person dan 103,5 menurut hasil observasi lapang oleh peneliti. Skor yang mencapai lebih dari 100 disebabkan karena total nilai dari seluruh pasal adalah
sebesar 47,8 menurut key person dan 46,6 menurut hasil observasi lapang sedangkan total nilai standarnya adalah sebesar 45. Dengan demikian, nilai nyata
yang diperoleh lebih besar daripada nilai standar yang ditetapkan. Pencapaian yang melebihi standar juga disebabkan karena semua
persyaratan ISO 14001 telah dipenuhi oleh PT. XYZ, bahkan untuk pasal kebijakan lingkungan, aspek lingkungan dan peraturan mencapai skor 4 yang
merupakan skor tertinggi. Artinya, persyaratan tersebut sudah dilaksanakan dengan sangat baik dan melebihi standar yang ditetapkan. Hal ini dibuktikan
dengan hasil observasi lapang yang dilakukan dimana kebijakan lingkungan telah diterapkan dengan baik, disebarluaskan di tiap ruangan, ditinjau tiap tahun sekali
dan direvisi. Begitu juga dalam hal peraturan dan perundangan-undangan, dimana perusahaan selalu berupaya untuk terus mengikuti pemutakhiran peraturan yang
ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini terbukti dengan adanya rangkuman peraturan berkenaan dengan industri yang terangkum dalam manual lingkungan, kesehatan
dan keselamatan kerja LK3. Sementara untuk aspek lingkungan, perusahaan melakukan evaluasi setiap bulannya mengenai identifikasi aspek dan dampak
lingkungan. Identifikasi dilakukan di setiap sesi produksi, kantor maupun fasilitas umum yang terdapat pada perusahaan.
6.4 Upaya PT. XYZ dalam Pemenuhan Standar
Uraian yang berisi penjelasan mengenai pemenuhan persyaratan pada setiap pasal ISO 14001, kesesuaian antara prosedur SNI 19-14001-2005 dengan
implementasi ISO 14001, dan juga nilai dari kinerja lingkungan PT. XYZ yang sangat baik memberikan kesimpulan bahwa SML ISO 14001 yang diterapkan oleh
PT. XYZ masih berjalan dengan efektif sesuai dengan standar. Efektivitas tersebut juga didukung dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh PT.XYZ sehingga
dapat mencapai hasil tersebut. Upaya yang dilakukan oleh PT. XYZ antara lain sebagai berikut:
a Evaluasi kepada karyawan untuk meningkatkan awareness mengenai lingkungan
b Pemenuhan klausul-klausul standar SNI -14001-2005 dengan membuat prosedur SMLK3 yang sesuai dengan standar.
c Membuat standar operasional yang ditempatkan di tiap station. Standar operasional tersebut merupakan penjelasan tentang instruksi kerja, penggunaan
Alat Pelindung Diri APD, dan cara mengaktifkan mesin dengan baik dan benar sehingga mencegah terjadinya kesalahan teknis.
d Melakukan upaya-upaya pencegahan pencemaran seperti mengganti bahan B3, inovasi teknologi, perbaikan manajemen, instalasi limbah, efesiensi SDA,
monitoring sistem, improvisasi produk, manajemen limbah, instalasi alat atau teknologi.
e Menerapkan konsep 6R pada kegiatan produksi Refund, Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, Retrieve Energy untuk menunjang perbaikan lingkungan
berkelanjutan. f Mengadopsi mesin-mesin yang sesuai standar
g Membuat Material Safety Data Sheet MSDS yang merupakan data mengenai aturan-aturan pemakaian, identifikasi, pembuangan limbah, peraturan
perundangan dari bahan-bahan kimia. h Melakukan dokumentasi mengenai manifest limbah yang mencatat limbah
perusahaan yang akan dikelola oleh kontraktor maupun pemasok akan memiliki catatan khusus sehinga mencegah terjadinya penggunaan limbah
yang tidak baik. i Perusahaan memilih dengan selektif pemasok yang akan mengambil limbah
perusahaan. j Melakukan review persiapan audit yang meliputi pembaharuan peraturan,
melakukan audit internal yang dilakukan 2 kali dalam setahun, memanggil seluruh seksi-seksi untuk pemastian kelengkapan dokumen.
k Membuat program-program lingkungan yang progressif.
l
Pembuatan dokumen terkendali yaitu Problem Identification and Corrective Action PICA yang berfungsi sebagai dokumen pemantauan dan evaluasi
mengenai ketidaksesuaian dan koreksi yang harus dilakukan.