Kebergantungan Masyarakat terhadap Danau Rawa Pening

70 V KEBERGANTUNGAN DAN KERENTANAN MASYARAKAT TERHADAP SUMBERDAYA DANAU

5.1 Kebergantungan Masyarakat terhadap Danau Rawa Pening

Danau Rawa Pening memiliki peran penting dalam menciptakan keseimbangan ekologi dan tata air. Dari aspek ekologi, danau merupakan ekosistem yang terdiri dari komponen air, kehidupan akuatik, dan daratan. Oleh sebab itu keberadaan danau akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem di sekitarnya. Perubahan ekosistem di sekitar danau juga berpengaruh terhadap ekosistem danau. Dari aspek tata air, danau memiliki peran sebagai penampungan air yang dapat dimanfaatkan untuk penyedia sumber air baku, irigasi pertanian, daerah tangkapan air, pengendali banjir, dan perikanan darat. Fungsi sosial ekonomi terkait dengan manfaat langsung dalam memenuhi kehidupan masyarakat di sekitar danau. Kebergantungan masyarakat dari aspek ekonomi dapat dilihat dari distribusi jenis mata pencaharian penduduk. Jenis mata pencaharian penduduk di sekitar Danau Rawa Pening dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu mata pencaharian yang bergantung pada sumberdaya alam dan mata pencaharian yang tidak bergantung pada sumberdaya alam. Kebergantungan mata pencaharian masyarakat terhadap sumberdaya alam dan lingkungan terkait dengan empat fungsi pokok sebagaimana dinyatakan Dahuri et.al. 2001 yang meliputi 1 penyedia sumberdaya alam, 2 penyedia jasa pendukung kehidupan, 3 penyedia jasa-jasa kenyamanan, dan 4 penerima limbah. Fungsi danau sebagai penyedia sumberdaya adalah dengan memanfaatkan sumberdaya danau untuk kegiatan mata pencaharian. Seiring pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin meningkat dengan keterbatasan sumberdaya, maka masyarakat tidak dapat hanya menggantungkan hidupnya pada sumberdaya alam yang ada. Oleh sebab itu telah berkembang beberapa jenis mata pencaharian alternatif, yaitu jasa pariwisata, perdagangan, serta industri kecil skala rumahtangga. Masyarakat merasa memiliki kebergantungan terhadap sumberdaya danau terkait dengan mata pencahariannya. Tingkat kebergantungan masyarakat atau perceived value of dependency terhadap sumberdaya danau menurut jenis mata pencaharian disajikan pada Gambar 12. 71 1 2 3 4 5 Nelayan Petani Pemanfaat Gambut Pemanfaat Eceng Gondok Sewa Perahu Pedagang PNS Jenis Mata Pencaharian T ing ka t K e b e rga n tun ga n Keterangan: 1 = sangat rendah 4 = tinggi 2 = rendah 5 = sangat tinggi 3 = cukup tinggi Gambar 12 Perceived value of dependency terkait dengan jenis mata pencaharian penduduk di sekitar Rawa Pening, Tahun 2010 n = 69 Gambar 12 menunjukkan bahwa jenis mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada sumberdaya alam adalah terutama di sektor perikanan dan pertanian. Kebergantungan masyarakat terkait dengan kondisi ekologis danau, seperti potensi perikanan, potensi perairan, serta potensi lainnya yang memiliki nilai guna bagi masyarakat sekitar danau. Masyarakat nelayan dan petani memiliki tingkat kebergantungan yang sangat tinggi terhadap sumberdaya danau. Dalam hal ini, nelayan dan petani merupakan masyarakat yang secara langsung memanfaatkan sumberdaya danau. Temuan ini sejalan dengan pendapat Nasution et al . 2007, yang menyatakan bahwa masyarakat nelayan dikenal memiliki tingkat kebergantungan yang tinggi terhadap sumberdaya perikanan. Kegiatan produksi tidak hanya diartikan sebagai upaya dalam pemenuhan kebutuhan keseharian subsistensi tetapi lebih diartikan sebagai upaya untuk memperoleh hasil yang berorientasi pasar. Tingkat kebergantungan masyarakat terhadap sumberdaya Danau Rawa Pening juga dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat dan tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan danau. Hasil survai menunjukkan 72 adanya hubungan antara tingkat pendapatan dengan tingkat kebergantungan masyarakat terhadap sumberdaya danau, seperti disajikan pada Gambar 13. 1 2 3 4 5 - 1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 Tingkat Pendapatan Rp T ing ka t K e be rg a n tun ga n Keterangan: 1 = sangat rendah 4 = tinggi 2 = rendah 5 = sangat tinggi 3 = cukup tinggi Gambar 13 Perceived value of dependency terkait dengan tingkat pendapatan masyarakat di sekitar Danau Rawa Pening, Tahun 2010 n = 78 Gambar 13 menunjukkan, bahwa terdapat pengaruh negatif antara tingkat pendapatan masyarakat dengan tingkat kebergantungan masyarakat terhadap sumberdaya danau. Dalam hal ini, masyarakat dengan tingkat pendapatan tinggi memiliki tingkat kebergantungan yang rendah terhadap sumberdaya danau. Masyarakat nelayan, petani, dan pencari Eceng Gondok dengan tingkat pendapatan rendah memiliki tingkat kebergantungan yang sangat tinggi terhadap sumberdaya danau. Akan tetapi tidak tertutup kemungkinan masyarakat dengan tingkat pendapatan tinggi memiliki tingkat kebergantungan yang sangat tinggi terhadap sumberdaya danau, seperti masyarakat pedagang pengumpul Eceng Gondok dan pengumpul gambut. Tingkat kebergantungan masyarakat pada sumberdaya danau juga berpengaruh terhadap tingkat keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan Danau Rawa Pening. Dalam hal ini, tingkat keterlibatan masyarakat dilihat dari peran yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam menjaga dan melestarikan ekosistem danau. Hasil survai menunjukkan adanya hubungan antara tingkat partisipasi masyarakat dengan tingkat kebergantungan masyarakat terhadap sumberdaya danau, seperti disajikan pada Gambar 14. 73 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Tingkat Partisipasi T ing ka t K e be rga n tun ga n Keterangan: 1 = sangat rendah 4 = tinggi 2 = rendah 5 = sangat tinggi 3 = cukup tinggi Gambar 14 Perceived value of dependency terkait dengan tingkat partisipasi masyarakat sekitar Danau Rawa Pening, Tahun 2010 n = 80 Gambar 14 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara tingkat kebergantungan masyarakat dengan tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Danau Rawa Pening. Semakin tinggi tingkat kebergantungan masyarakat terhadap sumberdaya danau, akan meningkatkan peranserta mereka dalam pengelolaan danau. Hal ini merupakan modal dasar dalam membangun model pengelolaan kolaboratif yang menekankan adanya partisipasi aktif dari seluruh stakeholders yang terlibat. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya perikanan telah diatur dalam pasal 6 ayat 2 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan yang menyatakan: Pengelolaan perikanan untuk kepentingan penangkapan ikan dan pembudidayaan ikan harus mempertimbangkan hukum adat danatau kearifan lokal serta memperhatikan peranserta masyarakat. Peranserta masyarakat merupakan sarana untuk mencapai suatu tujuan yang dikaitkan dengan keputusan atau tindakan yang lebih baik dan menentukan kesejahteraan mereka yang berperanserta Riyanto 2005. Lebih lanjut, peranserta masyarakat dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan diharapkan dapat menjamin terselenggaranya pengelolaan danau yang lebih optimal dan berkelanjutan. 74 Kendala dalam pelibatan masyarakat terutama terkait dengan persepsi masyarakat yang merasa tidak perlu terlibat dalam pengelolaan karena tidak menjadi anggota kelompok tani nelayan. Hal ini terjadi, terutama pada masyarakat pemanfaat sumberdaya yang tidak menjadi anggota kelompok tani nelayan Sedyo Rukun, karena masyarakat menganggap bahwa pengelolaan Danau Rawa Pening merupakan tanggung jawab pemerintah dan untuk pelaksanaan tugas di lapangan merupakan tanggung jawab pemerintah dengan kelompok Satuan Tugas Rawa Pening. Menurut Hubeis 2010, kesulitan untuk berpartisipasi di dalam kelompok ada hubungannya dengan perasaan-perasaan di dalam diri seseorang. Terdapat delapan perasaan dalam diri seseorang yang dapat menghambat untuk berpartisipasi di dalam kelompok, yaitu 1 perasaan takut, 2 perasaan tidak aman, 3 perasaan kurang akrab dengan kelompok, 4 perasaan kekurangan waktu, 5 perasaan tidak terampil, 6 perasaan keterasingan, 7 perasaan tidak cocok, serta 8 perasaan dituntut berlebihan. Dari delapan hambatan dalam berpartisipasi, faktor kendala adanya perasaan kurang akrab dengan kelompok menjadi penghambat untuk berpartisipasi dalam kelompok. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa masyarakat merasa terampil untuk terlibat dalam pengelolaan dan memiliki waktu apabila dilibatkan. Tetapi, dalam kenyataan mereka menyatakan tidak selalu dilibatkan dan bahkan terkadang tidak tahu adanya rencana kegiatan di Danau Rawa Pening yang sebenarnya perlu keterlibatan mereka sebagai masyarakat lokal yang memanfaatkan sumberdaya danau untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

5.2 Kerentanan Masyarakat sekitar Danau Rawa Pening