7.3.2 Hubungan Motivasi Masuk Pesantren dengan Tingkat Kekuatan
Jejaring
Distribusi tingkat kekuatan jejaring responden berdasarkan motivasi masuk pesantren disajikan pada Tabel 7.3.2 berikut.
Tabel 7.3.2
Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Kekuatan Jejaring dan Motivasi Masuk Pesantren
Tingkat Kekuatan
Jejaring
Motivasi Masuk Pesantren
Total Paksaan
Orang Tua Pengaruhikut-
ikutan Orang lain
Kemauan Sendiri
Sedang 0 0
0 0 2 3.57
2 3.28 Tinggi
2 100 3 100
54 96.43 59 96.72
Total 2 100
3 100 56 100
61 100 Tabel 7.3.2 memperlihatkan kecenderungan responden yang memiliki
tingkat kekuatan jejaring yang tinggi dalam program pertanian pesantren. Tingkat kekuatan jejaring yang kuat tinggi pada keseluruhan responden membuka
peluang untuk perkembangan pertanian pesantren di tahun-tahun berikutnya. Adapun hipotesis nihil dan hipotesis alternatifnya adalah sebagai berikut:
H : Tidak terdapat perbedaan tingkat kekuatan jejaring berdasarkan
motivasi masuk ke pesantren H
1
: Terdapat perbedaan tingkat kekuatan jejaring berdasarkan motivasi masuk ke pesantren
Berdasarkan uji chi-square diperoleh hasil sebagai berikut. Asymp. Sig 2- sided atau nilai signifikansi sebesar 0.912 lebih besar dari 0.05 sehingga dapat
disimpulkan tidak terdapat perbedaan tingkat kekuatan jejaring berdasarkan motivasi responden masuk ke PPANI. Adapun koefisien kontingensi antara
motivasi dan tingkat kekuatan jejaring adalah sebesar 0.055. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua responden memiliki kecenderungan tingkatt
kepatuhan yang tinggi terhadap norma pesantren.
7.3.3 Hubungan Motivasi Masuk Pesantren dengan Tingkat Kepatuhan Norma
Adapun distribusi tingkat kepatuhan peserta terhadap norma dalam program berdasarkan motivasi disajikan pada Tabel 7.3.3.
Tabel 7.3.3 Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Kepatuhan Terhadap Norma dan Motivasi Masuk Pesantren
Tingkat Kepatuhan
Norma
Motivasi Masuk Pesantren
Total Paksaan
Orang Tua PengaruhIkut-
ikutan Orang Lain
Kemauan Sendiri
Sedang 0 0
0 0 2 3.57
2 3.28 Tinggi
2 100 3 100
54 96.43 59 96.72
Total 2 100
3 100 56 100
61 100 Angka-angka pada Tabel 7.3.3 sama dengan angka-angka yang terdapat
pada Tabel 7.3.2 dan dapat diketahui tabel di atas menunjukkan kecenderungan tingkat kepatuhan terhadap norma yang hampir sama pada masing-masing
kelompok motivasi untuk masuk di PPANI. Mereka merasa terdorong untuk memberikan yang terbaik pada almamater yang telah mendidik mereka dengan
cara mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan bersama. Adapun hipotesis nihil dan hipotesis alternatifnya adalah sebagai berikut:
H : Tidak terdapat perbedaan tingkat kepatuhan terhadap norma
berdasarkan motivasi responden masuk ke pesantren H
1
: Terdapat perbedaan tingkat kepatuhan terhadap norma berdasarkan motivasi masuk ke pesantren
Uji chi-squre digunakan untuk mengetahui hubungan antara motivasi masuk pesantren dengan tingkat kepatuhan responden terhadap norma.
Berdasarkan analisis koefisien kontingensi dan nilai signifikansi yang sama besarnya dengan yang terdapat pada hubungan antara motivasi masuk dengan
tingkat kekuatan jejaring yang terbangun, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat kepatuhan responden terhadap norma berdasarkan
motivasi mereka masuk pesantren. Apapun motivasi santri masuk pesantren Nurul
Iman kesemuanya memiliki kecenderungan yang tinggi untuk mematuhi norma yang berlaku.
7.4 Hubungan Antara Jenis Pekerjaan Orang Tua dengan Kapital Sosial yang Terbangun