Produksi, Biaya dan Lingkungan

Gambar 5. Fungsi produksi dan zonasi Colman dan Young, 1989 Sebagai contoh, pada produksi, kita berpikir bahwa hanya modal usaha dan tenaga kerjalah yang merupakan faktor produksi, padahal apabila kita menyadari bahwa kualitas udara ditempat produksi juga merupakan hal yang mempengaruhi bagaimana pekerja dapat bekerja dengan baik, keadaan tanah, air merupakan faktor produksi yang juga berpengaruh dalam menghasilkan produksi yang baik. Biaya Produksi dapat dicerminkan oleh jumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan sejumlah input, yaitu secara akuntansi sama dengan jumlah uang keluar yang tercatat. Di dalam ekonomi, biaya produksi mempunyai pengertian yang lebih luas. Biaya dari input diartikan sebagai balas jasa dari input tersebut pada pemakaian terbaiknya. Biaya ini tercermin dari biaya korbanan opportunity cost. Biaya korbanan terdiri dari biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan dari kas perusahaan yang biasanya dicatat secara akuntansi untuk membeli input pemasok, untuk membayar listrik, untuk membayar bunga, membayar asuransi dan lain-lain. Biaya implisit lebih sulit mengukurnya, biaya ini merupakan refleksi dari kenyataan bahwa suatu input dapat digunakan di tempat lain atau untuk memproduksi output yang lain. Sebagai gambaran ukuran biaya dari tenaga kerja secara akuntansi adalah biaya upahnya biaya eksplisit, sedangkan ukuran biaya secara ekonomi adalah nilai marginal product dari pekerja. Untuk ukuran biaya kapital secara akuntansi adalah depresiasi, sedangkan secara ekonomi adalah opportunity cost, hal ini karena modal adalah barang langka Sugiarto et al. 2002. Biaya produksi jangka pendek adalah sebagai berikut :  Biaya Tetap Total Total Fixed Cost = TFC TFC adalah biaya yang timbul dari pemakaian input tetap. Biaya ini tidak berubah walaupun jumlah output yang dihasilkan Q berubah.  Biaya Variabel Total Total Variable Cost =TVC TVC adalah biaya yang muncul sebagai akibat dari penggunaan input variabel. Biaya variabel total akan bervariasi sesuai dengan perubahan output yang dihasilkan.  Biaya Total Total Cost = TC TC adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan output. TC merupakan penjumlahan biaya tetap total dengan biaya variabel total.  Biaya Marjinal Marginal Cost MC menunjukkan perubahan pada biaya total sebagai akibat perubahan jumlah output sebanyak satu satuan.  Biaya Tetap Rata-Rata Average Fixed Cost = AFC AFC adalah rata-rata biaya tetap yang dikeluarkan untuk membuat satu satuan output. AFC diperoleh dengan membagi biaya tetap total dengan jumlah output. Karena TFC konstan maka nilai AFC akan semakin kecil jika output yang dihasilkan semakin bertambah.  Biaya Variabel Rata-Rata Average Variable Cost = AVC AVC adalah rata-rata biaya variabel yang dikeluarkan untuk membuat satu-satuan output. AVC diperoleh dari membagi biaya variabel total dengan jumlah output.  Biaya Total Rata-Rata Average Cost = AC atau terkadang dituliskan ATC AC adalah besarnya biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk membuat satu- satuan output. AC diperoleh dengan membagi biaya total dengan jumlah output. Pada pengambilan keputusan, selain Biaya Total , pengelola juga memperhatikan Biaya Rata-rata dan Biaya Marjinal. Biaya Total memang merupakan jumlah dari seluruh biaya yang dikeluarkan pada saat produksi, namun Biaya Rata-rata merupakan biaya produksi yang dikeluarkan per unit barangjasa, sedangkan Biaya Marjinal adalah biaya dari penambahan satu ekstra unit barangjasa. Pengelola juga akan membandingkan Biaya Total dengan Total Penerimaan Total RevenueTR dan memilih kuantitas produksi yang memaksimalkan jarak antara fungsi TC dan TR. Hubungan antara AC dan MC juga memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan. Dengan bertambahnya kuantitas produksi Q, baik AC dan MC pada awalnya akan menurun dan kemudian meningkat pada Q tertentu, yang mewakili perpindahan dari zona pertama ke zona kedua pada fungsi produksi. Namun, satu hal yang harus diingat pada fungsi biaya adalah ketika biaya menurun, Biaya Rata-Rata akan lebih besar daripada Biaya Marjinal, dan ketika biaya bertambah, Biaya Marjinal akan lebih besar daripada Biaya Rata-rata Thampapillai, 2002.

