c. South Beach Diet
SBD Adalah program diet yang dirancang untuk penurunan berat badan yang
optimal. Prinsip pola makan dalam program SBD yaitu diet rendah karbohidrat, cukup protein, dan cukup lemak.
4. Vegetarian
Katering kesehatan yang menyelenggarakan program diet dengan rancangan khusus bagi mereka yang tidak mengkonsumsi makanan hewani. Namun pada
vegetarian ada juga yang masih bisa mengkonsumsi ikan, telur, susu, dan hasil olahan susu seperti keju.
5. Okinawa
Katering kesehatan yang menyelenggarakan kebutuhan diet yang dirancang khusus sebagai program “diet” anti oksidan. Program ini mempunyai tujuan
untuk mengurangi radikal bebas dan berbagai macam polusi, racun, zat karsinogenik, dan sebagainya.
6. Makrobiotik
Katering kesehatan yang menyelenggarakan kebutuhan diet khusus untuk pencegahan penyakit kanker dan sebagai penunjang terapi kanker. Secara
garis besar, tujuan diet ini adalah untuk mendapatkan berat badan yang lebih ideal, memicu pembakaran tumpukan lemak, tubuh yang lebih sehat,
ketahanan fungsi tubuh yang lebih baik dan menghindari diri dari risiko penyakit kanker serta penyakit jantung.
7. Katering kesehatan lainnya
Katering kesehatan yang menyelenggarakan kebutuhan akan pola pangan sehat lainnya, misalnya program bagi ibu hamil, ibu menyusui, anak balita,
dan program lainnya yang menginginkan kebutuhan makanan sehat baik untuk keperluan individu maupun kelompok.
2.6 Hasil Penelitian Terdahulu
Ada beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian Analisis Strategi Pengembangan Usaha Penyelenggaraan Jasa Boga
Kesehatan Pada Prima Diet Catering, Jakarta. Adapun hasil-hasil penelitian terdahulu diantaranya adalah terkait dengan penelitian usaha jasa boga dan
strategi pengembangan usaha dalam penyelenggaraan institusi makanan. Penelitian-penelitian yang berhubungan dengan jasa boga adalah sebagai berikut:
1. Rahmawaty 2004 dengan judul “Analisis Manajemen Mutu Terpadu Pada
Perusahaan Katering Penerbangan PT. Aerowisata Catering Service, Tangerang”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah mengkaji penerapan sistem
manajemen mutu terpadu PT. ACS serta merumuskan dan merekomendasikan alternatif perbaikan atas dasar permasalahan manajemen mutu yang dihadapi
oleh perusahaan. Alat analisis yang digunakan adalah proses hirarki analitik AHP, yang diolah dengan menggunakan software expert choice version
2000 . Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa
sosialisasi visi dan misi perusahaan terhadap karyawan cukup baik, sedangkan unsur manajemen mutu yang masih kurang penerapannya adalah unsur
pendidikan dan pelatihan. 2.
Asra 2005 dengan judul “Analisis Sikap Dan Kepuasan Konsumen Pada Usaha Jasa Boga Studi Di Kantin Asrama Putra Dan Putri TPB IPB”.
Penelitian bertujuan untuk menganalisis sikap dan tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan kantin asrama putra dan putri TPB IPB. Penelitian ini
dirancang sebagai cross-sectional survey terhadap mahasiswa TPB IPB sebagai konsumen kantin asrama. Penelitian dilakukan melalui pengamatan
langsung dan pemberian kuesioner. Analisis yang dilakukan bersifat deskriptif dalam bentuk diagram kartesius dan analisis kuantitatif melalui uji Chi-Square
dan uji Pearson. Berdasarkan diagram kartesius atribut didapatkan hasil bahwa dari 11 atribut yang diteliti diperoleh tingkat kepuasan tertinggi ke
rendah yaitu: lokasi kantin, porsi makanan, suasana kantin, keragaman makanan, penampilan makanan, kebersihan kantin, kemudian tingkat
kepuasan terendah adalah harga makanan. Hasil dari Uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin, usia,
kepercayaan, asal daerah, suku, dan kepribadian dengan kepuasaan konsumen. Sedangkan hasil dari uji Pearson menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang nyata antara tingkat pendapatan atau uang saku terhadap tingkat kepuasan.
