Gambaran Umum Sektor Perikanan Budidaya

produksi kedua komoditi ini sebagian besar didapatkan dari Budidaya TambakAir Payau, menurut DKP 2011 budidaya tambakair payau memiliki kontribusi terbesar dalam produksi ikan Kabupaten Sidoarjo. Komoditi andalan ini memiliki tren produksi meningkat khususnya yang terlihat pada Tabel 18 yaitu pada ketiga komoditas dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami peningkatan sebesar 25.17 bagi bandeng, 11.88 bagi udang windu dan 93.32 bagi udang vanamei. Tabel 17. Luas tambak Ha dan produksi udang windu, udang vanamei dan ikan bandeng kg per kecamatan Kecamatan Luas Area Bandeng Udang Windu Udang Vanamei Sidoarjo 3.271,96 5.707.300 821.800 513.600 Buduran 1.528,02 2.636.300 379.600 237.300 Candi 1.031,65 1.793.800 258.300 161.400 Porong 492,74 869.600 125.200 78.200 Tanggulangin 496,64 978.300 140.800 88.000 Jabon 4.144,07 5.707.300 821.800 513.500 Waru 488,34 842.500 121.300 75.800 Sedati 4.076,99 8.642.400 1.244.300 777.600 Total 15.530,41 21.177.500 3.913.100 2.445.400 Sumber : Badan Pusat Statistika, 2013 Tabel 18. Luas tambak Ha dan produksi udang windu, udang vanamei dan ikan bandeng kg dari tahun 2008-2012 Tahun Luas Tambak Bandeng Udang Windu Udang Vanamei 2008 15.530,41 15.847.700 3.448.300 163.400 2009 15.530,41 16.026.800 3.465.500 187.900 2010 15.530,41 19.839.600 3.725.400 1.405.600 2011 15.530,41 23.295.000 3.782.500 1.676.600 2012 15.530,41 21.177.500 3.913.100 2.445.400 Sumber : Badan Pusat Statistika, 2013 Secara keseluruhan ada peningkatan hasil produksi yang signifikan pada produksi budidaya ikan di tambak. Pada tahun 2010 hasil tambak mencapai 84.136.090 kg yang pada tahun 2008 hanya 22.172.900 kg. Adapun produksi ikan budidaya tambak tradisional menurut jenis di Kabupaten Sidoarjo per kecamatan pada tahun 2010 terlihat pada Tabel 19. Tabel 19. Produksi ikan budidaya tambak tradisional menurut jenis di Kabupaten Sidoarjo per kecamatan tahun 2010 Kecamatan Jenis Produksi ton Bandeng Udang Windu Udang Putih Udang Campur Tawes Lain-lain Jumlah Sidoarjo 3.967,92 745,18 281,12 1.111,88 405,42 4.432,32 10.943,84 Buduran 2.182,35 409,85 154,61 611,53 222,98 24.377,77 27.959,11 Candi 1.388,77 260,81 98,39 389.15 141,89 1.551,31 3.830,34 Porong 595,18 111,77 42,16 166,78 60,81 664,84 1.641,57 Tanggulangin 595,18 111,777 42,16 166,78 60,81 664,84 1.641,57 Jabon 5.356,69 1.005,99 379,51 1.501,03 547,31 5.983,63 14.774,18 Waru 595,18 111,77 379,51 1.501,03 547,31 5.983,63 9.118,46 Sedati 5.158,29 968,73 365,45 1.445,44 527,04 5.762,01 14.226,99 Total 19.839,6 3.725,9 1.742,94 6.893,65 2.513,6 49.420,38 80.689,09 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sidoarjo, 2011 Luas tambak produktif dari tahun ke tahun tidak banyak mengalami perubahan. Kepemilikan lahan juga tidak banyak berubah. Tetapi tenaga pengolah tambak akan mengalami perubahan. Kepemilikan lahan tambak akan berbeda dengan penguasaan dan pengelolaan lahan. Konsep ini penting diperjelas karena fenomena yang berkembang menunjukkan perbedaan struktur penguasaan yang berbeda pada ketiga konsep tersebut. Kepemilikan lahan menunjuk pada individukelompok tertentu yang memiliki hak menguasai dan mengatur mekanisme pengelolaan lahan meski tidak tercatat sebagai pemilik misalnya : penyewa lahan, sementara pengelolaan lahan menunjuk pada individu maupun kelompok yang secara nyata mengelola lahan melalui mekanisme sistem upah maupun bagi hasil misalnya pekerja baik itu buruh maupun mandor DKP, 2013. Secara umum, dalam periode tahun 2004-2010, total luas kepemilikan lahan perikanan di Kabupaten Sidoarjo tidak banyak mengalami perubahan dan tahun 2010 luas tambak yang dikelola seperti yang terlihat pada Tabel 20. Adapun keseluruhan tenaga kerja yang diserap oleh sektor kelautan dan perikanan ini mencapai 8,684 orang dengan jenis pekerjaannya dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 20. Perkembangan jumlah pembudidaya tambak dan pandega PTP tahun 2004-2010 Orang Tahun Luas Kepemilikan Pemilik Pandega 2004 15.530,41 3.257 3.282 2005 15.530,41 3.257 3.282 2006 15.530,41 3.084 3.248 2007 15.530,41 3.084 3.248 2008 15.530,41 3.227 3.248 2009 15.530,41 3.227 3.280 2010 15.530,41 3.227 3.279 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sidoarjo, 2011 Tabel 21. Jumlah tenaga kerja di sektor Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sidoarjo per kecamatan tahun 2010 Kecamatan Nelayan Laut Nelayan Perairan Umum Pembudidaya Pengolah Ikan Sidoarjo 112 21 948 879 Buduran 41 6 943 508 Candi 211 16 334 250 Porong - 11 268 - Krembung - 14 11 - Tulangan - 14 5 99 Tanggulangin - 11 279 492 Jabon - 5 2 131 Krian - 7 26 28 Balong Bendo - 12 54 - Wonoayu - 9 34 84 Tabel 21. Lanjutan Kecamatan Nelayan Laut Nelayan Perairan Umum Pembudidaya Pengolah Ikan Tasik - 3 22 - Prambon - 20 5 209 Taman - 11 338 45 Waru 33 12 466 379 Gedangan - 5 55 422 Sedati 625 5 2 123 Sukodono - 8 21 10 Total 1022 190 3813 3659 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sidoarjo, 2011 Selain menyerap tenaga kerja, bidang kelautan dan perikanan juga menyumbang Pendapatan Asli Daerah PAD yang terlihat tren dan persentase terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD pada Tabel 22. Persentase PAD dari bidang kelautan dan perikanan di Kabupaten Sidoarjo tahun 2006-2010 cenderung tetap pada angka 0,01-0,02. Data tersebut menunjukkan anggaran yang digunakan dalam bidang kelautan dan perikanan menghasilkan persentase pendapatan yang cenderung tetap dari tahun 2006-2010. APBD dari tahun 2006 hingga 2010, secara umum terjadi peningkatan dengan persentase tren terbesar terdapat pada tahun 2006-2007, walaupun pada tahun ini justru terjadi penurunan tren PAD sebesar -21,52 yang merupakan nilai penurunan tren terbesar pada tahun 2006-2010. Tren PAD yang negatif diduga merupakan dampak dari Bencana Lumpur Sidoarjo pada tahun 2006 yang menyebabkan pencemaran air di laut, perairan tambak maupun sungai sehingga terjadi penurunan produksi perikanan yang berdampak pada penurunan Pendapatan Asli Daerah dari bidang kelautan dan perikanan. Tabel 22. Perkembangan APBD dan PAD Bidang Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sidoarjo tahun 2006-2010 Tahun Bidang Kelautan dan Perikanan Persentase PAD terhadap APBD APBD PAD Jumlah Rp. Tren Jumlah Rp. Tren 2006 891.118.275.886 186.094.700 0,02 32,09 -21,52 2007 1.177.040.877.348 146.055.000 0,01 7,24 64,92 2008 1.262.207.901.867 240.878.000 0,02 7,69 4,59 2009 1.359.325.538.644 251.938.000 0,02 24,94 -2,66 2010 1.698.329.944.563 245.232.500 0,01 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sidoarjo, 2011

