Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 Konsep ISO 14001

perusahaan tersebut memenuhi semua tuntutan, prosedur, dan standar yang disebutkan di dalam perundang-undangan Kumar, 1999. Menurut Hadiwiardjo 1997, kinerja lingkungan diartikan sebagai hasil SML yang dapat diukur, berkaitan dengan pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan atas aspek lingkungannya, didasarkan pada kebijakan tujuan dan sasaran lingkungan. Standar SML tidak didesain untuk memenuhi meningkatkan kinerja lingkungan misalnya tingkat teknologi atau limbah, namun dengan menggunakannya perusahaan dapat menjamin kemampuannya untuk memenuhi kewajiban lingkungannya dapat dipelihara dan kecelakaan lingkungan dapat dibatasi atau dihindari.

2.1.3 Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001

Sistem Manajemen Lingkungan SML merupakan bagian sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan lingkungannya dan mengelola aspek lingkungannya. Sistem manajemen dapat pula dikatakan berupa serangkaian unsur yang saling terkait yang digunakan untuk menetapkan kebijakan dan tujuan serta untuk mencapai tujuan tersebut mecakup struktur organisasi, kegiatan perencanaan, pertanggungjawaban, praktek, prosedur, proses dan sumberdaya SNI 19-14001-2005.

2.1.4 Konsep ISO 14001

Secara umum jika suatu perusahaan mempunyai sistem manajemen lingkungan yang baik, maka kinerja perusahaannya juga akan bertambah baik. Standar SML mengacu pada ISO 14001. Penerapan SML ISO 14001 sebetulnya tidak perlu memulainya dari awal, tetapi dapat dimulai dengan memperbaiki dan mengintegrasikan program-program lingkungan yang sudah ada. Organisasi atau perusahaan yang akan menerapkan SML perlu mempersiapkan hal-hal sebagai berikut : 1. Identifikasi dan evaluasi seluruh aspek dan dampak lingkungan dari kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. ISO 14001 tidak mengatur standar mengenai cara melakukan identifikasi dan penilaian aspek dan dampak lingkungan, untuk melakukan penilaian aspek dan dampak lingkungan ini diserahkan kepada pemrakarsanya sendiri. 2. Kebijakan Lingkungan. Menurut Hadiwiardjo 1997, kebijakan lingkungan merupakan penggerak untuk menerapkan dan menyempurnakan SML perusahaan sehingga dapat memelihara dan secara potensial menyempurnakan kinerja lingkungan. Kebijakan sebaiknya mencerminkan komitmen manajemen puncak yang juga harus didukung oleh komitmen karyawan lainnya untuk mematuhi hukum yang berlaku dan penyempurnaan berkelanjutan. Kebijakan lingkungan suatu perusahaan tertuang dalam “Pernyataan Kebijakan Lingkungan” yang merupakan suatu deklarasi yang telah ditandatangani oleh manajemen puncak yang isinya menyatakan bahwa perlindungan lingkungan menjadi prioritas utama Alinda, 1999. 3. Tujuan dan Sasaran Lingkungan Suatu perusahaan yang menetapkan ISO 14000 harus menentukan tujuan dan sasaran lingkungan. Tujuan dan sasaran lingkungan yang dibuat juga harus sesuai dengan kebijakan lingkungannya. Dalam membuat tujuan dan sasaran lingkungan, suatu perusahaan harus menetukan batasan waktunya. 4. Program-Program Lingkungan Program lingkungan dibuat untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan sendiri, program lingkungan sebaiknya dibuat secara realistis dan logis dan sebaiknya membuat program yang mungkin untuk dijalankan sesuai dengan kemampuan perusahaan. Perusahaan yang membuat program lingkungan melebihi kemampuannya dapat merugikan perusahaan itu sendiri, karena program-program ini akan dicek secara berkala dalam suatu audit. 5. Audit dan Evaluasi Program Program-program lingkungan yang sudah dibuat tersebut di atas akan di cek secara berkala malalui program audit lingkungan. Pada saat diaudit semua program yang sudah dituliskan dicek dan dilihat di lapangan apakah program yang dibuat dilaksanakan atau tidak. Program-program yang belum dilaksanakan akan dipertanyakan alasan-alasannya mengapa program yang telah dibuat tidak dapat dilaksanakan. Disamping itu dalam audit lingkungan akan diketahui terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam melaksanakan kegiatan. 