Sistem Budidaya Polikultur Tradisional Plus
dari model abstrak yang dikaji Eriyanto 1999 dalam Fatmawati 2012. Adapun tahapan yang dilakukan adalah tahapan analisis perilaku model dan evaluasi
model. Pada tahap analisis perilaku model, model simulasi komputer digunakan untuk menentukan bagaimana semua peubah dalam model berperilaku terhadap
waktu. Dalam model dinamik ini, yang akan diamati secara cermat adalah bagaimana informasi dari peubah-peubah model dalam sistem berperilaku
terhadap semua titik pada jalur waktu. Informasi ini akan sangat berguna dalam proses pengujian atau evaluasi model dan mengestimasi kualitas keluaran output
dari proses model tersebut. Validasi Model dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara hasil
simulasi dengan gejala atau proses yang ditirukan. Model dinyatakan baik apabila kesalahan atau simpangan hasil simulasi terhadap gejala atau proses yang
ditirukan kecil Muhammadi et al. 2001. Validasi model dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan face vadility, yaitu meminta bantuan ahli untuk
menilai apakah logika model dan hasil yang dicapai telah dianggap mewakili sistem nyata Sargent, 2010 dalam Mulyani, 2013. Model divalidasi oleh
beberapa narasumber ahli expert dalam bidang budidaya perikanan dan ekonomi sumberdaya. Validasi dilakukan dengan memberikan penjelasan mengenai model
yang telah dihasilkan mencakup model, logika, asumsi, mekanisme dan keluaran model bersama narasumber ahli.
8.3. Hasil Simulasi Model 8.3.1. Hasil Simulasi Sistem Budidaya Monokultur Tradisional
Pada sistem budidaya monokultur tradisional nilai parameter yang dimasukkan pada input produksi adalah hasil dari fungsi Cobb-Douglas pada
sistem tradisional yang dimodifikasi agar sesuai dengan apa yang dilakukan di lapangan, besar kilogram input yang dimasukkan sesuai dengan jumlah total pada
sistem budidaya tersebut, harga input produksi merupakan harga input produksi berlaku pada saat penelitian Lampiran 9. Kemudian untuk parameter lain yang
dimasukkan adalah : Produksi udang
= 3810 kg
Indeks Pencemaran = 9,2
Laju Pencemaran = Input produksiProduksi udangIndeks Pencemaran
Keuntungan = Total Penerimaan – Total Biaya
Total Penerimaan = Produksi udangHarga
Harga udang = Rp. 75.000,-
Setelah memasukkan semua parameter beserta rumus-rumus yang digunakan dalam model maka hasil simulasi yang dihasilkan untuk tahun 2013-
2043 menyatakan bahwa dengan asumsi indeks pencemaran, harga dan input produksi tetap maka pada tahun 2043 keuntungan yang akan didapatkan adalah
Rp. 109.990.201 Tabel 44 dan produksi udang akan menurun hingga 3.539 kg Gambar 18
Tabel 44. Hasil simulasi pada sistem budidaya monokultur tradisional
Sumber : Hasil Analisis Data, 2013