Analisis Sistem Dinamik Discounted Criterion

Gambar 8. Causal Loop sub-sistem ekonomi tambak udang Gambar 9. Causal Loop sub-sistem lingkungan-ekonomi tambak udang Sub model 3 yaitu aspek teknis dalam hal ini adalah sistem budidaya yang digunakan baik tradisional dan tradisional plus yang dikombinasikan dengan pilihan monokultur dan polikultur. Pada sistem budidaya tradisional dan tradisional plus dengan polikultur berarti produksi bandeng pun dimasukkan ke dalam hasil produksi dari tambak tersebut. Pengelolaan sistem budidaya udang dengan melibatkan aspek lingkungan, ekonomi maupun teknis terlihat hubungannya pada Gambar 10. Gambar 10. Causal Loop pengelolaan sistem budidaya udang Analisis data tersebut dilakukan secara bertahap agar tujuan membangun model ekonomi pengelolaan sistem budidaya udang dapat dilakukan secara sistematik. Tahapan analisis data tersebut secara rinci disajikan pada Gambar 11. Gambar 11. Tahapan analisis data

4.5 Batasan Penelitian

Adapun batasan dan pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pembangunan yang berkelanjutan adalah pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan kepentingan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhannya. 2. Budidaya udang adalah intervensi dalam proses pemeliharaan untuk meningkatkan produksi, seperti penebaran yang teratur, pemberiaan pakan, perlindungan terhadap pemangsa predator, pencegahan terhadap MULAI 1 Pengumpulan data melalui wawancara 2 Identifikasi dan pemilihan data berdasarkan sistem budidaya 1 Pengukuran Kualitas Air 2 Perhitungan Indeks Pencemaran Data faktor produksi pada setiap sistem budidaya Analisis Regresi dalam membangun Fungsi Produksi Cobb-Douglas Analisis Efisiensi Ekonomi Analisis Kelayakan Bisnis Analisis Dinamik dengan melibatkan aspek lingkungan, ekonomi, teknis SELESAI Analisis Kelayakan Sistem Budidaya Udang serangan penyakit dalam rangka membesarkan, memelihara udang dan memanen hasilnya. 3. Model dalam penelitian ini hanya fokus pada aspek ekonomi, walaupun terdapat aspek lingkungan dan teknis yang dimasukkan dalam model. 4. Daya dukung suatu kawasan perairan didefinisikan sebagai kemampuan dalam memproduksi biota ikanudang dengan tidak menunjukkan gejala perusakan kualitas air Widigdo dan Pariwono, 2003. Daya dukung merupakan populasi organisme akuatik yang dapat ditampung oleh suatu kawasan atau volume perairan yang ditentukan tanpa mengalami penurunan mutu Turner, 1988 dalam Fatmawati, 2012. 5. Sistem budidaya udang merupakan cara memelihara danatau membesarkan udang dalam lingkungan yang terkontrol sesuai dengan tingkat teknologi yang digunakan. Sistem budidaya udang yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem budidaya monokultur tradisional, sistem budidaya polikultur tradisional, sistem monokultur tradisional plus, sistem budidaya polikultur tradisional plus. 6. Sistem budidaya monokultur tradisional adalah cara memelihara membesarkan udang dengan padat penebaran dibawah 30 ekorm 2 tanpa penggunaan pakan buatan dan kincir air. Pada penelitian ini, kawasan yang disurvei adalah Kecamatan Sedati. 7. Sistem budidaya polikultur tradisional adalah cara memelihara membesarkan udang dan jenis ikan lain, dalam penelitian ini digunakan ikan bandeng dengan padat penebaran dibawah 30 ekorm 2 tanpa penggunaan pakan buatan dan kincir air. Pada penelitian ini, kawasan yang disurvei adalah Kecamatan Jabon. 8. Sistem budidaya monokultur tradisional plus adalah cara memelihara membesarkan udang dengan padat penebaran dibawah 30 ekorm 2 tanpa kincir air namun terdapat penggunaan pakan buatan. Pada penelitian ini, kawasan yang disurvei adalah Kecamatan Buduran. 9. Sistem budidaya polikultur tradisional plus adalah cara memelihara membesarkan udang dan bandeng dengan padat penebaran dibawah 30