6. Perbaikan Manajemen Secara Berkesinambungan Tindakan perbaikan secara berkesinambungan sangat diperlukan dalam suatu perusahaan, apabila dalam suatu audit diketahui adanya penyimpangan. Karena penyimpangan yang terjadi dapat membahayakan bagi perusahaan itu sendiri. Jadi tindakan perbaikan yang secara berkesinambungan ini adalah merupakan jiwa dari ISO 14000 itu yaitu dalam ISO 14001 ada suatu pernyataan “continual improvement ”. 1 Model SML ISO 14001 yang memuat persyaratannya digambarkan sebagai berikut. Sumber: Hadiwiardjo, 1997 Gambar 2 Model Sistem Manajemen Lingkungan Berdasarkan SNI 19-14001-2005 terdapat metodologi yang dikenal sebagai Rencanakan – Lakukan – Periksa – Tindaki Plan – Do – Check – Act atau PDCA yang digunakan untuk meninjau kesesuaian SML dengan standar. PDCA dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut: 1. Rencanakan Plan yaitu menetapkan tujuan dan proses yang diperlukan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan kebijakan lingkungan organisasi. Menurut Kumar 1999, perencanaan adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga perusahaan dapat melaksanakan kegiatannya sesuai dengan 1 oc.its.ac.idambilfile.php?idp=1832S1_pb1_Bab4Konsep_ISO_14001 diakses tanggal 30 Januari 2013 kebijakan lingkungan, yang didasarkan pada informasi yang benar dan usulan tentang kinerja lingkungan. Perencanaan mencakup identifikasi aspek lingkungan, persyaratan perundang-undangan, serta tujuan, sasaran, dan program lingkungan. 2. Lakukan Do yaitu menerapkan proses tersebut. Rencana SML yang telah dirancang kemudian diterapkan dan dioperasikan sebaik mungkin. Penerapan SML tersebut meliputi: a sumberdaya, peran, tanggung jawab dan kewenangan, b Kompetisi, pelatihan dan kepedulian, c Komunikasi, d Dokumentasi, e Pengendalian dokumen, f pengendalian operasi, dan g kesiagaan dan tanggap darurat. 3. Periksa Check yaitu memantau dan mengukur proses terhadap kebijakan lingkungan, tujuan, sasaran, persyaratan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang diikuti organisasi, serta melaporkan hasilnya. Kegiatan ini juga dapat dilaksanakan dengan melakukan surveillance terhadap penerapan SML yang telah diterapkan agar dapat ditinjau kesesuaiannya berdasarkan standar. 4. Tindaki Act yaitu melaksanakan tindakan untuk meningkatkan kinerja sistem manajemen lingkungan secara berkelanjutan. Kegiatan ini dapat pula dikatakan sebagai pengkajian manajemen yaitu mengkaji kesesuaian koreksi perbaikan SML dengan jadwal yang ditentukan sehingga terjamin keefektifan SML secara berkelanjutan.

2.1.5 Sertifikasi ISO 14001

Dokumen yang terkait

Evaluasi penerapan manajemen mutu (ISO 9001) dan amnajemen lingkungan (ISO 14001) terhadap prestasi kerja karyawan dan kualitas lingkungan studi kasus PT. Coca cola Amatil Indonesia

0 25 152

Kajian Peran Karyawan Terhadap Kinerja Lingkungan Dalam Perspektif Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 2004 (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk)

11 55 122

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

1 15 66

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Citeureup, Bogor

0 9 50

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT Unilever Indonesia Tbk. Pabrik Home Personal Care Liquid

7 56 51

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 DI PT SARI HUSADA UNIT I YOGYAKARTA

7 19 70

Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Iso 14001 Di Pt. Tirta Investama Klaten Jawa Tengah bab 1

0 1 4

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN BERDASARKAN ISO 14001 DI PT. INDOTIRTA JAYA ABADI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

EVALUASI EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 DI PABRIK BAN XYZ-JAWA BARAT (Evaluation on The Effectiveness of Implementation ISO 14001 Environmental Management System in XYZ Tyre Factory-West Java) | Natasaputra | Jurnal Manusia da

0 0 9

Evaluasi Penerapan ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan) di PT. Apac Inti Corpora - Unika Repository

1 2 60