57 Cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui atribut yang akan
diteliti dengan menggunakan metode focus group Simamora, 2002. Dengan metode ini peneliti mengumpulkan ketua-ketua kelompok tani yang dianggap
memahami produk tersebut dalam hal ini varietas unggul di Kota Solok, yang juga didampingi oleh PPL setempat. Peneliti bersama ketua-ketua kelompok tani serta
PPL, kemudian secara bersama-sama membahas secara mendalam atribut produk yang patut diteliti, sehingga dihasilkan sembilan atribut dari benih varietas unggul
di Kota Solok. Sembilan atribut tersebut adalah umur tanaman padi, produktivitas, kerebahan tanaman, tahan hama dan penyakit, rasa nasi, ketersediaan benih, harga
beli benih, harga jual gabah dan pemasaran hasil panen.
4.4.3 Important Performance Analysis IPA
Important Performance Analysis adalah suatu metode yang menganalisis sejauh mana tingkat kepuasan seseorang terhadap kinerja suatu perusahaan.
Important mengacu pada tingkat kepentingan menurut persepsi pelanggan. Dari berbagai persepsi tingkat kepentingan pelanggan dapat merumuskan tingkat
kepentingan yang paling dominan. Penggunaan konsep tingkat kepentingan ini dapat menangkap persepsi yang lebih jelas mengenai pentingnya variabel atribut
dimata pelanggan. Sedangkan performance mengacu kepada kinerja. Rangkuti 2002 menjelaskan bahwa inti dari analisis ini adalah tingkat kepentingan
konsumen diukur dalam kaitannya dengan apa yang seharusnya dikerjakan oleh perusahaan agar menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tinggi.
Sebagai indikator skala ukuran kuantitatif untuk tingkat kepentingan menurut persepsi pelanggan dan tingkat kinerja secara nyata dari suatu produk,
dinyatakan dalam bentuk tanggapan konsumen terhadap kepuasan digunakan skala Likert Simamora, 2002. Skala Likert digunakan untuk mengukur tingkat
kepentingan atau harapan dan tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut yang ditanyakan. Berikut kelima penilaian dalam skala Likert untuk tingkat
kepentingan : 1. Jawaban sangat penting diberi nilai 5
2. Jawaban penting diberi nilai 4 3. Jawaban cukup penting diberi nilai 3
58 4. Jawaban tidak penting diberi nilai 2
5. Jawaban sangat tidak penting diberi nilai 1 Arti angka dalam Skala Likert untuk tingkat kinerja varietas unggul,
sebagai contoh Rasa nasi : 1. Jawaban sangat tidak enak diberi nilai 1, yang berarti kinerjanya sangat
buruktidak baik, sehingga memberikan tingkat kepuasan sangat tidak puas. 2. Jawabab tidak enak diberi nilai 2, yang berarti kinerjanya buruktidak baik,
sehingga memberikan tingkat kepuasan tidak puas. 3. Jawaban cukup enak diberi nilai 3, berarti kinerjanya cukup baik, sehingga
memberikan tingkat kepuasan yang cukup puas. 4. Jawaban enak diberi nilai 4 yang berarti kinerjanya baik, sehingga
memberikan tingkat kepuasan puas. 5. Jawaban sangat enak diberi nilai 5, yang berarti kinerjanya sangat baik,
sehingga memberikan tingkat kepuasan sangat puas. Berdasarkan Simamora 2002, untuk membuat skala linier numberik,
pertama-tama kita cari rentang skala RS dengan rumus :
Dimana : Rs = Rentang skala
m =
Skor tertinggi
n =
Skor terendah
Nilai rata-rata terkecil yang mungkin diperoleh dari jawaban responden adalah 1 dan nilai terbesar yang mungkin diperoleh adalah 5. Sehingga rentang
skala untuk setiap kelas adalah . Untuk rentang skala pada tingkat kepentingan adalah sebagai berikut :
1. 1,00 – 1,79 berarti sangat tidak penting
2. 1,80 – 2,59 berarti
tidak penting 3. 2,60 – 3,39
berarti cukup penting
4. 3,40
– 4,19
berarti penting
5. 4,20 – 5,00
berarti sangat penting
59 Untuk rentang skala pada tingkat kinerja adalah sebagai berikut :
1. 1,00 – 1,79 berarti sangat tidak baik
2. 1,80 – 2,59 berarti
tidak baik 3. 2,60 –
3,39 berarti
cukup baik 4.
3,40 –
4,19 berarti
baik 5. 4,20 – 5,00
berarti sangat baik
Hasil dari perhitungan pembobotan yang dihasilkan kemudian di rata- ratakan dan formulasikan dalam diagram kartesius. Masing-masing atribut
diposisikan dalam sebuah diagram. Skor rata-rata penilaian terhadap tingkat kinerja X menunjukan posisi atribut pada sumbu X, sementara posisi atribut
pada sumbu Y ditunjukan oleh skor rata-rata tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut Y . Diagram kartesius ini dapat dilihat pada Gambar 5.
n X
X
i i
∑
= n
Y Y
i i
∑
=
Dimana :
X
i
= Nilai rata-rata tingkat kinerja atribut ke i Y
i
= Nilai rata-rata kepentingan atribut ke i Xi
= Total skor Tingkat Kinerja Atribut ke i Y
i
= Total Skor Tingkat Kepentingan Atriut ke i n = jumlah data konsumen
Diagram kartesius merupakan suatu bagan yang di bagi menjadi empat bagian dan di batasi oleh dua batas garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-
titik X
, Y . Nilai X dan Y digunakan sebagai pasangan koordinat titik atribut
yang memposisikan suatu atribut terletak pada diagram kartesius, titik tersebut diperoleh dari rumus :
X = k
X
∑
Y = k
Y
∑
Dimana : X = Skor rata-rata dari rata-rata tingkat kinerja seluruh atribut
Y = Skor rata-rata dari rata tingkat kepentingan seluruh atribut k
= Banyaknya atribut yang diteliti
60 Selanjutnya setiap atribut-atribut tersebut dijabarkan dalam diagram
kartesius pada Gambar 4.
Gambar 4. Diagram Kartesius
Sumber : Rangkuti, 2006
Keterangan : 1. Kuadran I Prioritas Utama : Kinerja suatu faktorvariabel adalah lebih
rendah dari keinginan konsumen. Faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggann namun produk tidak sesuai dengan
keingginan pelanggan sehingga mengecewakan. 2. Kuadran II Pertahankan Prestasi : Kinerja dan keinginan konsumen pada
suatu faktorvariabel berada pada tingkat tinggi dan sesuai, dianggap penting dan memuaskan sehingga perusahaan cukup mempertahankan kinerja variabel
tersebut. 3. Kuadran III Priorotas Rendah : Menunjukkan beberapa Faktor kurang
penting pengaruhnya bagi pelanggan, keberadaannya dianggap kurang penting dan kurang memuaskan sehingga perusahaan belum perlu melakukan
perbaikan. 4. Kuadran IV Berlebihan : Menunjukkan faktor yang mempengauhi pelanggan
kurang penting, akan tetapi pelaksanaanya berlebihan, dianggap kurang penting tapi memuaskan.
4.4.4 Customers Satisfaction Index CSI