Kinerja Lingkungan terhadap Limbah Cair Industri Berdasarkan ISO 14001 Analisis Dampak Ekonomi Penerapan SML ISO 14001

Efektivitas dan efisiensi kinerja dalam perusahaan dapat meminimalkan pengeluaran-pengeluaran tidak efisien sehingga terjadi penghematan terhadap biaya. Estimasi penghematan biaya yang diperoleh dicerminkan melalui selisih antara biaya konsumsi air tanpa menerapkan recycle dengan biaya konsumsi air dengan recycle. Biaya tanpa dan dengan recycle dipengaruhi oleh perbedaan harga dan kuantitas air yang berasal dari PDAM maupun daur ulang. Rumus yang digunakan dalam perhitungan ini adalah: Penghematan Biaya = Biaya Konsumsi Air Tanpa Recycle – Biaya Konsumsi Air dengan recycle Rumus tersebut disimbolkan sebagai berikut: ∆TC = TC TR – TC R ∆TC = TC TR – C air PDAM + C air recycle TC TR = Q air PDAM x P air PDAM C air PDAM = Q air PDAM – Q air recycle x P air PDAM C air recycle = Q air recycle x P olah air Dimana: ∆TC = Selisih Biaya Konsumsi Air atau Penghematan Biaya Rp TC TR = Biaya konsumsi air tanpa recycle Rp TC R = Biaya konsumsi air dengan recycle Rp C air PDAM = Biaya konsumsi air yang berasal dari PDAM Rp C air recycle = Biaya konsumsi air recycle Rp Q air PDAM = Jumlah air yang berasal dari PDAM m 3 Q air recycle = Jumlah air yang direcycle m 3 P air PDAM = Harga air PDAM per meter kubik Rpm 3 P olah air = Harga air yang diolah per meter kubik Rpm 3 Tujuan mengenai dampak ekonomi penerapan SML ISO 14001, dapat digambarkan melalui matriks penelitian berikut ini: Tabel 5 Matriks Dampak Ekonomi Penerapan SML ISO 14001 Tujuan IndikatorParameter Jenis Data dan Cara Mengumpulkan Data Mengestimasi besarnya nilai keuntungan ekonomi dari kegiatan kegiatan recycle air dan penghematan energi listrik 1. Jumlah air yang dikonsumsi 2. Jumlah energi listrik yang dikonsumsi 3. Biaya air bersih PDAM per m 3 4. Biaya pengolahan air recycle per m 3 Data sekunder dokumen perusahaan Sumber : Penulis 2013 V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Profil PT. XYZ PT. XYZ merupakan perusahaan besar di Indonesia yang termasuk dalam industri automotif dengan output produksi berupa sepeda motor. Pada awal berdirinya, PT. XYZ bernama Federal Motor yang didirikan pada tanggal 11 Juni 1971 dimana kegiatan di perusahaan ini masih sebatas perakitan sepeda motor saja. Federal Motor membangun pabrik kembali dengan nama X Federal pada tanggal 23 Juli 1971 dan X Engine Manufacturing pada tanggal 1 Januari 1985 yang kemudian kedua perusahaan tersebut melakukan merger pada tanggal 12 November 1998. Federal Motor kemudian resmi mengganti namanya menjadi XYZ pada tanggal 8 September 2000. Dan akhirnya, perusahaan XYZ dan X Federal melakukan merger pada tanggal 3 November 2000 yang masih aktif beroperasi hingga sekarang dengan nama PT. XYZ. Aktivitas yang dilakukan di PT. XYZ antara lain kegiatan manufaktur dan perakitan, pemasaran serta distribusi sepeda motor. Status investasi PT. XYZ berupa penanaman modal asing dimana 50 dari status kepemilikannya dimiliki oleh PT. Astra Internasional, Tbk sedangkan 50 lagi dimiliki oleh PT. XYZ. Melihat perkembangan pasar automotif dan meningkatnya kebutuhan para konsumen, saat ini PT. XYZ sudah memiliki 3 plant yang aktif beroperasi 24 jam dengan pembagian 3 shift jam kerja. Plant 1 yang merupakan pusat seluruh pabrik berlokasi di Sunter, Jakarta Utara dengan kegiatan produksi yang menghasilkan output sepeda motor bebek. Plant 2 berlokasi di Kelapa Gading Pegangsaan Jakarta Utara merupakan pabrik yang memproduksi sepeda motor sport. Sedangkan plant 3 berlokasi di Cikarang dengan output sepeda motor automatic. Visi PT. XYZ sendiri yaitu untuk menjadi pemimpin di pasar sepeda motor Indonesia dengan cara mewujudkan impian para pelanggan. Sedangkan misinya yaitu menciptakan solusi transportasi untuk bangsa Indonesia dengan memberikan produk dan pelayanan yang terbaik.