3. Novinka 2006 dengan judul “Kajian Manajemen Persediaan Perusahaan Jasa
Boga Maskapai
Penerbangan Inflight
Catering Services
Kasus PT. Aerowisata Catering Service Jakarta, Indonesia”. Penelitian tersebut
bertujuan untuk: membandingkan sistem manajemen yang diterapkan oleh PT. Aerowisata Catering Service dengan teori-teori manajemen persediaan,
mengkaji bentuk kegiatan proses pembelanjaan bahan baku yang dijalankan PT. ACS, mengidentifikasi faktor-faktor pembelanjaan bahan baku, dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang harus diterapkan dalam mempertahankan mutu produk. Analisis yang digunakan bersifat kualitatif yang disajikan dalam
bentuk deskriptif melalui tabel dan gambar sesuai dengan konsep yang dibahas dalam teori-teori manajemen persediaan. Hasil dari penelitian tersebut
diperoleh informasi bahwa: 1 PT. ACS menyusun rencana pengadaan bahan bakunya dengan sistem penjadwalan mundur yang dimulai dengan
merencanakan produksi produk jadi, 2 penetapan kuantitas dan frekuensi persediaan di PT. ACS mengikuti pola order point system dan order cycle
system dimana kedua sistem ini dikombinasikan secara bersamaan, dan 3
dalam proses produksi, PT. ACS telah menetapkan just-in-time yang memungkinkan adanya efisiensi produksi dan produktivitas yang tinggi.
4. Riyadini 2006 dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Usaha Jasa Boga
Katering Pada PT. Kiki Puspa Dewi, Jakarta”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan dengan
mengenali kondisi internal dan eksternal perusahaan. Alat analisis yang digunakan adalah matriks IFE dan EFE. Selanjutnya, matriks IFE dan EFE
dipadukan dalam matriks IE untuk mengetahui posisi perusahaan yang diintegrasikan pada matriks SWOT. Kemudian dilakukan analisis proses
hirarki analitik untuk mengetahui urutan prioritas strategi pemasaran yang sesuai bagi perusahaan. Berdasarkan hasil pengolahan AHP, strategi yang
menjadi prioritas utama adalah peningkatan kualitas pelayanan dan citra perusahaan untuk mempertahankan pelanggan lama dan meraih pelanggan
baru serta strategi penetapan harga yang tepat pada prioritas utama.
Penelitian-penelitian yang berhubungan dengan strategi pengembangan usaha dalam penyelenggaraan institusi makanan diantaranya adalah sebagai
berikut. 1.
Annisa 2008 dengan judul “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Restoran Cibaru, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten”. Tujuan dari penelitian
tersebut adalah; menganalisis faktor eksternal dan internal Restoran Cibaru serta menyusun strategi pengembangan usaha yang sesuai dengan Restoran
Cibaru. Alat analisis yang digunakan adalah matriks EFE, IFE, IE, SWOT, dan matriks QSPM. Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal dan
matriks EFE, peluang utama adalah pertumbuhan jumlah penduduk sedangkan ancaman utama adalah tingginya tingkat persaingan. Total skor dari nilai EFE
adalah 2,153 di bawah rata-rata 2,5 yang menunjukkan belum memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman dengan baik. Hasil analisis matriks IFE
diperoleh skor 2,355 berada di bawah rata-rata 2,5 yang menggambarkan lemah secara internal. Berdasarkan hasil dari kedua matriks yaitu matriks IE,
Restoran Cibaru berada dalam kuadran V yang menunjukkan bahwa posisi restoran adalah tetap dipertahankan dan pelihara. Strategi prioritas yang
dihasilkan berdasarkan integrasi matriks SWOT dan QSPM adalah dilakukan strategi menjalin kerja sama dengan biro perjalanan.
