Dimensi Kapital Sosial Kapital Sosial

1. Hubungan sosial jaringan; yang merupakan pola-pola hubungan pertukaran dan kerjasama yang melibatkan materi dan non materi. Hubungan ini memfasilitasi tindakan kolektif yang saling menguntungkan dan berbasis pada kebutuhan atau hubungan biasa. Komponen ini termasuk ke dalam kategori struktural, 2. Norma; merupakan kesepakatan-kesepakatan tentang aturan yang diyakini dan disetujui bersama. Komponen ini termasuk ke dalam kategori kognitif, 3. Kepercayaan; komponen ini menunjukkan norma tentang hubungan timbal balik, nlai-nilai untuk menjadi orang yang layak dipercaya. Komponen ini termasuk ke dalam kategori kognitif, 4. Solidaritas; terdapat norma untuk menolong orang lain, kebersamaan, sikap-sikap kepatuhan dan kesetiaan terhadap kelompok serta keyakinan bahwa anggota lain juga akan melaksanakan hal yang serupa. Komponen ini termasuk ke dalam kategori struktural, 5. Kerjasama; terdapat norma untuk bekerja sama, sikap kooperatif, keinginan untuk membaktikan diri, akomodatif serta menerima tugas untuk kepentingan bersama. Komponen ini termasuk ke dalam kategori kognitif.

2.1.1.1 Dimensi Kapital Sosial

Dalam social capital terkandung empat dimensi, yaitu dimensi integrasi, pertalian linkage, integrasi organisasional, dan yang terakhir adalah sinergi Collete and Cullen dalam Nasdian dan Utomo Riani, 2005. Integrasi adalah ikatan yang kuat antar anggota keluarga dan antara keluarga dengan tetangga lainnya, contohnya ikatan berdasar kekerabatan, etnik, dan agama. Pertalian linkage yaitu ikatan dengan komunitas lain di luar komunitas asal, contohnya jejaring dan asosiasi yang menembus perbedaan agama, kekerabatan, dan etnik. Sedangkan yang dimaksud dengan integrasi organisasional adalah keefektifan dan kemampuan institusi negara menjalankan fungsinya, termasuk menegakkan peraturan dan menciptakan kepastian hukum. Terakhir, yaitu sinergi yang berarti relasi antara pemimpin dan institusi pemerintah dengan komunitas. Dimensi pada tingkat horizontal meliputi dimensi integrasi dan pertalian sedangkan dimensi pada tingkat vertikal adalah dimensi integrasi organisasional dan sinergi. Dimensi kapital sosial 1 menggambarkan segala sesuatu yang membuat masyarakat bersekutu untuk mencapai tujuan bersama atas dasar kebersamaan, serta di dalamnya diikat oleh nilai-nilai dan norma-norma yang tumbuh dan dipatuhi Dasgupta dan Serageldin, 1999. Dimensi modal sosial inheren dalam struktur relasi sosial dan jaringan sosial di dalam suatu masyarakat yang menciptakan berbagai ragam kewajiban sosial, menciptakan iklim saling percaya, membawa saluran informasi, dan menetapkan norma-norma, serta sanksi-sanksi sosial bagi para anggota masyarakat tersebut Coleman, 1999. Namun demikian Fukuyama 1995, 2000 dengan tegas menyatakan, belum tentu norma-norma dan nilai-nilai bersama yang dipedomani sebagai acuan bersikap, bertindak, dan bertingkah laku itu otomatis menjadi modal sosial. Akan tetapi hanyalah norma- norma dan nilai-nilai bersama yang dibangkitkan oleh kepercayaan trust. Dimana trust ini merupakan harapan-harapan terhadap keteraturan, kejujuran, dan perilaku kooperatif yang muncul dari dalam sebuah komunitas masyarakat yang didasarkan pada norma-norma yang dianut bersama oleh para anggotanya. Norma-norma tersebut bisa berisi pernyataan-pernyataan yang berkisar pada nilai- nilai luhur kebajikan dan keadilan.

2.1.1.2 Parameter dan Indikator kapital Sosial

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan kewirausahaan terhadap santri di pondok pesantren: Studi kasus Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman Parung, Bogor

13 96 96

HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT SKABIES DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD Hubungan Antara Penyakit Skabies Dengan Tingkat Kualitas Hidup Santri Di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta.

0 1 13

PERAN PEMIMPIN PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAT DALAM MENANAMKAN ETIKA KEISLAMAN SANTRI Peran Pemimpin Pondok Pesantren Al-Hidayat Dalam Menanamkan Etika Keislaman Santri (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-HIdayat Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Tahun 2011

3 16 16

PERAN PEMIMPIN PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAT DALAM MENANAMKAN ETIKA KEISLAMAN SANTRI Peran Pemimpin Pondok Pesantren Al-Hidayat Dalam Menanamkan Etika Keislaman Santri (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-HIdayat Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Tahun 2011

0 3 18

PENGELOLAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL HIJRAH KECAMATAN PECANGAAN PENGELOLAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL HIJRAH KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA.

0 0 12

FUNGSI PONDOK PESANTREN SALAFIAH NURUL IMAN DALAM PEMBINAAN AKHLAQ SANTRI DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN KASUI KABUPATEN WAY KANAN

0 0 160

PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA SANTRI MELALUI ENTREPRENEURSHIP DI PONDOK PESANTREN AL-ASHRIYYAH NURUL IMAN ISLAMIC BOARDING SCHOOL PARUNG-BOGOR | Prayitno | QUALITY 2174 7424 1 SM

0 0 22

PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN SOSIAL SANTRI (STUDI KASUS PADA PONDOK PESANTREN AL-HASAN SALATIGA) - Test Repository

0 1 127

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA SANTRI MELALUI ENTREPRENEURSHIP DI PONDOK PESANTREN AL-ASHRIYYAH NURUL IMAN ISLAMIC BOARDING SCHOOL PARUNG-BOGOR. - STAIN Kudus Repository

0 1 15

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian 1. Sejarah dan Kelembagaan Pondok Pesantren Nurul Iman Islamic - PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA SANTRI MELALUI ENTREPRENEURSHIP DI PONDOK PESANTREN AL-ASHRIYYAH NURUL IMAN ISLAMIC BOARDING SCHOO

0 0 49