92 Dalam penelitian ini teridentifikasi 9 sub-elemen kelompok masyarakat
yang terpengaruh dalam pengelolaan kolaboratif, 10 sub-elemen kendala utama dalam pengelolaan kolaboratif, 8 sub-elemen tujuan pengelolaan kolaboratif, 20
sub-elemen lembaga yang terlibat dalam pengelolaan kolaboratif, serta 10 sub- elemen aktivitas pengembangan dalam pengelolaan kolaboratif. Hasil olahan
matriks yang telah memenuhi kaidah transitivitas serta luaran model struktural dari masing-masing elemen memberikan gambaran struktur hirarki dari masing-
masing sub-elemen. Informasi elemen kunci diperoleh dari reachability matrix final seperti disajikan pada Lampiran 4. Peubah kunci dari masing-masing elemen
yang teridentifikasi disajikan pada Tabel 19. Tabel 19 Peubah kunci sistem pengelolaan kolaboratif Danau Rawa Pening,
Tahun 2010 No Elemen
Peubah Kunci
1 Kelompok masyarakat
yang terpengaruh dalam pengelolaan kolaboratif
1 Masyarakat nelayan
2 Kendala utama dalam
pengelolaan kolaboratif 1 Konflik kepentingan dalam pemanfaatan
sumberdaya 3 Tujuan
pengelolaan kolaboratif
1 Pemberdayaan masyarakat pemanfaat sumberdaya
4 Lembaga yang terlibat
dalam pengelolaan kolaboratif
1 Pemerintah Pusat 2 Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah
5 Aktivitas pengembangan
dalam pengelolaan kolaboratif
1 Melakukan pendidikan dan latihan untuk meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia
2 Meningkatkan koordinasi antar stakeholders yang terlibat dalam pengelolaan
6.2.1 Elemen Kelompok Masyarakat yang Terpengaruh dalam Pengelolaan Kolaboratif
Identifikasi elemen kelompok masyarakat yang terpengaruh dalam pengelolaan kolaboratif dimaksudkan untuk mengetahui kelompok masyarakat
yang terkena dampak dari program pengelolaan kolaboratif di Danau Rawa Pening. Hasil diskusi mendalam dengan responden pakar secara lintas sektoral,
teridentifikasi 9 sub-elemen kelompok masyarakat yang terpengaruh, yaitu: 1.
Masyarakat nelayan. 2.
Masyarakat petani. 3.
Masyarakat peternak.
93 4.
Masyarakat pedagang. 5.
Masyarakat pengumpul Eceng Gondok. 6.
Masyarakat pengumpul gambut. 7.
Masyarakat pengusaha jasa pariwisata. 8.
Masyarakat pengrajin Eceng Gondok. 9.
Wisatawan. Hasil analisis ISM dengan memperhitungkan nilai driver power dan
dependence dari setiap sub-elemen menunjukkan, bahwa 9 sub-elemen kelompok
masyarakat yang terpengaruh dalam pengelolaan kolaboratif di Danau Rawa Pening dapat dipetakan ke dalam kuadran independent, linkage, dependent, dan
autonomous seperti disajikan pada Gambar 17. Nilai driver power menunjukkan
kekuatan atau daya dorong sub-elemen terhadap sub-elemen terkait lainnya. Nilai dependence
menunjukkan tingkat ketergantungan sub-elemen dalam kaitannya dengan sub-elemen pasangan lainnya.
1
2 5, 6
8, 9 4, 7
3 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Dependence Dr
iver Pow er
IV Independent III Linkage
I Autonomous II Dependent
Gambar 17 Matriks driver power dan dependence elemen kelompok masyarakat yang terpengaruh dalam pengelolaan kolaboratif di Danau Rawa
Pening, Tahun 2010
94 Gambar 17 menunjukkan, bahwa sub-elemen yang termasuk dalam
kuadran independent adalah sub-elemen 1 masyarakat nelayan, sub-elemen 2 masyarakat petani, sub-elemen 5 masyarakat pengumpul Eceng Gondok, dan
sub-elemen 6 masyarakat pengumpul gambut yang memiliki kekuatan penggerak besar, dengan sedikit ketergantungan terhadap program pengelolaan
Danau Rawa Pening. Dengan kata lain, masyarakat nelayan merupakan peubah kunci dari kelompok masyarakat yang terkena dampak pengelolaan danau, dan
perubahan yang terjadi pada kelompok ini akan memberi dampak perubahan pada kelompok lainnya. Dampak positif yang dirasakan adalah adanya manfaat
ekonomi sebagai sumber pendapatan masyarakat, seperti perikanan, budidaya keramba, dan irigasi pertanian. Dampak negatifnya adalah banjir, terutama bagi
petani lahan pasang surut, serta berkembangbiaknya gulma Eceng Gondok yang mengganggu aktivitas nelayan dan budidaya keramba jaring apung.