2. Fransiska 2008 dengan judul “Strategi Pengembangan Usaha Restoran Mie
Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V, Kabupaten Tangerang”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, dan
merumuskan alternatif strategi bagi restoran tersebut. Metode yang dilakukan dalam pengolahan dan analisis data dilakukan dengan analisis lingkungan
internal dan eksternal menggunakan matriks IFE, EFE, dan IE; analisis strategi dengan matriks SWOT; dan pemilihan alternatif strategi terbaik
dengan matriks QSPM. Berdasarkan hasil analisis matriks IE diperoleh informasi bahwa posisi restoran berada dalam kuadran V yaitu “jaga dan
pertahankan”, dengan alternatif strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Adapun prioritas utama yang direkomendasikan kepada perusahaan
berdasarkan analisis SWOT dan QSPM adalah melakukan promosi melalui media cetak dan elektronik.
3. Siahaan 2008 dengan judul “Analisis Strategi Pengembangan Usaha
Restoran Rice Bowl Di Botani Square, Bogor”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah mengkaji strategi usaha yang telah dilakukan oleh Restoran Rice Bowl
Botani Square, menganalisis faktor eksternal dan internal, dan mengkaji alternatif strategi yang paling sesuai dengan restoran dalam mengembangkan
usahanya. Metode analisis dan pengolahan data yang digunakan adalah analisis deskriptif berupa analisis lingkungan umum dan industri perusahaan.
Selain itu, dilakukan analisis formulasi strategi yaitu IFE, EFE, IE, dan analisis SWOT, serta tahap keputusan melalui analisis QSPM. Berdasarkan
hasil analisis matriks IE diperoleh informasi bahwa posisi restoran berada dalam kuadran V yaitu “jaga dan pertahankan”, dengan alternatif strategi
penetrasi pasar dan pengembangan produk. Adapun prioritas utama yang direkomendasikan kepada perusahaan berdasarkan analisis SWOT dan QSPM
adalah menjaga kualitas produk makanan dan layanan konsumen. Secara umum berdasarkan pada hasil-hasil penelitian tentang strategi
pengembangan usaha, alat analisis yang digunakan adalah menggunakan metode IFE dalam menentukan kekuatan dan kelemahan utama, EFE dalam menentukan
peluang dan ancaman utama, IE dalam menentukan posisi perusahaan, SWOT dalam menentukan alternatif strategi, dan QSPM dalam menentukan prioritas
alternatif strategi. Selanjutnya kondisi perusahaan yang diteliti pada umumnya berada pada kondisi jaga dan pertahankan dengan strategi yang dijalankan adalah
strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu dalam
penyelenggaraan jasa boga adalah topik-topik penelitian tentang jasa boga katering yang ada belum membahas tentang strategi pengembangan usaha.
Namun, ada beberapa persamaan diantaranya dengan penelitian yang dilakukan oleh Riyadini 2008 dalam hal alat analisis yang menggunakan matriks EFE, IFE,
IE, dan SWOT, sedangkan dalam tahap akhir rekomendasi alat analisis yang digunakan berbeda yakni pada penelitian Riyadini 2008 menggunakan AHP
sedangkan pada penelitian ini menggunakan QSPM. Dalam hal ini, lokasi penelitian merupakan perbedaan mendasar dengan penelitian terdahulu.
Tabel 5. Ringkasan Penelitian Terdahulu
Nama Tahun
Judul Tujuan
Alat Analisis Hasil
Rahmawaty 2004
Analisis Manajemen Mutu Terpadu Pada
Perusahaan Katering Penerbangan PT.
