Pasal 4.3.2 Undang-Undang dan Peraturan

lingkungan. Sumberdaya termasuk sumberdaya manusia dan ketrampilan khusus, sarana operasional, teknologi dan sumberdaya keuangan. Manajemen puncak harus menunjuk satu orang atau lebih wakil manajamen tertentu, yang tidak tergantung pada tanggung jawab lainnya, yang harus mempunyai peran, tanggung jawab dan kewenangan yang ditetapkan untuk: a. Memastikan bahwa sistem manajemen lingkungan ditetapkan, diterapkan dan dipelihara sesuai dengan persyaratan standar ini. b. Melapor kepada manajemen puncak mengenai kinerja sistem manajemen lingkungan untuk kajian, termasuk rekomendasi perbaikan. ” PT. XYZ memenuhi persyaratan tersebut dengan cara melakukan penyediaan infrastruktur, teknologi dan finansial yang dibutuhkan dalam usaha pengelolaan lingkungan LK3. Tanggungjawab implementasi LK3 di PT. XYZ terletak pada seluruh karyawan sedangkan tanggungjawab pengelolaan LK3 disesuaikan dengan struktur fungsional, tanggung jawab dan kewenangan dimana aktivitas dilakukan. Presiden direktur PT. XYZ adalah pimpinan yang mewakili wewenang dan tanggung jawab tertinggi atas kinerja LK3. Wakil manajemen LK3 didukung bagian EHS yang bertanggung jawab untuk mengelola SMLK3 melalui penerapan kebijakan, pencapaian tujuan, pengukuran, pemantauan, komunikasi dan konsultasi LK3 ke para pihak terkait jika diperlukan. Bagian EHS bertugas untuk menjamin bahwa persyaratan dalam ISO 14001 : 2004, OHSAS 18001 : 2007 dan SMK3 dipenuhi.

f. Pasal 4.4.2 Kompetisi, Pelatihan, dan Kesadaran

Pasal 4.4.2 dalam SNI 19-14001-2005 menyatakan bahwa: “Organisasi harus memastikan setiap orang yang bertugas untuk atau atas nama jasa organisasi yang berpotensi menyebabkan satu atau lebih dampak lingkungan penting yang diidentifikasi oleh organisasi, mempunyai kompetensi yang berasal dari pendidikan, pelatihan atau pengalaman yang memadai dan organisasi harus menyimpan rekaman yang terkait dengan kompetensi tersebut.” Persyaratan tersebut sudah dipenuhi oleh PT. XYZ dimana seluruh karyawan di PT. XYZ mendapat pengetahuan tentang aspek, dampak dan resiko LK3 pada area atau proses yang menjadi tanggung jawabnya. Seluruh karyawan juga diwajibkan untuk menerapkan asas-asas dalam kebijakan LK3 yang dituangkan dalam peraturan, prosedur, instruksi kerja di dalam SMLK3. Pimpinan kerja terkait bertanggung jawab mengidentifikasi tingkat pemenuhan kompetensi karyawan dibawah tanggung jawabnya dan mengusulkan bila mana pelatihan tambahan diperlukan. PT. XYZ memberikan pelatihan atau program peningkatan kepedulian kepada pemasok atau penyalur dan rekaman bisnis yang bekerja untuk dan atas nama PT. XYZ.

g. Pasal 4.4.3 Komunikasi

Pasal 4.4.3 dalam SNI 19-14001-2005 menyatakan bahwa: “Organisasi harus memutuskan apakah akan melaksanakan komunikasi kepada pihak ekternal mengenai aspek lingkungannya dan harus mendokumentasikan keputusan tersebut. Apabila keputusan organisasi adalah melaksanakan komunikasi eksternal tersebut, maka organisasi harus menetapkan dan menerapkan metode untuk komunikasieksternal tersebut.” Pemenuhan persyaratan pasal 4.4.3 dilakukan oleh perusahaan dengan menjalakan dua sistem komunikasi yaitu komunikasi internal dan eksternal. Komunikasi internal LK3 terkait SMLK3, kebijakan, tujuan, sasaran, peraturan dan hal-hal lain dikomunikasikan kepada karyawan melalui rapat pimpinan kerja, PSM, spanduk, leaflet, pameran, seminar, lomba, pelatihan, media cetak, intranet dan media publik internal lainnya. Komunikasi eksternal LK3 dapat dilakukan melalui aktivitas pelaporan dokumen pengelolaan LK3 kepada instansi terkait yang berlaku, majalah, seminar, dan forum komunikasi yang dikelola oleh lembaga-lembaga ekternal.

h. Pasal 4.4.4 Dokumentasi

Pasal 4.4.4 dalam SNI 19-14001-2005 menyatakan bahwa: “Dokumentasi sistem manajemen lingkungan harus mencakup: a. Kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan. b. Penjelasan lingkup sistem manajemen lingkungan. c. Penjelasan unsure-unsur utama sistem manajemen lingkungan dan keterkaitannya serta rujukan kepada dokumen terkait.

Dokumen yang terkait

Evaluasi penerapan manajemen mutu (ISO 9001) dan amnajemen lingkungan (ISO 14001) terhadap prestasi kerja karyawan dan kualitas lingkungan studi kasus PT. Coca cola Amatil Indonesia

0 25 152

Kajian Peran Karyawan Terhadap Kinerja Lingkungan Dalam Perspektif Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 2004 (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk)

11 55 122

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

1 15 66

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Citeureup, Bogor

0 9 50

Kajian Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT Unilever Indonesia Tbk. Pabrik Home Personal Care Liquid

7 56 51

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 DI PT SARI HUSADA UNIT I YOGYAKARTA

7 19 70

Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Iso 14001 Di Pt. Tirta Investama Klaten Jawa Tengah bab 1

0 1 4

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN BERDASARKAN ISO 14001 DI PT. INDOTIRTA JAYA ABADI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

EVALUASI EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 DI PABRIK BAN XYZ-JAWA BARAT (Evaluation on The Effectiveness of Implementation ISO 14001 Environmental Management System in XYZ Tyre Factory-West Java) | Natasaputra | Jurnal Manusia da

0 0 9

Evaluasi Penerapan ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan) di PT. Apac Inti Corpora - Unika Repository

1 2 60