Nikel Ni Analisis Pengukuran Limbah Cair Industri

7.1.6 Logam Total

Logam total yang dianalisis dalam penelitian merupakan penggabungan dari seluruh parameter jenis logam B3 yang termasuk dalam baku mutu limbah cair industri pelapisan logam. Tujuan dari analisis logam total agar dapat mewakili keseluruhan pengukuran kadar jenis logam B3 yang terkandung dalam limbah cair PT. XYZ. Berikut hasil pengukuran kadar logam total tahun 2010 hingga 2013 di PT.XYZ. Gambar 14 Grafik pengukuran kadar logam total PT.XYZ tahun 2010-2013 Gambar diatas menunjukkan bahwa kandungan logam total pada limbah cair yang dikeluarkan oleh perusahaan pada tahun 2010 sampai dengan 2013 secara keseluruhan berada dibawah kadar maksimum. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan selalu menaati standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah mengenai kadar maksimum parameter logam total sebesar 8 mgL. Data kadar logam total tertera pada Lampiran 8. Pengolahan air limbah di WWT memberikan hasil yang baik. Hal ini terbukti karena pengukuran secara simultan jenis logam B3 yang dikeluarkan bersamaan dengan limbah cair memenuhi standar baku mutu. Sisa-sisa segala jenis logam yang telah digunakan untuk produksi diolah di WWT dan diproses secara detail dengan mesin dan peralatan electroplating yang berfungsi untuk mengurangi, membersihkan, menyaring limbah cair tersebut menjadi air limbah bersih yang dapat ditoleransi oleh lingkungan. 1.5 3 4.5 6 7.5 Jan 1 Ma r 1 M ei 1 Ju l 1 Sep 1 No v 1 Jan 1 1 Ma r 1 1 M ei 1 1 Ju l 1 1 Sep t 1 1 No v 1 1 Jan 1 2 Ma r 1 2 M ei 1 2 Ju l 1 2 Sep t 1 2 No v 1 2 Jan 1 3 Ma r 1 3 M ei 1 3 K a da r L o g a m T o ta l m g L Waktu Bulan Tahun Kadar maksiumum 8 mgL Pengolahan data secara statistik kemudian dilakukan dengan hipotesis pengujian yang dibuat adalah sebagai berikut: H : µ1= µ2= µ3= µ4, tidak ada perbedaan nilai rata-rata logam total antar tahun H 1 : minimal ada sepasang tahun yang berbeda Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai p value 0,349 α 5. Kesimpulan yang dapat diambil dari nilai p value yang lebih kecil dari taraf nyata adalah terima H . Artinya, dari data yang tersedia selama 4 tahun pengukuran tersebut, tidak terlihat adanya perbedaan nilai rata-rata logam antar tahun. Oleh karena itu, pengujian lebih lanjut Tukey-Duncan tidak perlu dilakukan. 7.2 Analisis Kesesuaian Limbah Cair dengan Standar ISO 14001 : 2005, Peraturan Pemerintah, dan Kebijakan Perusahaan PT. XYZ telah menerapkan SML yang mengacu pada ISO 14001 dengan sangat baik. Kinerja lingkungan PT. XYZ berhasil menciptakan kondisi implementasi ISO 14001 yang efektif sesuai dengan standar. Kesesuaian dengan standar ISO 14001 dapat dilihat dari kepatuhan PT. XYZ terhadap peraturan yang telah ditetapkan. ISO 14001 mewajibkan perusahaan untuk selalu mematuhi peraturan yang berlaku mengenai kadar limbah yang diperbolehkan untuk dibuang ke lingkungan. Kadar maksimum yang ditetapkan oleh standar ISO 14001 : 2005 dan kebijakan perusahaan semuanya memiliki standar yang sama dengan peraturan pemerintah. Peraturan tersebut salah satunya tercantum dalam SK. Gub. DKI No. 582 tahun 1995 yang menjelaskan mengenai baku mutu limbah cair industri pelapisan logam. Parameter limbah cair industri yang diukur terdiri dari kadmium Cd, timbal Pb, seng Zn, sianida Cn, nikel Ni dan logam total. Parameter tersebut merupakan beberapa yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk baku mutu limbah cair. Berikut perbandingan masing-masing hasil kadar limbah cair PT. XYZ dengan standar ISO 14001, peraturan pemerintah, dan kebijakan perusahaan.

7.2.1 Kadmium

Pengolahan data secara statistik uji t dilakukan untuk mengetahui kadar limbah setiap tahunnya signifikan atau tidak. Hipotesis yang dibuat untuk pengujian ini adalah sebagai berikut: H : µ 0.05, Kadmium pada tahun tersebut tidak berbeda nyata atau tidak signifikan terhadap standar ISO 14001 : 2005 H 1 : µ 0.05, Kadmium pada tahun tersebut berbeda nyata atau signifikan terhadap standar ISO 14001 : 2005 Hasil pengujian tersebut digambarkan melalui grafik perbandingan berikut ini. Gambar 15 Grafik perbandingan kadar kadmium PT. XYZ tahun 2010-2013 dengan standar kadmium menurut ISO 14001 : 2005 Dari hasil uji t yang digambarkan melalui grafik diatas, menunjukkan bahwa kadmium pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 seluruhnya signifikan S terhadap standar ISO 14001 : 2005 karena memiliki nilai p value 0.000 α 5 serta memiliki nilai rataan dibawah batas maksimum 0.05 mgL µ 0.05 sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah tolak H . Kadar kadmium yang signifikan pada analisis perbandingan dengan standar ISO 14001 : 2005, peraturan pemerintah dan kebijakan perusahaan mengindikasikan bahwa kinerja lingkungan PT. XYZ dalam mematuhi standar baku mutu kadmium pada limbah cair industri sudah dilakukan.

7.1.2 Timbal

Pengolahan data secara statistik uji t dilakukan untuk mengetahui kadar timbal setiap tahunnya signifikan atau tidak. Hipotesis yang dibuat untuk pengujian ini adalah sebagai berikut: H : µ 0,1. Timbal pada tahun tersebut tidak berbeda nyata atau tidak signifikan terhadap standar ISO 14001 : 2005 H 1 : µ 0,1. Timbal pada tahun tersebut berbeda nyata atau signifikan terhadap standar ISO 14001 : 2005 Hasil pengujian tersebut digambarkan melalui grafik perbandingan berikut ini. Gambar 16 Grafik perbandingan antara kadar timbal PT. XYZ tahun 2010-2013 dengan kadar timbal menurut standar ISO 14001 : 2005 Hasil uji t yang digambarkan melalui grafik diatas menunjukkan bahwa timbal pada tahun 2010 hingga 2012 seluruhnya signifikan S terhadap standar ISO 14001 : 2005 karena memiliki nilai p value 0.000 α 5 serta memiliki nilai rataan dibawah batas maksimum 0,1 mgL µ 0,1 sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah tolak H . Sementara menurut hasil uji t, kadar timbal pada tahun 2013 tidak dapat dianalisis yang disimbolkan dengan Not Detected ND karena tidak menunjukkan nilai p value. Hal ini disebabkan karena data pengukuran timbal pada tahun 2013 memiliki nilai yang sama setiap bulannya sehingga tidak terdapat nilai standard error terhadap pengukuran kadar timbal tersebut. Tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah karena nilai rata-rata timbal pada tahun 2013 masih di bawah batas maksimum yang ditetapkan dan

Dokumen yang terkait

Evaluasi penerapan manajemen mutu (ISO 9001) dan amnajemen lingkungan (ISO 14001) terhadap prestasi kerja karyawan dan kualitas lingkungan studi kasus PT. Coca cola Amatil Indonesia

0 25 152

Kajian Peran Karyawan Terhadap Kinerja Lingkungan Dalam Perspektif Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 2004 (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk)

11 55 122

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

1 15 66

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Citeureup, Bogor

0 9 50

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT Unilever Indonesia Tbk. Pabrik Home Personal Care Liquid

7 56 51

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 DI PT SARI HUSADA UNIT I YOGYAKARTA

7 19 70

Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Iso 14001 Di Pt. Tirta Investama Klaten Jawa Tengah bab 1

0 1 4

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN BERDASARKAN ISO 14001 DI PT. INDOTIRTA JAYA ABADI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

EVALUASI EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 DI PABRIK BAN XYZ-JAWA BARAT (Evaluation on The Effectiveness of Implementation ISO 14001 Environmental Management System in XYZ Tyre Factory-West Java) | Natasaputra | Jurnal Manusia da

0 0 9

Evaluasi Penerapan ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan) di PT. Apac Inti Corpora - Unika Repository

1 2 60