khususnya dalam kegiatan proses produksi, misalnya tidak hanya memperbaiki cara-cara dalam memproduksi tetapi juga material yang diperlukan untuk proses
produksi yang efektif dan efisien. Teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam menunjang kegiatan proses produksi diantaranya adalah teknologi peralatan
masak-memasak seperti peralatan potong untuk proses persiapan bahan baku, dan peralatan pengolahan makanan lainnya dalam pembuatan makanan dan minuman
yang semakin praktis dan berfungsi secara baik dalam mempermudah pekerjaan, baik dalam pengalokasian waktu maupun tenaga.
Perkembangan teknologi lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan adalah adanya peningkatan sistem teknologi informasi dan
komunikasi melalui sumber-sumber media elektronik sebagai sarana promosi dalam peningkatan pasar baru. Media elektronik yang saat ini sedang berkembang
adalah media internet sebagai salah satu sarana promosi. Pemanfaatan media internet yang dilakukan oleh perusahaan Prima Diet Catering belum dilakukan
secara maksimal meskipun perusahaan sudah memiliki media website dalam memperkenalkan kegiatan usahanya. Prima Diet Catering seharusnya dapat
memanfaatkan media website untuk mendekatkan pada calon konsumen maupun konsumennya dengan cara membuka layanan tanya jawab secara aktif sebagai
pemanfaatan yang efektif terhadap media website tersebut. Hal ini dapat menjadi suatu peningkatan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan sehingga turut
mempengaruhi proses pembelian konsumen selanjutnya. Selain itu, Prima Diet Catering juga harus selalu memperbaharui tampilan-tampilan informasi terkait
dengan kegiatan penyelenggaraan katering kesehatan sehingga calon konsumen maupun konsumen dapat mengetahui perkembangan informasi terbaru dengan
cepat.
6.1.2 Lingkungan Industri
Lingkungan industri merupakan lingkungan yang berada di sekitar usaha yang memiliki pengaruh langsung terhadap kegiatan operasional usaha. Faktor-
faktor yang dianalisis dalam lingkungan industri yaitu faktor ancaman pendatang baru, daya tawar pemasok, daya tawar pembeli, ancaman produk subtitusi, dan
persaingan antara anggota industri. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai lingkungan industri, yaitu :
6.1.2.1 Ancaman Pendatang Baru
Keberadaan suatu industri tertentu tidak akan terlepas dari ancaman masuknya pendatang baru. Hal ini dapat berimplikasi terhadap perebutan pangsa
pasar atau perebutan sumber daya produksi bagi perusahaan-perusahaan yang telah ada. Akan tetapi, besar kecilnya ancaman masuk pendatang baru terhadap
suatu industri tergantung dari hambatan masuk dan kemampuan para pendatang baru dalam merespon hambatan masuk yang ada. Menurut Porter diacu dalam
David 2005, dijelaskan bahwa terdapat beberapa faktor hambatan masuk bagi pendatang baru ke dalam suatu industri, yaitu skala ekonomis dan kebutuhan
modal, diferensiasi produk, biaya beralih pemasok, akses ke saluran distribusi, dan biaya tidak menguntungkan terlepas dari skala usaha.
a. Skala ekonomis dan kebutuhan modal
Tingkat penyelenggaraan jasa boga kesehatan pada tahap awal pendirian bagi pendatang baru tidak harus beroperasi pada skala usaha yang besar. Hal ini
dikarenakan secara umum kebutuhan perlengkapan dan peralatan yang digunakan dapat diusahakan dari ketersediaan peralatan dan perlengkapan rumah tangga,
seperti: panci, wajan, blender, oven, dan lainnya. Meskipun tingkat skala usaha penyelenggaraan katering kesehatan dapat dilakukan dalam lingkup yang tidak
besar, kegiatan usaha tersebut harus didukung oleh keahlian pendatang baru dalam bidang gizi dan kesehatan. Hal ini terkait dengan pengaturan dan pengelolaan
makanan yang terukur dan seimbang terhadap tingkat kebutuhan gizi yang disesuaikan dengan tingkat alergi dan program kesehatan yang dijalankan. Oleh
karena itu, pendatang baru yang tidak memiliki keahlian dalam bidang gizi dan kesehatan membutuhkan modal yang lebih besar guna merekrut tenaga ahli gizi
yang berpengalaman. Secara umum tingkat kebutuhan modal usaha juga diperlukan untuk sewa tempat, perizinan tempat usaha, perizinan akan keamanan
dan kesehatan pangan dari dinas kesehatan, serta anggaran untuk tenaga kerja. Kedepannya, peningkatan kebutuhan modal bagi perusahaan akan berjalan seiring
dengan upaya peningkatan kapasitas produksi sesuai dengan tingkat permintaan konsumen.
