Batasan Penelitian Economic Model of Sustainable Shrimp Farming System Management in Sidoarjo District, East Java
serangan penyakit dalam rangka membesarkan, memelihara udang dan memanen hasilnya.
3. Model dalam penelitian ini hanya fokus pada aspek ekonomi, walaupun terdapat aspek lingkungan dan teknis yang dimasukkan dalam model.
4. Daya dukung suatu kawasan perairan didefinisikan sebagai kemampuan dalam memproduksi biota ikanudang dengan tidak menunjukkan gejala
perusakan kualitas air Widigdo dan Pariwono, 2003. Daya dukung merupakan populasi organisme akuatik yang dapat ditampung oleh suatu
kawasan atau volume perairan yang ditentukan tanpa mengalami penurunan mutu Turner, 1988 dalam Fatmawati, 2012.
5. Sistem budidaya udang merupakan cara memelihara danatau membesarkan udang dalam lingkungan yang terkontrol sesuai dengan
tingkat teknologi yang digunakan. Sistem budidaya udang yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem budidaya monokultur tradisional, sistem
budidaya polikultur tradisional, sistem monokultur tradisional plus, sistem budidaya polikultur tradisional plus.
6. Sistem budidaya monokultur tradisional adalah cara memelihara membesarkan udang dengan padat penebaran dibawah 30 ekorm
2
tanpa penggunaan pakan buatan dan kincir air. Pada penelitian ini, kawasan yang
disurvei adalah Kecamatan Sedati. 7. Sistem budidaya polikultur tradisional adalah cara memelihara
membesarkan udang dan jenis ikan lain, dalam penelitian ini digunakan ikan bandeng dengan padat penebaran dibawah 30 ekorm
2
tanpa penggunaan pakan buatan dan kincir air. Pada penelitian ini, kawasan yang
disurvei adalah Kecamatan Jabon. 8. Sistem budidaya monokultur tradisional plus adalah cara memelihara
membesarkan udang dengan padat penebaran dibawah 30 ekorm
2
tanpa kincir air namun terdapat penggunaan pakan buatan. Pada penelitian ini,
kawasan yang disurvei adalah Kecamatan Buduran. 9. Sistem budidaya polikultur tradisional plus adalah cara memelihara
membesarkan udang dan bandeng dengan padat penebaran dibawah 30
ekorm
2
tanpa kincir air namun terdapat penggunaan pakan buatan. Pada penelitian ini, kawasan yang disurvei adalah Kecamatan Sidoarjo.
10. Tambak adalah kolam buatan, biasanya di daerah pantai yang diisi dengan air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan. Merupakan salah
satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir.
11. Sarana produksi pembudidayaan udang adalah bahan, alat dan mesin pembudidayaan udang yang digunakan dalam proses pembudidayaan
udang, antara lain : benih, pupuk, pakan, kapur, saponin, obat-obatan. 12. Tenaga kerja persiapan dan panen adalah tenaga kerja yang digunakan
sebagai faktor produksi dan hanya pada kegiatan tertentu seperti pengeringan, pembalikan tanah, pemupukan, pengapuran dan panen.
13. Tenaga kerja operasional adalah tenaga kerja yang digunakan sebagai faktor produksi dari awal produksi hingga akhir produksi.
14. Analisis Indeks Pencemaran merupakan hasil antara perhitungan kualitas air seperti suhu, TSS, pH, salinitas, oksigen terlarut, BOD, amonia, nitrat
dan fosfat pada tambak-tambak udang di 4 Kecamatan yaitu Sedati, Jabon, Buduran dan Sidoarjo yang dibandingkan dengan kualitas air standar.
15. Analisis Efisiensi Ekonomi tambak udang pada sistem budidaya adalah analisis dengan menggunakan Fungsi Produksi Cobb-Douglas untuk
melihat fungsi produksi dari masing-masing sistem budidaya yang kemudian dianalisis efisiensi ekonominya.
16. Analisis Kelayakan Bisnis adalah analisis yang meliputi undiscounted criterion dan discounted criterion untuk melihat kelayakan usaha budidaya
udang pada empat sistem budidaya. 17. Analisis Sistem Dinamik adalah analisis yang dilakukan untuk melihat
hubungan antara ketiga aspek yang dilibatkan yaitu aspek lingkungan, ekonomi dan teknis dengan menggunakan software PowerSim.
18. Analisis Biaya Manfaat adalah analisis untuk melihat kelayakan kawasan budidaya pada empat sistem budidaya yang menggunakan discounted
criterion.
5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN