dan kebijakan perusahaan mengindikasikan bahwa kinerja lingkungan PT. XYZ dalam mematuhi standar baku mutu nikel pada limbah cair industri sudah
dilakukan.
7.2.6 Logam Total
Pengolahan data secara statistik uji t dilakukan untuk mengetahui kadar logam total setiap tahunnya signifikan atau tidak terhadap standar. Hipotesis yang
dibuat untuk pengujian ini adalah sebagai berikut: H
: µ 8. Logam total pada tahun tersebut tidak berbeda nyata atau tidak signifikan terhadap standar ISO 14001 : 2005
H
1
: µ 8. Logam total pada tahun tersebut berbeda nyata atau signifikan terhadap standar ISO 14001 : 2005
Hasil pengujian tersebut digambarkan melalui grafik perbandingan berikut ini.
Gambar 20 Grafik perbandingan antara kadar logam total PT. XYZ tahun 2010- 2013 dengan kadar logam total menurut standar ISO 14001 : 2005
Dari hasil uji t yang digambarkan melalui grafik diatas, menunjukkan bahwa kadar logam total pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 seluruhnya
signifikan S terhadap standar ISO 14001 : 2005 karena memiliki nilai p value 0.000 α 5 serta memiliki nilai rataan dibawah batas maksimum yaitu
sebesar 8 mgL µ 8 sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah tolak H .
Kadar logam total yang signifikan pada analisis perbandingan dengan standar ISO 14001 : 2005, peraturan pemerintah dan kebijakan perusahaan mengindikasikan
1 2
3 4
5 6
7 8
9
2010 2011
2012 2013
Batas maksimum
K a
da r
L o
g a
m T
o ta
l m
g L
Tahun
S S
S S
bahwa kinerja lingkungan PT. XYZ dalam mematuhi standar baku mutu logam total pada limbah cair industri sudah dilakukan.
VIII ANALISIS MANFAAT EKONOMI PENERAPAN ISO 14001 PT. XYZ
Penetapan tujuan, sasaran dan program lingkungan yang sesuai dengan kebijakan merupakan beberapa hal yang menjadi prasyarat ISO 14001 yang harus
dipenuhi oleh perusahaan. Dalam hal ini agar tujuan, sasaran, dan program yang dibuat oleh PT. XYZ sesuai dengan kebijakan, PT. XYZ berupaya dengan
melakukan penerapan Produksi Bersih Cleaner Production. Produksi Bersih dianggap merupakan strategi alternatif utuk menggabungkan tujuan bisnis dan
kepentingan lingkunga. Hal ini dikarenakan, dengan menerapkan produksi bersih, PT. XYZ tidak saja melakukan upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan,
tetapi juga melakukan efisiensi SDA dengan diterapkannya prinsip-prinsip 6R yaitu Refine, Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, dan Retrieve Energy.
Bedasarkan data yang dapat diperoleh melalui wawancara dan juga dokumen perusahaan, Recycle dan Saving Energy merupakan dua hal yang
memungkinkan untuk diteliti lebih lanjut. Kedua hal tersebut merupakan kegiatan penghematan yang dapat memberikan dampak yang positif bagi perusahaan baik
dari segi ekonomi dan juga lingkungan.
8.1 Manfaat Ekonomi Penerapan Recycle terhadap Konsumsi Air Fasum
Air bersih yang dikonsumsi PT. XYZ berasal dari PDAM yang dikelola oleh PT. PAM JAYA, Jakarta. PT. XYZ merupakan kalangan industri besar
yang termasuk dalam kategori IVB. Harga air yang diberlakukan PT. PAM JAYA untuk kategori IV B adalah sebesar Rp 12.550m
3
. Air yang dikonsumsi oleh perusahaan dialirkan ke area pabrik plant dan fasilitas umum fasum.
Air yang dikonsumsi di area fasum tidak secara penuh berasal dari air PDAM karena air fasum diolah kembali melalui proses recycle sehingga bisa
menjadi air bersih. Recycle hanya dilakukan di area fasum saja, sedangkan air yang masuk dalam area pabrik setelah digunakan untuk produksi kemudian
dialirkan ke WWT untuk diproses dan langsung dibuang ke lingkungan tanpa melebihi baku mutu limbah cair industri yang telah ditetapkan. Berikut Tabel
yang menjabarkan banyaknya konsumsi air di area pabrik dan fasum serta banyaknya air fasum yang didaur ulang.