b. Diferensiasi produk
Produk katering yang dihasilkan oleh perusahaan penyelenggaraan katering kesehatan pada umumnya hampir sama secara fisik dengan jenis produk
katering lainnya, yaitu menu hewani, nabati, sayuran, dan buah-buahan. Perbedaan yang mendasar antara penyelenggaraan katering kesehatan dengan
penyelenggaraan jenis katering lainnya adalah komposisi menu yang dibuat berdasarkan pada karakteristik dan kebutuhan diet pribadi namun tetap
menyajikan kualitas rasa. Selain itu, tingkat kebutuhan gizi yang terukur dan seimbang sangat diperhatikan oleh tenaga ahli gizi dalam penyusunan menu
sehingga produk katering yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan permintaan dan kebutuhan individu. Pemberian labelisasi produk katering kesehatan juga
menjadi ciri khas yang berbeda dimana labelisasi produk menunjukkan karakteristik menu konsumen yang berbeda antara konsumen satu dengan yang
lain. c.
Biaya beralih pemasok Secara umum dalam penyelengaraan jasa boga, biaya beralih pemasok
yang harus dikeluarkan oleh pendatang baru relatif sedang. Hal ini dikarenakan perusahaan dapat mengusahakan pemenuhan bahan baku dan penunjang dengan
relatif mudah melalui ketersediaan pasar-pasar baik pasar tradisional maupun pasar modern. Hal ini dapat dilihat dari keberadaan pasar-pasar tradisional
maupun modern yang mudah dijangkau bagi perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan industri jasa boga, misalnya terhadap pemenuhan kebutuhan hewani,
nabati, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Akan tetapi, keberadaan pemasok tetap dalam menyediakan kebutuhan bahan baku tertentu menjadi salah satu hal yang
juga penting dilakukan dalam menunjang proses penyelenggaraan katering kesehatan. Hal ini dikarenakan penyelenggaraan katering kesehatan dituntut untuk
benar-benar memperhatikan tingkat penyajian menu makanan yang sehat dan bergizi diantaranya melalui pemilihan kualitas bahan baku makanan yang baik.
Pada akhirnya, kondisi ini mempengaruhi hubungan kepercayaan antara pemasok dengan perusahaan dalam menyediakan bahan baku yang berkualitas tersebut.
d. Akses ke saluran distribusi
Salah satu hambatan masuk bagi pendatang baru apabila memasuki industri jasa boga dalam penyelenggaraan katering kesehatan adalah akses ke
saluran distribusi. Hal ini dikarenakan saluran distribusi yang dituju dalam penyelenggaraan katering kesehatan adalah konsumen dengan karakteristik
individu pada tingkat kalangan tertentu yang telah mempercayakan jasa katering kesehatan sebagai makanan sehat harian. Mereka akan berusaha untuk tetap
menggunakan jasa penyelenggaraan katering kesehatan yang sudah ada jika penyelenggaraan yang diberikan sesuai dengan harapan dan bahkan menyarankan
kepada orang-orang terdekat mereka untuk menggunakan penyelenggaraan jasa katering kesehatan tersebut. Oleh karena itu, perusahaan pendatang baru harus
mampu menciptakan saluran distribusi yang baru atau mempengaruhi saluran distribusi yang ada agar menerima produknya dengan cara kegiatan promosi yang
intensif dan pemberian pelayanan yang jauh lebih baik mengingat konsumen yang dituju adalah konsumen yang memiliki kepentingan akan kualitas bukan kuantitas.
e. Biaya tidak menguntungkan terlepas dari skala usaha
Perusahaan penyelenggaraan katering yang sudah ada mungkin tidak memiliki keunggulan biaya seperti yang dimiliki oleh calon pendatang baru. Akan
tetapi, perusahaan penyelenggaraan katering kesehatan yang ada mungkin memiliki keunggulan yang lebih baik sehingga sulit untuk dapat ditiru, misalnya
dalam hal pengalaman terhadap penyelenggaraan katering kesehatan, sistem pelayanan yang unik, ”brand” dari penyelenggaraan katering kesehatan,
penguasaan terhadap ilmu pengetahuan akan kesehatan dan gizi, teknologi, penguasaan terhadap sumber daya produksi, atau lokasi yang menguntungkan.
Keunggulan-keunggulan ini dapat menjadi hambatan masuk bagi para pendatang baru untuk dapat bersaing dalam merebut pangsa pasar.
