54
Tabel 7 Proporsi Responden Pada Setiap Kelurahan
Kecamatan Kelurahan
Jumlah Petani
Orang Jumlah Responden
Orang
Lubuk Sikarah Tanah Garam
461 26
Simpang Rumbio 219
12 VI Suku
107 6
KTK 124
7 IX Korong
63 4
Sinapa Piliang 58
3 Aro IV Korong
105 6
Tanjung Paku PPA
20 1
Tanjung Paku 103
6 Nan Balimo
98 6
Kampung Jawa 133
8 Laing
164 9
Total 1.655
94
4.4 Metode Analisis Data
Data dan informasi yang didapat diolah dan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui karakteristik petani dan
proses pengambilan keputusan yang dilakukan petani. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan alat analisis multiatribut Fishbein untuk
mengukur sikap konsumen terhadap atribut produk, sedangkan Important Performance Analysis IPA dan Customers Satisfaction Index CSI digunakan
untuk mengukur kepuasan konsumen.
4.4.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskkriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa ada maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiono, 2007. Statistik deskriptif dapat
digunakan bila hanya ingin mendeskripsikan sampel saja, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil.
Sedangkan menurut Nazir, 2005 analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun
suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
55 Analisis deskriptif hanya memberikan informasi data yang dipunyai.
Analisis ini mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta sitiasi-situasi tertentu. Pada penelitian ini analisis
deskriptif digunakan untuk menganalisis karakteristik petani dan proses pengambilan keputusan petani dalam pemakaian benih padi varietas unggul.
Analisis deskriptif ini disajikan dalam bentuk uraian dan tabulasi sederhana.
4.4.2 Analisis Multiatribut Fishbein
Model multiatribut Fishbein digunakan untuk memperoleh konsistensi antara sikap dan perilaku konsumen, penilaian suka dan tidak suka serta penilaian
positif dan negatif terhadap atribut benih varietas unggul. Formulasi model Fishbein adalah :
Keterangan : A
o
: Sikap terhadap objek, yaitu benih varietas unggul b
i
: Tingkat kepercayaan bahwa benih varietas unggul memiliki atribut ke-i e
i
: Evaluasi kepentingan terhadap atribut i n
: Jumlah atribut yang menonjol Menurut Simammora, 2002 model sikap multiatribut Fishbein adalah
alat yang sangat berguna untuk mempelajari proses pembentukan sikap dan memperkirakan sikap. Model Fishbein mengemukakan bahwa sikap terhadap
objek tertentu didasarkan pada perangkat kepercayaan yang diringkas mengenai atribut objek yang bersangkutan yang diberi bobot oleh evaluasi terhadap atribut
ini Engel, et al.1994. Konsumen cenderung lebih menyukai objek yang dikaitkan dengan dengan ciri baik dan tidak menyukai objek yang dianggap
memiliki ciri buruk. Terdapat dua sasaran pengukuran yang penting dalam mengevaluasi
atribut produk, yaitu 1 mengidentifikasi kriteria evaluasi yang mencolok dan 2 memperkirakan saliensi relatif dari masing-masing atribut produk Engel, et
al,1994. Kriteria evaluasi yang mencolok dapat diketahui dengan menentukan
e b
A
i n
i i
o
• =
∑
= 1
56 atribut yang menduduki peringkat tertinggi. Saliensi dapat diartikan sebagai
kepentingan, yaitu konsumen diminta menilai kepentingan dari berbagai kriteria evaluasi. Sementara itu kekuatan kepercayaan konsumen terhadap atribut produk
dicerminkan oleh pengetahuan kosumen terhadap suatu produk atau dilihat dari manfaat kinerja yang diberikan suatu produk Sumarwan, 2003.
Pengukuran tingkat evaluasi dan tingkat kepercayaan dilakukan menggunakan Skala Likert, intersitas paling rendah diberi satu dan tertinggi diberi
lima Simamora, 2002. Komponen ei yang menggambarkan evaluasi atribut diukur pada sebuah Skala likert yang berjajar mulai dari ”sangat tidak penting”
hingga ” sangat penting”. Berikut ini adalah contoh pengukuran tingkat evaluasi dan kepercayaan terhadap atribut harga :
§ Contoh pengukuran tingkat evaluasi e
i
adalah : “Harga benih varietas unggul”
Sangat tidak penting --- : --- : --- : --- : --- Sangat penting 1
2 3
4 5
Komponen bi yang menggambarkan seberapa kuat konsumen percaya bahwa benih padi varietas unggul memiliki atribut yang diberikan. Kepercayaan
diukur pada sebuah Skala Likert, hasil pelaksanaan atribut yang berjajar dari ”sangat tidak setuju” hingga ”sangat setuju”.
§ Contoh pengukuran tingkat kepercayaan b
i
adalah : “Harga benih varietas A”
Sangat mahal --- : --- : --- : --- : --- Sangat murah 1
2 3
4 5
Atribut yang digunakan untuk komponen e
i
harus sama dengan atribut yang digunakan untuk menghitung komponen b
i
. Setiap varietas perlu mendapat nilai kepercayaan konsumen untuk masing-masing atribut. Untuk memperkirakan
sikap konsumen terhadap masing-masing merek varietas, setiap skor kepercayaan harus terlebih dahulu dikalikan dengan skor evaluasi yang sesuai.
Hasil akhir menunjukkan sikap konsumen terhadap produk, seperti sikap suka atau tidak suka, baik atau buruk, enak atau tidak anak dan sikap lainnya. Penilaian
akan lebih baik jika terdapat produk sejenis yang dapat dibandingkan, sehingga konsumen dapat memberi penilaian yang objektif.
57 Cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui atribut yang akan
diteliti dengan menggunakan metode focus group Simamora, 2002. Dengan metode ini peneliti mengumpulkan ketua-ketua kelompok tani yang dianggap
memahami produk tersebut dalam hal ini varietas unggul di Kota Solok, yang juga didampingi oleh PPL setempat. Peneliti bersama ketua-ketua kelompok tani serta
PPL, kemudian secara bersama-sama membahas secara mendalam atribut produk yang patut diteliti, sehingga dihasilkan sembilan atribut dari benih varietas unggul
di Kota Solok. Sembilan atribut tersebut adalah umur tanaman padi, produktivitas, kerebahan tanaman, tahan hama dan penyakit, rasa nasi, ketersediaan benih, harga
beli benih, harga jual gabah dan pemasaran hasil panen.
4.4.3 Important Performance Analysis IPA