Kelompok masyarakat yang berada pada kuadran dependent adalah sub-elemen 4 masyarakat pedagang, sub-elemen 7 masyarakat pengusaha jasa
pariwisata, sub-elemen 8 masyarakat pengrajin Eceng Gondok, dan sub-elemen 9 wisatawan. Dalam model pengelolaan kolaboratif, kelompok masyarakat
tersebut merupakan peubah yang dipengaruhi oleh kelompok peubah independent. Dengan kata lain, perubahan yang terjadi di dalam kelompok independent akan
mempengaruhi kelompok masyarakat yang termasuk dalam kuadran dependent. Sebagai contoh, dengan berkurangnya jumlah produksi perikanan tangkap oleh
nelayan, maka semakin berkurang pendapatan masyarakat pedagang ikan. Kelompok masyarakat pengrajin berbahan baku Eceng Gondok, juga terpengaruh
oleh pasokan bahan baku dari kelompok masyarakat pengumpul Eceng Gondok. Selanjutnya sub-elemen 3 masyarakat peternak termasuk dalam kuadran
autonomus dalam sistem pengelolaan kolaboratif di Danau Rawa Pening. Sub-
elemen yang termasuk dalam kuadran autonomous adalah kelompok masyarakat yang berada di luar sistem pengelolaan, tetapi mereka memanfaatkan sumberdaya
danau untuk kelangsungan hidupnya. Fakta di lapangan menunjukkan, bahwa terdapat masyarakat yang memanfaatkan kawasan Danau Rawa Pening untuk
usaha budidaya ternak unggas itik. Dalam elemen kelompok masyarakat yang terpengaruh, tidak ada sub-elemen yang termasuk dalam peubah linkage pengait.
95 Struktur sistem dari elemen kelompok masyarakat yang terpengaruh dalam
pengelolaan kolaboratif terdiri atas empat level seperti disajikan pada Gambar 18. Hubungan kontekstual yang digunakan untuk menganalisis keterkaitan antar sub-
elemen dalam sistem pengelolaan kolaboratif di Danau Rawa Pening adalah hubungan pengaruh, yaitu suatu kelompok masyarakat yang mempengaruhi
kelompok masyarakat yang lain.
2 Masyarakat petani
4 Masyarakat pedagang
9 Wisatawan
Level 4 Level 3
Level 2 Level 1
5 Masyarakat pengumpul Eceng
Gondok 6 Masyarakat
pengumpul gambut 8 Masyarakat
pengrajin Eceng Gondok
1 Masyarakat nelayan
3 Masyarakat peternak
7 Masyarakat pengusaha jasa
wisata
Gambar 18 Struktur sistem elemen kelompok masyarakat yang terpengaruh dalam pengelolaan kolaboratif di Danau Rawa Pening, Tahun 2010
Gambar 18 menunjukkan bahwa peubah kunci dari elemen kelompok masyarakat yang terpengaruh adalah sub-elemen 1 masyarakat nelayan. Hal ini
menjadi petunjuk bahwa keberhasilan pengelolaan Danau Rawa Pening sangat bergantung pada dukungan dari kelompok masyarakat nelayan. Sebagian besar
penduduk di sekitar kawasan Danau Rawa Pening memiliki mata pencaharian yang bergantung pada sumberdaya danau seperti pertanian dan perikanan.
Masyarakat nelayan tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat petani, pada umumnya masyarakat nelayan juga memiliki mata pencaharian sampingan
sebagai petani.
96 Pemanfaatan sumberdaya perikanan atau sumberdaya lainnya, seperti
Eceng Gondok dan gambut akan mempengaruhi masyarakat pedagang ikan, masyarakat pengumpul gambut, masyarakat pengumpul Eceng Gondok, serta
masyarakat pengrajin berbahan baku Eceng Gondok. Hal ini akan mendorong tumbuhnya sektor industri rumah tangga yang akan berpengaruh pada industri
pariwisata serta tingkat pendapatan masyarakat.
6.2.2 Elemen Kendala Utama dalam Pengelolaan Kolaboratif