Metode Pengolahan dan Analisis Data Tahapan Analisis Keputusan

dengan penelitian. Selain itu data sekunder diperoleh melalui browsing internet guna mencari artikel dan data lainnya yang mendukung penelitian.

4.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif melalui pendekatan konsep manajemen strategis. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengetahui lingkungan perusahaan terkait dengan peluang, ancaman, kekuatan, kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan serta perumusan strategi dengan menggunakan matriks SWOT, sedangkan analisis kuantitatif menggunakan matriks EFE, IFE, IE, dan QSP. Menurut David 2005, penyusunan suatu strategi dilakukan melalui tiga tahap kerja yaitu tahap input, tahap pencocokkan, dan tahap keputusan. Tahap pertama dalam penelitian ini menggunakan matriks EFE dan IFE. Tahap pencocokkan berfokus pada pembuatan alternatif strategi yang tepat dengan mencocokkan faktor eksternal dan internal. Alat analisis yang digunakan pada tahap pencocokkan adalah matriks IE dan SWOT. Tahap terakhir analisis yaitu menggunakan matriks QSP untuk menentukan keputusan strategi.

4.6 Tahapan Analisis Input

4.6.1 Analisis Faktor Eksternal

Analisis faktor eksternal dibagi dua kelompok yaitu analisis makro dan analisis industri. Analisis makro meliputi faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi industri seperti aspek ekonomi, sosial, politik dan kebijakan pemerintah, dan teknologi. Analisis industi menggunakan konsep five-forces dari Porter yaitu terkait dengan ancaman pendatang baru, kekuatan daya tawar pemasok, kekuatan daya tawar pembeli, ancaman produk subtitusi, dan persaingan diantara para anggota industri. Faktor kunci dari hasil analisis eksternal dimasukkan ke dalam matriks external factor evaluation EFE. Matriks ini digunakan untuk mengukur peluang dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan. Penyusunan matriks EFE tersebut dapat dibuat dengan lima tahapan, yaitu: 1. Identifikasi faktor-faktor eksternal perusahaan Langkah awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi faktor eksternal, yaitu mendaftar semua peluang dan ancaman yang dianalisis. Daftarkan peluang terlebih dahulu, baru kemudian ancaman bagi perusahaan yang dianalisis. 2. Penentuan bobot variabel Pemberian bobot setiap faktor dengan skala mulai dari 0,0 tidak penting sampai 1,0 paling penting. Bobot mengindikasikan tingkat penting relatif dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan. Peluang pada umumnya menerima bobot yang lebih besar dari ancaman, akan tetapi ancaman dapat pula menerima bobot yang lebih besar bila perusahaan berada dalam keadaan sulit atau terancam. Penjumlahan dari seluruh bobot yang diberikan kepada semua faktor harus sama dengan 1,0. Penentuan bobot akan dilakukan dengan jalan mengajukan identifikasi faktor strategis eksternal tersebut kepada stakeholder dengan menggunakan metode paired comparison Kinnear 1992. Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu eksternal yang dianalisis. 3. Penentuan rating peringkat Penentuan rating oleh stakeholder dilakukan untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 respon perusahaan superior, 3 respon perusahaan di atas rata-rata, 2 respon perusahaan rata-rata, dan 1 respon perusahaan buruk berdasarkan pengaruh dari faktor-faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Peringkat didasari pada efektivitas strategi perusahaan, sehingga peringkat didasarkan pada kepentingan perusahaan. 4. Penghitungan nilai tertimbang weighted score Nilai tertimbang weighted score dari masing-masing faktor eksternal diperoleh dengan mengalikan bobot dengan rating pada masing-masing faktor eksternalnya. 5. Penghitungan total nilai tertimbang total weighted score Total nilai tertimbang total weighted score untuk keseluruhan faktor eksternal perusahaan diperoleh dengan menjumlahkan nilai tertimbang weighted score pada masing-masing faktor eksternal. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tersebut bereaksi terhadap faktor-faktor kunci eksternalnya. Matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Matriks External Factor Evaluation EFE Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating weighted score PELUANG ANCAMAN Total 1,00 Total Weighted Score Sumber: David 2005 Total nilai tertimbang pada matriks EFE berkisar antara 4,0 tertinggi dan 1,0 terendah. Total nilai tertimbang rata-rata adalah 2,5. Total nilai tertimbang sebesar 4,0 mengindikasikan bahwa perusahaan merespon dengan sangat baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya. Dalam kata lain, strategi perusahaan secara efektif mengambil keuntungan dari peluang yang ada saat ini dan meminimalkan efek yang mungkin muncul dari ancaman eksternal. Total nilai 1,0 mengindikasikan bahwa strategi perusahaan tidak memanfaatkan peluang atau tidak menghindari ancaman eksternal.

