Refleksi Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I
92 melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II agar hasil hasil aktivitas belajar
siswa lebih optimal. 4.1.2.4.3
Hasil Tes Awal Sebelum pelaksanaan tindakan, guru mitra dan peneliti melaksanakan tes
awal untuk mengukur kemampuan awal siswa. Berdasarkan hasil tes awal, diperoleh rata-rata nilai tes awal sebesar 53,5. Persentase ketuntasan klasikalnya
hanya 10. Hal tersebut menunjukkan kemampuan awal siswa sebelum pelaksanaan tindakan masih jauh di bawah KKM yakni 70. Persentase ketuntasan
belajar klasikal juga sangat rendah, yakni 10. Siswa yang berhasil mencapai KKM hanya 2 siswa dari 20 siswa.
4.1.2.4.4 Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar siswa mencakup dua ranah belajar yaitu kognitif dan afektif. Peneliti dan guru mitra berkolaborasi melaksanakan tindakan siklus I
dengan menerapkan model Everyone Is A Teacher Here untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Saat proses pembelajaran, guru memberikan soal
psikomotor. Kemudian di akhir kegiatan siklus I, siswa mengerjakan tes formatif dan mengisi angket penilaian sikap sebagai evaluasi hasil belajar.
Nilai hasil rata-rata kelas pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan, dari rata-rata kelas yang hanya 53,5 meningkat menjadi 64. Namun demikian,
hasil ini masih belum sesuai dengan indikator karena belum mencapai KKM ≥70. Ketuntasan klasikal untuk hasil belajar kognitif dan psikomotor mencapai
55, perolehan nilai tersebut meningkat dibandingkan dengan perolehan rata-rata nilai pada kegiatan prasiklus yang hanya 10.
93 Hasil belajar ranah afektif telah menunjukkan ketuntasan belajar hingga
100. Terdapat 2 siswa yang berhasil memperoleh nilai A, 3 siswa yang memperoleh nila A-, 14 siswa yang memperoleh nilai B+, dan 1 siswa
memperoleh nilai B. Rata-rata perolehan skor siswa yaitu 3,23 dengan kategori B+.
4.1.2.4.5 Keterhubungan antara Aktivitas dan Hasil Belajar
Data yang diperoleh pada siklus I meliputi aktivitas dan hasil belajar siswa. Persentase aktivitas belajar siswa sebesar 70,63 dengan kategori tinggi,
hal tersebut sebanding dengan peningkatan persentase aktivitas belajar siswa yang mencapai 64. Hal tersebut menunjukkan penerapan model Everyone Is A Teacher
Here dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran. Model Everyone Is A Teacher Here juga membantu siswa memahami materi dengan baik. Hasil yang
diperoleh pada siklus I menunjukkan perubahan yang positif, namun demikian hasil yang diperoleh belum optimal sehingga perlu upaya perbaikan.
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, performansi guru pada pembelajaran menunjukkan perubahan yang positif. Perubahan yang terjadi
meningkatkan performansi guru dalam mengajar, namun peningkatan yang terjadi belum maksimal. Terdapat beberapa aspek yang dinilai rendah yaitu mengembang
dan mengorganisasikan materi, media pembelajaran, serta sumber belajar. Penerapan model Everyone Is A Teacher Here juga berdampak pada peningkatan
aktivitas dan hasil belajar siswa. Siswa menjadi antusias dan terlibat aktif dalam pembelajaran. Antusiasme siswa yang tinggi terhadap pembelajaran membantu
siswa menyerap materi dengan baik, sehingga hasil belajar meningkat.
94 Perolehan hasil siklus I menunjukkan peningkatan yang cukup baik,
namun belum sesuai dengan indikator yang ditetapkan. Guru perlu meningkatkan performansinya pada siklus II. Performansi guru yang optimal akan berdampak
pada aktivitas belajar siswa yang tinggi. Aktivitas belajar tinggi menyebabkan hasil belajar yang optimal.