5.2 Proses Pembuatan Motor

Proses pembuatan sepeda motor di PT. XYZ memiliki alur yang cukup panjang komponen mesin yang diperlukan sepeda motor diproduksi sendiri di dalam pabrik. Berbagai bahan baku dari lokal maupun impor berupa alumunium, biji plastik besi plat, dan lain-lain dibawa ke masing-masing bagian untuk diolah. Berikut Gambar dan penjelasan mengenai alur proses produksi sepeda motor di PT. XYZ. Gambar 4 Alur proses produksi pembuatan sepeda motor di PT. XYZ 1. Casting Casting adalah suatu kegiatan percetakan injeksi bagian-bagian sepeda motor dengan menggunakan gaya gravitasi. Bahan baku yang digunakan terdiri dari dua jenis, yaitu alumunium, pasir, steel part yang berbentuk steel coil dan pipa. Proses casting terbagi menjadi 2 lini produksi sesuai dengan tekanannya, yaitu Low Pressure Die Casting LPDC dan High Pressure Die Casting HPDC. Output produksi dari proses die casting adalah cylinder head dan piston. Limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan kedua komponen tersebut berupa scrap alumunium, abu blasting, oli bekas, dan pasir atau resin. 2. Machining Machining adalah proses lanjutan komponen dari die casting. Pada proses machining dilakukan pengeboran, pembuatan lubang, pencucian komponen agar bebas dari kart, oli dan scrap, dan juga pengecekan akhir secara visual terhadap komponen sehingga menghasilkan cyl comp dan piston yang telah sempurna dan siap untuk dirakit atau digabungkan dengan komponen-komponen lain. Material yang menjadi objek bahan produksi sebagian besar sama dengan proses die casting, hanya saja pada proses ini dibutuhkan cairan pendingin coolant yang digunakan untuk mendinginkan bahan logam yang dibubut. Maka dari itu, limbah yang terdapat pada proses machining ini adalah potongan-potongan logam, serta cairan bekas pendingin. 3. Assy Engine Assy engine atau assembling engine adalah proses perakitan mesin-mesin sepeda motor yang kemudian dilanjutkan ke pemasangan rem sehingga terbentuk mesin-mesin yang siap dipakai. 4. Painting Painting adalah proses pengecatan atau pelapisan suatu benda logam, kayu, plastik, dan lain-lain dimana bahan pelapis film yang dipakai biasanya memiliki warna tertentu. Komponen yang dimasukkan dalam proses painting adalah fuel tank, dan swing arm dimana komponen tersebut diproduksi di luar pabrik. Fungsi dari painting adalah untuk dekorasi komponen, perlindungan komponen agar tahan karat, dan memberikan kesan special untuk para konsumen. Proses painting dibagi menjadi dua jenis yaitu painting plastic dan painting steel. Pengecatan dilakukan dengan metode penyemprotan dan pencelupan. Komponen cat berupa pigment warna, resin perekat, solvent pelarut, additive bahan tambahan untuk sifat. 5. Welding Welding adalah proses pengelasan dengan tujuan menyambung bagian-bagian komponen sepeda motor berupa fuel tank dan swing arm menjadi bagian yang lebih kompleks. Pada proses ini, bagian depan dan belakang yang mengalami proses pengelasan digabung menjadi frame body motor yang utuh. Aspek lingkungan dari proses welding ini berupa paparan debu, kebisingan, dan keselamatan karyawan yang harus selalu diperhatikan karena proses pengelasan yang cukup berbahaya dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan apabila tidak dilakukan dengan hati-hati. 6. Plating Plating adalah proses pelapisan logam dengan logam. Logam yang dipakai adalah nikel dan krom sehingga dihasilkan logam yang tahan karat. 7. Assy Wheel Assy wheel adalah proses pemasangan jari-jari velg dan pemasangan ban. Selain itu dilakukan juga pengecekan setiap bagian pada jari-jari yang dipasang untuk lebih memastikan faktor ketelitian. 