4.6.2 Analisis Faktor Internal

Analisis faktor internal meliputi fungsi-fungsi bisnis perusahaan yaitu aspek manajemen dan sumber daya manusia, pemasaran, keuangan, dan produksi. Faktor kunci sukses internal tersebut dimasukkan ke dalam matriks internal factor evaluation IFE. Matriks ini digunakan untuk mengukur kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Matriks IFE dapat dibuat dalam lima tahapan, yaitu: 1. Identifikasi faktor-faktor internal perusahaan Langkah awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi faktor internal, yaitu mendaftar semua kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. 2. Penentuan bobot variabel Pemberian bobot setiap faktor mulai dari 0,0 tidak penting sampai 1,0 sangat penting. Bobot tersebut mengindikasikan tingkat penting relatif dari faktor internal terhadap keberhasilan perusahaan. Penjumlahan dari seluruh bobot faktor internal harus sama dengan 1,0. Penentuan bobot akan dilakukan dengan jalan mengajukan identifikasi faktor strategis internal tersebut kepada stakeholder dengan menggunakan metode paired comparison Kinnear 1992. Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal yang dianalisis. 3. Penentuan rating peringkat Penentuan rating oleh stakeholder dilakukan terhadap masing-masing faktor internal dengan memberikan skala mulai dari 1 sampai 4 berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pengertian rating untuk matriks IFE adalah kisaran nilai yang menunjukkan apakah faktor-faktor tersebut merupakan 1 kelemahan utama, 2 kelemahan kecil, 3 kekuatan kecil, dan 4 kekuatan besar. 4. Penghitungan nilai tertimbang weighted score Nilai tertimbang weighted score dari masing-masing faktor internal diperoleh dengan mengalikan bobot dengan rating pada masing-masing faktor internalnya. 5. Penghitungan total nilai tertimbang total weighted score Total nilai tertimbang total weighted score untuk keseluruhan faktor internal perusahaan diperoleh dengan menjumlahkan nilai tertimbang weighted score pada masing-masing faktor internal. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tersebut bereaksi terhadap faktor-faktor kunci internalnya. Matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Matriks Internal Factor Evaluation IFE Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating weighted score KEKUATAN KELEMAHAN Total 1,00 Total Weighted Score Sumber: David 2005 Total nilai tertimbang pada matriks IFE berkisar antara 1,0 terendah hingga 4,0 tertinggi, dan skor rata-rata 2,5. Total nilai lebih tinggi dari 2,5 menunjukkan bahwa perusahaan dalam posisi yang cukup baik, sedangkan total nilai lebih rendah dari 2,5 berarti perusahaan dalam keadaan lemah. Jika total skor 1 satu menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu menutupi kelemahan yang ada dengan kekuatan yang dimiliki.

4.7 Tahapan Analisis Pencocokan

Tahap pencocokan diperlukan untuk mencocokkan antara sumberdaya dan keterampilan internalnya dengan peluang dan ancaman yang diciptakan oleh faktor eksternal. Pada tahap pencocokan dalam penelitian ini digunakan matriks internal-external IE serta matriks kekuatan-kelemahan-peluang-ancaman atau lebih dikenal dengan matriks strengths-weaknesses-opportunities-threats SWOT.

