Proses Pembuatan Motor Analisis Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 dan Dampaknya terhadap Penghematan Biaya Konsumsi Air dan Listrik di PT.XYZ, Jakarta Utara

Tabel 6 Matriks proses produksi beserta input, dan outputnya Tahapan Proses Material Input Output Komponen produk Limbah Casting 1. Alumunium 2. Biji besi 3. Pasir atau resin 4. Ingot 1. Cylinder head 2. Piston 1. Scrap alumunium 2. Potongan logam 3. Resin 4. Abu blasting 5. Abu casting 6. Oli bekas Machining 1. Komponen setengah jadi dari die casting 2. Air coolant cairan pendingin 1. Cylinder comp 2. Piston 1. Potongan logam 2. Minyak kotor 3. Scrap alumunium Assy engine 1. Cyl comp 2. Piston Mesin sepeda motor 1. Paparan debu 2. Oli bekas Painting 1. Fuel Tank 2. Swing Arm 3. Pigment cairan pewarna 4. Solvent pelarut 5. Resin perekat 1. Fuel tank yang sudah diwarnai 2. Swing arm yang sudah diwarnai 1. Kerak cat paint sludge 2. Sarung tangan bekas Welding 1. Fuel Tank yang sudah diwarnai 2. Swing Arm yang sudah diwarnai Frame body utuh yang siap dirakit 1. Potongan logam 2. Asap debu Plating 1. Logam nikel 2. Logam krom Logam tahan karat Potongan logam Assy Wheel 1. Velg 2. Ban Ban motor yang siap dirakit Potongan karet ban Gen Sub Assy Unit 1. Mesin motor 2. Frame body 3. Ban motor Kumpulan komponen yang sudah dirakit - Final Assy Unit Sepeda motor yang yang telah selesai dirakit Sepeda motor yang siap diuji emisi - Final Inspection Sepeda motor yang siap melakukan uji emisi Sepeda motor yang sudah sesuai standar emisi dan siap dipasarkan 1. Emisi gas buangan CO 2 2. Asap Distribusi - Sepeda Motor yang siap didistribusi ke dealer. -

5.3 Manajemen Penanganan Limbah di PT. XYZ

Dalam proses produksi dan pengoperasian sarana atau fasilitas pabrik akan timbul berupa buangan limbah baik berbentuk padat, cair, maupun udara. Apabila limbah tersebut tidak dikelola dengan baik, dapat mengakibatkan gangguan terhadap lingkungan. PT. XYZ melakukan pengelolaan lingkungan terhadap limbahnya berdasarkan dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup UKL dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup UPL dimana manajemen penanganan limbah tersebut juga terdokumentasi sesuai dengan prosedur ISO 14001.