5.7. Karakteristik Responden

Informasi mengenai karakteristik responden diperlukan untuk memahami kondisi sosial ekonomi petani tambak, sehingga membantu dalam melihat apakah setiap kelompok masyarakat petani tambak telah terwakili pada penelitian ini. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden mengenai pekerjaan, usia, pendidikan, pengalaman, status kepemilikan lahan dan luas lahan garapan maka informasi yang didapatkan adalah sebagai berikut.

5.7.1. Jenis Pekerjaan

Sebagian besar dari responden yang diwawancarai menjadikan usaha budidaya udang menjadi usaha utamanya seperti yang terlihat pada Tabel 23. Sidoarjo merupakan salah satu daerah tambak tertua di Indonesia, usaha budidaya tambak telah ditekuni dari generasi ke generasi. Tambak pada umumnya merupakan warisan dari generasi sebelumnya. Tabel 23. Anggapan responden terhadap pekerjaan usaha budidaya udang No. Uraian Jumlah Persentase 1 Utama 26 78,70 2 Sampingan 7 21,30 Jumlah 33 100,00 Walaupun usaha budidaya udang adalah pekerjaan utama, para petani tambak biasanya tidak hanya memiliki satu pekerjaan karena hasil budidaya udang yang semakin tidak menentu dengan adanya penyakit dan kondisi lingkungan yang semakin menurun. Pada Tabel 24 terlihat jenis pekerjaan sampingan bagi petani tambak yang menjadikan usaha budidaya udang menjadi pekerjaan utama. Sebagian besar dari petani tambak yang menjadi responden memiliki pekerjaan sampingan sebagai perangkat desa. Pekerjaan samping lainnya yang dilakukan oleh responden adalah pedagang, guru, wiraswasta dan suplier. Tabel 24. Jenis pekerjaan sampingan responden No. Pekerjaan Jumlah Responden Persentase 1 Pedagang 1 14,20 2 Perangkat Desa 3 43,30 3 Guru 1 14,20 4 Wiraswasta 1 14,20 5 Suplier 1 14,20 Jumlah 7 100,00

5.7.2. Usia Responden

Pembagian usia atau umur menurut Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dibagi menjadi tiga kelompok umur yaitu usia 0-14 tahun, usiah 14- 60 tahun dan usia diatas 60 tahun. Kelompok usia produktif yaitu usia 14-60 tahun, oleh karena itu dalam Tabel 25 disajikan hanya usia kelompok produktif.