dikeluarkan oleh PT. XYZ untuk program ini. Berikut Tabel yang menjabarkan pemakaian energi per hari di PT. XYZ tahun 2012 dan 2013.
Tabel 12 Pemakaian energi listrik tahun 2012 dan 2013 di PT. XYZ sebelum dan setelah program Saving Energy.
Pemakaian Energi Listrik per hari kwHhari
Tahun 2012
2013
Sebelum Program 116.740
116.740 Setelah Program
110.730 110.070
Penghematan listrik kwHhari 6.010
6.670 Target Penurunan kwH
1.000 3.000
Keuntungan Rphari 3.096.500
4.985.825 Keberhasilan Program
Tercapai Tercapai
Sumber: Data sekunder diolah, 2013
Tabel 12 diatas menunjukkan bahwa program Saving Energy yang dijalankan oleh PT. XYZ berhasil mencapai target penurunannya dan melebihi
jumlah yang ditetapkan. Selain itu program ini juga memberikan dampak yang positif secara ekonomi berupa penghematan biaya listrik. Estimasi keuntungan
penghematan listrik yang diperoleh PT. XYZ dengan menerapkan program Saving Energy adalah sebesar Rp 3.096.500hari pada tahun 2012 sedangkan pada tahun
2013, keuntungan tersebut meningkat menjadi Rp 4.985.825hari. Program ini dinilai efektif karena pemadaman lampu dan AC saat jam
istirahat masih dilakukan sampai sekarang. Jumlah penurunan daya listrik dipengaruhi oleh lamanya pemakaian listrik yang tidak menentu. Demi
meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dan pemakaian sumber daya sebaik mungkin, masih perlu dilakukan sosialisasi kepada karyawan mengenai
pentingnya program Saving Energy ini. Dengan demikian, melalui program Saving Energy, PT. XYZ tidak hanya memberikan pengaruh yang baik terhadap
perbaikan lingkungan tetapi juga mendapatkan dampak yang positif dari segi ekonomi perusahaan.
VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem Manajemen Lingkungan SML di PT. XYZ berjalan dengan efektif. Hal tersebut terbukti dengan perolehaan nilai kinerja lingkungan Y
berdasarkan kondisi SML PT. XYZ yaitu sebesar 4 serta adanya kesesuaian antara SML yang diterapkan PT.XYZ dengan prosedur persyaratan ISO
14001. Dengan demikian, kesimpulan dari nilai tersebut membawa PT. XYZ ke dalam kategori kinerja lingkungan yang sangat baik dan PT.XYZ telah
memenuhi seluruh persyaratan ISO 14001. 2. Kinerja lingkungan yang baik sesuai standar SML ISO 14001 menjadikan
PT.XYZ patuh terhadap peraturan yang ditetapkan mengenai baku mutu limbah cair industri sehingga memberikan dampak positif terhadap upaya
perlindungan lingkungan. Hal tersebut telah terbukti karena pengukuran kadar kadmium, timbal, seng, sianida, nikel, dan logam total dari tahun 2010
sampai dengan 2013 dapat dikendalikan dan tidak melebihi baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah.
3. Penerapan ISO 14001 di PT.XYZ juga memberikan dampak positif dari sisi ekonomi berupa penghematan biaya konsumsi air bersih dan juga energi
listrik. Estimasi penghematan biaya tersebut yaitu sebesar: Recycle air di area fasum = Rp. 69.499.613tahun, dan
Saving Energy = Rp. 3.096.500hari 2012 dan Rp. 4.985.825hari
2013 Maka dari itu, penerapan recycle merupakan program yang efektif, dan dapat
menciptakan suatu nilai efisiensi terhadap sumber daya air dan juga listrik.
7.2 Saran
Saran yang dapat dirumuskan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Rekaman maupun dokumentasi milik perusahaan yang berkaitan dengan
SML ISO 14001 sebaiknya tidak dimusnahkan meskipun melebihi jangka
waktu 3 tahun. Diperlukan adanya tempat khusus yang berguna untuk menyiman dokumen yang sudah melewati jangka waktu 3 tahun. Dengan
begitu, dapat dilakukan evaluasi yang juga melibatkan kondisi pada waktu- waktu sebelumnya sehingga hasil dari keberhasilan penerapan ISO 14001
lebih terlihat dan signifikan. 2. Sebaiknya peralatan yang digunakan untuk mengukur kadar limbah
diperbaiki atau diperbaharui agar kalibrasi alat pengukur selalu tepat. Hal ini dikarenakan ada beberapa parameter yang hasil analisa laboratoriumnya tidak
dapat terdeteksi. 3. Agar lebih meningkatkan kepedulian karyawan terhadap lingkungan, perlu
dilakukan sosialisasi yang terus-menerus mengenai program-program lingkungan yang diterapkan melalui penambahan jadwal pelatihan dan
evaluasi kepada karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Baku Mutu Limbah Cair Industri Pelapisan Logam : Surat Keputusan Gubernur DKI No. 582 Tahun 1995. Jakarta
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi. BPS. Jakarta
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2005. SNI 19-14001-2005. BSN. Jakarta Hadiwiardjo BH. 1997. ISO 14001 Panduan Penerapan Sistem Manajemen
Lingkungan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Kumar M. 1999. Kinerja Lingkungan Perusahaan Yang Telah Dan Belum
Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 Studi Kasus Pada Perusahaan Tekstil di Jawa Barat. Tesis. Program Studi Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor. Kusumawardhani Y. 2012. Kajian Peran Karyawan Tehadap Kinerja Lingkungan
Dalam Perspektif Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004 Studi Kasus: PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Skripsi.
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Kristanto P. 2004. Ekologi Industri. Yogyakarta ID: Andi Lestari F. 2004. Efektivitas Dan Efisiensi Pengelolaan Kualitas Pada Industri
Semen Pasca Studi AMDAL Dan Sertifikasi ISO 14001 Studi Kasus PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Citeureup, Bogor Jawa Barat. Tesis..
Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor
Maninggarjati ER. 2012. Analisis Selisih Biaya Standar Produk Pintu Pada Moulding Ryan Samarinda Bulan April 2010. Jurnal Eksis, Vol. 8, No.1, ,
Mar 2012: 2001-2181. Eksis Riset Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi 5. BPKE UGM. Yogyakarta
Riduwan dan Akdon. 2010. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Alfabeta. Jakarta
Sarwono J. 2008. Statistik Itu Mudah : Panduan Lengkap untuk Belajar Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Andi. Yogyakarta
Syadullah M. 2010. Menuju Green Economy. Ekonisia. Yogyakarta.