Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

104 nilai A dengan kategori skor penilaian 4 ada 12 siswa, yang mendapatkan nilai B dengan kategori skor penilaian 3 ada 7 siswa, yang mendapatkan nilai C dengan kategori skor penilaian 2 ada 1 siswa, dan yang memperoleh nilai D dengan kategori skor penilaian 1 tidak ada. Persentase aspek ketekunan siswa dalam bekerja juga tinggi hingga mencapai 88,75. Siswa yang memperoleh nilai A dengan kategori skor penilaian 4 ada 11 siswa. Siswa yang memperoleh nilai B dengan kategori skor penilaian 3 ada 8 siswa. Siswa yang memperoleh nilai C dengan kategori skor penilaian 2 ada 1 siswa, dan yang memperoleh nilai D dengan kategori skor penilaian 1 tidak ada. Persentase aspek kemampuan siswa membuat pertanyaan saat melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model Everyone Is A Teacher Here pada siklus II cukup tinggi yaitu mencapai 83,75. Siswa yang memperoleh nilai A dengan kategori skor penilaia 4 ada 9 siswa, yang memperoleh nilai B dengan kategori skor penilaia 3 ada 9 siswa, yang memperoleh nilai C dengan kategori skor penilaian 2 ada 2 siswa, dan yang memperoleh nilai D dengan kategori skor penilaian 1 tidak ada. Hasil persentase aktivitas belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada Diagram 4.5. Diagram 4.5 Persentase Aktivitas Belajar Siklus II 80 82 84 86 88 90 A B C D Aktivitas Belajar A B C D 105 Diagram 4.5 menunjukkan persentase aspek keantusiasan siswa dalam pembelajaran mencapai 86,25, aspek keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat saat pembelajaran mencapai 88,75, aspek ketekunan dalam bekerja mencapai 88,75, dan aspek kemampuan siswa membuat pertanyaan saat melaksanakan model Everyone Is A Teacher Here mencapai 83,75. Persentase aktivitas belajar secara klasikal mencapai 86,56. Persentase aktivitas belajar pada siklus II menunjukkan hasil yang diperoleh telah sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan Persentase aktivitas belajar siswa secara klasikal pada siklus II dapat dilihat pada Diagram 4.6. Diagram 4.6 Persentase Aktivitas Belajar Klasikal Siklus II Berdasarkan Diagram 4.6, siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran telah mencapai 86,56. Terjadi peningkatan sebesar 16 pada siklus II. Aspek keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat telah mencapai 88,75. Hal tersebut menunjukkan aspek keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat telah mencapai indikator yang ditetapkan yaitu lebih dari atau sama dengan 50. Perbandingan nilai aktivitas siklus I dan II disajikan pada Diagram 4.7. Aktif Tidak Aktif 13,5 86,56 106 Diagram 4.7 Perbandingan Persentase Aktivitas Belajar Siklus I dan II

4.1.3.3 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

Hasil belajar pada siklus II diperoleh dari nilai tes formatif II dan angket penilaian sikap yang telah di modifikas. Berdasarkan hasil tes formatif siklus II, semua siswa berhasil mencapai nilai KKM ≥70. Nilai rata-rata hasil belajar siklus II mencapai 86,6. Ketuntasan belajar klasikal ranah kognitif mencapai 100. Hasil rekapitulasi nilai gabungan ranah kognitif dapat disajikan pada Tabel 4.13. Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus II No. N F ∑ Ket. Tuntas Tidak Tuntas 1. 100 5 500 √ − 2. 90 11 990 √ − 3 80 2 160 √ − 4. 70 2 140 √ − Jumlah 20 1790 20 Rata-rata 89,5 Persentase Ketuntasan Klasikal 100 A B C D Target Siklus I 70 66,25 80 76,25 70 Siklus II 86,25 88,75 87,5 83,75 70 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 107 Berdasarkan Tabel 4.13, perolehan rata-rata nilai hasil belajar kognitif pada siklus II yaitu sebesar 89,5. Rentang nilai hasil belajar siswa yaitu antara nilai 70 hingga 100. Rinciannya 5 siswa memperoleh nilai 100, 11 siswa memperoleh nilai 90, 2 siswa memperoleh nilai 80, dan 2 siswa memperoleh nilai 70. Ketuntasan belajar klasikal pada siklus II telah mencapai 100. Peningkatan yang terjadi pada siklus II sebesar 27,17. Hal tersebut menunjukkan pembelajaran siklus II telah berhasil dengan baik dan telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Perbandingan ketuntasan belajar klasikal siklus I dan II dapat dilihat pada Tabel 4.14. Tabel 4.14 Perbandingan Ketuntasan Klasikal Siklus I dan II No. Aspek Siklus I Siklus II 1. Rata-rata 64 89,5 2. Siswa Tuntas 9 20 3. Siswa Tidak Tuntas 11 4. Persentase Ketuntasan Klasikal 45 100 Berdasarkan Tabel 4.14, siswa yang mengikuti kegiatan siklus I sebanyak 20 siswa, dimana hanya 9 siswa yang berhasil tuntas sementara 11 siswa lainnya belum tuntas. Ketuntasan belajar klasikal pada siklus I hanya 45 dengan perolehan nilai rata-rata kelasnya hanya sebesar 64. Kegiatan pembelajaran siklus II diikuti oleh 20 siswa, dan semuanya berhasil tuntas. Ketuntasan belajar klasikal pada siklus II telah mencapai 100, dan rata-rata perolehan nilai rata-rata kelas pada siklus II mencapai 89,5. Perbandingan ketuntasan belajar klasikal dari kegiatan siklus I dan II dapat dilihat pada Diagram 4.8. 108 Diagram 4.8 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Klasikal pada Tes Formatif I dan II Berdasarkan paparan data tersebut, terjadi peningkatan hasil belajar yang cukup signifikan pada siklus II. Perolehan rata-rata nilai tes formatif I sebesar 64 dengan ketuntasan klasikal hanya mencapai 45. Kemudian pada tes formatif II meningkat menjadi 89,5 dengan ketuntasan klasikal mencapai100. Peningkatan yang terjadi pada siklus II sebesar 26,2. Perbandingan antara nilai tes awal, tes formatif siklus I dan II, serta nilai KKM dapat dilihat pada Diagram 4.9. Diagram 4.9 Perbandingan Tes Awal, Formatif I dan II, serta KKM 20 40 60 80 100 Tes Formatif I Tes Formatif II Perbandingan Tes Formatif I dan II 20 40 60 80 100 Tes Awal Tes Formatif I Tes Formatif II KKM Perbandingan Tes Awal, Formatif I, II, dan KKM

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Kelas Iv SD Negeri I Tempursari Klaten Tahun 2013/2014.

0 2 18

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Kelas Iv SD Negeri I Tempursari Klaten Tahun 2013/2014.

0 2 13

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN “EVERYONE IS A Penerapan Strategi Pembelajaran “Everyone Is A Teacher Here” Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Pelem Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 19

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Siswa Kelas V Sd Negeri 2 Senting Sambi Boyolali Tahun 2012/2013.

0 2 17

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Siswa Kelas V Sd Negeri 2 Senting Sambi Boyolali Tahun 2012/2013.

0 1 14

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Partisipasi Siswa Pada Pembelajaran IPA KELAS V SD Negeri 1 Jepang Kudus Tahun Ajaran 2012/ 2013.

0 0 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Partisipasi Siswa Pada Pembelajaran IPA KELAS V SD Negeri 1 Jepang Kudus Tahun Ajaran 2012/ 2013.

0 2 13

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DAN TRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Quantum Teaching Dan Trategi Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Karangdukuh Jogonalan Klaten Pa

0 1 13

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SISWA KELAS IV SD NEGERI KEDAWUNG 1 TAHUN 2010/2011.

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN SELF CONFIDENCE SISWA.

0 1 22