Kondisi Fisik Danau Rawa Pening

52 IV KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1 Kondisi Fisik Danau Rawa Pening

Danau Rawa Pening secara astronomis terletak pada koordinat 7°4–7°30 Lintang Selatan dan 110°2446–110°4906 Bujur Timur, serta berada pada ketinggian 455–465 meter di atas permukaan laut BLH Jateng 2009. Kawasan danau secara administratif berada di Kabupaten Semarang yang meliputi empat kecamatan dan 16 desa atau kelurahan, yaitu: 1. Kecamatan Tuntang: Desa Tuntang, Desa Lopait, Desa Kesongo, Desa Sraten, Desa Candirejo, Desa Jombor, dan Desa Rowosari. 2. Kecamatan Banyubiru: Desa Rowoboni, Desa Kebumen, Desa Kebondowo, Desa Banyubiru, dan Desa Tegaron. 3. Kecamatan Ambarawa: Desa Bejalen, Desa Pojoksari, dan Kelurahan Tambakboyo. 4. Kecamatan Bawen: Desa Asinan. Kawasan sekitar Danau Rawa Pening memiliki kondisi topografi yang bervariasi, yaitu datar, bergelombang, berbukit, berbukit terjal, dan bergunung. Topografi datar dan bergelombang dengan kemiringan 0–8 terdapat di Kecamatan Ambarawa dan Tuntang. Topografi bergelombang dengan kemiringan 8–15 terdapat di Kecamatan Ambarawa, selanjutnya topografi berbukit dan berbukit terjal dengan kemiringan 15–25 terdapat di Kecamatan Ambarawa dan Banyubiru Pemprov. Jateng 2006. Danau Rawa Pening terletak pada kawasan dataran tinggi. Berdasarkan klasifikasi Oldeman termasuk kategori iklim tropis C. Musim hujan terjadi pada bulan Oktober-Maret, musim kemarau pada bulan April–September. Suhu rata- rata antara 25–29°C dengan kelembaban udara antara 70–90. Volume tampung air ±48 juta m 3 dengan kedalaman minimum 65–110 cm dan maksimum 550 cm. Elevasi maksimum ±462,30 m 3 dan elevasi minimum ±462,05 m 3 dengan volume tampung maksimum ±65 juta m 3 dan volume tampung minimum ±25 juta m 3 . Luas genangan maksimum ±2.770 hektar dan luas genangan minimum ±1.760 hektar BLH Jateng 2009. Berdasarkan klasifikasi ukuran danau menurut Kementerian Negara Lingkungan Hidup 2009, Danau Rawa Pening termasuk 53 tipe danau semi-alami, dengan klasifikasi kecil luas 1–100 km 2 dan volume air 1–100 m 3 , serta termasuk kategori dangkal dengan kedalaman 10–50 m. Menurut BLH Jateng 2009, sungai-sungai yang mengalir masuk ke Danau Rawa Pening dapat dikelompokkan ke dalam sembilan Sub Daerah Aliran Sungai Sub-DAS, yaitu: 1. Sub-DAS Galeh: Sungai Galeh dan Sungai Klegung. 2. Sub-DAS Torong: Sungai Torong. 3. Sub-DAS Panjang: Sungai Panjang dan Sungai Kupang. 4. Sub-DAS Legi: Sungai Legi. 5. Sub-DAS Parat: Sungai Parat. 6. Sub-DAS Sraten: Sungai Sraten. 7. Sub-DAS Rengas: Sungai Rengas dan Sungai Tukmodin. 8. Sub-DAS Kedung Ringin: Sungai Kedung Ringin. 9. Sub-DAS Ringis: Sungai Ringis. Aliran air dari Danau Rawa Pening bermuara ke Sungai Tuntang yang terletak di bagian Timur Laut danau, selanjutnya mengalir ke Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan sampai ke Laut Jawa. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 25 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Sumberdaya Ikan di Rawa Pening membagi perairan Danau Rawa Pening ke dalam tiga zona, yaitu zona suaka, zona penangkapan ikan, dan zona budidaya ikan, seperti disajikan pada Lampiran 3. a. Zona suaka, yaitu zona yang tertutup untuk umum dan merupakan tempat berkembang biak ikan. b. Zona penangkapan ikan, yaitu zona untuk kegiatan penangkapan ikan. Zona penangkapan ikan dibagi menjadi tiga sub zona, yaitu 1 sub zona penangkapan ikan dengan alat branjang, 2 sub zona penangkapan ikan dengan alat sodo tarik, dan 3 sub zona penangkapan ikan dengan alat selain branjang dan sodo tarik. c. Zona budidaya ikan, yaitu zona untuk kegiatan budidaya ikan dengan keramba apung dan keramba tancap. Zona budidaya ikan terdiri atas 10 sub zona, yaitu sub zona Muncul, Talang Alit, Puteran, Cobening, Segalok, Semenep, Nglonder, Serondo, Sumurup, dan Tuntang. 54 Danau Rawa Pening dimanfaatkan untuk irigasi, penyedia air bersih, perikanan, tenaga listrik, pengendali banjir, dan pariwisata. Pola dan kapasitas pemanfaatan perairan Danau Rawa Pening disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Pola pemanfaatan perairan Danau Rawa Pening, Tahun 2009 No Pemanfaatan Kapasitas 1 Irigasi: - Daerah Irigasi Glapan Barat 10.113 hektar - Daerah Irigasi Glapan Timur 8.671 hektar - Daerah Irigasi Tuntang Jelok 374 hektar - Daerah Irigasi Pelayaran Buyaran 909 hektar 2 PT. Sarana Tirta Ungaran 250 literdetik 3 Tenaga Listrik: - PLTA Jelok 15.000 KW - PLTA Timo 10.000 KW 4 Pengendali banjir 640 m 3 detik 5 Lahan pertanian pasang surut: - +462.30 - +463.30 820 hektar - +462.05 - +462.30 200 hektar 6 Perikanan 1.421 KK 7 Pemanfaatan gambut 54.000 m 3 tahun 8 Pemanfaatan Eceng Gondok 1.000 kg hari 9 Pariwisata 50–100 oranghari Sumber: BPSDA Jratun 2009 Tabel 6 menunjukkan bahwa pola pemanfaatan perairan Danau Rawa Pening terkait dengan pola pertanian di Kabupaten Semarang, Demak, dan Grobogan. Guna memenuhi kepentingan petani di bagian hilir, petani lahan pasang surut, kelompok nelayan dan petani ikan, serta PLTA Jelok Timo telah dilakukan koordinasi terhadap pihak-pihak terkait dengan koordinator Balai Pengelolaan Sumberdaya Air Jragung Tuntang. Pemanfaatan lahan di sekitar danau untuk pola pertanian lahan persawahan pasang surut mengikuti pola operasi Danau Rawa Pening. Menurut BPSDA Jratun 2009, status lahan persawahan pasang surut berdasarkan radius jangkauan genangan air dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Elevasi +462,30 atau di atas patok hitam ±812 hektar merupakan lahan pertanian subur dengan dua kali tanam padi setahun. 2. Elevasi +462,05 hingga +462,30 atau di antara patok merah dan patok hitam ±218,51 hektar merupakan daerah sabuk hijau. Hak milik tanah berada pada pihak petani. Petani memiliki hak tanam padi sekali tanam pada musim hujan, sementara hak tanam padi pada musim kemarau telah dibeli pemerintah. 55 3. Elevasi di bawah +462,05 atau di bawah patok merah merupakan lahan dalam keadaan tergenang. Pengaturan elevasi air danau sering menimbulkan konflik kepentingan antara masyarakat pemanfaat sumberdaya dan pemerintah. Dalam hal ini Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah sebagai pemegang otoritas dalam pola pengaturan air di Rawa Pening. Konflik terjadi karena posisi ketinggian air danau harus terjaga agar tetap dapat memasok kebutuhan air PLTA Jelok Timo, serta untuk pengendali banjir di daerah hilir. Pada musim penghujan, hal ini dapat mengakibatkan tergenangnya lahan pertanian pasang surut di sekitar kawasan Danau Rawa Pening. Pembiayaan dalam pengelolaan Danau Rawa Pening saat ini masih bergantung pada sumber dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN, serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Semarang. Pengelolaan dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Semarang melalui dinas atau instansi terkait. Alokasi dana untuk pemulihan kondisi Danau Rawa Pening dari Tahun 2004 sampai dengan Tahun 2008 mencapai Rp.15.815.898.000 seperti disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Alokasi dana pengelolaan