57
3.8.1 Soal Tes
Soal tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Soal tes dalam penelitian tindakan ini berupa soal tes awal dan formatif.
Soal tes disusun dengan mengacu pada kisi-kisi soal yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti. Adapun kisi-kisi dan soal uji coba dapat dilihat pada
lampiran 11 dan 12. Bentuk soal yang digunakan berupa tes objektif pilihan ganda sebanyak 10 butir soal dengan 4 alternatif jawaban. Masing-masing jawaban
benar mendapat bobot 1 dan jawaban salah mendapatkan skor 0. Skor maksimal jika semua soal dijawab dengan benar yaitu 10. Nilai siswa ditentukan
menggunakan rumus:
�� �� � � � �
� � �
Soal tes objektif pilihan ganda telah melalui pengujian validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda sebelum digunakan. Paparannya
sebagai berikut.
3.8.1.1 Uji Validitas
Sudjana 2009: 12 me nyatakan “validitas adalah ketepatan alat penilaian
terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai”. Jadi sebelum dipergunakan, instrumen terlebih dahulu dianalisis untuk
mengetahui kesesuaian instrumen dengan konsep yang akan dinilai. Menurut Nurgiyantoro 2013: 154, penganalisisan terhadap tes hasil belajar dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan validitas logis dan empiris. Paparannya sebagai berikut.
58 3.8.1.1.1
Validitas Logis Menurut Sudijono 2009: 164, validitas logis adalah validitas yang
diperoleh berdasarkan hasil pemikiran yang logis. Validitas logis diujicobakan dengan cara menilai kesesuaian butir-butir soal dengan kriteria dan kisi-kisi soal
oleh penilai ahli. Pengujian validitas logis dilakukan oleh dua penilai ahli yaitu Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd. yang merupakan dosen pembimbing peneliti dan
Pujiati, S. Pd. guru kelas V SD Negeri Tumiyang Kabupaten Banyumas sekaligus kolaborator peneliti. Adapun telaah validitas logis dari para ahli dapat dilihat pada
lampiran 13 dan 14. Berdasarkan pertimbangan logis, validitas dibedakan menjadi dua yaitu
validitas isi dan validitas konsep. Validitas isi menurut Gronlund 1985 dalam Nurgiyantoro 2013:
155 dimaknai sebagai “proses penentuan seberapa jauh suatu alat tes menunjukkan kerelevansian dan keterwakilan terhadap ranah tugas
yang diukur”. Pengujian validitas isi menggunakan lembar validasi. Soal yang dibutuhkan dalam penelitian sebanyak 20 butir soal. Namun untuk proses validasi,
soal dibuat pararel yang setara cakupan dan tingkat kesulitannya yaitu sebanyak 40 butir soal. Setelah pengujian terhadap validitas isi selesai, selanjutnya uji coba
instrumen. 3.8.1.1.2
Validitas Empiris Menurut Sudijono 2009: 167, validitas empiris adalah ketepatan
mengukur dengan berdasar pada hasil analisis yang bersifat empiris. Arikunto 2012: 81 menyatakan sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas empiris
apabila sudah diuji dari pengalaman. Untuk mengetahui validitasnya, maka instrumen diujicobakan terlebih dahulu.