8. General Sub Assy Unit Gen sub assy merupakan proses perakitan non-unit seperti pemasangan stripping, perakitan lampu depan dan belakang. 9. Assembling Unit Assembling unit adalah proses dimana seluruh bagian dari sepeda motor dirakit untuk menjadi produk jadi sepeda motor utuh. 10. Final inspection Final inspection adalah proses dimana pada produk akhir berupa sepeda motor dilakukan pengecekan terakhir yaitu uji emisi dan test drive. 11. Distribusi Pada proses ini sepeda motor siap untuk didistribusikan ke main dealer. Secara lebih ringkas Gambaran proses produksi, input, dan ouputnya dijelaskan melalui Tabel matriks yang dijabarkan pada halaman berikutnya. Tabel 6 Matriks proses produksi beserta input, dan outputnya Tahapan Proses Material Input Output Komponen produk Limbah Casting 1. Alumunium 2. Biji besi 3. Pasir atau resin 4. Ingot 1. Cylinder head 2. Piston 1. Scrap alumunium 2. Potongan logam 3. Resin 4. Abu blasting 5. Abu casting 6. Oli bekas Machining 1. Komponen setengah jadi dari die casting 2. Air coolant cairan pendingin 1. Cylinder comp 2. Piston 1. Potongan logam 2. Minyak kotor 3. Scrap alumunium Assy engine 1. Cyl comp 2. Piston Mesin sepeda motor 1. Paparan debu 2. Oli bekas Painting 1. Fuel Tank 2. Swing Arm 3. Pigment cairan pewarna 4. Solvent pelarut 5. Resin perekat 1. Fuel tank yang sudah diwarnai 2. Swing arm yang sudah diwarnai 1. Kerak cat paint sludge 2. Sarung tangan bekas Welding 1. Fuel Tank yang sudah diwarnai 2. Swing Arm yang sudah diwarnai Frame body utuh yang siap dirakit 1. Potongan logam 2. Asap debu Plating 1. Logam nikel 2. Logam krom Logam tahan karat Potongan logam Assy Wheel 1. Velg 2. Ban Ban motor yang siap dirakit Potongan karet ban Gen Sub Assy Unit 1. Mesin motor 2. Frame body 3. Ban motor Kumpulan komponen yang sudah dirakit - Final Assy Unit Sepeda motor yang yang telah selesai dirakit Sepeda motor yang siap diuji emisi - Final Inspection Sepeda motor yang siap melakukan uji emisi Sepeda motor yang sudah sesuai standar emisi dan siap dipasarkan 1. Emisi gas buangan CO 2 2. Asap Distribusi - Sepeda Motor yang siap didistribusi ke dealer. -

Dokumen yang terkait

Evaluasi penerapan manajemen mutu (ISO 9001) dan amnajemen lingkungan (ISO 14001) terhadap prestasi kerja karyawan dan kualitas lingkungan studi kasus PT. Coca cola Amatil Indonesia

0 25 152

Kajian Peran Karyawan Terhadap Kinerja Lingkungan Dalam Perspektif Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 2004 (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk)

11 55 122

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

1 15 66

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Citeureup, Bogor

0 9 50

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT Unilever Indonesia Tbk. Pabrik Home Personal Care Liquid

7 56 51

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 DI PT SARI HUSADA UNIT I YOGYAKARTA

7 19 70

Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Iso 14001 Di Pt. Tirta Investama Klaten Jawa Tengah bab 1

0 1 4

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN BERDASARKAN ISO 14001 DI PT. INDOTIRTA JAYA ABADI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

EVALUASI EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 DI PABRIK BAN XYZ-JAWA BARAT (Evaluation on The Effectiveness of Implementation ISO 14001 Environmental Management System in XYZ Tyre Factory-West Java) | Natasaputra | Jurnal Manusia da

0 0 9

Evaluasi Penerapan ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan) di PT. Apac Inti Corpora - Unika Repository

1 2 60