6.1.2.2 Daya Tawar-Menawar Pemasok
Pemasok mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan terkait dengan pengadaan bahan baku. Dalam hal
ini, Prima Diet Catering sudah memiliki hubungan kerja sama dengan beberapa pemasok tetap dalam memasok beberapa kebutuhan bahan baku makanan yang
dibutuhkan oleh Prima Diet Catering. Bahan baku makanan yang dipasok meliputi
bahan makanan hewani seperti daging, ayam, dan ikan, bahan baku nabati dan sayur-sayuran, dan beras. Harga bahan baku makanan yang dipasok tidak
ditentukan oleh pemasok sepenuhnya. Pemasok akan menawarkan harga kepada perusahaan dan selanjutnya perusahaan akan melakukan penawaran sesuai dengan
informasi harga di pasaran. Sistem pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan terhadap pemasok tidak dilakukan di awal tetapi dilakukan dalam periode tertentu.
Adapun daftar pemasok bagi Prima Diet Catering dapat dilihat pada Tabel 25.
Tabel 25. Daftar Pemasok Bahan Baku Makanan Prima Diet Catering
Pemasok Tahun mulai
Jenis Pasokan Pemasok 1
2006 Daging, Ikan
Pemasok 2 2006
Ayam, Daging, Ikan Pemasok 3
2006 Ayam, Daging, Ikan
Pemasok 4 2006
Beras Pemasok 5
2007 Sayur dan Buah
Prima Diet Catering dalam memenuhi kebutuhan bahan baku tidak sepenuhnya tergantung pada keberadaan pemasok tetap tersebut. Perusahaan dapat
mengusahakan berbagai alternatif pilihan pemasok terkait dengan ketersediaan pasar tradisional maupun pasar modern terhadap sumber bahan baku. Bahan baku
tersebut dapat diperoleh oleh Prima Diet Catering dengan harga terjangkau. Hal ini dikarenakan lokasi usaha Prima Diet Catering sangat dekat dengan lokasi pasar
tradisional maupun modern di lingkungan perusahaan beroperasi. Selain itu, ketersediaan jumlah pasar yang cukup banyak di wilayah DKI Jakarta juga
memberikan kemudahan bagi Prima Diet Catering dalam menentukan alternatif pilihan. Adapun data mengenai jumlah pasar yang terdapat di wilayah DKI
Jakarta dapat dilihat pada Tabel 26.
Tabel 26. Jumlah Pasar Yang Dikelola PD. Pasar Jaya Menurut Kota Administrasi dan Ruang Lingkup
Kota Administrasi Induk Reguler
Kota Wilayah Lingkungan
Total A.
Jakarta Selatan 8
7 14
29 B.
Jakarta Timur 1
1 2
8 21
33 C.
Jakarta Pusat 1
5 11
22 39
D. Jakarta Barat
1 6
5 15
27 E.
Jakarta Utara 1
7 15
23 Total
1 3
22 38
87 151
Sumber : Badan Pusat Statistik 2008
a
Berdasarkan Tabel 26 dapat dijelaskan bahwa ketersediaan jumlah pasar yang cukup banyak dan beragam dapat menjadi peluang bagi perusahaan dalam
memanfaatkan alternatif-alternatif pilihan terhadap pasokan bahan baku. Berdasarkan pada informasi tersebut, kekuatan tawar menawar pemasok dapat
dikatakan relatif rendah dikarenakan perusahaan memiliki berbagai alternatif pilihan kedepannya. Meskipun daya tawar menawar pemasok tetap terhadap
perusahaan relatif rendah, perusahaan tetap berupaya menjalin hubungan yang baik antara keduanya.
6.1.2.3 Daya Tawar-Menawar Pembeli
Pembeli merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang suatu sistem perniagaan. Pembeli merupakan saluran terakhir dari jalur distribusi
produk yang menentukan permintaan di pasar. Kekuatan tawar-menawar pembeli atau konsumen dikatakan cukup kuat jika pembeli terkonsentrasi atau besar
jumlahnya, konsumen membeli dalam jumlah banyak, produk yang dibeli standar atau tidak terdiferensiasi, dan pembeli menghadapi biaya peralihan yang kecil.
Kekuatan tawar-menawar pembeli Prima Diet Catering dapat dikatakan relatif cukup kecil. Hal ini dikarenakan produk katering yang ditawarkan merupakan
produk katering yang terdiferensiasi dari produk katering pada umumnya dengan tingkat penyelenggaraan katering kesehatan yang masih sangat sedikit.
Produk katering kesehatan yang ditawarkan oleh Prima Diet Catering memiliki karakteristik yang berbeda berdasarkan pada tingkat kegemaran, tingkat
alergi dan program kesehatan yang dijalankan dengan tetap memperhitungkan kebutuhan gizi yang terukur dan seimbang. Selain itu, ketersediaan jasa tenaga
ahli gizi dalam pelayanan produk katering kesehatan merupakan salah satu hal mendasar yang membedakan dengan pelayanan produk katering lainnya.
