Penanganan Limbah Cair Manajemen Penanganan Limbah di PT. XYZ

Tabel 7 Matriks penanganan limbah serta perolehan hasil yang dicapai oleh PT.XYZ Kategori Limbah Jenis Limbah Penanganan yang Dilakukan Hasil yang dicapai Padat: Bahan Berbahaya dan Beracun B3 1. Potongan logam 2. Scrap alumunium 3. Abu casting 4. Abu blasting 5. Kerak cat 6. WWT Sludge 7. Solvent 8. Minyak kotor 9. APD bekas 1. Menempatkan limbah B3 ke TPS serta dilakukan pemisahan sesuai dengan jenisnya. 2. Menyediakan sludge dryer untuk mengeringkan lumpur bekas pengecatan agar tidak mengerak. 3. Mengalihkan pengelolaan limbah dengan cara menjual limbah ke PPLI dan pihak ketiga lainnya. 4. Membuat dokumen manifest sebagai bukti tertulis pengelolaan limbah oleh pihak ketiga. 1. Volume limbah padat berkurang 2. Lingkungan di area pabrik bersih dan terorganisir dengan baik. 3. Pengelolaan lingkungan terdokumentasi sesuai ISO 14001 4. Peningkatan kerjasama antara perusahaan dengan badan penerima limbah Cair 1. Kadmium 2. Timbal 3. Nikel 4. Seng 5. Sianida 6. Logam Total 1. Membangun WWT yang berfungsi sebagai tempat pengolahan air limbah. 2. Mengoptimalkan kinerja unit- unit pengolahan limbah cair yang telah ada dengan secara rutin melakukan swapantau terhadap kualitas outlet air bersih. 3. Melakukan analisa lab terhadap parameter limbah cair setiap bulan 4. Membuat sistem pengolahan sederhana untuk menyaring buangan dari kantin seperti membuat trapping oil yang secara berkala dibersihkan dan agar buangan dari kantin tersebut tidak langsung dibuang ke saluran drainase. 1. Kondisi kualitas air yang dibuang ke lingkungan berada di bawah baku mutu limbah cair industri yang ditetapkan oleh pemerintah. Udara 1. Asap 2. Debu 3. Emisi gas buangan CO 2 1. Memasang exhaust fan, dust collector di area produksi. 2. Menyediakan APD berupa earplug dan kacamata las. 3. Perawatan incenerator dan forklift 4. Penyediaan Ruang bebas merokok 5. Melakukan swapantau terhadap kualitas udara. 1. Kondisi kualitas udara berada di bawah baku mutu. 2. Kesehatan karyawan dapat terjaga 3. Keamanan lingkungan kerja lebih terjamin. VI ANALISIS EFEKTIVITAS PENERAPAN SML ISO 14001 di PT. XYZ Sertifikasi ISO 14001 menandakan bahwa suatu perusahaan yang telah diaudit, dinilai, dievaluasi oleh auditor maupun asesor lingkungan mampu memberikan hasil yang membuktikan bahwa SML perusahaan tersebut telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang sesuai dengan standar ISO 14001. Perolehan sertifikasi ISO 14001 harus bersinambung dengan penyempurnaan yang berkelanjutan sehingga sertifikasi tersebut dapat dipertahankan. PT. XYZ sudah mendapatkan sertifikat ISO 14001 sejak tahun 2004 yang disahkan oleh lembaga sertifikasi SAI Global. Beberapa hal yang mendasari PT. XYZ untuk mendapatkan sertifikasi ISO 14001 antara lain: 1 Atas dasar kemauan sendiri, 2 Adanya permintaan pasar, 3 Untuk meningkatkan kepedulian karyawan serta tanggung jawab moral, 4 Untuk meningkatkan citra perusahaan, 5 Adanya permintaan dari Holding Company dan 6 Untuk melakukan pencegahan pencemaran. Melihat jangka waktu sertifikasi yang sudah bertahan lama, kinerja lingkungan di PT. XYZ dapat diasumsikan efektif. Salah satu cara yang dapat membuktikan efektivitas tersebut adalah dengan melakukan penilaian terhadap kinerja lingkungan berdasarkan kondisi SML di PT. XYZ apakah masih berjalan sesuai dengan standar ISO 14001 atau tidak. 6.1 Penilaian Kinerja Lingkungan Berdasarkan Kondisi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT. XYZ Kinerja lingkungan suatu perusahaan dapat dikatakan baik dan efektif apabila telah tercapainya kondisi SML yang sudah sesuai dengan standar ISO 14001. Indonesia telah mengadopsi standar internasional SML ISO 14001 dan mengubahnya ke dalam bentuk terjemahan bahasa Indonesia. Hasil dari terjemahan tersebut diuraikan di dalam suatu dokumen yang telah disahkan pemerintah dan berlaku untuk Indonesia dengan nama Standar Nasional Indonesia SNI 19-14001-2005. Di dalam SNI 19-14001-2005 terdapat penjelasan mengenai persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan dalam menerapkan SML. Persayaratan tersebut berupa beberapa elemen SML dimana elemen tersebut dijadikan parameter ataupun variabel penilaian kinerja lingkungan. Elemen-elemen persyaratan SML antara lain kebijakan lingkungan

Dokumen yang terkait

Evaluasi penerapan manajemen mutu (ISO 9001) dan amnajemen lingkungan (ISO 14001) terhadap prestasi kerja karyawan dan kualitas lingkungan studi kasus PT. Coca cola Amatil Indonesia

0 25 152

Kajian Peran Karyawan Terhadap Kinerja Lingkungan Dalam Perspektif Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 2004 (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk)

11 55 122

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

1 15 66

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Citeureup, Bogor

0 9 50

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT Unilever Indonesia Tbk. Pabrik Home Personal Care Liquid

7 56 51

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 DI PT SARI HUSADA UNIT I YOGYAKARTA

7 19 70

Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Iso 14001 Di Pt. Tirta Investama Klaten Jawa Tengah bab 1

0 1 4

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN BERDASARKAN ISO 14001 DI PT. INDOTIRTA JAYA ABADI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

EVALUASI EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 DI PABRIK BAN XYZ-JAWA BARAT (Evaluation on The Effectiveness of Implementation ISO 14001 Environmental Management System in XYZ Tyre Factory-West Java) | Natasaputra | Jurnal Manusia da

0 0 9

Evaluasi Penerapan ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan) di PT. Apac Inti Corpora - Unika Repository

1 2 60