4.7.1 Matriks IE

Matriks IE atau matriks internal-external digunakan untuk memposisikan berbagai divisi organisasi dalam tampilan sembilan sel. Matriks IE disebut juga matriks portofolio karena menempatkan divisi organisasi dalam diagram skematis. Matriks IE didasari oleh dua dimensi kunci yaitu: total nilai tertimbang EFE pada sumbu vertikal sumbu y dan total nilai tertimbang IFE pada sumbu horizontal sumbu x. Pada sumbu vertikal, nilai antara 1,00 sampai 1,99 menunjukkan pengaruh eksternal yang rendah, nilai 2,00 sampai 2,99 menunjukkan pengaruh eksternal rata-rata, dan nilai 3,00 sampai 4,00 menunjukkan pengaruh eksternal yang kuat. Sedangkan untuk sumbu horizontal, nilai antara 1,00 sampai 1,99 menunjukkan pengaruh internal yang lemah, nilai 2,00 sampai 2,99 menunjukkan pengaruh internal rata-rata, dan nilai 3,00 sampai 4,00 menunjukkan pengaruh internal yang kuat. Matriks tersebut dapat dibagi menjadi tiga daerah utama yang memiliki implikasi strategi berbeda. Daerah pertama terdiri dari sel I, II, dan IV digambarkan sebagai tumbuh dan kembangkan. Strategi yang paling cocok atau sesuai dengan divisi tersebut adalah strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk atau integratif integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal. Daerah kedua divisi yang masuk ke dalam sel III, V, dan VII dapat dikelola melalui cara yang terbaik dengan strategi jaga dan pertahankan, strategi yang paling sesuai pada divisi ini adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Sedangkan daerah ketiga yang masuk ke dalam sel VI, VIII, dan IX adalah tuai atau divestasi, strategi yang paling sering digunakan adalah strategi divestasi, likuidasi, atau diversifikasi konglomerat. Perusahaan atau organisasi dapat dikatakan berhasil jika berada di posisi dalam atau sekitar sel I di dalam matriks IE. Matriks IE dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 7. Matriks Internal Eksternal IE Sumber : David 2006 Gambar 4. Matriks Internal Eksternal IE Sumber : David 2005

4.7.2 Matriks SWOT

Matriks SWOT merupakan alat yang digunakan untuk mencocokkan antara sumber daya dan keterampilan internalnya dengan peluang dan ancaman yang diciptakan oleh faktor eksternal. Untuk membuat matriks SWOT, ada delapan langkah yang perlu dilakukan yaitu : 1. Tuliskan peluang eksternal kunci perusahaan 2. Tuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan 3. Tuliskan kekuatan internal kunci perusahaan 4. Tuliskan kelemahan internal kunci perusahaan 5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil strategi SO dalam sel yang ditentukan TOTAL RATA-RATA TERTIMBANG IFE Kuat 3,0 - 4,0 Rata-rata 2,0 – 2,99 Lemah 1,0 – 1,99 4,0 3,0 2,0 1,0 3,0 2,0 1,0 I II III IV V VI VII VII IX Tinggi 3,0 - 4,0 Menengah 2,0 – 2,99 Rendah 1,0 – 1,99 T O T A L R A T A -R A T A T E R T IM B A N G E F E 6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil strategi WO dalam sel yang ditentukan 7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil strategi ST dalam sel yang ditentukan 8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil strategi WT dalam sel yang ditentukan Menurut Rangkuti 2005 matriks SWOT dapat diaplikasikan baik oleh perusahaan bisnis tunggal maupun multibisnis serta unit bisnis. Matriks ini menggunakan informasi yang didapatkan dari tahap input dan merupakan alat yang penting untuk membantu manajer mengembangkan empat kemungkinan alternatif strategi yaitu : a. Strategi S-O kekuatan-peluang Strategi SO merupakan strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada. b. Strategi W-O kelemahan-peluang Strategi WO merupakan strategi untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang. c. Strategi S-T kekuatan-ancaman Strategi ST merupakan strategi yang menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman. d. Strategi W-T kelemahan-ancaman Strategi WT merupakan strategi kelemahan-ancaman berupa taktik defensif yang diarahkan pada pengurangan kelemahan dan ancaman. Perumusan alternatif strategi tersebut dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Matriks SWOT Faktor-Faktor Strategis Strengths S Weaknesses W Opportunities O Strategi SO Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi WO Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang Threats T Strategi ST Gunakan kekuatan untuk menghindari ancaman Strategi WT Minimalkan kelemahan dan atasi ancaman Sumber : Rangkuti 2005 Hasil yang didapat dari tahap pencocokan atau matching stage berupa alternatif-alternatif strategi yang nantinya akan diolah lebih lanjut pada tahap keputusan untuk menentukan strategi utama atau strategi yang tepat untuk direkomendasikan kepada perusahaan.