Danau Rawa Pening pada Tahun 2004–2008 No. Instansi Pelaksana Jumlah Rp Persentase 1 Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah 341.120.000 2,16 2 Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Tengah 150.000.000 0,95 3 Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah 4.148.000.000 26,23 4 Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Jragung Tuntang 8.549.975.000 54,06 5 Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Tengah 366.183.000 2,32 6 Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah 35.000.000 0,22 7 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah 105.000.000 0,66 8 Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah 415.000.000 2,62 9 Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah 125.000.000 0,79 10 Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 392.000.000 2,48 11 Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tengah 747.620.000 4,73 12 Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah 141.000.000 0,89 13 Dinas Pemukiman dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah 300.000.000 1,90 Jumlah 15.815.898.000 100,00 Sumber: Bappeda Jateng 2009 56 Tabel 7 menunjukkan, bahwa proporsi terbesar pemanfaatan dana untuk pengelolaan Danau Rawa Pening adalah pada Balai Pengelolaan Sumberdaya Air Jragung Tuntang, yaitu sebesar Rp.8.549.975.000 atau 54,06 dari seluruh dana yang dialokasikan untuk pemulihan kondisi kawasan Danau Rawa Pening. Selanjutnya adalah dana pada Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp.4.148.000.000 atau 26,23. Proporsi terkecil dalam pemanfaatan dana pengelolaan adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat BPM Provinsi Jawa Tengah, yaitu sebesar Rp.35.000.000 atau 0,22. Kecilnya proporsi dana pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah mengindikasikan bahwa kegiatan pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan Danau Rawa Pening masih kurang. Berdasarkan data BLH Jateng 2009, kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan guna pemulihan kondisi Danau Rawa Pening dalam kurun waktu Tahun 2004-2008 adalah: 1. Pembentukan Forum Rembug Rawa Pening Tahun 2004, kemudian menjadi Forum Koordinasi Pengelolaan Rawa Pening Tahun 2007. 2. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah melakukan kegiatan: - Pengangkatan Eceng Gondok seluas 5 hektar Tahun 2005. - Demplot tanaman air penyerap unsur limbah domestik Tahun 2006, demplot 4 unit sumur resapan di daerah tangkapan air dan bantuan 18.200 bibit tanaman konservasi Tahun 2007, bantuan 4.875 bibit tanaman konservasi dan pemantauan kualitas air Tahun 2008. 3. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah melakukan kegiatan: pengangkatan Eceng Gondok seluas 35 hektar Tahun 2004, 35 hektar Tahun 2005, 50 hektar Tahun 2006, 65 hektar Tahun 2007, dan 150 hektar Tahun 2008. 4. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Tengah melakukan kegiatan penebaran bibit ikan. 5. Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana mengalokasikan dana APBN sebesar Rp.6.000.000.000 untuk penanganan Eceng Gondok dengan hasil pemasangan klante untuk melokalisir Eceng Gondok sepanjang ±6,121 km dan pembersihan Eceng Gondok seluas ±475,3 hektar. 57 6. Mendukung peningkatan pendapatan masyarakat lokal melalui usaha penangkapan ikan dengan jala, budidaya ikan karamba, pemanfaatan Eceng Gondok untuk bahan baku kerajinan, dan pengembangan teknologi pemanfaatan gambut untuk pupuk organik.

4.2 Kondisi Perikanan Danau Rawa Pening