5.3.1 Penanganan Limbah B3

Di PT. XYZ terdapat limbah yang termasuk bahan berbahaya dan beracun B3 seperti besi campur, besi halus, alumunium, besi keriting, abu blasting, paint sludge-kerak cat, scrap melting, scrap casting, WWT Sludge, oil bekas - minyak kotor, abu casting, sludge machining, solvent, majun sarung tangan bekas, used rags. Pengelolaan limbah B3 dari hidrokarbon seperti thinner, solar, dan oli dilakukan dengan mengumpulkan limbah tersebut pada Tempat Pembuangan Sementara TPS, sedangkan limbah B3 berupa abu casting dan abu blasting dikelola dengan mengirimkan limbah tersebut ke suatu badan penerima yaitu PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri PPLI. PT. XYZ plant 2 memiliki unit tersendiri untuk menangani limbah B3 dimana terdapat dua Tempat Pembuangan Sementara TPS yang berguna untuk menampung limbah tersebut. Di plant 2, TPS 1 berfungsi sebagai tempat pembuangan limbah B3 jenis abu blasting, paint sludge-kerak cat, scrap melting, scrap casting, WWT Sludge, oli bekas - minyak kotor, abu casting, sludge machining, solvent, majun sarung tangan bekas, used rags. Sedangkan di TPS 2 menampung limbah B3 jenis besi campur, besi halus, alumunium, besi keriting. TPS pada plant 2 berbentuk balok tangki yang terbuat dari logam tahan karat dan bocor sehingga tidak menghasilkan kebocoran. Pengemasan limbah B3 PT. XYZ plant 2 sepanjang pengamatan telah dikemas dalam drum yang tahan terhadap karakteristik limbah yang disimpannya dan juga ditutup sangat erat serta diberi label sesuai jenis dan karakteristik limbah yang disimpannya. Oleh karena itu, limbah-limbah tersebut tidak tercampur dengan limbah lain dan tetap terorganisir dengan baik sesuai dengan tempatnya. Perizinan TPS di PT. XYZ sudah disahkan oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah BPLHD setempat. Penanganan limbah B3 telah terdokumentasi sesuai dengan ketentuan ISO 14001. Hal ini terlihat dengan adanya dokumen manifest limbah antara PT. XYZ dengan pihak ketiga. Dokumen manifest tersebut memberikan bukti bahwa limbah B3 yang terdapat di PT. XYZ telah dialihkan kepada pihak ketiga dengan cara menjual limbah tersebut. Penjualan limbah B3 yang dilakukan oleh PT. XYZ dapat meminimalisir dampak negatif bagi lingkungan dan juga kesehatan manusia.

5.3.2 Penanganan Limbah Cair

Jenis dampak besar dari limbah cair adalah kualitas air permukaan di saluran drainase atau sungai akibat buangan domestik, Waste Water Treatment WWT, oli bekas. Sumber dampak yang menyebabkan penurunan kualitas air permukaan adalah: a. Air buangan dari kegiatan proses produksi yang diolah di WWT yaitu WWT painting dan WWT coolant. WWT Painting berfungsi untuk mengolah limbah dari proses painting, sedangkan WWT coolant berfungsi untuk mengolah limbah dari proses die casting dan machining. b. Air buangan dari kegiatan domestik seperti toilet dan kantin. PT. XYZ memiliki unit tersendiri untuk pengolahan limbah cair. c. Oli bekas yang berasal dari mesin-mesin produksi dan genset. Tolak ukur dampak dari air limbah dari WWT mengacu pada SK Gub KDKI No. 582 tahun 1995 tentang baku mutu air sungai golongan D dan baku mutu limbah cair industri. Instalasi Pengolahan Limbah Cair IPLC yang dibangun oleh PT. XYZ atau Waste water treatment WWT terbagi menjadi 4 klasifikasi serta memiliki flow process yang berbeda sesuai dengan karakteristik limbahnya masing-masing, yaitu: 1 WWT Die Casting, 2 WWT Machining, 3 WWT Painting dan 4 WWT Integrasi. WWT 1 sampai dengan 3 disebut dengan WWT Pre-Treatment. Proses pengolahan yang dilakukan di WWT antara lain dijelaskan sebagai berikut: 1. Equalisasi Chemical yaitu proses pengolahan air dengan menggunakan zat kimia agar diperoleh standar baku mutu yang diinginkan. 2. Equalisasi Biological yaitu proses pengolahan air dengan menggunakan bakteri agar diperoleh standar baku mutu yang diinginkan 3. Dissolved Air Floating DAF yaitu proses pengangkatan minyak dan lumpur ke bagian atas tangki sehingga air bersih dapat dipisahkan dan terdapat di bagian bawah tangki. 4. Bak Slurry yaitu proses penyimpanan lumpur hasil pengolahan limbah. 5. Filter Press yaitu proses pemerasan kandungan air yang terdapat pada lumpur hasil pengolahan limbah. 6. Bak Seeding Bioreaktor yaitu penyediaan tempat reaktivasi bakteri yang telah melemah. 7. Bak Aerasi Biological yaitu pemberian gelembung udara untuk meningkatkan kandungan oksigen dalam air. Setelah mengalami pengolahan dan telah memenuhi baku mutu, air tersebut dibuang ke badan penerima yaitu sungai Cakung. Berikut Gambar yang menunjukkan proses pengolahan limbah di WWT: Sumber: Data sekunder PT. XYZ Gambar 5 Proses pengolahan limbah cair di WWT PT. XYZ