4.8 Tahapan Analisis Keputusan

Tahapan analisis keputusan menggunakan matriks perencanaan strategi kuantitatif QSPM. Matriks ini merupakan alat yang memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi secara objektif dan penilaian intuitif yang baik, berdasarkan faktor kunci eksternal dan internal yang telah diidentifikasi sebelumnya David 2005. QSPM menentukan daya tarik relatif dari beberapa strategi berdasarkan seberapa jauh faktor keberhasilan kunci eksternal dan internal dimanfaatkan atau diperbaiki, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa QSPM merupakan dasar untuk memilih strategi spesifik atau strategi alternatif terbaik. QSPM menggunakan input dari analisis data yang dihasilkan dari tahap pencocokan untuk menentukan secara objektif diantara alternatif strategi. Format dasar dari QSPM yaitu pada bagian kolom kiri bagan terdiri dari faktor eksternal dan internal berdasarkan atas informasi yang diperoleh dari matriks EFE dan IFE. Baris atas QSPM terdiri atas alternatif strategi yang diturunkan dari integrasi matriks IE dan matriks SWOT. Menurut David 2005, Ada enam langkah yang diperlukan untuk mengembangkan QSPM yaitu: 1. Mendaftar peluang atau ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal perusahaan pada kolom kiri dalam QSPM. Informasi ini diambil langsung dari matriks EFE dan IFE. Minimal sepuluh faktor internal dan sepuluh faktor sukses eksternal dimasukkan dalam QSPM. 2. Memberikan bobot untuk setiap faktor sukses kunci eksternal dan internal. Bobot ini identik dengan yang dipakai dalam matriks EFE dan IFE. Bobot dituliskan dalam kolom di sebelah kanan faktor sukses kunci eksternal dan internal. 3. Mengevaluasi matriks pencocokan SWOT dan IE serta mengidentifikasi alternatif strategi yang harus dipertimbangkan perusahaan untuk diimplementasikan. Semua strategi dicatat di baris teratas QSPM. Strategi dikelompokkan ke dalam set yang independen jika memungkinkan. 4. Menentukan nilai daya tarik Attractiveness Scores atau AS. Hal ini didefinisikan sebagai angka yang mengindikasikan daya tarik relatif dari masing-masing set alternatif tertentu. Nilai daya tarik ditentukan dengan mengevaluasi masing-masing faktor eksternal dan internal satu per satu dan mengajukan pertanyaan “Apakah faktor ini mempengaruhi pilihan strategi yang dibuat?” Jika jawabanya ya, maka strategi harus dibandingkan secara relatif terhadap faktor kunci tersebut. Secara spesifik nilai daya tarik diberikan pada setiap strategi untuk menunjukkan daya tarik relatif atas strategi lainnya, dengan mempertimbangkan faktor tertentu. Jangkauan untuk nilai daya tarik adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 = sangat menarik. Jika jawaban dari pertanyaan tersebut adalah tidak maka faktor sukses kunci tersebut tidak mempunyai pengaruh sehingga tidak perlu memberikan nilai daya tarik. 5. Menghitung total nilai daya tarik. Total nilai daya tarik Total Attractiveness Scores atau TAS didefinisikan sebagai produk dari pengalian bobot dengan nilai daya tarik. Semakin tinggi total daya tarik semakin menarik alternatif strategi itu. 6. Menghitung jumlah total nilai daya tarik. Jumlahkan total nilai daya tarik dalam setiap kolom strategi QSPM. Penjumlahan total nilai daya tarik STAS mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dari setiap set alternatif. Semakin tinggi nilai menunjukkan strategi semakin menarik, mempertimbangkan semua faktor eksternal dan internal yang relevan yang dapat mempengaruhi keputusan strategis. Tingkat perbedaan antara penjumlahan total nilai daya tarik dari set alternatif strategi tertentu mengindikasikan tingkat kesuksesan relatif dari satu strategi di atas yang lainnya. Tabel QSPM dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Matriks Quantitative Strategic Planning QSP Faktor-Faktor Kunci Bobot Alternatif Strategi Strategi 1 Strategi 2 AS TAS AS TAS Faktor-Faktor Kunci Eksternal Faktor-Faktor Kunci Internal Jumlah Total Daya Tarik Sumber : David 2005 Keterangan : Nilai Daya Tarik AS Total Nilai Daya Tarik TAS V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1 Sejarah dan Perkembangan Prima Diet Catering