belajar. Para santri juga sering terlibat dalam kegiatan bersama dalam keseharian mereka maupun dalam program-program pesantren.
4.1.1 Sejarah Pesantren
Yayasan Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman dipimpindiasuh oleh Al ‘Allamah Al-‘Arif billah Asy-Syekh Al-Habib Saggaf bin Mahdi bin
Syekh Abi Bakar bin Salim yang berlokasi di Jalan Nurul Iman No. 1 Rt 01 I Desa Waru Jaya Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Jawa Barat. Sejarah
pendirian pesantren berawal ketika terjadi krisis moneter pada tahun 1998 yang menyebabkan krisis multidimensi. Banyak kesulitan yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia, diantaranya semakin banyak anak bangsa yang putus sekolah. Atas dasar keprihatinan tersebut Asy-Syekh Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abi
Bakar bin Salim bertekad mendirikan lembaga pendidikan bebas biaya. Peletakan batu pertama Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman
disaksikan oleh para Pejabat Pemerintahan Daerah Kabupaten Bogor, para Pejabat Tinggi Negara Republik Indonesia dan juga Duta Besar dari beberapa negara pada
tanggal 16 Juni 1998 di atas lahan seluas 175 hektar. Hingga Bulan November 2010, jumlah pelajar tercatat tidak kurang dari 19.000 santri. Nama Pesantren Al-
Ashriyyah Nurul Iman diambil dari bahasa Arab Al-Ashriyyah yang bermakna modern dengan tujuan agar pesantren ini menjadi pusat pembinaan pendidikan
agama dan pengetahuan umum secara terpadu dan modern. Sedangkan Nurul Iman berasal dari kata Nuur yang bermakna cahaya, dan Al-Iman yang berarti
keimanan. Dengan demikian Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman diharapkan mampu menciptakan ulama-ulama yang memiliki ilmu pengetahuan
agama dan umum yang terpadu dan modern dengan diselimuti cahaya keimanan yang tinggi.
4.1.2 Visi dan Misi Pesantren
Visi dari Yayasan Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman adalah membangun manusia seutuhnya serta menciptakan generasi masa depan yang islami, cerdas,
unggul, percaya diri, dan berjiwa mandiri. Adapun misinya dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Membekali santri dengan pengetahuan agama Islam sehingga santri
memiliki kualitas spiritual yang tinggi 2.
Menginternalisasi nilai-nilai budi pekerti yang luhur bagi santri sehingga santri memiliki kepekaan sosial yang baik dan mampu menciptakan solusi
di tengah-tengah masyarakat 3.
Membekali santri dengan berbagai ilmu pengetahuan umum dengan sebaik-baiknya sehingga santri dapat menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam membangun daya intelektualitas yang tangguh 4.
Menggali talenta dan jiwa kepemimpinan santri melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler sehingga santri menjadi agent of change yang unggul di
masa mendatang 5.
Membekali santri dengan berbagai keterampilan berproduksi untuk membangun jiwa kewirausahaan agar santri dapat menjadi motor
penggerak kehidupan sosial-ekonomi yang baik di masa mendatang.
4.1.3 Program Pendidikan dan Pengembangan Pesantren