2.1.5 Pesantren
Lembaga Research Islam sebagaimana dikutip oleh Qomar 2007 mendefinisikan pesantren sebagai “suatu tempat yang tersedia untuk para santri
dalam menerima pelajaran-pelajaran agama Islam sekaligus tempat berkumpul dan tempat tinggalnya”. Adapun pesantren menurut Qomar 2007 adalah suatu
tempat pendidikan dan pengajaran yang menekankan pelajaran agama Islam dan didukung dengan asrama sebagai tempat tinggal para santri yang bersifat
permanen. Dhofier
1994 dalam
Qomar 2005 mengkategorisasikan pesantren dari perspektif keterbukaan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, yakni
pesanten salafi dan khalafi. Pesantren salafi tetap mengajarkan pengajaran kitab- kitab Islam klasik sebagai inti pendidikannya. Sedangkan pesantren khalafi telah
memasukkan pelajaran-pelajaran umum dalam madrasah-madrasah yang dikembangkan atau membuka tipe-tipe sekolah umum di dalam lingkungan
pesantren. Di samping itu, ia juga membagi pesantren berdasarkan jumlah santri dan pengaruhnya dengan pesantren kecil, menengah, dan besar. Pesantren kecil
biasanya mempunyai santri di bawah seribu dan pengaruhnya terbatas pada tingkatan kabupaten. Pesantren menengah biasanya mempunyai seribu sampai dua
ribu santri, yang memiliki pengaruh dan menarik santri-santri dari berbagai kabupaten. Pesantren besar biasanya mempunyai lebih dari dua ribu santri yang
berasal dari berbagai kabupaten dan propinsi.
2.1.5.1 Unsur, Nilai, dan Fungsi Pesantren
Unsur-unsur pesantren meliputi pondok, masjid, santri, kyai, dan pengajaran kitab klasik Dhofier dikutip Madjid, 1990. Andriani 2008
menyebutkan bahwa nilai-nilai yang mendasari pesantren dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu nilai-nilai agama yang bercorak fikih sufistik dan
berorientasi pada kehidupan ukhrowi dan yang kedua, nilai-nilai agama yang memiliki kebenaran relatif, bercorak empiris dan pragmatis untuk memecahkan
masalah kehidupan sehari-hari menurut hukum agama. Fungsi pesantren mencakup tiga hal yang meliputi fungsi sebagai lembaga
pendidikan, lembaga sosial, dan lembaga penyiaran agama. Sebagai lembaga
pendidikan, pesantren menyelenggarakan pendidikan formal dan non formal yang secara khusus mengajarkan agama Islam. Sebagai lembaga sosial, pesantren
menampung anak dari segala lapisan masyarakat muslim tanpa membeda-bedakan tingkat sosial ekonomi. Sebagai lembaga penyiaran agama, masjid pesantren
berfungsi sebagai masjid umum yaitu sebagai tempat belajar agama dan ibadah bagi masyarakat umum Qomar, 2007.
Sehubungan dengan ketiga fungsi pesantren tersebut maka pesantren memiliki tingkat integrasi yang tinggi dengan masyarakat sekitar dan menjadi
rujukan moral bagi kehidupan masyarakat umum. Pesantren dianggap sebagai komunitas khusus yang ideal terutama dalam bidang kehidupan moral keagamaan.
Adapun Ma’shum 1995 sebagaimana dikutip Qomar 2007 menyebutkan ketiga fungsi pesantren dengan fungsi religius diniyyah, fungsi sosial ijtimaiyyah, dan
fungsi edukasi tarbawiyyah.
2.2 Kerangka Pemikiran
Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman merupakan suatu lembaga pendidikan keagamaan sekaligus lembaga kemasyarakatan. Pesantren ini memiliki program-
program pengembangan bagi para santrinya, diantaranya adalah program pertanian yang juga menjalin kerja sama dengan pihak luar pesantren. Program ini
melibatkan hampir seluruh entitas pesantren, khususnya mahasiswa. Sebagian besar santri mahasiswa yang bermukim di pesantren Al-
Ashriyyah berasal dari beragam latar belakang, baik dari individu itu sendiri maupu dari keluarga. Karakteristik individu dari para santri ini diduga berkorelasi
dengan kapital sosial yang mereka miliki di lingkungan pesantren meliputi tingkat kepercayaan, kepatuhan terhadap norma, dan kekuatan jaringan. Adapun
karakteristik individu yang diteliti adalah lama tinggal, motivasi masuk pesantren, status keanggotaan, jenis pekerjaan orang tua, dan asal daerah.
Adanya perbedaan tingkat kapital sosial yang dimiliki individu diduga memiliki korelasi terhadap tingkat partisipasi konsep Arnstein dalam program
pertanian. Semakin tinggi tingkat kapital sosial maka semakin tinggi tingkat partisipasi dalam program. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam bagan
berikut: