Peranan Modal Sosial dalam Pemberdayaan Masyarakat

30

2.9 Peranan Modal Sosial dalam Pemberdayaan Masyarakat

Konsep modal sosial pertama kali dikenalkan oleh Lyda Judson Hanifan pada awal abad ke-20 dalam bukunya The Rural School Community Centre. Modal sosial memiliki makna penting dalam hidup bermasyarakat, berupa kemauan baik, rasa bersahabat, saling simpati, kerjasama yang erat antar individu yang membentuk suatu kelompok sosial. Modal sosial muncul atas dasar pemikiran bahwa anggota masyarakat tidak mungkin dapat mengatasi berbagai masalah secara individual. Selanjutnya, Peirre Bourdieu dalam tulisan The Forms of Capital , menyatakan bahwa pemahaman struktur dan cara berfungsinya dunia sosial perlu membahas modal dalam segala bentuk. Dalam hal ini tidak hanya dalam arti ekonomi tetapi juga dalam arti sosial dan budaya. Konsep modal sosial adalah sebagai keseluruhan sumberdaya, baik yang aktual maupun potensial yang terkait dengan kepemilikan jaringan hubungan kelembagaan Mundzir 2004. Modal sosial didefinisikan sebagai norma dan aturan yang mengikat warga masyarakat yang berada di dalamnya dan mengatur pola perilaku warganya, termasuk unsur kepercayaan dan jaringan antarwarga masyarakat atau kelompok masyarakat. Norma dan aturan yang ada juga mengatur perilaku individu, baik dalam perilaku ke dalam atau internal kelompok, maupun hubungan dengan kelompok masyarakat yang lain Adi 2008. Menurut Mawardi 2007, modal sosial memiliki cakupan dimensi yang cukup luas dan kompleks sehingga dapat dibedakan dengan modal manusia. Modal sosial lebih menekankan pada potensi kelompok dan antar kelompok dengan perhatian pada jaringan sosial, norma, nilai, dan kepercayaan antar sesama yang lahir dari anggota kelompok dan menjadi norma kelompok. Pada modal manusia lebih merujuk ke dimensi individu yaitu daya dan keahlian yang dimiliki oleh seorang individu. Bagian dari membangun modal sosial adalah memperkuat masyarakat madani. Masyarakat madani adalah istilah yang digunakan untuk struktur-struktur formal atau semi formal yang dibentuk masyarakat secara sukarela dengan inisiatif mereka sendiri, bukan sebagai konsekuensi dari program atau arahan tertentu dari pemerintah. Masyarakat madani mencakup sektor non-pemerintah, dimana badan-badan non-pemerintah telah dibentuk untuk menolong memenuhi 31 kebutuhan-kebutuhan individu, keluarga, dan masyarakat Ife dan Tesoriero 2008. Menurut Nasution et al. 2007, masalah penting dalam menggunakan dan mengembangkan modal sosial dalam masyarakat adalah 1 bagaimana memilih dengan tepat warga masyarakat yang dilibatkan sejak awal dalam upaya pengembangan modal sosial, 2 apa insentif yang dapat diberikan kepada masyarakat, serta 3 bagaimana menelusuri hasil-hasil yang telah dicapai dan faktor-faktor penting lainnya. Selanjutnya dinyatakan, seberapa besar nilai modal sosial yang dimiliki seseorang terhadap orang lain ditentukan oleh seberapa jauh adanya unsur-unsur yang berupa rasa kagum, perhatian, dan kepedulian seseorang terhadap orang lain. 2.10 Kerangka Pemikiran Penelitian 2.10.1 Kerangka Pemikiran Konseptual