Aerowisata Catering Service, Tangerang
•
Mengkaji penerapan sistem manajemen mutu terpadu
•
Merumuskan dan merekomendasikan alternatif
perbaikan atas dasar permasalahan manajemen
mutu yang dihadapi oleh perusahaan
•
Proses hirarki analitik PHA dengan
menggunakan software expert choice version 2000
•
Sosialisasi visi dan misi perusahaan
terhadap karyawan cukup baik
•
Unsur manajemen mutu yang masih
kurang penerapannya
adalah unsur pendidikan dan
pelatihan
Asra
2005
Analisis Sikap Dan Kepuasan Konsumen
Pada Usaha Jasa Boga Studi Di Kantin Asrama
Putra Dan Putri TPB IPB
•
Menganalisis sikap dan tingkat kepuasan konsumen
terhadap pelayanan kantin asrama putra dan putri TPB
IPB
•
Uji Chi-Square
•
Uji Pearson
•
Tidak ada hubungan antara jenis kelamin,
usia, kepercayaan, asal daerah, suku,
dan kepribadian dengan kepuasaan
konsumen
•
Tidak terdapat hubungan yang
nyata antara tingkat pendapatan atau
uang saku terhadap tingkat kepuasan
Novinka 2006
Kajian Manajemen Persediaan Perusahaan
Jasa Boga Maskapai Penerbangan Inflight
Catering Services Kasus PT Aerowisata Catering
Service Jakarta, Indonesia •
Membandingkan sistem manajemen yang diterapkan
oleh PT. Aerowisata Catering Service dengan
teori-teori manajemen persediaan
•
Mengkaji bentuk kegiatan proses pembelanjaan bahan
baku yang dijalankan PT. ACS
•
Mengidentifikasi faktor- faktor pembelanjaan bahan
baku
•
Mengidentifikasi faktor- faktor yang harus diterapkan
dalam mempertahankan mutu produk
•
Analisis yang digunakan bersifat kualitatif yang
disajikan dalam bentuk deskriftif melalui tabel dan
gambar sesuai dengan konsep yang dibahas dalam
teori-teori manajemen persediaan
• PT. ACS menyusun
rencana pengadaan bahan bakunya
dengan sistem penjadwalan
mundur yang dimulai dengan
merencanakan produksi produk jadi
•
Penetapan kuantitas dan frekuensi
persediaan di PT. ACS mengikuti pola
order point system
dan order cycle system
dimana kedua sistem ini
dikombinasikan secara bersamaan
•
PT ACS telah menetapkan just-in-
time yang
memungkinkan adanya efisiensi
produksi dan produktivitas yang
tinggi
Riyadini 2006
Analisis Strategi Pemasaran Usaha Jasa
Boga Katering Pada PT Kiki Puspa Dewi, Jakarta
•
Mengidentifikasi strategi pemasaran yang tepat bagi
perusahaan dengan mengenali kondisi internal
dan eksternal perusahaan •
Matriks IFE •
Matriks EFE •
Matriks SWOT •
AHP
•
Strategi yang menjadi prioritas
utama adalah peningkatan kualitas
pelayanan dan citra perusahaan untuk
mempertahankan pelanggan lama dan
meraih pelanggan baru serta strategi
penetapan harga yang tepat pada
prioritas utama
Annisa 2008
Analisis Strategi Pengembangan Usaha
Restoran Cibaru, Kabupaten Pandeglang,
Provinsi Banten
•
Menganalisis faktor eksternal dan internal
Restoran Cibaru
•
Menyusun strategi pengembangan usaha yang
sesuai dengan Restoran Cibaru
• Matriks IFE
• Matriks EFE
• Matriks SWOT
• QSPM
• Restoran Cibaru
berada dalam kuadran V yang
menunjukkan bahwa posisi restoran
adalah tetap dipertahankan dan
pelihara
•
Strategi prioritas yang dihasilkan
berdasarkan integrasi matriks
SWOT dan QSPM adalah dilakukan
strategi menjalin kerja sama dengan
biro perjalanan
Fransiska 2008
Strategi Pengembangan Usaha Restoran Mie
Ayam Bangka Bintaro Cabang Bintaro V,
Kabupaten Tangerang •
Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal,
•
Merumuskan alternatif strategi bagi restoran
tersebut •
Matriks IFE •
Matriks EFE •
Matriks SWOT •
QSPM •
Posisi restoran berada dalam
kuadran V yaitu “jaga dan
pertahankan
•
Prioritas utama yang direkomendasikan
kepada perusahaan adalah melakukan
promosi melalui media cetak dan
elektronik
Siahaan 2008
Analisis Strategi Pengembangan Usaha
Restoran Rice Bowl Di Botani Square, Bogor
•
Mengkaji strategi usaha yang telah dilakukan oleh
Restoran Rice Bowl Botani Square
•
Menganalisis faktor eksternal dan internal
•
Mengkaji alternatif strategi yang paling sesuai dengan
restoran dalam mengembangkan usahanya
• Matriks IFE
• Matriks EFE
• Matriks SWOT
• QSPM
• Posisi restoran
berada dalam kuadran V yaitu
“jaga dan pertahankan
• Prioritas utama yang
direkomendasikan kepada perusahaan
adalah menjaga kualitas produk dan
layanan konsumen
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis