Penanganan Limbah Udara Manajemen Penanganan Limbah di PT. XYZ

VI ANALISIS EFEKTIVITAS PENERAPAN SML ISO 14001 di PT. XYZ Sertifikasi ISO 14001 menandakan bahwa suatu perusahaan yang telah diaudit, dinilai, dievaluasi oleh auditor maupun asesor lingkungan mampu memberikan hasil yang membuktikan bahwa SML perusahaan tersebut telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang sesuai dengan standar ISO 14001. Perolehan sertifikasi ISO 14001 harus bersinambung dengan penyempurnaan yang berkelanjutan sehingga sertifikasi tersebut dapat dipertahankan. PT. XYZ sudah mendapatkan sertifikat ISO 14001 sejak tahun 2004 yang disahkan oleh lembaga sertifikasi SAI Global. Beberapa hal yang mendasari PT. XYZ untuk mendapatkan sertifikasi ISO 14001 antara lain: 1 Atas dasar kemauan sendiri, 2 Adanya permintaan pasar, 3 Untuk meningkatkan kepedulian karyawan serta tanggung jawab moral, 4 Untuk meningkatkan citra perusahaan, 5 Adanya permintaan dari Holding Company dan 6 Untuk melakukan pencegahan pencemaran. Melihat jangka waktu sertifikasi yang sudah bertahan lama, kinerja lingkungan di PT. XYZ dapat diasumsikan efektif. Salah satu cara yang dapat membuktikan efektivitas tersebut adalah dengan melakukan penilaian terhadap kinerja lingkungan berdasarkan kondisi SML di PT. XYZ apakah masih berjalan sesuai dengan standar ISO 14001 atau tidak. 6.1 Penilaian Kinerja Lingkungan Berdasarkan Kondisi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT. XYZ Kinerja lingkungan suatu perusahaan dapat dikatakan baik dan efektif apabila telah tercapainya kondisi SML yang sudah sesuai dengan standar ISO 14001. Indonesia telah mengadopsi standar internasional SML ISO 14001 dan mengubahnya ke dalam bentuk terjemahan bahasa Indonesia. Hasil dari terjemahan tersebut diuraikan di dalam suatu dokumen yang telah disahkan pemerintah dan berlaku untuk Indonesia dengan nama Standar Nasional Indonesia SNI 19-14001-2005. Di dalam SNI 19-14001-2005 terdapat penjelasan mengenai persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan dalam menerapkan SML. Persayaratan tersebut berupa beberapa elemen SML dimana elemen tersebut dijadikan parameter ataupun variabel penilaian kinerja lingkungan. Elemen-elemen persyaratan SML antara lain kebijakan lingkungan X 1 , perencanaan X 2 , implementasi X 3 , pemeriksaan X 4 dan pengkajian manajemen X 5 . Hasil observasi lapang yang dilakukan mengenai penilaian kinerja lingkungan PT. XYZ dapat dilihat pada Tabel 8 dibawah ini. Tabel 8 Nilai kinerja lingkungan berdasarkan kondisi SML ISO 14001 PT. XYZ No Elemen i Skor Elemen yang Diperoleh Pi Skor Maksimum Elemen Mi Skor Akhir Elemen Xi 1 Kebijakan 26 28 0,93 2 Perencanaan 79 96 0,82 3 Implementasi 123 164 0,75 4 Pemeriksaan dan tindakan koreksi 75 100 0,75 5 Pengkajian Manajemen 24 32 0,75 Total Y 4 Sumber: Data primer diolah, 2013 Simbol Y menggambarkan nilai dari kinerja lingkungan PT. XYZ yang diperoleh melalui perhitungan dengan cara menjumlahkan skor akhir tiap elemen SML. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, hasil yang diperoleh adalah Y=4. Nilai 4 tersebut memberikan kesimpulan bahwa kinerja lingkungan PT. XYZ berdasarkan kondisi SML ISO 14001 termasuk dalam kategori sangat baik 4 ≤ Y 5. Kinerja lingkungan yang terbilang sangat baik juga dapat dibuktikan secara kualitatif melalui penyesuaian antara prosedur SNI-14001-2005 dengan implementasi SML ISO 14001 di PT.XYZ.

6.2 Kesesuaian Implementasi SML ISO 14001 di PT. XYZ Berdasarkan Prosedur SNI 19- 14001-2005

a. Pasal 4.2 Kebijakan Lingkungan

Kebijakan LK3 yang disusun oleh perusahaan harus sesuai dengan SNI 19- 14001-2005 pasal 4.2 yang menyatakan bahwa: “Manajemen puncak harus menetapkan kebijakan lingkungan organisasi dan memastikan bahwa kebijakan dalam lingkup sistem manajemen lingkungannya: 1. Sesuai dengan sifat, ukuran dan dampak lingkungan dari kegiatan, produk dan jasanya. 2. Mencakup komitmen pada perbaikan berkelanjutan dan pencegahan pencemaran. 3. Mencakup komitmen untuk menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan lain yang diikuti organisasi, yang terkait dengan aspek lingkungannya. 4. Menyediakan kerangka untuk menentukan dan mengkaji tujuan dan sasaran lingkungan. 5. Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara. 6. Dikomunikasikan kepada semua orang yang bekerja pada atau atas nama organisasi. 7. Tersedia untuk masyarakat ”. Persyaratan tersebut dipenuhi oleh PT. XYZ dengan menetapkan kebijakan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja yang telah direvisi pada tanggal 1 Mei 2013 dengan persetujuan manajemen puncak. Dalam upaya mengelola bisnis dan resiko bisnis, manajemen dan seluruh karyawan PT. XYZ, senantiasa berpedoman kepada ISO 14001 : 2005, OHSAS 18001 : 2007 dan SMK3 dengan cara : 1. Menciptakan kondisi kerja, proses kerja dan produk yang aman dan ramah lingkungan dengan memperhatikan pencegahan pencemaran, pencegahan kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja pada setiap tahapan proses. 2. Melakukan pengamanan dan perlindungan sumber daya perusahaan. 3. Mematuhi dan memenuhi peraturan pemerintah serta persyaratan lain yang terkait di bidang lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja. 4. Melakukan tindakan perbaikan yang berkesinambungan dalam pengelolaan dan kinerja lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja. 5. Berperan serta dalam pembinaan lingkungan dan masyarakat sebagai wujud tanggungjawab sosial. 6. Kebijakan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja ini dikomunikasikan kepada karyawan, mitra kerja perusahaan dan seluruh pihak terkait di lingkungan PT. XYZ.

b. Pasal 4.3.1 Identifikasi dan Evaluasi Aspek Lingkungan

Pasal 4.3.1 dalam SNI 19-14001-2005 menyatakan bahwa: “Organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk: a. Mengidentifikasi aspek lingkungan, produk, dan jasa dalam lingkup sistem manajemen lingkungan yang dapat dikendalikan dan yang dapat dipengaruhi dengan memperhitungkan pembangunan yang direncanakan atau baru dan atau yang diubah. b. Menentukan aspek yang mempunyai atau dapat mempunyai dampak penting terhadap lingkungan yaitu aspek lingkungan penting. Organisasi harus mendokumentasikan informasi ini dan memelihara kemutakhirannya. Organisasi harus memastikan bahwa aspek lingkungan penting diperhitungkan dalam penetapan, penerapan dan pemeliharaan sistem manajemen lingkungannya.” Persyaratan tersebut telah dipenuhi oleh PT. XYZ dimana perusahaan telah menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi aspek lingkungan, produk, dan jasanya. Prosedur tersebut merupakan dokumen perusahaan yang terkontrol dan terkendali. Pendekatan yang dilakukan oleh PT. XYZ untuk mengidentifikasi aspek dan dampak lingkungan dengan mempertimbangkan pembuangan ke udara, pembuangan ke air, pembuangan ke tanah, penggunaan bahan baku dan sumberdaya alam, penggunaan energi, pancaran energi seperti panas, radiasi, limbah, dan getaran. Aspek dan dampak lingkungan diidentifikasikan di setiap sesi produksi. Pengendalian aspek, dampak, dan resiko LK3 diprioritaskan untuk aspek dan dampak penting LK3 dengan tingkat resiko yang “tidak dapat diterima” dimana simbol penilaiannya yaitu “L” untuk resiko kecil low, “M” untuk resiko sedang medium , dan “H” untuk resiko tinggi high. Pengendalian tingkat resiko yang tidak dapat diterima dilakukan dengan memperhatikan hirarki pengendalian yaitu: 1 Eliminasi yaitu menghilangkan aspek lingkungan yang dapat menyebabkan terjadinya dampak. Apabila eliminasi tidak dapat dilakukan, maka pengendalian risiko dilakukan dengan pilihan cara pengendalian berikutnya. 2 Substitusi yaitu mengganti penyebab dampak dengan material atau hal lain yang dampaknya lebih ringan 3 Engeneering controlrekayasa engineer yaitu menggunakan teknologi atau alat untuk meminimalisir dampak yang timbul 4 Admisitratif yaitu mengatur agar penggunaan atau orang yang terkena dampak diperkecil frekuensinya karena dampak yang timbul tidak memungkinkan untuk dikurangi. 5 Pemakaian Alat Pelindung Diri APD dimana dalam waktu dan tingkat terbatas melindungi orang yang berpotensi terkena dampak. Dapat dilihat pada Lampiran 2 yang menunjukkan prosedur identifikasi aspek dan dampak LK3 yang dilakukan PT. XYZ.

c. Pasal 4.3.2 Undang-Undang dan Peraturan

Pasal 4.3.2 dalam SNI 19-14001-2005 menyatakan bahwa: “Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk: a. Mengidentifikasikan dan memperoleh informasi tentang persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan lainnya yang diikuti organisasi, yang terkait dengan aspek lingkungannya. b. Menentukan bagaimana persyaratan tersebut berlaku terhadap aspek lingkungannya.” Persyaratan tersebut telah dipenuhi PT. XYZ dimana perusahaan mendokumentasikan semua ketentuan perundangan, peraturan, dan persyaratan LK3 lain yang berkaitan dengan kegiatan PT. XYZ ke dalam sebuah ringkasan peraturan yang ada pada manual LK3 milik perusahaan. Dalam dokumen tersebut terdapat peraturan mengenai kegiatan, produk dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan seperti standar baku mutu, perizinan, regulasi, dan lain-lain.

Dokumen yang terkait

Evaluasi penerapan manajemen mutu (ISO 9001) dan amnajemen lingkungan (ISO 14001) terhadap prestasi kerja karyawan dan kualitas lingkungan studi kasus PT. Coca cola Amatil Indonesia

0 25 152

Kajian Peran Karyawan Terhadap Kinerja Lingkungan Dalam Perspektif Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 2004 (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk)

11 55 122

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

1 15 66

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Citeureup, Bogor

0 9 50

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT Unilever Indonesia Tbk. Pabrik Home Personal Care Liquid

7 56 51

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 DI PT SARI HUSADA UNIT I YOGYAKARTA

7 19 70

Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Iso 14001 Di Pt. Tirta Investama Klaten Jawa Tengah bab 1

0 1 4

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN BERDASARKAN ISO 14001 DI PT. INDOTIRTA JAYA ABADI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

EVALUASI EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 DI PABRIK BAN XYZ-JAWA BARAT (Evaluation on The Effectiveness of Implementation ISO 14001 Environmental Management System in XYZ Tyre Factory-West Java) | Natasaputra | Jurnal Manusia da

0 0 9

Evaluasi Penerapan ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan) di PT. Apac Inti Corpora - Unika Repository

1 2 60