan model Everyone Is A Teacher Here, siswa lebih mudah memahami materi, sehingga perolehan nilai hasil belajar dapat meningkat.

2.1.5 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Anak pada usia sekolah dasar termasuk dalam usia dini. Usia dini merupakan masa yang sangat penting bagi perkembangan seseorang. Oleh karena itu, guru harus mendorong kemampuan siswa agar berkembang secara optimal. Menurut Kurnia dkk. 2007: 4, siswa merupakan subjek utama dalam kegiatan pembelajaran, sehingga guru harus mampu memahami karakteristik siswa- siswanya. Hal tersebut bertujuan agar semua hal yang dibutuhkan siswa dapat diakomodasi oleh guru selaku pembimbing dalam belajar. Guru perlu memperhatikan tahap perkembangan kognitif yang dialami oleh siswa agar dapat memahami karakteristik siswa. Menurut Piaget 1950 dalam Susanto 2013: 77, tahap perkembangan kognitif siswa mencakup empat tahapan yaitu tahap sensorimo torik 0−2 tahun,

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Kelas Iv SD Negeri I Tempursari Klaten Tahun 2013/2014.

0 2 18

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Kelas Iv SD Negeri I Tempursari Klaten Tahun 2013/2014.

0 2 13

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN “EVERYONE IS A Penerapan Strategi Pembelajaran “Everyone Is A Teacher Here” Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Pelem Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 19

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Siswa Kelas V Sd Negeri 2 Senting Sambi Boyolali Tahun 2012/2013.

0 2 17

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Siswa Kelas V Sd Negeri 2 Senting Sambi Boyolali Tahun 2012/2013.

0 1 14

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Partisipasi Siswa Pada Pembelajaran IPA KELAS V SD Negeri 1 Jepang Kudus Tahun Ajaran 2012/ 2013.

0 0 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Partisipasi Siswa Pada Pembelajaran IPA KELAS V SD Negeri 1 Jepang Kudus Tahun Ajaran 2012/ 2013.

0 2 13

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DAN TRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Quantum Teaching Dan Trategi Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Karangdukuh Jogonalan Klaten Pa

0 1 13

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SISWA KELAS IV SD NEGERI KEDAWUNG 1 TAHUN 2010/2011.

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN SELF CONFIDENCE SISWA.

0 1 22