Dampak yang luas akibat dari situasi bahaya atau potensial bahaya, mengharuskan PT. XYZ untuk menerapkan tindakan pengendalian bahaya dan
tanggap darurat. Pengendalian bertujuan untuk mencegah, mengurangi dampak dan mempersiapkan sarana dan kompetensi ketika terjadi bencana atau keadaan
darurat. Kesiapsiagaan dan tanggap darurat sebagai pengendalian resiko dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi abnormal dan kondisi gawat darurat. PT.
XYZ menangani, memperbaiki, dan mencegah kondisi gawat darurat mengacu pada prosedur tanggap darurat.
l. Pasal 4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran
Pasal 4.5.1 dalam SNI 19-14001-2005 menyatakan bahwa: “Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
secara berkala memantau dan mengukur karakteristik pokok operasinya yang dapat menimbulkan dampak lingkungan penting. Organisasi harus memastikan
agar peralatan pemantauan dan pengukuran dikalibrasi atau diverifikasi, digunakan dan dipelihara serta organisasi harus menyimpan rekaman yang
terkait.” Untuk mengetahui tingkat keberhasilan implementasi LK3, secara periodik
PT. XYZ melakukan pemantauan dan pengukuran terhadap pengelolaan dan kinerja LK3 sebagai berikut:
a. Pemantauan Limbah Cair Limbah cair di setiap kegiatan perusahaan tidak boleh dibuang langsung ke
saluran air dan tanah. Untuk itu harus selalu diadakan pemantauan. PT. XYZ melakukan aktivitas pemantauan limbah cair dan dievaluasi sesuai dengan
peraturan dan persyaratan yang berlaku. Pemantauan dapat dilakukan di laboraturium sendiri dan atau di laboratorium ekternal yang telah terakreditasi.
b. Pemantauan Limbah Padat Limbah padat di setiap kegiatan perusahaan tidak boleh dibuang ke saluran
air dan tanah dan harus dipantau secara periodik dibawah tanggung jawab bagian terkait. Limbah padat yang berasal dari Unit Pengelolaan Limbah Padat maupun
kegiatan perusahaan lainnya harus dkirim ke Pusat Pengelolaan Limbah padat,
yang resmi dan sah. Kuantitas limbah padat yang dikirim selalu dipantau dan menjadi tanggung jawab bagian terkait.
c. Pemantauan Limbah Udara PT. XYZ melakukan tindakan untuk meningkatkan kepedulian pelanggan
terhadap kualitas limbah udara dari produk yang dipakainya. Pemantauan limbah udara karena kegiatan perusahaan dilakukan sesuai dengan Persyaratan
Perundang-undangan, atau Dokumen Pengelolaan LK3 UKLUPL, AMDAL, DPL, Peraturan LK3 dan persyaratan yang berlaku. Hasil kegiatan pemantauan
dan pengukuran dipelihara dan diidentifikasi secara spesifik.
m. Pasal 4.5.3 Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Tindakan
Pencegahan
Pasal 4.5.3 dalam SNI 19-14001-2005 menyatakan bahwa: “Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
menangani ketidaksesuaian yang potensial maupun yang nyata terjadi serta melaksanakan tindakan perbaikan dan tidakan pencegahan. Prosedur tersebut
harus menjelaskan persyaratan untuk: a.
Mengidentifikasi dan melaksanakan koreksi terhadap ketidaksesuaian dan melaksanakan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan yang timbul.
b. Menyelidiki ketidaksesuaian, menemukan penyebabnya dan melaksanakan
tindakan untuk menghindari terulangnya ketidaksesuaian. c.
Merekam hasil tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan yang telah dilaksanakan.”
Ketidaksesuaian yang ada di PT. XYZ terhadap peraturan LK3, tujuan dan sasaran, maupun SMLK3 diselidiki dan selanjutnya dilakukan tindakan perbaikan
dan pencegahannya agar tidak terulang lagi. Ketidaksesuaian harus dicatat dan catatan tersebut harus ditinjau untuk menentukan penyebab ketidaksesuaiannya.
Hasil penyelidikan penyebab ketidaksesuaian kemudian dicatat dalam sebuah laporan. PT.XYZ memiliki Program Identification and Corrective Action PICA
yang merupakan dokumen sekaligus rekaman terkendali berupa laporan-laporan ketidaksesuaian, tindakan pencegahan, dan perbaikan yang harus dilakukan
sehingga bisa dilakukan evaluasi dengan melihat dokumen PICA tersebut.