5.3.3 Penanganan Limbah Udara

Jenis dampak penting dari limbah udara adalah meningkatnya pencemaran akibat adanya kegiatan di industri kendaraan bermotor roda dua seperti debu, asap, emisi gas buang yang dapat menyebabkan gangguan terhadap lingkungan dan kesehatan. Sumber pencemaran emisi cerobong dari proses produksi berasal dari lokasi-lokasi seperti rim forming, welding, plating, die casting, painting steel, painting plastic, incenerator, perparkiran dan proses pengujian akhir sepeda motor yang menghasilkan emisi gas buang. Tolak ukur dampak kualitas udara adalah baku mutu kualitas bebas lingkungan sesuai Kep. Gub. DKI Jakarta No. 551 tahun 2001. Upaya pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan terhadap limbah udara antara lain: 1. Memasang exhaust fan, dust collector, kipas angin di area produksi 2. Menyediakan alat pelindung diri APD berupa ear plug untuk mengatasi kebisingan dan kacamata las untuk melindungi mata karyawan dari paparan debu. 3. Menyediakan genset sebagai energi cadangan dan ditempatkan dalam tempat khusus. 4. Perawatan incenerator dan mesin pengangkat barang 5. Penyediaan ruang bebas rokok 6. Meletakkan cerobong di setiap titik sumber emisi untuk mengatasi masalah asap dan debu. Upaya pengelolaan lingkungan terhadap manajemen limbah yang dilakukan PT. XYZ tersebut membuktikan bahwa perusahaan telah melakukan usaha-usaha pengelolaan seoptimal mungkin untuk mengurangi dampak pencemaran kualitas udara. Hasil yang diperoleh berdasarkan pengujian menunjukkan kondisi kualitas udara yang masih di bawah baku mutu. Usaha-usaha tersebut juga masih terus dilakukan di area sumber pencemaran. Pelaporan pengelolaan dampak terhadap kualitas udara disampaikan kepada BPLHD DKI Jakrata dan BPLHD Jakarta Utara. Pengelolaan lingkungan terhadap limbah yang telah diuraikan diatas secara keseluruhan memiliki tujuan utama yaitu untuk meminimalisir dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan yang terjadi. Manajemen penanganan limbah yang telah dilakukan PT. XYZ secara garis besar dijabarkan dalam Tabel 7 berikut ini.

Dokumen yang terkait

Evaluasi penerapan manajemen mutu (ISO 9001) dan amnajemen lingkungan (ISO 14001) terhadap prestasi kerja karyawan dan kualitas lingkungan studi kasus PT. Coca cola Amatil Indonesia

0 25 152

Kajian Peran Karyawan Terhadap Kinerja Lingkungan Dalam Perspektif Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 2004 (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk)

11 55 122

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

1 15 66

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Citeureup, Bogor

0 9 50

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT Unilever Indonesia Tbk. Pabrik Home Personal Care Liquid

7 56 51

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 DI PT SARI HUSADA UNIT I YOGYAKARTA

7 19 70

Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Iso 14001 Di Pt. Tirta Investama Klaten Jawa Tengah bab 1

0 1 4

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN BERDASARKAN ISO 14001 DI PT. INDOTIRTA JAYA ABADI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

EVALUASI EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 DI PABRIK BAN XYZ-JAWA BARAT (Evaluation on The Effectiveness of Implementation ISO 14001 Environmental Management System in XYZ Tyre Factory-West Java) | Natasaputra | Jurnal Manusia da

0 0 9

Evaluasi Penerapan ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan) di PT. Apac Inti Corpora - Unika Repository

1 2 60