2.6.2. Faktor Produksi dan Struktur Biaya

Produksi melibatkan beberapa faktor produksi yang dikelompokan menjadi empat kategori utama yaitu tanah, tenaga kerja, modal dan manajemen. Tanah yang dimaksud adalah sumberdaya alam yang digunakan dalam produksi, selain tanah tentunya termasuk pohon, hewan liar, mineral, air, sungai, kolam alami, pada penjelasan yang lebih luas, bahkan matahari dan udara dapat diklasifikasikan sebagai apa yang dimaksud dengan tanah seperti yang sebelumnya disebutkan dengan inisial KN. Sedangkan modal yang dimaksud adalah barang hasil produksi barang manufaktur yang digunakan dalam produksi, berbeda dengan tanah karena merupakan hasil buatan manusia dan tidak ditemukan di alam. Pada budidaya, modal yang dimaksud adalah seperti pupuk, pakan, tanki, gudang, uang dan teknologi lain. Selanjutnya tenaga kerja merupakan energi fisik yang digunakan dalam produksi, umumnya terbagi atas operator tenaga kerja, tenaga kerja yang berasal dari keluarga dan tenaga kerja yang diupah. Kemudian, manajemen merupakan energi mentalpsikis yang digunakan dalam produksi seperti pembuatan keputusan dan pengambilan risiko Jolly dan Clonts, 1993. Pada budidaya ikanudang pertimbangan utama adalah aspek biologi, oleh karena itu produksi melibatkan sumberdaya perairan, tenaga kerja dan manajemen untuk menghasilkan ikanudang yang bisa dikonsumsi. Para ahli biologi mempertimbangkan kurva respon produksi ikanudang sebagai makanan, persediaan benih, parameter kualitas air dan faktor-faktor biologis lainnya, sedangkan dari sisi ekonomi, hal yang dipertimbangkan adalah kurva respon untuk membangun tingkat biaya yang efisien dari produksi tersebut. Tahap awal bagi analisis tambak adalah fungsi produksi biologis. Fungsi produksi adalah hubungan teknis mengenai input dan output yang diberikan pada waktu tertentu dengan menggunakan teknologi yang ada. Input yang dimaksud adalah setiap jasa produksi, bahan-bahan dan usaha yang digunakan dalam proses produksi. Input dalam budidaya termasuk benih, pakan, bahan kimia, tambak, mesin jasa teknis, institusi dan organisasi. Output adalah barang dan jasa yang dihasilkan dari proses produksi seperti udang, ikan dan produk budidaya lainnya. Tingkat ouput adalah fungsi dari tingkat setiap input yang digunakan dan juga interaksi didalamnya. Fungsi Produksi pada budidaya ikanudang secara matematis dinyatakan seperti dibawah ini : Y = fX 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5 ,...X n Dengan : Y = Output ikanudang X1 = jumlah pakan X2 = tingkat ukuran benih yang digunakan X3 = jumlah tingkat kelangsungan hidup X4 = padat penebaran X5 = Periode budidaya Xn = Variabel lain yang berhubungan dengan pertumbuhan. Tentunya besarnya input ini akan menentukan biaya yang dikeluarkan di usaha budidaya udangikan. Biaya produksi dikelompokan menjadi biaya variabel