kebijakan lingkungan, yang didasarkan pada informasi yang benar dan usulan tentang kinerja lingkungan. Perencanaan mencakup identifikasi aspek
lingkungan, persyaratan perundang-undangan, serta tujuan, sasaran, dan program lingkungan.
2. Lakukan Do yaitu menerapkan proses tersebut. Rencana SML yang telah dirancang kemudian diterapkan dan dioperasikan sebaik mungkin. Penerapan
SML tersebut meliputi: a sumberdaya, peran, tanggung jawab dan kewenangan, b Kompetisi, pelatihan dan kepedulian, c Komunikasi, d
Dokumentasi, e Pengendalian dokumen, f pengendalian operasi, dan g kesiagaan dan tanggap darurat.
3. Periksa Check yaitu memantau dan mengukur proses terhadap kebijakan lingkungan, tujuan, sasaran, persyaratan peraturan perundang-undangan dan
ketentuan lain yang diikuti organisasi, serta melaporkan hasilnya. Kegiatan ini juga dapat dilaksanakan dengan melakukan surveillance terhadap penerapan
SML yang telah diterapkan agar dapat ditinjau kesesuaiannya berdasarkan standar.
4. Tindaki Act yaitu melaksanakan tindakan untuk meningkatkan kinerja sistem manajemen lingkungan secara berkelanjutan. Kegiatan ini dapat pula dikatakan
sebagai pengkajian manajemen yaitu mengkaji kesesuaian koreksi perbaikan SML dengan jadwal yang ditentukan sehingga terjamin keefektifan SML
secara berkelanjutan.
2.1.5 Sertifikasi ISO 14001
Sertifikasi atas ISO 14001 mempunyai arti bahwa sistem manajemen lingkungan dari perusahaan diakses, dinilai atau dievaluasi, dan hasilnya telah
memenuhi persyaratan-persyaratan yang sesuai dengan standar SML ISO 14001. Sertifikasi ISO 14001 yang dilakukan oleh pihak ketiga seperti lembaga
sertifikasi, akan dilakukan untuk semua komponen ISO 14000. Sertifikasi pihak kedua terjadi apabila melibatkan pemasok yang terkait dengan kontrak. Dalam hal
ini audit dilakukan oleh perusahaan yang menggunakan produk atau jasa pemasok.
Sertifikasi diri atau sertifikasi yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri mempunyai bobot yang paling kecil namun hal ini masih lebih bagus daripada
tidak ada sertifikasi. Tidak peduli proses sertifikasi mana yang akan diambil, paling sedikit ada langkah yang benar. Umumnya perusahaan memilih
menggunakan pihak ketiga, dan dalam proses sertifikasi langkah-langkah yang harus diambil adalah:
1. Perusahaan mempersiapkan diri untuk menerapkan SML yang diperlukan, yang mencakup antara lain tentang aspek, dampak, kebijakan, tujuan, sasaran
dan program manajemen lingkungan, dan penerapan SML secara konsisten di perusahaan sesuai dengan dokumentasi SML yang telah dibuatnya.
2. Perusahaan mempersiapkan dokumen yang diperlukan audit. 3. Perusahaan memilih lembaga sertifikasi SML dan mengajukan permohonan
untuk memperoleh sertifikasi. 4. Lembaga sertifikasi melaksanakan penilaian awal yang diikuti audit atau
assesmen menyeluruh pada perusahaan. 5. Perusahaan memperoleh sertifikat ISO 14001.
6. Adanya surveilans oleh lembaga sertifikasi untuk melihat bagaimana perusahaan mempertahankan SML-nya.
Dua hal yang perlu dicatat dalam sertifikasi adalah: 1. Sertifikasi yang dilaksanakan harus berdasarkan masing-masing lokasi
pabrik. 2. Umumnya sertifikasi yang diberikan berlaku untuk jangka waktu dua atau
tiga tahun. Dalam perioda waktu itu, audit secara berkala dilakukan oleh lembaga yang melakukan sertifikasi.
2.1.6 Manfaat Penerapan ISO 14001