Berdasarkan hal itu, atribut harga yang ditawarkan pun tergolong relatif tinggi. Namun, tingkat harga tersebut tidak menjadi faktor kendala utama bagi
konsumen. Hal ini dikarenakan segmentasi konsumen dari Prima Diet Catering adalah konsumen menengah ke atas dan memiliki kepedulian akan kesehatan
sebagai gaya hidup mereka. Keberadaan jasa boga kesehatan bagi konsumen tersebut dirasakan sangat bermanfaat karena mereka dapat tetap menikmati menu
masakan yang lezat tanpa mengganggu program kesehatan yang dijalaninya. Jasa penyelenggaraan katering kesehatan yang ada saat ini masih sangat
sedikit sehingga konsumen akan tetap berupaya menggunakan jasa katering kesehatan yang ada. Namun, Prima Diet Catering sebagai salah satu
penyelenggara jasa katering kesehatan harus tetap memperhatikan pelayanan terhadap konsumennya. Hal ini dikarenakan jika konsumen memiliki kepuasan
yang tinggi terhadap pelayanan perusahaan, maka konsumen akan melakukan pertimbangan secara matang dengan tingkat biaya peralihan yang cukup besar jika
harus berpindah kepada penyelenggaraan katering kesehatan lainnya.
6.1.2.4 Ancaman Produk Substitusi
Produk subtitusi atau produk pengganti adalah produk lain yang berbeda tetapi sifatnya dapat menggantikan apa yang dibuat dan dipasarkan oleh anggota
industri serta dapat memenuhi kebutuhan yang sama. Keberadaan produk substitusi dapat membuat para konsumen dihadapkan pada berbagai pilihan dalam
memenuhi kebutuhannya. Produk substitusi dapat menjadi ancaman bagi suatu produk utama jika keberadaan produk substitusi tersebut mampu memberikan
pengaruh yang besar terhadap perubahan permintaan dari produk utama. Berdasarkan hal tersebut, ancaman produk substitusi bagi katering diet dirasakan
belum ada. Meskipun saat ini perkembangan produk obat-obatan dan berbagai produk kesehatan lainnya beredar secara luas di masyarakat, keberadaan produk-
produk tersebut
bukan merupakan
ancaman produk
substitusi bagi
penyelenggaraan katering diet. Hal ini dikarenakan katering diet merupakan katering untuk pemenuhan kebutuhan makanan pokok harian yang disajikan
dalam pencapaian tujuan kesehatan bagi para konsumennya, sedangkan
pemenuhan kebutuhan akan obat-obatan maupun produk kesehatan lainnya bersifat sebagai kebutuhan kesehatan penunjang yang tetap dikonsumsi tanpa
harus mengurangi pemenuhan kebutuhan makanan pokok harian tersebut.
6.1.2.5 Persaingan Antara Anggota Industri
Komponen lingkungan pesaing meliputi keseluruhan barang dan jasa maupun
perusahaan-perusahaan yang
menghasilkan produk
untuk memperebutkan pasar yang sama. Tingkat persaingan yang dihadapi oleh Prima
Diet Catering dalam ruang lingkup kegiatan penyelenggaraan jasa katering kesehatan masih relatif kecil. Hal ini juga diungkapkan oleh Gulardi ahli nutrisi
dan salah satu investor HealthFreaks bahwa tingkat persaingan di bisnis ini tidak terlalu tinggi karena pasar yang diperebutkan terlalu luas untuk penyelenggaraan
katering kesehatan dengan jumlah perusahaan yang sedikit di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, yaitu sebesar 4 perusahaan
4
. Meskipun tingkat persaingan yang dihadapi oleh Prima Diet Catering dalam penyelenggaraan katering kesehatan
tidak sebesar persaingan pada penyelenggaraan jenis katering biasa, Prima Diet Catering juga harus tetap meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada
konsumen-konsumennya dalam mempertahankan loyalitas sehingga diharapkan dapat menekan persaingan yang terjadi kedepannya. Adapun daftar perusahaan
penyelenggaraan katering kesehatan dapat dilihat pada Tabel 27.
Tabel 27. Daftar Perusahaan Penyelenggaraan Katering Kesehatan
No. Nama Perusahaan
Tahun Berdiri Lokasi Perusahaan
1 Prima Diet Catering
1999 DKI Jakarta
2 HealthFreaks
2006 DKI Jakarta
3 Mymeal Catering
2006 Tanggerang
4 White Lotus
2006 DKI Jakarta
Sumber : Internet
4
6.2 Analisis Lingkungan Internal