Taraf Kesukaran Soal Tes
64 Keterangan:
J = jumlah peserta tes
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan
benar PA
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Arikunto, 2013: 228
Menurut Arikunto 2013: 232, keputusan daya pembeda soal dapat diketahui melalui klasifiskasi daya beda seperti berikut.
D = 0,00 – 0,20 : jelek
D = 0,20 – 0,40 : cukup
D = 0,40 – 0,70 : baik
D = 0,70 – 1,00 : baik sekali
D = negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja
Penghitungan daya beda secara manual dilakukan terhadap 26 soal yang dinyatakan valid dan reliabel. Berdasarkan penghitungan daya beda, diperoleh
data 3 soal kriteria jelek, 10 soal kriteria cukup, 10 soal kriteria baik, dan 3 soal kriteria baik sekali. Soal yang mempunyai kriteria jelek yaitu nomor 2, 10, dan 11.
65 Soal yang mempunyai kriteria cukup yaitu nomor 1,3,6,7, 19, 21, 22, 29, 33, dan
35. Soal yang memenuhi kriteria baik yaitu nomor 5, 16, 17, 24, 25, 27, 28, 30, 32, dan 38. Soal yang memenuhi kriteria baik sekali yaitu 8, 20, dan 31.
Berdasarkan data tersebut, terdapat 3 soal yang memperoleh klasifikasi atau kriteria jelek. Oleh karena itu, dari 26 butir soal hanya 23 butir soal yang
dinyatakan memenuhi kriteria uji daya beda soal. Data hasil penghitungan daya beda soal secara manual selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17.
Setelah menjalani serangkaian pengujian pada hasil uji coba, diambil 20 soal yang memenuhi syarat valid, reliabel, tingkat kesukaran, dan daya beda, serta
mewakili semua indikator soal yang terdapat dalam kisi-kisi. Soal yang digunakan oleh peneliti yaitu butir soal nomor 2, 3, 5, 6, 8, 10, 11, 14, 16, 17, 19, 20, 21, 24,
27, 29, 32, 33, 35, dan 38. Soal-soal tersebut digunakan untuk tes awal dan formatif.